Dalam proses penarikan sampel secara probabilita, tentunya prinsip dasar tersebut menjari landasan dalam melakukan penarikan sampel secara probabilita. Kerangka sampel adalah suatu daftar yang berisi seluruh elemen populasi yang tersusun secara acak. Prinsip tersusun secara acak mutlak harus dilakukan, karena jika tidak maka prinsip probabilitanya menjadi hilang.
No Daftar Populasi No Daftar Populasi
1 25 9 61 2) 2 33 10 193 Teknik penarikan sampel yang tepat dengan 3 155 11 333 4 200 12 60 acak sederhana (sampel random sampling) 5 500 13 236 hitung interval dengan cara membagi 6 100 14 47 7 71 15 256 populasi dengan sampel. 500 : 200 = 2,5. 8 473 Dalam penilitan ini kita tahu bahwa jumlah populasi adalah 500 orang sedangkan jumlah sampel adalah 200 orang. Maka nilai intervalnya adalah 500 : 200 = 2,5. 1. 5 2. 5 + 2,5 = 7,5 → 7 3. 7,5 + 2,5 = 10 4. 10 + 2,5 = 12,5 → 12 5. 12,5 + 2,5 = 15 6. 15 + 2,5 = 17,5 → 17 7. 17,5 + 2,5 = 20 3) Proses penarikan sampel Dalam penelitian ini telah diketahui bahwa intervalnya adalah 2,5 setelah itu kita harus menentukan sampel pertama secara acak, misal saja kita mendapatkan sampel pertama adalah nomor urut 8 maka, 1. 8 (dalam tabel kerangka, sampel adalah 473) 2. 8 + 2,5 = 10,5 sehingga sampelnya 10 (dalam tabel kerangka, sampel adalah 193) 3. 10,5 + 2,5 = 12,5 sehingga sampelnya 12 (dalam tabel kerangka, sampel adalah 60) 4. 12,5 =+ 2,5 = 15 sehingga sampelnya 15 (dalam tabel kerangka, sampel adalah 256) 5. Dan seterusnya sehingga sampel berjumlah 200