Anda di halaman 1dari 9

WASPADA MARAKNYA KASUS PENIPUAN TABUNG

OKSIGEN DI MEDIA SOSIAL, RELAWAN SATGAS


COVID BERIKAN KLARIFIKASI.

Kasus Penipuan Tabung Oksigen di Media Sosial, Relawan Resmi Berikan Klarifikasi Resmi

Akibat pandemi COVID-19 yang tidak kunjung mereda, banyak masyarakat yang kehilangan
orang-orang terdekat yang mereka kasihi. Kekhawatiran terus menghujani masyarakat karena
melihat angka positif COVID-19 di Indonesia yang semakin meningkat ditambah dengan
munculnya varian baru COVID-19 yang lebih mematikan. Banyak rumah sakit yang kini telah
berfokus hanya melayani pasien COVID-19 dikarenakan Wisma Atlet yang sudah melebihi
kapasitas. Bahkan jika rumah sakit telah terisi penuh, maka mau tidak mau pasien positif
COVID-19 harus melakukan isolasi mandiri di rumah.
Mengingat banyaknya pasien positif COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah,
kebutuhan akan tabung oksigen semakin tinggi. Hal ini menyebabkan langkanya ketersediaan
tabung oksigen. Dewasa ini, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan
keadaan dengan melakukan aksi penipuan penjualan tabung oksigen di media sosial. Berikut
beberapa kasus penipuan penjualan tabung oksigen di media sosial :

1. Ditipu 7,8 Juta Demi 2 Buah Tabung Oksigen 2M3


Kasus penipuan tabung oksigen yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial melalui
tweet pemilik akun twitter bernama @mineemoe pada Minggu (11/7) lalu. Pemilik akun
mengaku telah tertipu ketika ingin melakukan transaksi jual beli online tabung oksigen 2m3
sebanyak 2 buah. Dalam cuitannya, ia mengaku membeli tabung oksigen melalui akun @frocnts
yang mengaku sebagai Apotek Anugrah Medical.

“gw udah desperate cari tabung oksigen dan gw liat dari foto2nya trusted jadi gw beli ternyata
penipuan”.
“Abis gw transfer gak lama gw di blok di twitter, wa dan nomor gabisa dihubungi”
Cuitan @mineemoe tertipu 7,8 Juta di akun twitternya
https://twitter.com/mineemoe/status/1414048771906760706

Hingga saat ini menurut netizen yang melihat dan membalas cuitan Mineemoe , pelaku penipuan
terus menerus melakukan pembelaan diri dengan berdalih akun OVO yang dimilikinya telah di
hack oleh seseorang yang telah mengatasnamakan dirinya. Tweet ini telah mendapatkan 43,1
ribu suka dan 26,9 ribu retweet.

2. Menimbun Tabung Oksigen Untuk Dijual Kembali Dengan Harga yang Lebih Mahal
Dalam sebuah utasan di media sosial pada Sabtu (10/7) lalu, @BanyuSadewa menceritakan
kejadian yang dialami oleh salah seorang temannya di Surabaya. Diketahui bahwa teman
@BanyuSadewa bernama Nadia mendapatkan pesanan pengisian ulang tabung oksigen. Setelah
tabung oksigen diantarkan ke rumah konsumen, ternyata mereka merupakan oknum yang ingin
melakukan penimbunan tabung oksigen yang kemudian akan dijual dengan harga yang lebih
mahal dengan berdalih kondisi istri dari oknum yang sedang kritis.

“Trus dia cerita pas dia nganterin ke rumah org tsb, supirnya yg laen ternyata udah nyampe di
sana duluan buat nganterin tabung oksigen 2 biji. Dan pas diliat emg ntu di rumahnya nyetok
buanyaaak banget tabung oksigen. Ketauan banget mau dijualin lagi.”

Utas @BanyuSadewa Menceritakan Temannya yang Mendapat Pesanan Dari Oknum Penimbun
Tabung Oksigen
https://twitter.com/BanyuSadewa/status/1413851301486612480
Dalam cuitannya, dia memuat foto Nadia yang menjual tabung oksigen dengan keterangan yang
artinya :

“Sekilas info ini tadi ada yang telepon bilang istrinya kritis, mau beli fullset 2 pcs ternyata pas
aku anterin dia nyetok banget dengan gaya yang sok akhirnya ga jadi aku kasih, karena pasti
akan dijual lagi dengan harga yang melambung tinggi sedangkan banyak juga yang telepon
sampai nangis-nangis karena benar-benar butuh”
“Kamu udah kaya bro, kerja pake hati, aku jual sampe perutku perih, dehidrasi, bapakku ikut
kerja, kuping sampai halusinasi hp bunyi telepon terus, kamu telanjang dada ngumpulin
tabungku dirumahmu buat dijual lagi... Maaf tidak dijual, aku jual mahal” tulisnya dalam foto.

Hingga saat ini utasan tersebut telah mendapatkan 25,1 ribu suka dan 8.356 retweet oleh
warganet.

3. Hampir Tertipu Karena Poster Palsu yang Dibuat Penipu Isi Ulang Tabung Oksigen.

Utas @imandani yang Hampir Tertipu Poster Palsu Isi Ulang Tabung Oksigen
https://twitter.com/imandani/status/1413846603203448834
Pada hari Minggu (10/7) lalu, muncul laporan dari salah seorang pemilik akun twitter
@imandani mengenai penipuan poster layanan isi ulang tabung oksigen di media sosial.

Dalam tweetnya, Imandani mengaku hampir terkena tipu oleh poster jasa penjemputan isi ulang
tabung oksigen yang ia lihat. Dalam poster yang Imandani bagikan di akun twitternya, penipuan
mengatasnamakan Relawan Siaga dan Satgas Oksigen yang menyediakan jasa penjemputan isi
ulang tabung oksigen secara gratis bagi penderita COVID-19 di wilayah Jabodetabek.

Poster yang Digunakan Penipu Isi Ulang Tabung Oksigen

Imandani mengaku hampir menggunakan jasa yang disediakan oleh poster yang dia dapatkan,
kemudian salah seorang tetangganya memberitahu bahwa poster tersebut adalah poster penipuan.
Setelah mencoba menggunakan aplikasi getcontact untuk mengecek nomor whatsapp yang
tertera di poster, Imandani mendapati bahwa nametag nomor whatsapp tersebut benar-benar
nomor penipu isi ulang tabung oksigen.
Isi Percakapan @imandani dengan Tetangganya

Maraknya kasus penipuan isi ulang tabung oksigen yang terjadi di media sosial membuat pihak
resmi Relawan Siaga mengeluarkan pernyataan melalui akun instagram resmi @relawan_siaga
bahwa mereka tidak pernah menyebarkan dan melakukan aksi isi ulang tabung oksigen gratis.

KLARIFIKASI RESMI PIHAK RELAWAN SIAGA


Menanggapi banyaknya kasus penipuan isi ulang tabung oksigen yang terjadi melalui selebaran
poster di media sosial, melalui akun instagram resmi pihak Relawan Siaga mengeluarkan
pernyataan bahwa DPP Relawan Siaga memang sedang melakukan persiapan terkait “Satgas
Oksigen” tersebut, namun saat ini masih dalam tahapan persiapan internal dan belum
diluncurkan secara resmi kepada publik sehingga belum melakukan aksi di lapangan.
Pernyataan Resmi Pihak Relawan Satgas Tentang Kegiatan Satgas Oksigen
https://www.instagram.com/p/CRJe1OsHUSj/
Bagaimanapun juga, sebagia masyarakat kita harus selalu waspada dan selektif terhadap segala
informasi yang berkaitan dengan COVID-19 di masa pandemi seperti ini agar terhindar dari
kasus penipuan.

Penulis : Novita Sari Dewi


Jakarta, Indonesia
Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Universitas Pasundan

Anda mungkin juga menyukai