Dokumen 3
Dokumen 3
Sejak Pandemi Covid-19, Banyak didapati Sampah Limbah Medis yang diduga sengaja
dibuang dan berasal dari limbah rumah sakit. Penemuan limbah medis yang tercecer di
sejumlah tempat di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) diduga bekas penanganan COVID-19
ditemukan di sekitaran Sungai Cisadane
Sampah Limbah Medis tersebut terdiri Jarum Suntik, Alat Infus, Selang Infus, Masker, Sarung
tangan lateks hingga APD ( Alat Pelindung Diri) yang rusak. Limbah sampah yang ditemukan
tersebut termasuk limbah berbahaya.
Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi WALHI mengatakan " pengolaan limbah medis
sudah berantakan dari sebelum adanya Covid-19, terutama di pihak ke tiga, karena pihak
layanan kesehatan baik RS, puskesmas, klinik mengandalkan pengelolaan limbah kepada
pihak ketiga. Maka dari itu jarang sekali pihak layanan kesehatan yang melakukan
pengelolaan limbah medis nya sendiri
Limbah medis seringkali mengandung bahan kimia berbahaya sehingga bila limbah sampah
medis tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia
seperti : dapat mengakibatkan keracunan, dapat mengakibatkan risiko penyakit pernapasan
bahan kulit. Tidak hanya itu, kita pun bahkan bisa terinfeksi, mengingat limbah sampah
medis yang sudah dipakai mengandung kuman, bakteri bahkan virus. Bahkan bisa juga
terpapar penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS yang menular dari bekas suntikan yang masih
terdapat darah atau cairan tubuh.
Selain itu, terdapat zat genotosik, Riset dari Finlandia menemukan bahwa zat genotsik pada
limbah medis dapat meningkatkan risiko keguguran