Anda di halaman 1dari 2

a.

Sejak Pandemi Covid-19, Banyak didapati Sampah Limbah Medis yang diduga sengaja
dibuang dan berasal dari limbah rumah sakit. Penemuan limbah medis yang tercecer di
sejumlah tempat di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) diduga bekas penanganan COVID-19
ditemukan di sekitaran Sungai Cisadane

Sampah Limbah Medis tersebut terdiri Jarum Suntik, Alat Infus, Selang Infus, Masker, Sarung
tangan lateks hingga APD ( Alat Pelindung Diri) yang rusak. Limbah sampah yang ditemukan
tersebut termasuk limbah berbahaya.
Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi WALHI mengatakan " pengolaan limbah medis
sudah berantakan dari sebelum adanya Covid-19, terutama di pihak ke tiga, karena pihak
layanan kesehatan baik RS, puskesmas, klinik mengandalkan pengelolaan limbah kepada
pihak ketiga. Maka dari itu jarang sekali pihak layanan kesehatan yang melakukan
pengelolaan limbah medis nya sendiri

b. Dampak dari pengelolaan limbah medis yang tidak tepat yaitu

Limbah medis seringkali mengandung bahan kimia berbahaya sehingga bila limbah sampah
medis tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia
seperti : dapat mengakibatkan keracunan, dapat mengakibatkan risiko penyakit pernapasan
bahan kulit. Tidak hanya itu, kita pun bahkan bisa terinfeksi, mengingat limbah sampah
medis yang sudah dipakai mengandung kuman, bakteri bahkan virus. Bahkan bisa juga
terpapar penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS yang menular dari bekas suntikan yang masih
terdapat darah atau cairan tubuh.
Selain itu, terdapat zat genotosik, Riset dari Finlandia menemukan bahwa zat genotsik pada
limbah medis dapat meningkatkan risiko keguguran

Pada tahun 2020 75 Fasyankes melakukan Pengelolahan Limbah B3 medis dengan


menggunakan Alat Insinerator dan Autoklaf.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor.
SE/3/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2021 Tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah Dari
Penanganan Covid-19, untuk Limbah B3 Covid-19 penanganan nya dapat dilakukan dengan
cara
1. Pemisahan
Melakukam pemisahan /Pemilahan Limbah B3 Covid-19 dari Limbah B3 lain
2. Pengemasan
- Kemasan berwarna kuning yang tertutup
- Tidak bocor dan kedap udara
3. Penyimpanan
Penyimpanam pada suhu kamar paling lama 2 (dua) hari sejak dihasilkan

Fasyankes, RS Darurat Covid-19, dan kegiatan Vaksinasi Covid-19, dapat melakukan


pengolahan Limbah B3 apabila memiliki
1. Fasilitas Insinerator = Temperatur pembakaran minimal 800°C
2. Fasilitas Autoklaf
Apabila tidak memiliki Fasilitas Pengolahan Limbah B3 dapat juga dilakukan dengan
1. Pengangkut Limbah B3
2 Pengolah Limbah B3
Melakukan disinfeksi atau Sterilisasi terhadap Alat Pelindung Diri (APD) yang dapat
digunakan ulang

Anda mungkin juga menyukai