Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRATIKUM

MATA KULIAH :

FISIOLOGI TUMBUHAN

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :

Ir. DINI ANGGOROWATI,M.Sc

Disusun Oleh Kelompok 10 :

RIYADI SETIAWAN (C1012201044)

FEMMY ASTANTI TRI HADI (C1012201046)

ZEFFRY RUMAPEA (C1012181007)

RETNO PRAYOGI (C1012201045)

ARMATEA (C1012181029)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Roh Kudus-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum mata kuliah
Fisiologi Tumbuhan ini. Laporan akhir praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan ini telah
penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan laporan akhir praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
ini. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan akhir praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya karena penulis juga manusia yang tak
luput dari kesalahan. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memenjadi lebih baik lagi. Akhir kata penulis
berharap semoga laporan akhir praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pontianak 21 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

ACARA 1

PENDAHULUAN..............................................................................................................1

ACARA I............................................................................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................................1


B. Pengertian Pertumbuan dan Perkembangan Tanaman ..........................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................3
D. Alat dan bahan .......................................................................................................3
E. Cara Pengerjaan......................................................................................................4
F. Pembahasan............................................................................................................6
G. Kesimpulan.............................................................................................................6
H. Dokumentasi...........................................................................................................7

I. Daftar Isi.................................................................................................................7

ACARA II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Transpirasi ...........................................................................................8


B. Tujuan.....................................................................................................................9
C. Alat dan bahan .......................................................................................................9
D. Cara Pengerjaan.....................................................................................................10
E. Pembahasan...........................................................................................................10
F. Dokumentasi..........................................................................................................11
G. Kesimpulan............................................................................................................12

H. Daftar Isi................................................................................................................12

ACARA III

A. Pengertian Fotosintesis..........................................................................................12
B. Tujuan....................................................................................................................14
C. Alat dan bahan ......................................................................................................14
D. Cara Pengerjaan.....................................................................................................14
E. Pembahasan...........................................................................................................15
F. Kesimpulan............................................................................................................15
G. Dokumentasi..........................................................................................................15

iii
H. Daftar Isi................................................................................................................15
I. Daftar Pustaka........................................................................................................16
PENDAHULUAN
ACARA I

A.Latar Belakang

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses


pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut
bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat bali dan dapat
diukur.
2. Sedangkan Pengertian Perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan
melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan tidak dapat diukur
3. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan terdapat 2 faktor antara lain luar dan
dalam.

 Faktor luar atau lingkungan, contohnya : makanan, air, oksigen, cahaya, suhu, dan
kelembapan.

A. Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam
proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa
pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang diperlukan manusia dan
hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini
diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air
dan zat hara yang terlarut dalam air.
B. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat
makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam
fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan
berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna
hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat
hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
C. Suhu Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu
tubuh manusia 2 yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua
makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia
memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu.
Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang
ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah).

iv
Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang
sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat
dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
D. Cahaya Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya
dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu
menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan
tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan
pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga
membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
E. Air dan Kelembapan Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa
air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat
berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Kelembapan adalah
banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air
yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel. 3
F. Tanah Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila
kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara.
Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan
mineral, dan air. b. Faktor dalam, yaitu gen dan hormon. Gen merupakan materi
pembawa sifat yang diwariskan pada keturunan, sedangkan Hormon. Hormon
berfungsi sebagai pengontrol kegiatan dalam tubuh.

2. Faktor dalam, yaitu gen dan hormon. Gen merupakan materi pembawa sifat yang
diwariskan pada keturunan, sedangkan Hormon. Hormon berfungsi sebagai pengontrol
kegiatan dalam tubuh.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Pada perkecambahan Biji, plumula tumbuh


dan berkembang menjadi batang dan daun sedangkan radikula menjadi akar. Tipe
perkecambahan biji tumbuhan antara lain adalah:

 Tipe Hipogeal, yaitu kotiledon tetap di dalam tanah

 Tipe Epigal, yaitu kotiledon di atas tanah. Berikut gambar kedua tipe tersebut : Gambar
Epigeal dan Hypogeal dalam kecambah Tumbuhan monokotil hanya mengalami

v
pertumbuhan primer, sedangkan tumbuhan dikotil mengalami pertumbuhan primer dan
sekunder. Pada pertumbuhan primer, akar dan batang tumbuh memanjang. Daerah
pertumbuhan terdapat pada ujung batang dan ujung akar, yaitu daerah pembelahan sel,
pemanjangan sel, dan diferensiasi. Pada tumbuhan sekunder, batang membesar karean
pembelahan sel sel kambium keluar membentuk floem dan ke dalam membentuk Xilem.

4. Jenis dan Fungsi Hormon tumbuhan 4 Jenis dan fungsi hormon tumbuhan antara lain
sebagai berikut :

 Auksin: berfungsi merangsang pertumbuhan akar, batang, bunga, buah, perkecambahan,


dan membengkokkan batang.

 Sitokinin: berfungsi merangsang pembelahan sel, pertumbuhan akar, tunas, bunga, buah
dan menghambat penuaan.

 Giberelin : berfungsi merangsang pertumbuhan daun, bunga, buah, pemanjangan batang,


serta perkecambahan biji dan tunas.

 Asam Absisat: berfungsi menghambat pertumbuhan sel, menunda pertumbuhan, dan


mambantu dormansi.

 Gas etilen: berfungsi mempercepat pematangan buah, penebalan batang, kombinasi gas
etilen dan auksin atau giberlin dapat memacu pembuangan.

 Asam traumatin : berfungsi merangsang regenerasi sel di bagian tumbuhan yang luka.

 Kalin: berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan, misalnya akar (Rizokalin).


batang (kaulokalin), daun (fitokalin), dan bunga (Autokalin/florigen). Metagenesis
merupakan pergiliran keturunan antara fase vegetatif (aseksual) dan fase generatif (seksual)
pada makhluk hidup. Fase penghasil gamet disebut fase gametofit, sedangkan fase penghasil
spora disebut fase sporofit. Tumbuhan Lumut dan Tmubuhan paku mengalami metagenesis,
berikut adalah tahap tahapnya

B.Tujuan

1. Mempelajari analisis pertumbuhan tanaman


2. Memahami apa aja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pertumbuhan
3. Mengukur luas daun dengan metode gravimetri dan metode kertas millimeter blok,
metode konstanta.
4. Mengukur berat/ bobot kering tanaman

ALAT DAN BAHAN

1. Tanaman yang akan diukur luas daun dan bobot keringnya ( jagung)

vi
2. Timbangan digital, kertas milimeter blok, gunting tanaman, amplop dari kertas koran,

CARA KERJA

1. Ambil 2 tanaman jagung yang berbeda umurnya, berbeda ukurannya


2. Ukur luas daun masing masing tanaman jagung tersebut (semua daun dari 1 tanaman)
3. Siapkan 2 amplop kertas koran
4. Pisahkan batang dan daun jagung tersebut, potong kecil kecil daun dan batang
5. Oven pada suhu 800 C selama 2 x 24 jam sampai beratnya konstan, kemudian
timbang
6. Hitung Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT) dan Laju Asimilasi Bersih (LAB)
7. Hitung juga Indeks Luas Daun (ILD), Laju Pertumbuhan Nisbi (LPN) dan Bobot
Daun Khusus (BDK)

LEMBAR KERJA

JAGUNG 3 MINGGU SETELAH TANAM

DAUN PANJANG LEBAR


1 33 cm 3,9 cm
2 32,7 cm 3,2 cm
3 22 cm 4,1 cm
4 26,8 cm 2,7 cm
5 11,2 cm 1,3 cm
6 20 cm 1,5 cm
JUMLAH 145,7 cm 16,7 cm
Rata Rata 24,28 cm 2,78 cm

K = 0,731

LUAS DAUN

La = K x P x L

La = 0,731 x 24,28 x 2,78

La = 49,34 cm

Bobot Kering

Akar = 0,13 gr

Batang = 1,12 gr

vii
JAGUNG 6 MINGGU SETELAH TANAM

DAUN PANJANG LEBAR


1 77,9cm 7,9cm
2 75,6cm 8,5cm
3 59cm 7,8cm
4 47,6cm 5,5cm
5 74cm 7,2cm
6 68,7cm 8,3cm
7 65cm 5,2cm
8 29,3cm 3,3cm
JUMLAH 497,1cm 53,7cm
RATA RATA 62cm 6,71cm

Luas Daun

La= K x P x L

La=0,731 x 62,13 x 6,71

La=304,74 cm

Bobor Kering

-Akar = 1,8 gr

-Batang= 23,17 gr

1 La2 −La 1 1 304,74 49,34 1 127,7


ILD= x = x − = x 127,7= =6,81
6a 2 18,75 2 18,75 18,75

 Maka makin besar ILD ,Makin banyak energi matahari yang di serap

1 W 2−W 1 1 24,97−1,25 1 23,72 1 7,90


LPT = x = x = x = x 7,90=
6 a T 2−T 1 18,75 6−3 18,75 3 18,75 18,75

¿ 0,42 g /m2/minggu

¿ W 2−¿ W 1 ¿ 24,97−¿ 1,25 2,99


LPN= = = =0,99 g /minggu
T 2−T 1 6−3 3

viii
W 2−W 1 ¿ La 2−¿ La 1 24,97−1,25 ¿ 30,47−¿ 4,93 23,73 3,41−1,59 1,82 14,37
LAB= x = x = x =7,40 x =
T 2−T 1 La−La 1 6−3 30,47−4,93 3 25,54 25,54 25,54
dm2/ minggu
Luas
daun
dalam
satuan
Lw 2 Lw 1 23,17 1,12 dm2
BDK= + = + =0,76+0,22=0,98 g /dm2
La2 La1 30,47 4,93

PEMBAHASAN

ACARA I

Dari data di atas mendapatkan hasil Tanaman jagung 3 minggu setelah tanam dengan Jumlah Panjang
daun 145,7 cm dan Lebar Daun 16,7 cm Dan dari keseluruhan daun 3 minggu setelah tanam
mendapatkan hasil rata rata panjang yaitu 24,28 cm dan rata rata Luas 2,78 cm

Sedangkan dari Tanaman Jagung 6 Minggu setelah tanam mendapatkan Jumlah Panjang daun 497,1
cm dan Lebar daun 62 cm dan dari keseluruhan mendapatkan rata rata yaitu panjang rata rata daun 6
minggu setelah tanam yaitu 24,28 cm kemudian rata rata panjang daun 6minggu setelah tanam adalah
2,78cm

Dari perhitungan tabel di atas dapat lah Jumlah

ILD = 6,81

LPT =0,42 g

LPN =0,99 g/minggu

LAB =0,56 g/¿ dm2/ minggu

BDK = 0,98 g/ dm 2

KESIMPULAN

ACARA I

ix
 Dapat di lihat dari data di atas bahwa ILD dari data di atas terlihat cukup tinggi karena Maka
makin besar ILD ,Makin banyak energi matahari yang di serap , LPT mendapatkan
jumlah 0,42gr , LPN mendapatkan jumlah 0.99g perminggu LAB 0,56 g perminggu
dan BDK 0,98g per desimeter kubik.

x
DOKUMENTASI

ACARA I

N GAMBAR KETERANGAN
O
1 Gambar ini menunjukkan pemisahan batang dan daun jagung untuk di
hitung luas , dan panjang tanaman jagung

2 Gambar ini menunjukkan kegiatan mengukur setiap helai daun jagung


untuk di hitung luas dan lebar daun dan dimasukkan di lembar kerja

3 Gambar ini menunjukkan kegiatan pemotongan batang jagung ,

4 Gambar ini menunkkan kegiatan hasil dari jumlah perhitungan


dari daun 3 minggu setelah tanam dan 6 minggu setelah tanam

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/10/163000969/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-
tumbuhan#:~:text=KOMPAS.com%20%2D%20Sama%20seperti%20manusia,perkembangan
%20adalah%20proses%20menuju%20kedewasaan.

xi
ACARA II

TRANSPIRASI

Pengertian,Proses dan Jenis Jenisnya

Pengertian transpirasi adalah suatu proses uap air yang dibawa oleh tanaman dari akar
melalui pori-pori daun kemudian berubah menjadi uap lalu di lepaskan ke atmosfer.
Singkat nya transpirasi adalah proses pergerakan air pada tanaman yang kemudian menguap.
Proses penguapannya terjadi pada bagian daun, batang atau pun bunga.

Proses Terjadinya Transpirasi


Proses Transpirasi biasanya selalu diawali dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil pada
tumbuhan menuju ke rongga antar sel yang ada di dalam daun. Di dalam daun tersebut
terdapat rongga antar sel jaringan bunga karang yang merupakan suatu rongga besar,
sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah banyak.
Sel-sel yang menguapkan air menuju rongga antar sel, akan mengalami kekurangan air
sehingga potensial airnya menurun. Pada saat mengalami kekurangan ini maka akan terus
diisi oleh air yang berasal dari xilem tulang daun. Kemudian tulang daun akan menerima air
dari batang dan batang menerima dari akar dan seterusnya.

Lalu uap air yang sudah terkumpul dalam ronga antara sel akan terus menetap dalam rongga
antar sel tersebut selama stomata pada epidermis daun tidak membuka.
Jika stomata membuka, akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer. Bila
tekanan uap air di atmosfer lebih rendah dari rongga antar sel maka uap air dari rongga antar
sel akan keluar pada atmosfer dalam proses tersebut.
Begitulah proses terjadinya transpirasi pada tumbuhan.
Jenis-jenis Transpirasi
Transpirasi terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Transpirasi Kutikula
Transpirasi kutikula maksudnya adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui
kutikula epidermis. Kutikula daun tidak dapat ditembus air dan mayoritas jenis tumbuhan
yang melakukan transpirasi melalui kutikula hanya dalam jumlah yang sedikit.
2. Transpirasi Stomata
Transpirasi Stomata adalah evaporasi yang terjadi melalui stomata. Air menguap melalui
dinding-dinding basah mesofil menuju ke ruang antar sel, uap air lalu berdifusi melalui
stomata dari ruang antar sel ke atmosfer luar.

xii
B.Tujuan
1. Mengukur laju transpirasi tumbuhan

2. Membandingkan laju transpirasi pada helaian daun bagian atas dan bawah

C.BAHAN DAN ALAT

 Daun Ficus sp.,


 kertas milimeter blok,
 vaselin
 Timbangan digital,
 gunting tanaman
 Pensil/Pulpen

CARA KERJA

1. Siapkan 3 lembar daun Ficus sp., usahakan yang luasnya sama, potong tangkai daunnya

2. Ciplak ke tiga daun tersebut dengan kertas millimeter blok. Ukur masing masing luas daun tersebut.

3. Daun pertama (kontrol), daun kedua diolesi vaselin bagian atas helaian daunnya, daun ketiga
diolesi vaselin pada bagian bawah helaian daunnya 9

4. Timbang masing-masing daun tersebut, catat

5. Jemur ketiga daun tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsung selama 30 menit

6. Setelah 30 menit, timbang kembali masing masing daun, catat

7. Hitung laju transpirasi masing-masing daun, bandingkan

RUMUS TRANSPIRASI

Berat Awal (BA) - Berat Akhir (BK)

Waktu

Luas Daun

Satuan : mg/menit/cm2

xiii
Pembahasan (Lembar kerja)

Hasil Perhitungan
Laju Transpirasi Daun Kecil Dengan waktu 30 Menit

Penjemuran Pukul 10.32-11.02

No Perlakuan Laju Transpirasi


1 Daun tidak dioles ( kontrol )
Berat awal : 5,49 g = 5490 mg BA−BK 5490−5010
= =0,19 mg/ ¿ menit
Berat akhir:5,01g = 5010 mg Waktu : Luas daun 30 :83,5
Luas Daun : 82,5 cm2 /cm2
2 Daun dioles vaselii bagian atas.
Berat Awal : 5,31 g = 5310 mg BA−BK 5310−5190
= =0,046 mg /¿ menit
Berat Akhir ; 4,19 g = 5190 mg Waktu : Luas daun 30 : 86,5
Luas Daun ; 86,5 cm2 /cm2
3 Daun dioles vaselin bagian
bawah. BA−BK 7520−7470
= =0,016 mg /¿ menit
Berat Awal : 7,52 g = 7520 mg Waktu : Luas daun 30 :101,5
Berat Akhir : 7,47g = 7470 mg /cm2
Luas Daun ; 101,5 cm2

Hasil Perhitungan
Laju Transpirasi Daun Besar Dengan waktu 30 Menit

Penjemuran Pukul 10.32-11.02

Perlakuan Laju Transpirasi


Daun tidak dioles ( kontrol )
Berat awal : 11,01 g = 11010mg BA−BK 11010−10010
= =0,229 mg/¿ menit
Berat akhir:10,01g = 10010 mg Waktu : Luas daun 30 :145,5
Luas Daun : 145,5 cm2 /cm2
Daun dioles vaselin bagian bawah.
Berat Awal : 12,04 g = 12040 mg BA−BK 12040−10060
= =0,245 mg/¿ menit
Berat Akhir : 10,06g = 10060 mg Waktu : Luas daun 30 :187,5
Luas Daun ; 187,5 cm2 /cm2
Daun dioles vaselii bagian atas.
Berat Awal : 11,36 g = 11360 mg BA−BK 11360−10870
= =0,090 mg/¿ menit
Berat Akhir ; 10,87 g = 10870 mg Waktu : Luas daun 30 : 181
Luas Daun ; 181 cm2 /cm2

Pembahasan

dari tabel di atas dapat kita lihat Luas Daun Besar dan Dan daun Kecil dan Kita juga Bisa
melihat Berat awal dan berat akhir dari ke daun kemudian setelah di jemur kita dapat
melihat perbedaan yang signifikan , ketika di hitung kita dapat membedakan dari Laju
Transpirasi Daun Kecil Lebih Lambat dari Daun Besar ,

xiv
No Gambar Keterangan
1 Gambar ini adalah gambar daun (Besar) tidak dioles
vaselin (Kontrol)

2 Gambar ini adalah Gambar daun (Besar) di oles vaselin


Bagian atas

3 Gambar ini adalah penjemuran ketiga daun yang di


jemur dibawah sinar terik matahari selama 30 menit

4 Gambar ini adalah daun yang tidak dioleskan vaselin

5 Gambar ini adalah daun kecil yang di oleskan vaselin


dibagian bawah permukaan daun

6 Ganbar ini adalah daun yang di olekan vaselin dan


setelah dijemur selama 30 menit

xv
7 Gambar ini adalah perhitungan dan penggambaran daun
menggunakan kertas diameter blok

KESIMPULAN

ACARA 2

Dan dari ke 6 daun di atas kita dapat menyimpulkan bahwa, Laju transpirasi tercepat terdapat
pada daun yang tidak dioleskan vaselin , daun besar, daun yang di oleskan vaselin di atas
permukaan dan daun yang dioleskan vaselin dibawah permukaan daun dan kecil adalah
transpirasi paling lambat karena stomata paling banyak terletak di bagian bawah daun .

DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-update/pengertian-transpirasi-proses-dan-jenis-jenisnya-
1vs2Lxztok9

xvi
ACARA III

FOTOSINTESIS

PENGERTIAN FOTOSINTEIS

Fotosintesis adalah suatu proses pembuatan atau pembentukan makanan yang dilakukan oleh
tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil dengan bantuan
bantuan energi cahaya matahari.
Bagaimana proses fotosintesis terjadi? Ada empat hal penting yang dibutuhkan dalam proses
fotosintesis. Pertama air atau H2O, lalu karbondioksida atau CO2, klorofil, dan terakhir cahaya
matahari. Air didapatkan tumbuhan dari dalam tanah yang diserap oleh akar dialirkan ke seluruh
bagian tumbuhan termasuk daun.

Kemudian karbondioksida didapatkan dari udara yang masuk melalui stomata. Stomata ini letaknya di
bagian bawah daun. Proses fotosintesis terjadi ketika klorofil di daun menangkap cahaya matahari dan
menggunakannya untuk mengubah air dan karbondioksida menjadi gula dan oksigen.

Gula yang dihasilkan dapat digunakan langsung oleh tumbuhan atau disimpan dalam bagian lain
seperti buah yang sering kita konsumsi. Selain gula, fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang
akan keluar melalui stomata ke udara dan kita gunakan untuk bernafas.

Dikutip dari buku "Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs Kelas VIII" oleh Ir. Danang Setiyono,
gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O) adalah bahan baku untuk menghasilkan glukosa (C6 H12
O6) dan oksigen (O2).

Selanjutnya, glukosa akan disusun menjadi zat pati/amilum (C6 H10 O5)n , melalui reaksi
polimerisasi. Zat pati kemudian, akan disimpan di dalam akar tumbuhan.

proses fotosintesis berlangsung dalam kloroplas, melalui dua tahapan reaksi, yaitu tahap reaksi terang
dan tahap reaksi gelap.

Reaksi Terang
Reaksi terang atau reaksi hill ini sangat bergantung pada cahaya. Energi yang ditangkap oleh klorofil,
digunakan agar dapat memecahkan molekul air. Pemecahan molekul air tersebut disebut dengan
fotolesis.

Jenis pigmen klorofil yang berbeda-beda, hanya dapat menyerap panjang gelombang dengan besar
foton (energi cahaya) yang berbeda pula. Reaksi terang berlangsung di dalam grana.

Grana adalah tumpukan tilakoid. Energi cahaya dalam grana, akan memacu pelepasan elektron dari
fotosistem di dalam membran tilakoid. Didalam sel-sel daun terdapat tilakoid, dan protein serta
molekul lainnya, yang akan membentuk fotosistem.

Fotosistem merupakan wadah dari ratusan molekul pigmen fotosintesis. Terdapat dua jenis fotosistem
yang bekerjasama, yaitu fotosisten I dan fotosistem II, yang kemudian menghasilkan ATP dan
NADPH2 sebagai produk utama dalam reaksi terang.

Dalam reaksi terang, terdapat dua kemungkinan aliran elektron, yakni jalur non-siklik dan aliran

xvii
siklik. Aliran non siklik merupakan jalur utama dengan elektron mengalir dari molekul air, kemudian
melalui fotosistem II dan fotosistem I.

Reaksi Gelap
Reaksi gelap atau reaksi calvin juga biasa disebut dengan istilah siklus Calvin-Benson. Disebut gelap,
karena reaksi ini tidak bergantung dengan cahaya matahari.

Reaksi gelap adalah proses ATP dan NADPH yang dibuah CO2 menjadi gula. Reaksi gelap terjadi
pada stroma. Di stroma terjadi fiksasi, reduksi, dan regenerasi.

Fasenya terdiri dari: pengikatan (fiksasi) CO2 - Reduksi - Pembentukan RuBP (Ribulosa Bifosfat) .

Reaksi gelap terbagi melalui beberapa tahapan, yaitu:


- Karbondioksida diikat oleh RuBp menjadi fosfogliserat (PGA).
- PGA direduksi menjadi PGAL (fosfogliseraldehida)
- PGAL akan diregenerasi menjadi glukosa dan RuBp

Tujuan

1. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis

2. Membuktikan proses fotosintesis menghasilkan O2

3. Membandingkan laju fotosintesis pada sinar matahari yang cukup dan pada penambahan CO2

ALAT DAN BAHAN

1. Alat alat gelas: beaker gelas, corong, tabung reaksi, tali rafia

2. Daun Hydrilla Verticilata, NaHCO3 12

CARA KERJA

1. Isi beaker gelas dengan air

2. Ambil 5 batang Hydrilla masing masing dengan panjang 8 cm ikat dengan tali dan taruh di bawah
corong dengan bagian pucuk di bagian bawah

3. Masukkan corong berisi hydrilla ke dalam beaker gelas dan tutupi bagian atas corong dengan
tabung reaksi (lihat petunjuk asisten, pengerjaan di dalam air),

4. Simpan satu set percobaan di tempat yang terkena matahari terbuka dan satu lagi dengan
penambahan CO2 dari bahan NaHCO3

5. Amati dan hitung gelembung-gelembung yang muncul

xviii
HASIL PENGAMATAN

ACARA III

N PELAKUAN PEMBAHASAN
O
1 Di bawah sinar matahari Jumlah gelembung :285
Keadaan Gelembung : Banyak
2 Di beri NaCOH3 Jumlah Gelembung :20
Keadaan gelembung : Tidak Valid

Ket : Dilakukan Ditempat yang terang 30 menit

Pada pengamatan yang kami lakukan tanaman di letakkan di tempat yang terang selama 30
menit, gelembung yang dihasilkan banyak terutama pada perlakuan 1 gelembung yang
terhitung sebanyak 285 gelembung , hal ini disebabkan di jemur dengan sinar matahari yang
terik pada siang hari itu , sedangkan pada pengamatan pada perlakuan 2 yang dicampur
dengan NaCOH3 gelombang yang dihasilkan sedikit dikarenakan NaCOH3 yang digunakan
untuk Pratikum Sudah kadaluarsa

KESIMPULAN

ACARA III

Dari Data Diatas dapat di simpulkan dengan perlakuan 1 di bawah sinar matahari gelembung
yang dihasilkan adalah 285 gelmbung dan dengan keadaan gelembung yang banyak ,
kemudian dari perlakuan 2 yang diberi NaCOH3 jumlah gelembung lebih sedikit yaitu 20
gelembung dengan keadaan gelembung yang tidak valid , Penyebab nya dikarenakan
NaCOH3 yang digunakan sudah Melewati batas xp / Expaied /Kadaluarsa.

DOKUMENTASI

ACARA III

N FOTO KETERANGAN
O
1 Menjelaskan Tentang Daun Hydrilla,dan dasar dasar
Fotosintesis

xix
2 Daun Hydrilla dimasukkan di dalam gelas Corong
,kemudian gelas corong yang sudah dimasukkan daun
hydrilla kemudian dimasukkan kedalam beaker glass ,
kemudian tutup gelas corong di masukkan tabung reaksi

3 Gambar ini menunjukkan beakerglass yang sudah


dimasukkan gelascorong dengan daun hydrilla kemudian
dimasukkan air kedalam gelas beaker dan gelascorong
kemudian ditutup menggunakan tabung reaksi yang di isi
air juga.
4 Gambar ini menunjukkan setelah semua terisi Penuh Air di
yang berada di gelas beaker di buang sedikit .

DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5750187/pengertian-fotosintesis-dan-prosesnya-
pada-tumbuhan

xx

Anda mungkin juga menyukai