TUGAS 2 Sistem Informasi Akuntansi Risqi Nur Apriyani 043647189
TUGAS 2 Sistem Informasi Akuntansi Risqi Nur Apriyani 043647189
Entri pesanan dari pelanggan. Awal dari siklus pendapatan adalah dengan menerima
pesanan dari pelanggan, baik secara online, lewat marketplace, dengan memanfaatkan
tekonologi, atau secara offlline, dengan pelanggan yang dating ke toko. Selanjutnya
pesanan tersebut dientri, dalam tiga tahap utama: (1) Mengambil pesanan dari
pelanggan, yang dapat diterima oleh UD Jaya baik secara online Maupun offline, seperti
yang sudah dijelaskan diatas. Penggunaan website sebagai media online dapat
membantu mengotomatisasi pengentrian pesanan penjualan, manfaatnya tidak hanya
untuk mengurangi biaya yang terkait dengan pesanan pelanggan, tetapi juga dapat
memberi peluang untuk menjangkau pelanggan yang terlalu jauh dan yang
menginginkan agar proses pembelian leih praktis. (2) Memeriksa dan menyetujui
permintaan secara kredit dari pelanggan UD Jaya, Sebagian besar transaksi penjualan
antarperusahaan menggunakan metode kredit, oleh sebab itu penjualan secara kredit
harus disetujui sebelum dlanjutkan ke proses selanjutnya, untuk menghindari adanya
konflik kepentingan, maka pemisahan tugas perlu dilakukan, salah satunya adalah
pemisahan fungsi antara bagian kredit dengan bagianpemrosesan transaksi penjualan.
(3) Memeriksa ketersediaan persediaan oleh bagian produksi UD Jaya, ini adalah salah
satu alasan untuk memberikan informasi kepada pelanggan mengenai kapan perkiraan
tanggal pengiriman barang. Ketika persediaan barang telah dipastikan, system kemudian
akan membuatkan otoriasi untuk melepaskan barang ke bagian pengiriman untuk
kemudian diteruskan ke pelanggan.
Pengiriman. Aktivitas utamanya dibagi menjai 2: (1) mengambil dan mengepak
pesanan, bagian gudang UD Jaya mengambil barang-barang dari Gudang berdasar pada
data pesanan pelanggan, yang kemudian dilakukan pengepakan. Kemudian petugas UD
Jaya bagian Gudang akan mengidentifikasi produk apa saja, dan jumlah masing-masing
produk untuk mengeluarkannya dari data persediaan di Gudang. Barang yang sudah siap
dikirim lalu kemudian dipindandahkan ke bagian pengiriman. (2) Pengiriman pesanan,
sebelum barang pesanan benar-benar dkirim oleh bagian pengiriman UD Jaya, akan
dibandngkan perhitungan fisik secara langsung dengan jumlah yang ditujukan dalam
data pengambilan barang dari Gudang, tujuannya adalah untuk meminimalisir
kemungkinan kesalahan dalam pengambilang barang dari Gudang. Salah satu keputusan
utama yang perlu dibuat ketika akan mengirimkan pesanan pada pelanggan berkaitan
dengan pilihan metode pengiriman, apakah pengiriman akan dilakukan sendiri oleh UD
Jaya ataukan menggunakan jasa kurir komersial.
Penagihan piutang usaha. Adalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas
ulang, serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman.
Aktivitas ini memerlukan informasi dari bagian pengiriman UD Jaya yang
mengidentifikasi barang dan jumlah yang dikirim, serta informasi mengenai harga dan
syarat khusus penjualan dari bagina penjualan UD jaya. Sistem Informasi yang
diterapkan oleh UD Jaya dapat memberikan peluang untuk mengurangi biaya yang
berhubungan dengan penagihan, dengan meninggalkanpenggunaan dokumen kertas.
Penerimaan pembayaran. Aktivitas ini adalah yang paling berisiko, dan harus mendapat
perhatian lebih dari UD Jaya. Risiko yang paling besar ialah pencurian. Dan salah satu
solusinya dengen mengirimkan Salinan faktur pelanggan, dan memintanya untuk
mengembalikan Salinan tersebut brsamaan dengan waktu pembayaran, yang kemudian
pengiriman pembayaran tersebut akan diserahkan ke bagian piutang UD Jaya dan
pembayarannya dkirim ke kasir. Atau bisa juga dengan memnfaatkan media bank
sebagai perantara. Pelanggan tinggal mentransfer sejumlah uang ke rekening penualan
perusahaan, kemudia bukti transfer yang telah dilakukan, dikirimkan ke bagian
penerimaan pembayaran UD Jaya, lalu kemudian bagian penerimaan pembayaran
meneruskanya ke petugas kasir untuk mengambil dan menyimpan uang yang telah
disetorkan oleh pelanggan UD Jaya.
Dimulai dari permintaan pembelian barang dari seluruh fungsi bisnis UD Jaya,
permintaan pembelian ini termasuk barang-barang untuk kebutuhan operasional
produksi perusahaan, kebutuhkan penunjang operasional perusahaan, dan kebutuhan
lainnya. Proses pembelian barang dikumpulkan pada fungsi dapartemen pembelian,
untuk memudahkan proses pengadaan barang, juga sebagai upaya pengendalian dari
risiko penyimpangan.
Sebelum ada persetujuan pembelian, departemen pembelian UD Jaya harus
memastikan dahulu bahwa ketersediaan barang yang diinginkan memang tidak
mencukupi.
Apabila memang ketersediaan barang yang diinginkan tidak mencukupi setelah
dilakukannya pengecekan ketersediaan barang, lalu selanjutnya adalah memilih supplier
mana barang akan dipesan, bersamaan dengan proses identifikasi kebutuhan barang
yang diinginkan. Kedua aktivitas ini biasanya dilakukan secara bersamaan.
Setelah menemukan pemasok yang dipercaya dan barang yang akan dipesan juga telah
diidentifikasi, kemudian UD Jaya akan memesan barang kepada supplier.
Pada waktu yang sudah disetujui bersama, UD Jaya akan mendapatkan barang yang
diinginkan, beserta tagihannya. Namun, pengiriman barang dan tagihan terkadang
diterima secara terpisah, tergantung pada kebijakan supplier maupun persetujuan
perusahaan dengan supplier.
Setelah menerima barang, untuk memastikan barang yang akan dikirimkan sesuai
dengan yang dipesan, dan untuk memastikan juga bahwa tidak terjadi kerusakan barang
yang dikirimkan, dilakukanlah proses verifikasi terhadap barang yang diterima. Pada
prosedur yang berbeda, dilakukan juga aktivitas pengecekan tagiahn dari supplier.
Setelah barang diterima, dan UD Jaya menerima tagihan, pembelian baru diakui sebagai
utang. Ketika dlakukan pembayaran, baru dlakukan penghapusan utang. Pembayaran
tergantung permintaan dari pihak supplier, bisa dengan pembayaran langsung ataupun
melalui prosedur transfer bank.
4. 4 Ancaman/risiko yang mungkin terjadi dalam siklus pengeluaran dan cara mengatasinya:
Economic Order Quantity (EOQ). Metode ini didasarkan dari perhitungsn jumlah optimal
pesanan, untuk efisiensi jumlah biaya pemesanan, biaya perdagangan, dan biaya karena
kekurangan persediaan.
Material Requirements Planning (MRP). Bertujuan untuk mengurangi tingkat persediaan
yang dbutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, dan bukan memperkirakan
kebutuhan. Dengan metode ini dapat mengurangi ketidakpastian mengenai waktu yang
tepat untuk membeli bahan baku.
Just in Time (JIT). Metode ini berusaha untuk meminimalkan biaya pergudangan
maupun biaya karena kekurangan persediaan. System ini ditandai dengan pengiriman
bahan baku, perlengkapan dan barang-barang lainnya langsung ke lokasi yang
membutuhkan pengiriman barang tersebut, bukan pengiriman dalam jumlah besar yang
sesekali dilakukan ke pusat penerimaan dan fasilitas penyimpanan.