Anda di halaman 1dari 7

Tugas Paper Pancasila

“Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia”


Dosen : Gabriel G T. SH.,M.Hum

Nama : Alyu Novaul Karim


NIM : 216221026

Jurusan Administrasi Bisnis


Politeknik Negeri Samarinda
2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nama Pancasila terdiri dari dua kata Sansekerta. Panca berarti lima dan sila berarti
aturan atau aturan. Pancasila adalah perincian dan aturan bagi keberadaan negara dan negara bagi
setiap individu Indonesia. Pemahaman tentang Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat dan sebagaimana tertuang dalam pemutakhiran DPR-GR
9 Juni 1966 yang menggarisbawahi Pancasila sebagai pandangan hidup negara yang telah
disempurnakan. dan diperoleh PPKI untuk kemaslahatan pribadi bangsa Indonesia sebagai dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal ini sebagai hal yang paling utama dari sifat Pancasila, khususnya sebagai premis
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila yang termuat dalam alinea keempat Pembukaan
UUD 1945 telah ditetapkan sebagai premis negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI
yang dianggap sebagai penampung keinginan seluruh insan Indonesia yang otonom. Penggunaan
Pancasila sebagai dasar negara memberikan kesepakatan bahwa provinsi Indonesia adalah
wilayah Pancasila. Ini menyimpulkan bahwa negara harus tunduk padanya, menjaga dan
melaksanakannya dalam semua undang-undang. Itulah alasan saya membuat makalah ini untuk
menambah pemahaman bagi para pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pancasila?
2. Bagaimanakah Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara?
3. Apa Syarat yang Memenuhi Pancasila sebagai Dasar Negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pancasila
2. Untuk mengetahui Pancasila Sebagai Dasar Negara
3. Untuk mengetahui Kedudukan Pancasila sebagai Dasar
PEMBAHASAN
Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pemahaman Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari pembukaan UUD 1945
alinea keempat dan sebagaimana tertuang dalam peringatan DPR-GR 9 Juni 1966 yang
menonjolkan Pancasila sebagai pandangan hidup negara yang telah dibersihkan. dan diperoleh
PPKI untuk orang perseorangan Indonesia sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Inilah hakikat Pancasila yang paling penting, lebih tepatnya sebagai premis Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pancasila yang termuat dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 telah
ditetapkan sebagai premis negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dianggap
sebagai lambang keinginan seluruh insan Indonesia yang otonom.

Dengan kondisi prinsip, seperti yang ditunjukkan oleh Emest Renan, keinginan untuk
bersatu dan memahami Pancasila dari rangkaian pengalamannya, cenderung terlihat bahwa
Pancasila adalah trade off dan kesepakatan publik karena mengandung nilai-nilai yang
dipertahankan oleh semua. perkumpulan dan tingkatan kebudayaan Indonesia. Penggunaan
Pancasila sebagai dasar negara memberikan pengaturan bahwa wilayah Indonesia adalah
provinsi Pancasila. Ini menyimpulkan bahwa negara harus tunduk padanya, melindungi dan
melaksanakannya dalam semua undang-undang. Mengenai hal tersebut, Kirdi Dipoyudo
menjelaskan bahwa Negara Pancasila adalah negara yang didirikan, dipelihara, dan diciptakan
dengan tekad untuk menjamin dan menumbuhkan kebanggaan dan kebebasan dasar setiap
penduduk Indonesia (manusia yang adil dan tercerahkan), sehingga masing-masing dapat
melanjutkan hidup. dengan kehidupan yang menyenangkan. sebagai individu, membina dirinya
dan memahami bantuan internal dan eksternal pemerintah selengkap mungkin, memajukan
bantuan pemerintah umum, khususnya bantuan pemerintah dalam dan luar negeri, semuanya
setara, dan mengajarkan kehidupan negara (hak sipil).
Pancasila sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan dengan
konsistensi sistematikanya melalui Bimbingan Resmi Nomor 12 Tahun 1968 didalangi secara
piramidal berjenjang. Setiap undang-undang (dasar/aturan) memiliki hubungan yang mengikat
dan menghidupkan satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan. Melanggar satu undang-
undang dan mencari kegemarannya di undang-undang lain adalah sia-sia. Oleh karena itu,
Pancasila juga harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh, yang tidak dapat dipisahkan.
Upaya untuk memisahkan Anggaran Dasar dalam satu kesatuan yang utuh dari Pancasila akan
mengakibatkan Pancasila kehilangan hakekatnya sebagai dasar negara. Pancasila harus
dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh mengingat setiap standar dalam Pancasila tidak dapat
saling bersandingan. Secara definitif dalam mata kuliah Pancasila 1959, Prof. Notonegoro
melukiskan gagasan progresif Pancasila dengan menetapkan statuta "Tuhan Yang Maha Esa"
sebagai penyebab Pancasila bertipe piramida. Oleh karena itu, empat ketetapan lainnya harus
diliputi dengan aturan "Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa".

Pancasila memenuhi prasyarat sebagai alasan negara untuk kondisi kesatuan Republik Indonesia
karena alasan-alasan sebagai berikut:

• Pancasila mungkin dapat mewajibkan keadaan pluralistik individu Indonesia yang berbeda
kebangsaan, agama, ras dan antar kelompok secara tidak memihak sesuai kapasitas dan
konsekuensi usahanya. Hal ini ditunjukkan dengan statuta umat manusia yang adil dan
berakulturasi.

• Pancasila dapat menjamin kehormatan kondisi kesatuan Republik Indonesia yang terbentang
dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari ribuan pulau sesuai dengan standar Solidaritas
Indonesia.

• Pancasila memastikan keselarasan sistem aturan mayoritas dan kebebasan dasar sesuai dengan
cara hidup negara. Hal ini sesuai dengan sistem berbasis suara yang digerakkan oleh kelihaian
dalam merenungkan/menggambarkan.

• Pancasila menjamin pengakuan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan undang-
undang hak-hak sipil bagi semua individu sebagai sumber perspektif dalam mencapai tujuan
tersebut. Pancasila sebagai ketetapan negara yang krusial yang mengandung makna bahwa dalam
ketetapan Tuhan Yang Maha Esa, menjamin kesempatan untuk mencintai sebagaimana
ditunjukkan oleh agama dan keyakinan masing-masing. Kemudian, pada saat itu, dalam statuta
solidaritas Indonesia, sebuah negara yang benar-benar menganggap gagasan itu semua hal
dipertimbangkan.
Semua penyebutan yang beragam aneka macam terkait posisi atau kedudukan Pancasila di
dalam masyarakat yang dirumuskan secara sistematis, mesti dikembalikan kepada Dua
pengertian Pokok tersebut. Seperti:

 Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) dari Negara
Republik Indonesia
 Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia (waktu mendirikan Negara)
 Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia (seperti yang terkandung di
dalam Pembukaan UUD 1945).
 Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia, namun jika
dianggap sebagai alat pemersatu “an sich” sungguh kurang tepat.

Pancasila sebagai dasar negara, perlu dipahami dengan latar belakang konstitusi
proklamasi atau hukum dasar kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, yaitu
Pembukaan Batang Tubuh serta Penjelasan UUD 1945 sebelum diamandemen. Pancasila bersifat
integralistik, yaitu paham tentang hakikat negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan
bernegara, Pancasila yang melandasi kehidupan bernegara menurut Soepomo adalah dalam
kerangka negara integralistik, untuk membedakan paham lain yang digunakan negara lain. Hal
ini merujuk pada teori perseorangan/individualistic, teori golongan (class theory), dan teori
kebersamaan (Integralistik). Berdasar yang terakhir inilah, bahwa Pancasila: mengandung
semangat kekeluargaan dalam kebersamaan, adanya semangat kerjasama (gotong royong),
memelihara persatuan dan kesatuan, serta mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
KESIMPULAN
Kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Ideologi Pancasila, harus memahami arti
Pancasila dan kedudukan Pancasila itu sendiri, seperti kata Ir. Soekarno, Pancasila merupakan isi
jiwa dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai landasan hidup suatu bangsa dan dasar negara
harus melekat dan mendarah daging pada warga Indonesia. Warga Indonesia menjadikan
Pancasila sebagai pedoman hidup atau menjadikan Pancasila sebagai perjuangan utama oleh
bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka
Ronto. 2012. Pancasila Sebagai Dasar Negara. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Lubis, Maulana Arafat. 2018.Pembelajaran PPKn (Teori Pembelajaran Abad 21 di SD/Mi).

Yogyakarta: Samudera Biru.

Kemenristek Dikti. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum: Pendidikan Pancasila. Ditjen
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI.

Anda mungkin juga menyukai