Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Thariq

NIM : 20700118013

Kelas : Pendidikan Matematika A

Tugas Final Bimbingan & Konseling

SISWA YANG TIDAK SABARAN DALAM BEKERJA

A. Latar Belakang Masalah

Sabar adalah bentuk kemampuan pengendalian diri sebagai sikap yang mempunyai

nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang dimilikinya. Semakin

tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam

menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan.

Defenisi dari kata sabar banyak macamnya, ada yang berpendapat bahwa

sabar adalah suatu kekuatan yang digunakan dalam keadaan sempit maupun sulit.

Ada juga yang mengatakan bahwa sabar adalah menahan hawa nafsu dan emosi.

Namun menurut beberapa pendapat maka dapat diartikan bahwa sabar adalah suatu

keadaan mental seseorang yang kuat dalam mengahadapi situasi yang tidak

diinginkan.
Sedangkan pengertian belajar sama halnya dengan sabar, ada begitu banyak

pendapat tentang defenisi belajar. Ada yang mengatakan bahwa belajar adalah proses

perubahan pribadi, ada juga yang mengatakan belajar itu sebagai usaha seseorang

dalam mencapai perubahan melalui pengalaman. Namun, dari banyaknya defenisi

tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu usaha seseorang

dalam mencapai perubahan, dimana perubahan tersebut adalah mencari tahu apa-apa

yang belum diketahui.

Pada dasarnya, banyak orang yang tidak mengetahui bahwasannya sabar

sangat penting dalam belajar. Posisi sabar yang tidak banyak diketahui oleh banyak

orang yang menyebabkan banyaknya para penuntut ilmu tidak berhasil dalam

belajarnya. Sebab ada satu unsur yang tidak diketahui dan akhirnya tidak digunakan

ketika belajar, dan pada akhirnya belajar yang telah begitu lama ditempuh menjadi

sia-sia belaka, seperti berlalu saja ilmu yang dicari selama ini. Oleh sebab itu, perlu

diketahui apa makna dari kata sabar terhadap aktivitas belajar.

Dalam belajar, seseorang harus memiliki sifat sabar. Karena belajar adalah

suatu aktivitas peserta didik dalam mencari sesuatu yang tidak diketahui menjadi

tahu. Menurut Oemar Hamalik mengatakan bahwa belajar bukanlah tujuan namun

untuk mencapai tujuan. Bukan hal mudah bagi peserta didik dalam melaksanakan

pembelajaran. Peserta didik bukan hanya dituntut untuk mengetahui saja. Namun,

sebagai objek dari kata belajar, peserta didik dituntut untuk mengetahui, memahami,

mengkomunikasikan, dan mengaplikasikan. Hal ini seharusnuya menjadi perhatian


kita dalam menuntut ilmu, dimana kita harus bisa melaksanakan (mengaplikasikan)

segala yang diketahui ketika belajar. Sebab, belajar dikatakan berhasil apabila kita

dapat melaksanakannya sebagai sarana tranfer ilmu kepada yang lain pula. Oleh

sebab itu, dibutuhkanlah kata sabar dalam belajar.

Pada masa kini, masih banyak para siswa yang masih tidak sabaran dalam

bekrja, menahan emosi, ataupun dalam situasi yang tidak diinginkan. Hal ini tentu

dapat menjadi masalah dalam memahami materi, maupun dalam bergaul pada

sesamanya. Sehingga hal ini harus ditangani agar tidak terjadi hal – hal yang tidak

diinginkan.

B. Analisis Masalah

1. Pengertian Sabar

Secara etimologi, sabar (aṣ-ṣabr) berasal dari bahasa arab yang berarti

menahan dan mengekang (al-habs wa al-kuf). Secara terminologis sabar berarti

menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah.

Yang tidak disukai itu tidak selamanya terdiri dari hal - hal yang tidak disenangi

seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan sebagainya, tetapi bisa juga berupa

hal-hal yang disenangi misalnya segala kenikmatan duniawi yang disukai oleh hawa

nafsu. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari memperturutkan

hawa nafsu. Sabar berarti memilki ketabahan dan keteguhan untuk menghadapi

beban, ujian, serta memiliki kemampuan untuk menerima kenyataan hidup yang

kurang menyenangkan atau bahkan yang menyakitkan dengan lapang dada sehingga
seseorang akan dapat menghadapi berbagai persoalan yang sedang dihadapi dengan

tetap tenang, tanpa emosional dengan tetap mencari jalan keluar yang terbaik

2. Karakteristik siswa yang tidak sabaran

Beberapa karakteristik yang bisa dilihat pada siswa yang tidak sabaran

dalam belajar yaitu :

a. Cepat bosan dalam belajar

b. Tidak fokus

c. Mengerjakan soal asal – asalan

d. Ingin cepat selesai tanpa mempedulikan hasil

e. Terkadang suka mengganggu teman yang lain

f. Hasil belajar kurang baik karena tidak teratur dalam belajar

g. Lebih suka bermain – main

h. Tidak terlalu mempedulikan teguran

3. Teori

Sabar (al-shabru) menurut bahasa adalah menahan diri dari keluh kesah. Ada

pula al-shibru dengan meng-kasrah-kan shad artinya obat yang pahit, yakni sari

pepohonan yang pahit. Menyabarkannya berarti menyuruhnya sabar. Bulan sabar,

artinya bulan puasa. Ada yang berpendapat, "Asal kalimat sabar adalah keras dan

kuat. Al-Shibru tertuju pada obat yang terkenal sangat pahit dan sangat tak enak. Al

Ushmu'i mengatakan, "Jika seorang lelaki menghadapi kesulitan secara bulat, artinya
ia menghadapi kesulitan itu secara sabar. Ada pula Al-Shubru dengan men-dhamah-

kan shad, tertuju pada tanah yang subur karena kerasnya (Jauhari, 2006: 342). Ada

pula yang berpendapat, "Sabar itu diambil dari kata mengumpulkan, memeluk, atau

merangkul. Sebab, orang yang sabar itu yang merangkul atau memeluk dirinya dari

keluh-kesah. Ada pula kata shabrah yang tertuju pada makanan. Pada dasarnya,

dalam sabar itu ada tiga arti, menahan, keras, mengumpulkan, atau merangkul,

sedang lawan sabar adalah keluh-kesah (Jauhari, 2006: 342).

Dari arti-arti yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesabaran

menuntut ketabahan dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat, dan pahit, yang

harus diterima dan dihadapi dengan penuh tanggung jawab.

Berdasar kesimpulan tersebut, menurut M. Quraish Shihab (2007: 165-166)

merumuskan pengertian sabar sebagai "menahan diri atau membatasi jiwa dari

keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik (luhur)" Menurut Ibnu

Qayyim al-Jauziyyah (2003: 206), sabar artinya menahan diri dari rasa gelisah, cemas

dan amarah; menahan lidah dari keluh kesah; menahan anggota tubuh dari kekacauan.

Menurut Achmad Mubarok (2001: 73), pengertian sabar adalah tabah hati tanpa

mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu

dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari

(2006: 342) bahwa para ulama menyebutkan sejumlah definisi bagi sabar, di

antaranya:

a. Meneguk cairan pahit tanpa muka mengerut


b. Diam terhadap musibah,

c. Berteguh hati atas aturan-aturan Al-Quran dan As-Sunnah,

d. Tak pernah mengadu,

e. Tidak ada perbedaan antara sedang nikmat dan sedang diuji meskipun dua

duanya mengandung bahaya.

C. Langkah – Langkah Penyelesaian

Terkait permasalahan mengenai siswa yang tidak sabaran dalam bekerja, atau

cenderung agresif dan sulit diatur, dapat digunakan solusi berikut :

1. Buatlah peringatan secara nonverbal 

   seperti guru mengisyaratkan siswanya untuk tenang, dengan cara mendekati siswa

pada waktu mereka sedang mengobrol, bercanda, dan mengantuk. contohnya

memberi isyarat meletakkan tangan telunjuk dimulut( suuuutttttt!!!) tanpa harus

melototinya jangan sampai siswa takut, buatlah siswa bisa menghormati dan selalu

merindukan kehadiran anda.

2. Dengarkan secara aktif 

    pada waktu siswa sedang melakukan diskusi, bapak/ibu guru harus memperhatikan

dengan baik apa yang sedang siswa diskusikan dan mendengarkan pendapat

siswanya. 

3. Usahakan siswa tidak mendominasi


    ketika ada seorang siswa yang banyak bicara dikelas dan lainnya diam, tugas

sorang guru harus bisa memecahkan suasana yang awalnya bersifat dominasi menjadi

berpartisipasi semua terhadap pembelajaran itu, dengan cara memberi pertanyaan

yang akan membuat siswa aktif dalam melakukan pembelajaran.

4. Buat peraturan partisipasi 

    yang bertujuan untuk meminta perhatian dari siswa. contohnya tidak boleh tertawa

pada waktu diksusi harus saling memberi pendapat, dll.  dengan adanya peraturan

dalam kelas siswa mempunyai tanggungjawab dalam melakukan proses

pembelajaran.

5. Gunakan humor 

   ini salah satu untuk mengatasi siswa yang sulit diatur dengan memberikan humor

atau lelucon yang membuat mereka tertarik dengan anda, tetapi harus berhati-hati

jangan sampai menyinggung persaan siswa.

6. Berbicara personal 

    dengan cara ini kita bisa mengerti siswa yang sedang mempunyai masalah dan

mengetahui sikap siswa secara personal lebih mendalam dan lebih mengenal sifat

siswa.

7. Abaikan perilaku yang tidak begitu negatif 


jangan kelewatan mempersoalkan perilaku yang tidak begitu mengganggu cukup

diawasi saja dan jalankan pelajaran.

8. Berbicara empat mata 

    berbicara empat mata lebih efektif dan benar-benar mengetahui permasalahan yang

dimiliki oleh siswa, sepeti meminta pendapat kepada bapak/ ibu guru. 

9. mengubah metode partisipasi 

    harus bisa mengotrol siswa yang bermasala seperti tidur, bergurau, dll. dengan

solusi membuat kelompok-kelompok kecil atau membuat kegiatan yang aktif dengan

begitu keadaan kelas tidak akan jenuh.

10. jangan mudah tersinggung 

     sebagai guru kita mempunyai tugas yang sangat mulia yaitu mendidik, dan

bagaimana kalo menjadi guru yang baik ? guru yang baik adalah guru yang tidak

mudah tersinggung dengan perkataan atau perbuatan siswanya dalam segi apapun,

menjadi guru harus ikhlas dalam mengamalkannya dan sesusah apapun siswa diatur

sudah menjadi tanggungjawab bapak/ibu guru untuk bisa menghadapi siswa, agar

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.


D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Dalam menangani siswa yang tidak sabaran sangat dibutuhkan

tanggung jawab dan perhatian yang baik agar penanganan dapat berjalan

lancar dan juga bermanfaat bagi kedua pihak yaitu guru dan murid. Adanya

siswa yang tidak sabaran di dalam ruang lingkup pembelajaran terkadang

dianggap hal yang sepele, namun sebenarnya dapat mempengaruhi suasana

belajar kelas, dan teman – temannya sendiri, sehingga diperlukan penanganan

yang tepat agar bisa membuat lingkungan belajar kembali kondusif.

2. Saran

Kepada para tenaga pendidik seperti guru diharapkan agar tetap

bersabar dan lembut dalam menangani siswa yang tidak sabaran. Diperlukan

adaptasi dalam memahami tingkah dan perilaku siswa tersebut sehingga dapat

digunakan metode yang tepat. Penanganan yang salah dapat mengakibatkan

hal yang tidak diharapkan seperti siswa tidak akan aktif, cenderung takut
kepada guru, menjadi pendiam, dan lain – lain, sehingga hal ini harus

dihindari. Sebaiknya guru terlebih dahulu memahami siswa tersebut dengan

menggunakan metode bicara empat mata misalnya, agar dapat lebih detail

dalam mengetahui hal hal yang menyebabkan siswa tidak sabaran.

Anda mungkin juga menyukai