NIM : 20700118013
Sabar adalah bentuk kemampuan pengendalian diri sebagai sikap yang mempunyai
nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang dimilikinya. Semakin
Defenisi dari kata sabar banyak macamnya, ada yang berpendapat bahwa
sabar adalah suatu kekuatan yang digunakan dalam keadaan sempit maupun sulit.
Ada juga yang mengatakan bahwa sabar adalah menahan hawa nafsu dan emosi.
Namun menurut beberapa pendapat maka dapat diartikan bahwa sabar adalah suatu
keadaan mental seseorang yang kuat dalam mengahadapi situasi yang tidak
diinginkan.
Sedangkan pengertian belajar sama halnya dengan sabar, ada begitu banyak
pendapat tentang defenisi belajar. Ada yang mengatakan bahwa belajar adalah proses
perubahan pribadi, ada juga yang mengatakan belajar itu sebagai usaha seseorang
tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu usaha seseorang
dalam mencapai perubahan, dimana perubahan tersebut adalah mencari tahu apa-apa
sangat penting dalam belajar. Posisi sabar yang tidak banyak diketahui oleh banyak
orang yang menyebabkan banyaknya para penuntut ilmu tidak berhasil dalam
belajarnya. Sebab ada satu unsur yang tidak diketahui dan akhirnya tidak digunakan
ketika belajar, dan pada akhirnya belajar yang telah begitu lama ditempuh menjadi
sia-sia belaka, seperti berlalu saja ilmu yang dicari selama ini. Oleh sebab itu, perlu
Dalam belajar, seseorang harus memiliki sifat sabar. Karena belajar adalah
suatu aktivitas peserta didik dalam mencari sesuatu yang tidak diketahui menjadi
tahu. Menurut Oemar Hamalik mengatakan bahwa belajar bukanlah tujuan namun
untuk mencapai tujuan. Bukan hal mudah bagi peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran. Peserta didik bukan hanya dituntut untuk mengetahui saja. Namun,
sebagai objek dari kata belajar, peserta didik dituntut untuk mengetahui, memahami,
segala yang diketahui ketika belajar. Sebab, belajar dikatakan berhasil apabila kita
dapat melaksanakannya sebagai sarana tranfer ilmu kepada yang lain pula. Oleh
Pada masa kini, masih banyak para siswa yang masih tidak sabaran dalam
bekrja, menahan emosi, ataupun dalam situasi yang tidak diinginkan. Hal ini tentu
dapat menjadi masalah dalam memahami materi, maupun dalam bergaul pada
sesamanya. Sehingga hal ini harus ditangani agar tidak terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan.
B. Analisis Masalah
1. Pengertian Sabar
Secara etimologi, sabar (aṣ-ṣabr) berasal dari bahasa arab yang berarti
menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah.
Yang tidak disukai itu tidak selamanya terdiri dari hal - hal yang tidak disenangi
seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan sebagainya, tetapi bisa juga berupa
hal-hal yang disenangi misalnya segala kenikmatan duniawi yang disukai oleh hawa
nafsu. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari memperturutkan
hawa nafsu. Sabar berarti memilki ketabahan dan keteguhan untuk menghadapi
beban, ujian, serta memiliki kemampuan untuk menerima kenyataan hidup yang
kurang menyenangkan atau bahkan yang menyakitkan dengan lapang dada sehingga
seseorang akan dapat menghadapi berbagai persoalan yang sedang dihadapi dengan
tetap tenang, tanpa emosional dengan tetap mencari jalan keluar yang terbaik
Beberapa karakteristik yang bisa dilihat pada siswa yang tidak sabaran
b. Tidak fokus
3. Teori
Sabar (al-shabru) menurut bahasa adalah menahan diri dari keluh kesah. Ada
pula al-shibru dengan meng-kasrah-kan shad artinya obat yang pahit, yakni sari
artinya bulan puasa. Ada yang berpendapat, "Asal kalimat sabar adalah keras dan
kuat. Al-Shibru tertuju pada obat yang terkenal sangat pahit dan sangat tak enak. Al
Ushmu'i mengatakan, "Jika seorang lelaki menghadapi kesulitan secara bulat, artinya
ia menghadapi kesulitan itu secara sabar. Ada pula Al-Shubru dengan men-dhamah-
kan shad, tertuju pada tanah yang subur karena kerasnya (Jauhari, 2006: 342). Ada
pula yang berpendapat, "Sabar itu diambil dari kata mengumpulkan, memeluk, atau
merangkul. Sebab, orang yang sabar itu yang merangkul atau memeluk dirinya dari
keluh-kesah. Ada pula kata shabrah yang tertuju pada makanan. Pada dasarnya,
dalam sabar itu ada tiga arti, menahan, keras, mengumpulkan, atau merangkul,
menuntut ketabahan dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat, dan pahit, yang
merumuskan pengertian sabar sebagai "menahan diri atau membatasi jiwa dari
keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik (luhur)" Menurut Ibnu
Qayyim al-Jauziyyah (2003: 206), sabar artinya menahan diri dari rasa gelisah, cemas
dan amarah; menahan lidah dari keluh kesah; menahan anggota tubuh dari kekacauan.
Menurut Achmad Mubarok (2001: 73), pengertian sabar adalah tabah hati tanpa
mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu
(2006: 342) bahwa para ulama menyebutkan sejumlah definisi bagi sabar, di
antaranya:
e. Tidak ada perbedaan antara sedang nikmat dan sedang diuji meskipun dua
Terkait permasalahan mengenai siswa yang tidak sabaran dalam bekerja, atau
seperti guru mengisyaratkan siswanya untuk tenang, dengan cara mendekati siswa
melototinya jangan sampai siswa takut, buatlah siswa bisa menghormati dan selalu
pada waktu siswa sedang melakukan diskusi, bapak/ibu guru harus memperhatikan
dengan baik apa yang sedang siswa diskusikan dan mendengarkan pendapat
siswanya.
sorang guru harus bisa memecahkan suasana yang awalnya bersifat dominasi menjadi
yang bertujuan untuk meminta perhatian dari siswa. contohnya tidak boleh tertawa
pada waktu diksusi harus saling memberi pendapat, dll. dengan adanya peraturan
pembelajaran.
5. Gunakan humor
ini salah satu untuk mengatasi siswa yang sulit diatur dengan memberikan humor
atau lelucon yang membuat mereka tertarik dengan anda, tetapi harus berhati-hati
6. Berbicara personal
dengan cara ini kita bisa mengerti siswa yang sedang mempunyai masalah dan
mengetahui sikap siswa secara personal lebih mendalam dan lebih mengenal sifat
siswa.
berbicara empat mata lebih efektif dan benar-benar mengetahui permasalahan yang
dimiliki oleh siswa, sepeti meminta pendapat kepada bapak/ ibu guru.
harus bisa mengotrol siswa yang bermasala seperti tidur, bergurau, dll. dengan
solusi membuat kelompok-kelompok kecil atau membuat kegiatan yang aktif dengan
sebagai guru kita mempunyai tugas yang sangat mulia yaitu mendidik, dan
bagaimana kalo menjadi guru yang baik ? guru yang baik adalah guru yang tidak
mudah tersinggung dengan perkataan atau perbuatan siswanya dalam segi apapun,
menjadi guru harus ikhlas dalam mengamalkannya dan sesusah apapun siswa diatur
sudah menjadi tanggungjawab bapak/ibu guru untuk bisa menghadapi siswa, agar
1. Kesimpulan
tanggung jawab dan perhatian yang baik agar penanganan dapat berjalan
lancar dan juga bermanfaat bagi kedua pihak yaitu guru dan murid. Adanya
2. Saran
bersabar dan lembut dalam menangani siswa yang tidak sabaran. Diperlukan
adaptasi dalam memahami tingkah dan perilaku siswa tersebut sehingga dapat
hal yang tidak diharapkan seperti siswa tidak akan aktif, cenderung takut
kepada guru, menjadi pendiam, dan lain – lain, sehingga hal ini harus
menggunakan metode bicara empat mata misalnya, agar dapat lebih detail