Kisi Kisi Agama
Kisi Kisi Agama
Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan
kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Mengimani kitab Allah adalah sebuah keharusan, sebab kitab Allah adalah petunjuk bagi kehidupan.
Tanpa petunjuk dari Allah, manusia akan tersesat dalam hidupnya.
Kitab adalah Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para Rasul dalam bentuk
buku/kitab.Adapun suhuf adalah Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para Rasul, tetapi
masih berupa “lembaran-lembaran” yang terpisah.
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa untuk membimbing bani Israil. Adapun
isi dari Kitab Taurat adalah:
Jangan membunuh,
Jangan mencuri,
Jangan berdusta,
Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
2. Kitab Zabūr
Kitab Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud untuk membimbing bani Israil.Adapun
isi dari Kitab Zabur adalah tentang zikir, nasihat dan hikmah.Kitab ini tidak memuat syariat karena
Nabi Daud diperintahkan Allah Swt. untuk mengikuti syariat Nabi Musa as.
3. Kitab Injil
Kitab Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa untuk membimbing Bani Israil. Kitab ini
memuat perintah agar manusia meng-esa-kan Allah Swt. dan tidakmenyekutukan-Nya, juga
menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir, yaitu Ahmad atau Muhammad.
4. Kitab al-Qur’ān
Al-Qur’ān adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., sebagai penyempurna
kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’ān terdiri atas 30 juz, 114 surat dan kurang lebih 6.236 ayat, 74.437
kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Qur’ān disebut Nuzulul Qur’ān.
Al-Hudā
Al-Furqān
Asy-Syifā
Aż-Żikr
Al-Kitāb
6. Isi al-Qur’ān
Akidah
Ibadah
Ahlak
Muamalah
Kisah-kisah
7. Keistimewaan al-Qur’ān
Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa
Al-Qur’ān tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.
Sifat jujur sangatlah penting untuk dimiliki setiap orang, karena dengan kejujuran akan membuat
kehidupan menjadi tentram dan mencegah permusuhan.
Rizkinya dipermudah
C. Macam-Macam Kejujuran
Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang
dalam rangka menaati perintah Allah Swt.
Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi.
Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda
antara amal lahir dan amal batin.
D. Petaka Kebohongan
Bagi orang yang tidak jujur alias gemar berbohong, maka akan mendapatkan petakanya, antara lain:
Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.
Perasaan enak dan hati tenang, jujur akanmembuat kita menjadi tenang, tidak takut akan
diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
B. Memandikan Jenazah
Setiap muslim yang meninggal kecuali mati syahid, maka ia wajib dimandikan. Adapun
yang berhak memandikan jenazah adalah keluarga terdekat, bapak, ibu, suami, istri dan
anak. Meskipun begitu, tidak mengapa orang lain yang bukan bagian dari keluarga
terdekat ikut memandikan jenazah, dengan catatan laki-laki khusus memandikan laki-
laki, dan perempuan khusus memandikan perempuan.
C. Mengafani Jenazah
Setelah dimandikan, maka proses selanjutnya adalah mengafani. Adapun jumlah kain
kafannya sebaiknya tiga lapis bagi mayat laki-laki dan lima lapis bagi mayat perempuan.
D. Menyalati Jenazah
Setelah dikafani, maka proses berikutnya adalah shalat jenazah. Hanya saja Tata caraṡalat
jenazah berbeda dengan ṡalat biasa. Pada ṡalat jenazah, tidak ada ruku dan sujud, hanya
empat kali takbir dan diselingi doa.
E. Mengubur Jenazah
Setelah dishalatkan, maka selanjutnya jenazah harus dikuburkan.Jenazah harus segera
dikuburkan dan jangan ditunda-tunda. Sebagaimana sabda Rasulullah
saw.:“Segerakanlah menguburkan jenazah….” (H.R. Bukhari Muslim)
F. Ta’ziyyah (Melayat)
Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah
kematian salah seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi semangat.
G. Ziarah Kubur
Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan.Ziarah kubur artinya
2. Pengertian Tabligh
Tablighberarti menyampaikan, memberitahukan kebenaran kepada orang lain. Bisa
bersifat dua arah, saling berdiskusi, dan lain sebagainya.
3. Pengertian Dakwah
Dakwah berarti memanggil, menyeru, mengajak akan sesuatu hal, yakni kegiatan
mengajak orang lain.Dalam berdakwah minimal ada dua cara, yaitu dakwah dengan lisan
(da’wah billisān) dan dakwah dengan perbuatan (da’wah bilhāl).
2. Pentingnya Tabligh
Tabligh adalah sifatnya para rasul.Selama hidupnya mereka terus melakukan
tabligh.Sebab tabligh merupakan sifat wajib para rasul.Tabligh mereka lakukan agar
manusia tertunjuki kepada jalan yang lurus, tanpa tablighakan banyak orang yang
tersesat dalam hidupnya. Karena para rasul kini sudah tiada, maka kewajiban tabligh
mesti diteruskan ummatnya, karena jika tidak ada yang melanjutkan, maka akan
mengakibatkan kemaksiatan dimana-mana.
3. Pentingnya Dakwah
Dakwah adalah kewajiban setiap muslim. Karenanya setiap muslim wajib berdakwah
selama hidupnya. Dakwah amatlah penting dilakukan, sebab dengan dakwah akan
membuat masyarakat menjadi lebih tolong menolong dalam kebaikan. Tanpa dakwah,
mungkin islam pun tidak akan sampai ke negeri kita.
Ballig
Berakal sehat
b. Rukun khutbah
Membaca hamdallah
Membaca syahadatain
Membaca shalawat
Berwasiat taqwa
Baligh
Berakal
Mendalami ajaran Islam
Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat.
3. Ketentuan Dakwah
a. Syarat da’I (orang yang berdakwah)
Islam
Baligh
Berakal
Dakwah dilakukan dengan mauiẓatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu
cara persuasif dan edukatif
b. fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500‒1800), yang dimulai dengan zaman
kemajuan (1500‒1700 M) dan zaman kemunduran (1700‒1800).
Pada masa Daulah Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah
kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam.
Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu
bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Sementara perkembangan Islam pada masa Daulah Abbasiyah ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan.Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu
pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Al-Ghazali (450‒505 H)
AI-Kindi (805‒873 M)
AI-Farabi (872‒950 M)
Ar-Razi (809‒873 M)
Bab 6 Membangun Bangsa
Melalui Perilaku Taat,
Kompetisi dalam Kebaikan,
dan Etos Kerja
A. Pentingnya Taat kepada Aturan
Taat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku
curang, dan atau setia.Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus
dijalankan.
Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin, hal ini sebagaimana
firman Allah dalam (Q.S. an-Nisā/4: 59) karena dengan ketaatan rakyat kepada
pemimpin (selama tidak maksiat), akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta
kemakmuran.
B. Kompetisi dalam Kebaikan
Allah Swt. telah memerintahkan manusia untuk berkompetisi dalam kebaikan.
Sebab dengan berkompetisi dalam hal ini akan membuat pelakunya semakin
bersemangat dalam melakukan kebaikan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam
(Q.S. al-Māidah/5: 48)
Semua orang dengan potensi dan kadar kemampuan masing-masing, harus
berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan. Dan jangan sampai seorang
muslim malah berkompetisi dalam keburukan, sebab hal itu akan mengundang
murka Allah.
C. Etos Kerja
Bekerja adalah kewajiban setiap muslim (khususnya bagi pria). Dalam melakukan
pekerjaan, Allah memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dengan giat,
tekun, professional, dan disiplin. Hal inilah yang dinamakan etos kerja.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Q.S. at-Taubah/9: 105. Dalam ayat ini
Allah memerintahkan kepada umat Islam untuk semangat dan bersungguh-
sungguh dalam bekerja.