Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny.

J DENGAN
GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI
DI PANTI SOSIAL REHABILITASI LANJUT USIA
DAN PEMELIHARAAN MAKAM PAHLAWAN
(PSRLU DAN PMP) JAWA BARAT

Fingkan Pebriani Fransiska1; Tri Wahyuningsih2; Reini Astuti3;


1
Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan STIKes Budi Luhur Cimahi
2
Dosen Prodi DIII Keperawatan STIKes Budi Luhur Cimahi
3
Dosen Prodi DIII Keperawatan STIKes Budi Luhur Cimahi

ABSTRAK
Jumlah penduduk lansia dunia adalah 11,7% dari seluruh jumlah penduduk dunia
dan di Indonesia jumlah lansia adalah 8,9% dari jumlah penduduk Indonesia.
Persentase di dunia dan di Indonesia tersebut akan terus meningkat seiring dengan
peningkatan usia harapan hidup. Penyakit yang paling sering dialami lansia adalah
hipertensi. Untuk mencegah terjadinya komplikasi hipertensi maka dilakukan asuhan
keperawatan. Asuhan keperawatan ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman
secara nyata dan penulis mampu dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
pendekatan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan dokumentasi keperawatan. Setelah
dilakukan pengkajian, diperoleh diagnosa keperawatan yaitu gangguan nyaman
nyeri, gangguan persepsi sensori penglihatan, hambatan fisik, dan disfungsi sosial.
Tahap perencanaan penulis menyusun rencana tindakan sesuai dengan
permasalahan yang ada, kemampuan, situasi, dan kondisi. Tahap pelaksanaan yang
dilakukan penulis sesuai dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya
yaitu melakukan observasi tanda-tanda vital, senam hipertensi, terapi herbal pisang
ambon, dan teknik relaksasi nafas dalam. Setelah diberikan asuhan keperawatan,
tiga diagnosa keperawatan teratasi dan satu diagnosa keperawatan yang belum
teratasi yaitu disfungsi sosial. Berdasarkan hasil penelitian studi kasus perlu
peningkatan pelayanan di bidang kesehatan di PSRLU dan PMP Jawa Barat.

Kata kunci : Lansia, hipertensi, asuhan keperawatan


Kepustakaan : 9 Buku, 4 Jurnal, 3 Media Internet (2008-2018)

1
NURSING CARE ON Mrs. J WITH CARDIOVASCULAR SYSTEM DISORDERS:
HYPERTENSION AT ELDERLY REHABILITATION SOCIAL HOME AND HEROES
CEMETERY WEST JAVA

ABSTRACT
Elderly is someone who has age of 60 years above. The population elderly in the
world are 11,7% of the total population of the world, the number of elderly people are
8,9% of the total population in Indonesia. The precentage in the world and in
Indonesia will continue to increase along with the increase in life expectancy. The
disease that was often experienced by the elderly is hypertension. Hypertension is a
condition where blood preasure systolic >140mmHg and diastolic >90mmHg.
Nursing care aims to get real experience and the author was able to provide nursing
care with a nursing process approach which includes assessment, nursing
diagnosis, planning, implementation, evaluation, and nursing documentation. To
obtain the author’s data using observation techniques, interviews, literature, and
documentation about hypertension. Nursing care was do to Mrs. J for 6 days from
April 09, 2019 until April 14, 2019 nursing diagnoses regarding the comfortable
disruption of pain, impaired perception of sensory vision, physical barriers, and
social dyssfunction. The planning stages of the author prepares an action plan in
accordance with existing problrms, abilities, situations, and conditions. The
implementation stage was carries out by the author in accordance with the planned
action that has been prepared previously. After being given nursing care, three of
nursing diagnoses were resolved and one nursing diagnosis was not resolved
namely social dysfunction. Based on the results of case study research, it was
necessary to improve services in the health sector in Elderly Rehabilitation Social
Home and Heroes Cemetary West Java.

Keywords : Elderly, hypertision, nursing care


References : 9 books, 4 journals, 3 websites (2005-2018)

2
PENDAHULUAN Pada April 2019 jumlah lanjut
Menurut World Health usia yang tinggal di PSRLU dan PMP
Organisation (WHO) lansia adalah Jawa Barat berjumlah 153 lansia.
seseorang yang telah memasuki usia Dari jumlah tersebut terdapat 47,71%
60 tahun keatas. Secara global jumlah yang menderita hipertensi, presentase
penduduk lansia adalah 11,7 % dari tersebut merupakan yang paling tinggi
seluruh penduduk dunia dan angka di banding penyakit lainnya. Menurut
tersebut diperkirakan naik menjadi 21 Kementrian Kesehatan RI ,
% pada tahun 2050 (World Population Riskesdas, pada tahun 2013 terdapat
Prospects,2012) 10 penyakit tersering yang diderita
kelompok lansia. Penyakit yang paling
Di Indonesia persentase mendominasi adalah Hipertensi
penduduk lansia juga bertambah dengan presentase rata-rata 55,76 %
setiap tahunnya. Menurut data World (usia 55 tahun sampai >75tahun).
Population Prospects persentase
jumlah lansia pada tahun 2013 adalah Hipertensi adalah suatu
8,9 % dari jumlah penduduk kondisi di mana tekanan sistolik darah
Indonesia, persentase tersebut akan >140 mmHg dan atau tekanan
terus meningkat dan diperkirakan diastolik darah >90 mmHg (WHO,
menjadi 21,4% pada tahun 2050. 2013). Di dunia, hipertensi
diperkirakan menyebabkan 7,5 juta
Keberhasilan pembangunan di kematian atau sekitar 12,8% dari total
berbagai bidang terutama bidang kematian.
kesehatan menyebabkan terjadinya
peningkatan Usia Harapan Hidup Salah satu lansia yang
penduduk dunia termasuk Indonesia. mengalami hipertensi di PSRLU dan
Meskipun demikian, proses penuaan PMP Jawa Barat adalah Ny. J. Ny J
akan berdampak pada berbagai aspek tinggal di PSRLU dan PMP Jawa
kehidupan baik sosial, ekonomi, Barat sejak tahun 2000. Ny J sering
maupun kesehatan. Seiring dengan kali terjatuh karena gejala hipertensi
bertambahnya usia terutama lanjut seperti sakit kepala dan pusing yang
usia maka tubuh akan mengalami dirasakannya.
perubahan fungsi. Dengan
bertambahnya usia harapan hidup dan Tujuan umum dilakukannya
penurunan fungsi tubuh yang penyusunan laporan studi kasus ini
mengikutinya berarti semakin adalah untuk mendapatkan
diperlukan pula pelayanan pengalaman secara nyata dalam
kesejahteraan bagi lanjut usia. Panti memberikan asuhan keperawatan
jompo merupakan salah satu upaya secara langsung yang meliputi aspek
pemerintah untuk mengayomi lanjut bio-psiko-sosial dan spiritual. Selain
usia yang hidup miskin dan terlantar. itu, tujuan khususnya yaitu : mampu
melakukan pengkajian, mampu
Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut menentukan diagnosa, mampu
Usia dan Pemeliharaan Makam membuat rencana asuhan
Pahlawan (PSRLU dan PMP) Jawa keperawatan, mampu melaksanakan
Barat merupakan Unit Pelaksanaan implementasi keperawatan,
Teknis Departemen Sosial Provinsi mengevaluasi, dan mampu
Jawa Barat. mendokumentasikan hasil asuhan

3
keperawatan pada Ny. J dengan c. Hambatan mobilitas fisik
gangguan kardiovaskuler: hipertensi. berhubungan dengan nyeri
lutut.
d. Disfungsi sosial berhubungan
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan ketidakefektifan
1. Pengkajian pemecahan masalah antar
Ny. J berumur 68 tahun berasal lanjut usia.
dari Garut. Ny.J tinggal di Panti
sejak tahun 2000. Ny. J datang ke 3. Intervensi Keperawatan
panti dengan alasan tidak a. Gangguan rasa nyaman : nyeri
nyaman serumah dengan kepala berhubungan dengan
menantunya. Saat dikaji Ny. J sirkulasi darah ke otak tidak
mengatakan setahun belakangan adekuat.
sering kali terjatuh karena ia 1) Lakukan observasi setiap
merasa sakit kepala. Saat dikaji hari terkait nyeri kepala
pun Ny. J mengatakan ada nyeri 2) Monitor TTV
kepala. Selain itu Ny. J mengeluh 3) Ajarkan teknik relaksasi
bahwa ia kesulitan untuk duduk nafas dalam/slow deep
dan berdiri karena lututnya terasa breathing
sakit. Ny. J juga mengeluhkan 4) Ajarkan senam hipertensi
bahwa penglihatannya sudah 5) Berikan terapi herbal :
mulai berkurang terutama saat pisang ambon sehari tiga
pencahayaan kurang. Saat kali.
dilakukan pemeriksaan fisik 6) Berikan Pendidikan
tekanan darah Ny. J kesehatan tentang cara
150/100mmHg, nadi 88x/menit, supaya tidak jatuh saat
respirasi 21x/menit, suhu merasa sakit kepala.
35x/menit. Ny. J mampu b. Gangguan persepsi sensori
melakukan aktivitas sehari-hari perseptual : penglihatan
serta memenuhi kebutuhan dasar berhubungan dengan proses
secara mandiri. Ny. J mengatakan penuaan.
belakangan ini ia kurang nyaman 1) Anjurkan untuk tidak
tinggal di panti karena hubungan menggosok mata
dengan teman se wismanya 2) Lakukan pendidikan
kurang baik. kesehatan tentang jatuh
dan lingkungan yang aman
2. Diagnosa Keperawatan bagi klien
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri c. Hambatan mobilitas fisik
kepala berhubungan dengan berhubungan dengan nyeri
sirkulasi darah ke otak tidak lutut.
adekuat. 1) Lakukan observasi setiap
b. Gangguan persepsi sensori hari terkait nyeri lutut.
perseptual : penglihatan 2) Ajarkan untuk mengalihkan
berhubungan dengan proses rasa nyeri dengan cara
penuaan. menonton tv, berdzikir,

4
mendengarkan murotal, dan j. Menganjurkan klien untuk
berbincang-bincang mengalihkan rasa nyerinya
3) Kompres air hangat dengan cara berdzikir
4) Anjurkan untuk memegang k. Melakukan konseling dengan
sesuatu sebagai tahanan klien tentang apa yang
saat akan duduk atau dirasakannya saat berada di
berdiri. wismanya
d. Disfungsi sosial berhubungan l. Melakukan konseling dengan
dengan ketidakefektifan teman sewisma klien
pemecahan masalah antar
lanjut usia. 5. Evaluasi
1) Lakukan konseling dengan Evaluasi dilakukan
klien dan anjurkan klien berdasarkan tujuan yang telah
untuk tetap membantu ditetapkan yang dapat dilihat dan
teman se wismanya diukur. Pada tahap ini penulis tidak
sebagai bagian dari ibadah. menemukan hambatan yang
2) Lakukan konseling dengan berarti pada diagnosa satu, dua
teman se wisma klien dan tiga karena kriteria evaluasi
3) Observasi apakah klien dan dapat dinilai dengan jelas melalui
teman se wisma observasi dan pengukuran.
berhubungan baik atau Namun, pada diagnosa empat,
tidak. penulis hanya menilai melalui
observasi dan penilaian subjektif
4. Implementasi Keperawatan dari klien tanpa adanya
a. Memeriksa tanda-tanda vital pengukuran.
b. Mengajarkan teknik relaksasi Diagnosa keperawatan satu,
nafas dalam dua dan tiga telah teratasi, namun
c. Mengajajarkan senam diagnosa ke empat teratasi
hipertensi sebagian. Untuk diagnosa yang
d. Memberikan terapi herbal teratasi sebagian, penulis
pisang ambon menyampaikan informasi pada
e. Memberikan pendidikan perawat panti untuk ditindaklanjuti.
kesehatan tentang jatuh
f. Menganjurkan klien untuk
tidak menggosok matanya
supaya tidak terjadi infeksi SIMPULAN
g. Memberikan pendidikan Setelah penulis melakukan
kesehatan tentang jatuh dan “Asuhan Keperawatan Pada Ny. J
lingkungan yang aman bagi Dengan Gangguan Sistem
klien. Kardiovaskuler: Hipertensi Di
h. Menganjurkan klien untuk Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut
memegang sesuatu saat akan Usia dan Pemeliharaan Makam
duduk atau berdiri Pahlawan Jawa Barat” dari
i. Mengompres hangat lutut tanggal 09 April 2019 sampai
klien yang sakit dengan 14 April 2019 dengan
menggunakan pendekatan proses
keperawatan, maka penulis dapat

5
mengambil simpulan dari tiap menambah wawasan
proses keperawatan yaitu : pengetahuan tentang asuhan
mampu melakukan pengkajian, keperawatan yang
mampu menentukan diagnosa, komprehensif pada klien
mampu membuat rencana dengan gangguan sistem
asuhan keperawatan, mampu kardiovaskuler: hipertensi.
melaksanakan implementasi
keperawatan, mengevaluasi, dan
mampu mendokumentasikan hasil DAFTAR PUSTAKA
asuhan keperawatan pada Ny. J
dengan gangguan kardiovaskuler: Amin, Hardhi. (2015). Aplikasi
hipertensi. Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa &
SARAN NANDA NIC-NOC. Jilid 2.
1. Bagi Panti Sosial Rehabilitasi Yogyakarta: Mediaction
Lanjut Usia dan Pemeliharaan Jogja.
Makam Pahlawan (PSRLU Andra, Yessie Mariza. (2017).
dan PMP) Jawa Barat. Keperawatan Medikal
Setelah selesai laporan studi Bedah. I Keperawatan
kasus ini, diharapkan dapat Dewasa Teori dan Contoh
menjadi bahan masukan Askep. Cetakan: ketiga.
untuk meningkatkan mutu Yogyakarta: Nuha Medika.
pelayanan di bidang Badan Pusat Statistik. 2017.
kesehatan khususnya pada Tersedia
klien dengan gangguan sistem https://www.bps.go.id/publi
kardiovaskuler: hipertensi cation/2017/07/26/b5898fa
2. Bagi STIKes Budi Luhur 587f5112432533a66/statis
Cimahi. Bagi STIKes Budi tik-indonesia-2017.html, 8
Luhur Cimahi Hasil penulisan April 2019 pukul 18.00
laporan studi kasus ini WIB.
diharapkan institusi dapat Gloria M, Howard K, Joanne M,
mengembangkan informasi Cheryl M. (2016). Nursing
yang diberikan kepada Interventions
mahasiswa mengenai Classifications (NIC). Edisi
masalah pada gangguan keenam. Yogyakarta:
sistem kardiovaskuler: Moco Media
hipertensi. Hernawan, Totok dan Fahrun Nur
3. Bagi Penulis Selanjutnya. Rosyid. (2017). Pengaruh
Diharapkan dapat menjadi Senam Hipertensi Lansia
referensi bagi penulis Terhadap Penurunan
selanjutnya sebagi acuan Tekanan Darah Lansia
dalam melakukan asuhan Dengan Hipertensi Di
keperawatan agar menjadi Panti Wreda Darma Bhakti
lebih baik dan dapat dijadikan Kelurahan Pajang
sarana untuk melatih diri Surakarta. Jurnal
dalam melakukan asuhan Kesehatan, ISSN.
keperawatan sehingga dapat

6
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Setiadi.(2012). Konsep &
Situasi dan Analisa Lanjut Penulisan Dokumentasi
Usia. Tersedia Keperawatan Teori dan
http://www.depkes.go.id/d Praktik. Yogyakarta: Graha
ownload.php? Ilmu
file=download/pusdatin/inf Sue, Marion, Meriden L,
odatin/infodatin-lansia.pdf, Elizabrth. (2016). Nursing
8 April 2019 pukul 17.00 Outcomes Classification
WIB. (NOC). Edisi kelima.
Muhith, Abdul. (2016). Pendidikan Yogyakarta: Moco Media
Keperawatan Gerontik. Sunaryo, dkk. (2016). Asuhan
Yogyakarta: ANDI Keperawatan Gerontik.
Ni Putu Emy Darma Yanti, dkk. Edisi I. Yogyakarta: ANDI
(2016). Pengaruh Slow Sutria, Eny dan Aulia Insani.
Deep Breathing Terhadap (2017). Pengaruh
Tekanan Darah Pada Konsumsi Pisang Ambon
Penderita Hipertensi Di Terhadap Penurunan
Wilayah Kerja North Tekanan Darah Pra
American Nursing Lansia Hipertensi. Journal
Assosiation. NANDA-I of Islamic Nursing.
Diagnosis Keperawatan Tinjauan Pustaka Lansia
Definisi dan Klasifikasi tersedia
2018-2020. (2018). http://digilib.unila.ac.id/661
Jakarta: EGC 3/15/BAB%20II.pdf, 8 April
North American Nursing 2019 pukul 17.35 WIB
Assosiation. NANDA-I Wurangian Mellynda, Hendro
Diagnosis Keperawatan Bidjuni, dan Vandri Kallo.
Definisi dan Klasifikasi (2013). Pengaruh
2018-2020. (2018). Kompres Hangat
Jakarta: EGC Terhadap Penurunan
Nugroho, Wahjudi. (2008). Skala Nyeri Pada
Keperawatan Gerontik dan Penderita Gout Arthritis Di
Geriatrik. Edisi 3. Jakarta: Wilayah Kerja Puskesmas
EGC Bahu Manado.

Anda mungkin juga menyukai