Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALA

“AUTOCLAVE/ AUTOKLAF”

DI SUSUN OLEH

NAMA : TRI ANDIKA DERMAWAN


NIM : T202001030

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021/2022
KATA PEENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, Karena berkat rahmat dan hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah membantu dan memberi dorongan moril maupun materil kepada penulis selama
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang membantu sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat banyak hambatan dan kesulitan,
namun karena adanya kemauan dan tekat yang kuat akhirnya makalah ini dapat penulis
selesaikan.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca
umumnya.

Kendari 31 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PEENGANTAR .................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Autoclave/ Autoklaf ............................................................................................................. 3
B. Prinsip Kerja Autoclave ....................................................................................................... 5
C. Fungsi Prinsip Kerja Autoclave ........................................................................................... 7
D. Komponen Autoclave .......................................................................................................... 8
E. Blok diagram autoclave ....................................................................................................... 9
F. Pengoperasian autoclave .................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alat Autoclave ........................................................................................................................... 4


Gambar 2. Bagian-bagian Alat autoclave .................................................................................................... 7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman sekarang semua serba canggih, kebutuhan akan peningkatan mutu baik secara
nasional maupun internasionalpun semakin meningkat. Dalam praktikum mikroorganisme
yang dilakukan di laboratorium dibutuhkan alat-alat yang sangat mendukung dalam proses
pengujian ataupun proses pembuatan media dan sebagainya. Dalam kegiatan yang kita
lakukan dilaboratorium ketika kita melakukan suatu pengujian tentunya alat dan bahan
yang kita gunakan harus bersih, maka dari itu dilakukan kegiatan sterilisasi.

Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada,
sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembang biak. Dalam sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan
panas seperti spora bakteri. Selain itu Sterilisasi adalah proses pemusnahan bakteri dengan
cara membunuh mikroorganisme. Ada juga yang menyebutkan Sterilisasi yaitu proses atau
kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi
secara umum mengacu pada setiap proses yang efektif untuk membunuh atau
menghilangkan dari semua organismenhidup. Untuk melakukan sterilisasi tentunya
diperlukan alat pensterilan, dimana alat yang biasa digunakan yaitu autoklaf yang biasa
disebut dengan sterilisasi basah.

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Autoklaf juga
disebut dengan sterilisasi basah. Peralatan yang diguanakan perlu disterilisasi agar pada
saat kontak dengan produk, tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan otoklaf
terlebih dahulu divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan
mampu menghasilkan material yang steril. Tekanan yang digunakan adalah 15 Psi atau
sekitar 2 atm dangan suhu 121 °C (250 F) dalam waktu 15 menit.Jadi tekanan yang bekerja
pada permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apan yang di maksud dengan autoclave/autoklaf?
2. Bagaimana prinsip kerja Autoclave?
3. Apa saja fungsi autoclave/autoklaf?
4. Apa saja komponen-komponen autoclave/autoklaf?
5. Bagaimana blok Diagram autoclave/autoklaf?
6. Bagaimana pengoperasian autoclave/autoklaf?

C. Tujuan
Adapun tujuan makala ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apan yang di maksud dengan autoclave/autoklaf


2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja Autoclave
3. Untuk mengetahui fungsi autoclave/autoklaf
4. Untuk mengetahui komponen-komponen autoclave/autoklaf
5. Untuk mengetahui bagaimana blok Diagram autoclave/autoklaf
6. Untuk mengetahui bagaimana pengoperasian autoclave/autoklaf

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Autoclave/ Autoklaf

Autoklaf merupakan suatu proses mebunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme


dengan menggunakan uap air disertai tekanan yang dilakukan dalam alat yang disebut
autoklaf. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 0C (250 0F). Jadi
tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15
pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121 0C.
(Marino and Benjamin, 1986)

Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme,


melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan
membunuh mikroorganisme. Autoklaf ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel
resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan
antibiotik. Jika objek yang disterilisasi tebal atau cukup banyak, transfer panas pada bagian
autoklaf akan melambat sehingga terjadi perpanjangan waktu total.
a. Keuntungan :
1. Dapat digunakan untuk alat dari logam , kain, gelas dan karet.
2. Alat-alat yang tergolong kritis dapat dibungkus.
3. Mikroorganisme dapat dibasmi 100% steril.
4. Kerusakan alat sedikit.
b. Kerugian :
1. Kadang pada pembungkus tersisa uap air.
2. Tidak dapat digunakan untuk mensterilkan bahan minyak atau bubuk.
3. Harga mahal.
Autoklaf adalah suatu alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilkan suatu
alat dan benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi biasanya suhu yang
digunakan yaitu 121°C dan bertekanan 15 lbs. Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh

3
permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch) yang
dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Adanya penurunan tekanan pada autoklaf tidak
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan untuk meningkatkan suhu dalam
autoklaf. Dengan adanya suhu tinggi, akan menyebabkan mikroorganisme dapat terbunuh
atau mati. Autoklaf digunakan terutama untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang
diproduksi oleh bakteri. Sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada
spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh
sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora mati pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih
air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu
4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada
suhu 65 °C (Nurhabibah, 2014).

Ketika sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan
uap air yang terbentuk akan mendesak udara yang mengisi autoklaf Setelah semua udara
dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/ udara ditutup sehingga tekanan udara
dalam autoklaf naik. Pada saat tercapainya tekanan dan suhu yang sesuai maka proses
sterilisasi dimulai dan timer akan mulai menghitung, waktu mundur. Setelah proses sterilisasi
selesai, maka sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai
0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi (Prasetyo, 2010).

Gambar 1. Alat Autoclave

Jenis autoklaf yang dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam-macam mulai dari
yang sederhana sampai digital (terprogram). Sumber uap autoklaf sederhana berasal dari
4
pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan
kompor atau api bunsen sebagai sumber panas. Pada alat autoklaf sederhana, tekanan dan
temperatur diatur dengan jumlah panas dari api. Kelemahan autoklaf sederhana adalah perlu
adanya penjagaan dan pengaturan panas secara manual selama masa sterilisasi dilakukan
sehingga akan menambah pekerjaan. Keuntungan autoklaf sederhana adalah sifatnya yang
sederhana, harganya relatif murah, tidak terpengaruh pada aliran listrik yang sering mati atau
hidup yang merupakan problema pada negara-negara yang sedang berkembang serta bejerja
lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf (Dwijosaputro, 2009).

Autoklaf dengan tipe canggih menggunakan sumber energi dari listrik. Autoklaf canggih
dilengkapi dengan timer dan thermostat. Apabila pengatur automatis ini berjalan dengan
baik, maka autoklaf dapat dijalankan sambil mengerjakan pekerjaan lain sehingga akan
menghemat waktu. Kelemahan dari autoklaf canggih adalah bila salah satu pengatur tidak
bekerja, maka pekerjaan persiapan media menjadi sia-sia dan kemungkinan menyebabkan
kerusakkan total pada autoklaf sendiri (Mulyaningsih dan Alluh, 2009).

B. Prinsip Kerja Autoclave

Autoklaf menghasilkan uap panas yang bersumber dari panas yang dihasilkan oleh api.
Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C. Bila sterilisasi efektif dilakukan
pada lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50 ml disterilisasikan
di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5kg/cm2.

Autoklaf ditujukan untuk membunuh sel resisten (endospora) yang diproduksi oleh
bakteri. Endospora adalah sel yang tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik.
Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan
atmosfer normal. Endospora dapat dibunuh pada suhu 121°C, dengan waktu 4-5 menit.
Pada suhu 65 °C sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik

Ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C, perhitunga waktu sterilisasin autoklaf
dimulai. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian
dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk
5
memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit. Ketika cairan
dalam volume besar akan diautoklaf dibutuhkan perpanjangan waktu, dibutuhkan waktu
yang lama untuk volume yang besar sengga mencapai suhu sterilisasi.

Sumber uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf berasal dari uap panas yang dihasilkan
oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115- 1500˚C. Sterilisasi akan efektif
bila dilakukan pada lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50
mL disterilisasikan di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5
kg/cm2. Pemeliharaan dan perawatan autoklaf harus selalu diperhatikan agar autoklaf dapat
digunakan dalam waktu yang lama (Michael, 2017).

Penggunaan autoklaf dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan sterilisasi, harus cek terlebih dahulu banyaknya air didalam
autoklaf. Apabila air kurang dari batas yg telah ditentukan, maka dapat ditambah
air sampai batas tersebut. Air yang digunakan adalah air dari hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat.

2. Masukkan peralatan dan bahan yag digunakan. Jika mensterilisasi botol bertutup
sulit,maka tutup harus dikendorkan.

3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu baut pengaman dikencangkan agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.

4. Nyalakan autoklaf, kemudian timer diatur dengan waktu minimal 15 menit pada
suhu 121°C.

5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf


dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 detik dimulai
sejak tekanan mencapai 2 atm.

6. Apabila alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dlm kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure
gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan
6
keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati (Tohir, 2014).

Gambar 2. Bagian-bagian Alat autoclave


Keterangan :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. batas penambahan air (Lunawula,2013)

C. Fungsi Prinsip Kerja Autoclave


Autoclave aplikasi yang tumbuh menonjol otoklaf adalah dalam perawatan dan
sterilisasi limbah, seperti limbah rumah sakit patogen. Autoclave adalah suatu alat yang
berfungsi untuk mensterilkan bahan dengan media uap air dan bertekanan. Bahan yang dapat
disterilkan menggunakan autoclave yaitu bahan linen ( pakaian, kasa masker, topi) sarung
tangan, dan perlengkapan oprasi yang lainnya. Autoclave umumnya digunakan untuk
mensterilkan bahan/peralatan pada suhu 134º - 160ºC atau 249º - 367ºf degan waktu kurang
lebih 0 - 15 menit, atau lebih sesuai dengan bahan yang disterilkan. :

7
Prinsip kerja autoclave yaitu uap air dan bertekanan untuk mensterilkan suatu bahan. Uap
air ini dihasilkan dari pemanasan air yang ada di dalam chamber (ruang tempat sterilisasi)
dengan menggunakan elemen basah, karena pemanasan dilakukan dalam waktu tertentu dan
kondisi chamberharus tertutup rapat sehinga tekanan tekanan chamber di dalam makin
tinggi.untuk memantausuhu dan tekanan pada autoclave dapat dilihat melaui presure
gauge yang terdapat pada tutup autoclave. Pada autoclave uga dilengkapi control valve yang
fungsinya untuk pembuangan uap ketika suhu didalam autoclave sangat tinggi dan juga
berfungsi sebagai pengaman, sehingga autoclave ini akan terbuka sendiri ketika tekanan
didalam chamber temperaturnya melebihi batas tekanan chamber. Berikut ini merupakan
bagian-bagiandari autoclave, adalah sebagai berikut :

Keterangan :

1. Chamber (ruang untuk sterilisasi)


2. Heater
3. Pembatas (saringan)
4. Penampung air
5. Meter tekanan (presure gauge)
6. Control valve
7. Tutup autoclave
8. Autoclave breach-block (pengunci)

D. Komponen Autoclave
a. Elemant pemanas (HEATER)
Elemen pemanas adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi kalor (panas). Pada dasarnya heater terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga
yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas. Elemen pemanas pada
dasarnya dpat dibagi menjai 2 yaitu :
1. Elemen basah yaitu elemen pemanas yang dapat bekerja jika terdapat media benda
cair. Elemen ini akan rusak jika tidak ada dalam media tersebut ketika masih teraliri
arus listrik.

8
2. Elemen kering yaitu elemen pemanas yang bekerja dengan media udara, atau dapat
dikatakan dapat bekerja tanpa media. Elemen kering bertentangan dengan elemen
basah, jadi elemen ini akan rusak jika terkena cairan/larutan.
b. Pompa Vacum
Pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara atau uap
campuran dari kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah proses sterilisasi selesai uap
panas akan segera hilang. Sehingga saat yuser membuka lied handle terbuka uap panas
yang ada di dalam chamber sudah berkurang sehingga tidak membahayakan yuser saat
mengeluarakan alat/peralatan yang hendak dipakai dari dalam Autoclave.
c. Timer
Timer pada autoclave berfungsi sebagai pengaturan waktu lama atau sebentarnya
proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang di inginkan.
d. Presure Gauge (meter tekanan)
Presure gauge berfungsi untuk mengetahiu tekanan uap yang berada didalam
autoclave saat proses sterilisasi berlangsung.

E. Blok diagram autoclave

Tempat
Sensor Set temp
Display
Water Level Start/Stop
Sensor Main Board

Vent
Door Sol.valve
Switch

Over Heat
Sensor Water
PWR Elemen Fill Sol.
pln sw Valve

9
Cara kerja blok Diagram Autoclave

Power switch di tekan maka valve water fill terbuka pengisian air kedalam chamber
sampaiindicator level air menunjukkan air sudah penuh, setelah itu set time dan set suhu
yang kitainginkan, jika suhu dan waktu sudah di set maka tekan tombol start untuk mulai
pensterilan.Setelah tombol start di tekan maka main board menerima sinyal untuk
mengaktifkan elemensehingga suhu di dalam chamber naik, jika suhu sudah mencapai suhu
yang diinginkan, setelahitu suhu akan di pertahankan selama setting time diawal operasional,
jika waktu yang di inginkansudah habis maka alat yang di sterilkan didalam dianggap sudah
steril. Lalu habisnya waktu setmain board akan menonaktifkan elemen sehingga suhu di
dalam turun, untuk mempercepat pembuangan tekanan agar tidak berbahaya main
board mengaktifkan solenoid valve vent. Untukmembuang air didalam chamber kita
membuka stopper reservoir drain dan chamber drain

F. Pengoperasian autoclave
Cara penggunaan autoklaf sederhana yang biasanya dipake di Laboratorium, untuk
mensterilkan alat adalah sebagai berikut :

1. Sebelum kita menggunakan autoklaf, terlebih dahulu kita harus memahami bagian-bagian
yang ada pada autoklaf beserta fungsi -fungsinya.
2. Bahan yang akan disterilkan diletakan pada wadah alumunium, disusunan dengan rapi,
dan diantara wadah-wadah tersebut diberi rongga untuk pergerakan uap air dan udara.
3. Autoklaf diisi dengan akuades sampai elemen pemanas terendam air.
4. tubuh sterilisator telah cocok dengan tempatnya, yang terletak pada tutup.
5. Tutup autoklaf dengan rapat, pastikan baut-baut yang ada dibagian atas tutup sudah
terpasang.
6. Putar serentak secara bersama-sama baut-baut yang berlawanan letaknya, agar tutup
autoklaf ini berada pada posisi yang tepat.
7. Pengatur katup pengaman dibuka, agar udara yang ada di dalam autoklaf keluar.
8. Setelah itu, pasanglah sumber pemanas.

10
9. Nyalakan autoklaf (tombol autoklaf dibawah dinaikkan ke atas
tuasnya), diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121 oC (suhu
optimal dimana mikroba akan terdenaturasi).
10. Setelah itu, katup ditutup apabila uap air sudah keluar cukup banyak akan terdengar
bunyi desis dari katup pengaman. Suhu dan tekanan autoklaf akan naik.
11. Skala suhu dan tekanan dibaca sampai mencapai suhu 121 oC dengan tekanan 15 Psi
atau sekitar 2 atm. Suhu distabilkan selama 15 menit dengan cara mengatur sumber
panas.
12. Matikan autoklaf, tunggu hingga tekanan dan suhunya turun hingga mencapai nol.
Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan menjadi nol.
13. Katup pengaman dibuka setelah tekanan autoklaf mencapai nol, katup pengaman dibuka
dengan cara meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap air yang masih ada dalam
autoklaf.
14. Buka tutup autoklaf dengan cara kendurkan terdahulu bautnya, kemudian tutup autoklaf
diputar kemudian diangkat.
15. Jika suhu dan tekananya sudah nol, dan tutupnya sudah dibuka, keluarkan bahan yang
telah diserilkan, kemudian didinginkan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulannya yaitu :

1. Autoklaf merupakan suatu proses mebunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme


dengan menggunakan uap air disertai tekanan yang dilakukan dalam alat yang disebut
autoklaf.
2. Komponen-komponen autoclave/ Autoklaf
a. Elemen pemanas adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi kalor (panas).
b. Pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara atau uap
campuran dari kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah proses sterilisasi selesai
uap panas akan segera hilang.
c. Timer pada autoclave berfungsi sebagai pengaturan waktu lama atau sebentarnya
proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang di inginkan.
d. Presure gauge berfungsi untuk mengetahiu tekanan uap yang berada didalam
autoclave saat proses sterilisasi berlangsung.
3. Bagian-bagian dari autoclavesebagai berikut :
Keterangan :
1) Chamber (ruang untuk sterilisasi)
2) Heater
3) Pembatas (saringan)
4) Penampung air
5) Meter tekanan (presure gauge)
6) Control valve
7) Tutup autoclave
8) Autoclave breach-block (pengunci)

12
B. Saran

Semoga makalah kami ini bisa bermanfaat bagi manusia kelak. Dan kami juga meminta
saran dari para pembaca sehingga makalah kami tidak berhenti disini saja tapi bisa
mengikuti zaman kelak.

13
DAFTAR PUSTAKA

Iswah, Y.,2017.,Kenali Autoclave, Mesin Pembasmi Bakteri &


Manfaatnya .http://ferluccy.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 09 Mei 2017.

Nilu, K., 2015. Makalah Autoklaf. http://nilukumaladewi.blogspot.com. Diakses pada


tanggal 08 Mei 2017.

Nurhayati, dkk. 1996. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat - Alat Kesehatan Gigi. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.

https://djokosoeprijanto.blogspot.com/2013/04/autoclave.html

Syah ,Insan Sunan Kurniawan. 2018. Jurnal Farmaka . Penentuan Tingkatan Jaminan
Sterilitas Pada Autoklaf Dengan Indikator Biologi Spore Strip. Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran

http://nilukumaladewi.blogspot.com/2015/01/makalah-autoklaf.html

14

Anda mungkin juga menyukai