Anda di halaman 1dari 4

Pengertian ejaan

Dalam bahasa tulis, kita menemukan adanya bermacam-macam tanda yang

digunakan untuk membedakan arti sekaligus sebagai pelukisan atas bahasa lisan.

Segala macam tanda tersebut untuk mengambarkan perhentian antara, perhentian

akhir, tekanan, tanda tanya dan lain-lain. Tanda-tanda tersebut dinamakan tanda

baca.13 Tanda baca yang ditemukan dalam bahasa tulis merupakan bagian

dari kaidah ejaan dalam suatu bahasa., Ada beberapa pendapat dari para ahli

tentang apa yang dimaksud dengan ejaan, Yang dimaksud dengan ejaan adalah

keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana

antar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya

dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan

huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Ejaan adalah keseluruhan

peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan penggabungan kata,penulisan kata, huruf,
dan tanda baca,195 Ejaan adalah seperangkat aturan tentang

catrd menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai

ananya. Batasan tersebut menunjukkan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata

mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan

yaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekadar masalah pelafalan.

Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.

Ejaan suatu bahasa tidak saja berkisar pada persoalan bagaimana melambangkan

bunyi-bunyi ujaran serta bagaimana menempatkan tanda-tanda baca dan sebagainya,

tetapi juga meliputi hal-hal seperti bagaimana memotong-motong suku kata,

bagaimana menggabungkan kata-kata, baik dengan imbuhan-imbuhan maupun antara

kata dengan kata. Pemotongan itu harus berguna bagaimana kita harus memisahkan

huruf-huruf itu pada akhir suatu baris, bila baris itu tidak memungkinkan kita

menuliskan seluruh kata di sana. Selain itu, penggunaan huruf kapital juga merupakan
unsur penting yang harus diperhatikan dalam penulisan dengan ejaan yang tepat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan peraturan bagaimana

menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antara

lambang-lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa disebut ejaan

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi

keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk

akan brimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi

kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi.

Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang

tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa

dengan ejaan.198

Ejaan turut menentukan kebakuan dan ketidakbakuan kalimat. Jika ejaannya

benar, sebuah kalimat dapat menjadi baku dan jika ejaannya salah, sebuah kalimat

dapat menjadi tidak baku. Kesalahan ejaan biasanya terjadi pada penggunaan tanda

koma yang salah, dan kesalahan penulisan sapaan. Kenyataan yang terjadi adalah

bahwa masih banyak dari para pemakai bahasa yang salah ketika menerapkan ejaan

baku yang telah ditetapkan, seperti pemakaian tanda baca.199

Pemahaman ejaan merupakan satu aspek penting dalam mendukung penggunaan

suatu bahasa termasuk tentunya penggunaan bahasa Indonesia yang benar 200 Hal ini

disebabkan gagasan yang disampaikan secara lisan atau tatap muka lebih mudah atau lebih cepat
dipahami daripada secara tertulis. Dalam bahasa lain, faktor gerak gerik, mimik, intonasi, irama, jeda,
serta unsur-unsur nonbahasa tersebut tidak terdapat di

dalam bahasa tulis. ketiadaan itu menyullitkan komunikasi dan memberikan peluang

terjadinya kesalahpahaman. Di sinilah ejaan dan tanda baca (pungtuasi) berperan

sampai pada batas-batas tertentu, menggantikan beberapa unsur nonbahasa yang

diperlukan untuk memperjelas gagasan atau pesan.0 Ejaan yang dimuat dalam buku
ini sengaja dikutipkan dari aturan-aturan berbahasa yang terangkum dalam Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang dikeluarkan ulang pada

tahun 2008 oleh Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, melalui penerbit

Balai Pustaka.

Perkembangan ejaan di Indonesia diawali dengan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan

pertama bahasa Indonesia tersebut diambil dari nama seorang guru besar Belanda

yang juga pemerhati bahasa dan diberlakukan pada tahun 190 oleh pemerintah

Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu. Ejaan van Ophuijsen dipakai

selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik yang dipakai selama 25 tahun.

Ejaan van Ophuijsen baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.202 Ejaan van

Ophuijsen yang ditetapkan sebagai ejaan bahasa Melayu pada tahun 1901 tersebut

memiliki ciri khas yang menonjol yaitu penggunaan huruf j untuk menuliskan

kata-kata jang dan sajang,/ penggunaan huruf oe untuk menuliskan kata goeroe dan

kamoe, serta digunakannya tanda diakritik dan trema pada kata mamoer dan doa.

Setelah mengalami perkembangan, kedudukan Ejaan van Ophuijsen tergantikan oleh

Ejaan Soewandi. Ejaan Soewandi atau Republik ditetapkan pada tahun 1947 untuk

menggantikan Ejaan van Ophuijsen. Ciri yang menonjol adalah penggunaan huruf

4 untuk menggantikan huruf oe, penggunaan bunyi sentak k menggantikan tanda

diakritik, dan penulisan kata depan di dan awalan di yang sama, yakni dirangkaikan

dengan kata yang mengikutinya. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah

peraturan bahasa Indonesia yang diberlakukan sejak tahun 1972 pada saat Kongres

Bahasa Indonesia hingga saat ini.203

Sebagaimana yang telah diungkapkan pada paragraf sebelumnya bahwa ejaan

yang berlaku sekarang dinamakan Ejan yang Disempuirnakan (EyD). EyD mulai
diberlakukan tepatnya pada tahun 1972. Ejaan ini merupakan ejaan yang ketiga dalam

sejarah bahasa Indonesia. Hal ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan

sebelumnya yang sudah dipakai selama 25 tahun yang dikenal dengan nama Ejaan

Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri P dan K Republik Indonesia pada saat ejaan

itu diresmikan pada tahun 1947). Untuk sekadar memperoleh gambaran tentang ejaan

yang pernah berlaku pada masa lalu itu dan sekaligus untuk membandingkannya

dengan ejaan sekarang, perhatikan pemakaian huruf dan kata-kata yang ditulis dengan

ACuga macam ejaan itu dalam tabel di bawah ini.0

Anda mungkin juga menyukai