Cacat Bawaan Organ Visceral
Cacat Bawaan Organ Visceral
Di susun oleh :
KELOMPOK 3
Kelas 1-A
AKADEMI KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT DUSTIRA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Cacat bawaan organ visceral” ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
anggota kelompok berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari
dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena
keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangat kami harapkan dalam menyempurnakan makalah ini
Demikian yang dapat kami sampaikan sekian dan terimakasih
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
................................................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN……………............................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN………….……........................................................................... 5
3.1. Kesimpulan.…………………............................................................................. 17
3.2. Saran.................................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1. Peristiwa kehamilan adalah salah satu peristiwa penting oleh setiap manusia yang
telah terikat pernikahan. Tetapi adakalanya peristiwa itu mengalami permasalahan
sehingga menjadi tidak normal misalnya dalam keadaan abnormal itu dapat
mengakibatkan kelainan bawaan atau kelainan kongenital. Kelainan kongenital
merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan
hasii konsepsi sel telur. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting
terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir. Untuk kejadian
abnormal kehamilan pada regio kraniofasial umumnya terdiri atas kelainan kongenital
jaringan lunak dan kelainan kongenital jaringan keras.
2. Penyakit jantung kongenital merupakan abnormalitas dari struktur dan fungsi sirkulasi
jantung pada semasa kelahiran. Menurut World Health Organization (WHO),
kelainan kongenital adalah suatu keadaan yang umum. Dalam keberhasilan
penanggulangan penyakit akibat infeksi dan gangguan gizi, masalah yang muncul ke
permukaan adalah masalah genetik (termasuk di dalamnya kelainan bawaan).
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang
mancul pada saat kelahiran.
3. Penyakit jantung bawaan (PJB) dapat terjadi karena dua faktor, faktor genetic dan
faktor lingkungan. Faktor genetik antara lain pengaruh keturunan atau riwayat
penyakit dalam keluarga atau sindrom tertentu karena jumlah kromosom tidak normal
seperti down sindrom. Faktor lingkungan seperti infeksi maternal virus rubella,
penggunaan obat-obatan yang teratogenik selama masa kehamilan dan konsumsi
alcohol yang berlebihan. (Kumala, 2018). Sebagian besar PJB ini terjadi akibat
kesalahan embriogenesis antara minggu ke-3 sampai minggu ke-8 gestasi, ketika
struktur utama jantung sudah terbentuk dan mulai berfungsi. (Ain, 2015)
4. PJB dapat diklasifikasikan menjadi PJB sianotik dan PJB asianotik. PJB sianotik yaitu
tetrallogi of fallot, atresia trikuspidalis, trunkus arteriosus, transposisi pembuluh arteri
besar dan sindrom jantung hipoplastik. PJB asianotik yaitu Defek Septum Atrium
(ASD), Defek Septum Ventrikel (VSD), Paten Duktus Arteriosus (PDA), Defek
Kanalis Atrioventrikularis (AVC), Kartasio Aorta, Stenosis Aorta, Stenosis Pulmonal.
5. Angka kejadian penyakit jantung bawaan (PJB) dilaporkan sekitar 8-10 bayi dari
1000 kelahiran hidup (Novatriyanto, 2018). Umumnya insiden penyakit jantung
kongenital pada anak-anak diyakini sebesar 4 hingga 10 per 1000 kelahiran hidup dan
ini merupakan penyebab utama kematian anak dalam usia satu tahun pertama (Wong,
2009).
6. Hasil penelitian mendapatkan dari 27 pasien dengan PJB, ditemukan asianotik
berjumlah 24 bayi (88,89%) dan PJB sianotik berjumlah 3 bayi (11,11%) dengan
angka kejadian terbanyak pada atrial septal defek (ASD) berjumlah 17 bayi (62,96)%
(Manopo, 2018). Jenis penyakit jantung bawaan (PJB) asianotik terbanyak yang
didapatkan adalah ventricular septal defect (VSD) 35,4%, atrial septal defect (ASD)
35,4%, paten ductus arteriosus (PDA) 33%. Sedangkan pada PJB sianotik yang
4
terbanyak adalah tetralogy of fallot (TOF) 15%, transposition of great arteries (TGA)
8%. (Hariyanto, 2012)
7. Dari data yang ada diatas diperoleh PJB terbanyak di Indonesia adalah VSD, ASD,
PDA, TOF, dan TGA. Maka dari itu, makalah ini akan membahas definisi, etiologi,
tanda dan gejala, dan patofisiologi dari VSD, ASD, PDA, TOF dan TGA.
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang kelainan kongential visceral
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tentang definisi visceral
2. Mengetahui tentang faktor faktor yang mempengaruhi kelainan kongiental
3. Mengetahui tentang definisi visceral
4. Mengetahu anatomi visceral
5. Mengetahui definisi pada nyeri visceral
6. Mengetahui tentang patologi nyeri visceral
7. Mengetahui tentang kelainan pada organ visceral
Memberikan format bagi para klinisi sebagai bahan untuk menetapkan strategi dalam
meningkatkan pengelolaan penderita dan bagi masyarakat agar waspada dan melakukan
usaha pencegahan primer dan sekunder.