Anda di halaman 1dari 11

Nama: Gunawan Mahbub

NPM:202122056

Matkul: Anatomi Fisiologi

Sistem Saraf

A. SYARAF DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Syaraf (neuron)terdiri dari :

a. Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang berfungsi untuk metabolisme, penghasil energi guna
transmisi impuls, juga merendam adanya aliran impuls yang menuju ke dendrit.

b. Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi atau konduksi impuls.

c. Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi transmiter (acetylcholin, norepinephrin).

Sel syaraf terpadu membentuk substansi kelabu, yang terdapat di otak bagian korteks dan medula
spinalis bagian medialnya, yang disebut nukleus. Sedang jika kumpulan sel syaraf tersebut terdapat di
luar susunan syaraf pusat maka disebut ganglion. Masing-masing serabut syaraf dibungkus oleh sarung
semacam lemak yang berguna untuk pelindung, nutrisi maupun pembatas antara syaraf yang satu
dengan yang lain. Pembungkus axon tersebut dinamakan neurolemma yang terdiri dari sel-sel schwan.
Pada tempat-tempat tertentu sel schwan mengadakan pengendapan myelin pada lekukan-
lekukan/nodus ranvier secara spiral. Sedangkan serabut syaraf yang berada di otak maupun medula
spinalis tidak dibungkus oleh neurolemma tetapi hanya berupa myelin, serabut-serabut syaraf ini juga
terpadu, membentuk substansi putih yang disebabkan adanya sarung pelindung tersebut (substansi
alba).

Sebuah serabut syaraf mempunyai sifat-sifat :

§ Konduktivitas (penghantar impuls)

§ Eksitabilitas (dapat dirangsang)

§ Dapat memberikan respon terhadap rangsang

Adapun macam-macam respon antara lain :

§ Rangsang mekanik

§ Rangsang elektrik

§ Rangsang kimiawi
§ Rangsang fisik

Penghantar rangsang pada sebuah syaraf adalah : Dendrit àsel syaraf àaxon. Penghantaran tersebut
dinamakan penghantar syaraf maju.

Begitu pula sebuah impuls dapat melalui beberapa syaraf dengan jalan yang sama.

Impuls terdiri dari dua macam :

a. Impuls motorik :

Merupakan impuls yang menuju ke efektor (otot/kelenjar). Impuls motorik yang ditimbulkan oleh salah
satu sel piramidal di daerah motorik otak, akan melewati axon menyusup ke sumsum tulang belakang
berada di substansi putih, axon tersebut kemudian mengkait dendrit sel motorik pada cornu anterior
medulla spinalis, kemudian impuls merambat melewati syaraf penghubung menuju ke serabut syaraf
radix anterior medulla spinalis, lalu dihantar pada tujuannya yaitu otot (efektornya).

Impuls motorik yang dibangkitkan dalam salah sebuah sel piramidal pada daerah motorik dalam kortex,
melintasi axon atau serabut saraf yang sewaktu menyusui sumsum tulang belakang, berada di dalam
substansi putih. Axon itu mengait dendrite sel saraf motorik pada kornu anterior sumsum tulang
belakang. Kemudian impuls merambat pada axon sel-sel tersebut, yang membentuk serabut-serabut
motorik akar anterior saraf sumsum tulang belakang, dan dihantar kepada tujuan akhirnya dalam otot.

b. Impuls sensorik :

Impuls sensorik diterima oleh ujung-ujung saraf dalam kulit, melintasi serabut saraf ( dendron ) menuju
sel sensorik dalam ganglion akar posterior, dan kemudian melalui axon sel-sel ini masuk ke dalam
sumsum tulang belakang, lantas naik menuju sebuah nukleus dalam medula oblongta, dan akhirnya
dikrimkan ke otak .

Serabut saraf yang bergerak ke dan dari berbagai bagian otak, dikelompokkan menjadi berkas-berkas
saluran tertentu dalam sumsum tulang belakang.

Ada tiga jenis batang-batang saraf yang dibentuk oleh saraf serebro-spinal :

1) Saraf motorik atau saraf eferen yang menghantarkan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang
ke saraf periferi ( tepi ).

2) Saraf sensorik atau saraf aferen yang membawa impuls dari periferi menuju otak .

3) Batang saraf campuran yang mengandung baik serabut motorik, maupun serabut sensorik,
sehingga dapat menghantar impuls dalam dua jurusan. Saraf-saraf pada umumnya adalah dari jenis yang
terakhir ini.

Selain itu ada juga serabut-serabut saraf yang menghubungkan berbagai pusat saraf dalam otak dan
sumsum tulang belakang. Serabut-serabut saraf ini disebut serabut saraf asosiasi atau serabut saraf
komisural.
Jalan impuls syaraf berkebalikan dengan impuls motorik, asal rangsang dari ujung-ujung syaraf pada kulit
(reseptor) kemudian lewat axon à masuk ke medulla spinalis à naik menuju ke nukleus medulla
oblongata à otak.

Adapun syaraf-syaraf spinal sebagai penghantar impuls tersebut :

· Syaraf sensorik

· Syaraf motorik

· Syaraf campuran

Selain itu juga terdapat serabut syaraf yang menghubungkan berbagai pusat syaraf dalam otak dan
medulla spinalis, yang disebut syaraf asosiasi/serabut syaraf komisural.

MEKANISME TERJADINYA RANGSANG SYARAF

Proses terjadinya konduksi impuls syaraf terdapat dua teori antara lain:

a. Teori Membran

Yang menyatakan bahwa mekanisme induksi impuls syaraf tergantung pada permeabilitas deferensial
perbedaan permeabilitas dari ion Natrium dan Kalium pada membran neuron yang dikendalikan oleh
medan listrik.

Dari kedua faktor tersebut maka akan menimbulkan nilai ambang tertentu eksitasi tersebut dapat
terjadi. Eksitasi disalurkan ke sepanjang serabut berupa aksi potensial.

Aksi potensial terjadi terjadi apabila membran mengalami depilarisasi. Pada saat istirahat, neuron
berbentuk seperti silinder yang mempunyai muatan ion berbeda diantara membran selnya tetapi
dengan jumlah yang sama, ion negatif berada didalam membran, sedangkan sedang ion positif berada di
luar membran. Ion Kalium terdapat di dalam membran lebih bebas dan cepat bergerak ke luar dari pada
ion Natrium yang berada di luar membran untuk berdifusi masuk ke dalam membran. Saat ion Kalium
keluar dari membran maka muatan di dalam membran bertambah negatif, sehingga pada saat ion
negatif lebih banyak dari ion positif di luar membran, maka ion Kalium sulit untuk ke luar membran
perbedaan potensialnya mencapai 60-90 mvolt, pada saat itu diperlukan pompa Natrium yang
membutuhkan energi dari ATP, yang mengalirkan Na ion sehingga terjadi keseimbangan kembali. Saat
ion Na masuk, akan menurunkan potensial transmembran sampai 0 dan terus mencapai -40 atau -50
mvolt. Setelah satu atau dua milidetik permeabilitas natrium menurun., dan kalium mulai keluar
kembali. Demikian proses tersebut menimbulkan potensial rehat, ini disebut repolarisasi. Jadi
gelombang depolarisasi terjadi saat satu ion kalium keluar yang diimbangi dengan satu ion natrium yang
masuk ke dalam membran. Oleh karena itu satu impuls syaraf merupakan gelombang depolarisasi yang
melalui serabut syaraf.

b. Teori Penyaluran Sirkuit Lokal


Yang menyatakan bahwa aksi potensional disalurkan oleh adanya arus elektronik yang mengalir
mendahuluinya. Efektifitas arus elektronik dalam meneruskan impuls tergantung pada besarnya arus,
tahana membran, neuron, sitoplasma, dan medium yang mengelilinginya.

C. PEMBAGIAN SISTEM SYARAF PADA MANUSIA

Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain :

1. Sistem syaraf pusat terdiri dari :

· Otak

· Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)

2. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh beberapa syaraf yang berhubungan dengan syaraf
pusat secara langsung maupun tidak langsung.

· Syaraf cranial

· Syaraf otonom :

- syaraf simpatis

- syaraf parasimpatetis

Sistem syaraf pusat

Meningia

Otak dan sumsum tulang belakang diselimuti meningia yang melindungi struktur saraf yang halus itu,
membawa pembuluh darah ke situ, dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan serebrospinal
memperkecil benturan atau goncangan. Meningia terdiri dari tiga lapis.

1. Pia mater yang menyelipkan dirinya kedalam celah yang ada pada otak dan sumsum tulang
belakang, dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erst tadi dengan demikian menyediakan darah
untuk struktur-struktur ini.

2. Arakhnoid merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dari dura mater.

3. Dura mater yang padat dan keras terdiri dari dua lapisan. Lapisan luar yang melapisi tengkorak, dan
lapisan dalam yang bersatu dengan lapisan luar, kecuali pada bagian tertentu, dimana sinus-venus
terbentuk, dan dimana dura mater membentuk bagian-bagian berukut : Falx serebri yang terletak di
antara kedua hemisfer otak. Tepi atas falx serebis membentuk sinus longitudinalis superior atau sinus
sagitalis superior yang menerima darah vena dari otak, dan tepi bawah falx serebri membentuk sinus
longitudinalis inferior atau sinus sagitalis inferior yang menyalurkan darah keluar falx serebri. Tentorium
serebeli memisahkan serebelum dari serebrum.
Diafragma sellae adalah sebuah lipatan berupa cincin dalam dura mater dan yang menutupi sela tursika
yaitu sebuah lekukan pada tulang sphenoid, yang berisi hipofisis.

Meningitis adalah peradangan pada meningia, yang mempunyai gejala berupa bertambahnya jumlah
dan berubahnya susunan cairan serebro-spinal ( CSF ). Infeksi yang terjadi mungkin disebabkan bakteri
atau virus dan diagnosa dapat dilakukan dengan memeriksa cairan serebro-spinal yang diambil melalui
punksi lumbal.

Sistem ventrikuler terdiri dari beberapa rongga dalam otak yang berhubungan satu sama lain. Ke dalam
rongga-rongga itulah plexus khoroid menyalurkan cairan serebo-spinal. Plexus khoroid dibentuk oleh
jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat halus dan ditutupi oleh bagian pia mater yang membelok
kedalam ventrikel dan menyalurkan cairan serebro-spinal. Kedua ventrikel lateral, masing-masing
berada satu pada tiap hemisfer otak, dan bersambung dengan ventrikel ketiga yang terletak pada garis
tengah antara kedua thalamus. Ventrikel ketiga bersambung dengan ventrikel keempat yang terdapat
diantara serebelum, pons dan medulla oblongata, melalui saluran kecil, aqueduktus serebri. Celah-celah
pada atap ventrikel keempat memungkinkan cairan serebro-spinal memasuki ruang subarakhnoid yang
mengelilingi keseluruhan otak dan sumsum tulang belakang. Cairan serebro-spinal adalah hasil sekresi
plexus khoroid. Cairan ini bersifat alkali, bening mirip plasma. Tekanannya adalah 60 sampai 140 mm air.

Sirkulasi cairan serebro-spinal. Cairan ini disalurkan oleh plexus khoroid ke dalam ventrikel-ventrikel
yang ada di dalam otak; cairan itu masuk ke dalam kanalis sentralis sumsum tulang belakang dan juga
kedalam ruang subarakhnoid melalui celah-celah yang terdapat pada ventrikel keempat. Setelah itu
cairan ini dapat melintasi ruangan diatas seluruh permukaan otak dan sumsum tulang belakang hingga
akhirnya kembali ke sirkulasi vena melalui granulasi arakhnoid ( granulatio arfachnoidais ) pada sinus
sagitalis superior.

Oleh karena susunan ini maka bagian saraf otak dan sumsum tulang belakang yang sangat halus, terletak
diantara dua lapisan cairan sebelah dalam yang merupakan isi dari ventrikel-ventrikel otak dan saluran
pusat sumsum tulang belakang, dan lapisan cairan sebelah luar yang berada dalam ruang subarakhnoid.
Dengan adanya kedua “bantalan air” ini, maka sistem persarafan terlindung baik.

Sumsum Tulang Belakang

Fungsi cairan serebo-spinal. Cairan ini bekerja sebagai bufer, melindungi otak dan sumsum tulang
belakang. Menghantarkan makanan ke jaringan sistem persarafan pusat.

Punksi lumbal. Oleh karena sumsum tulang belakang berakhir pada ketinggian vertebrata lumbalis
pertama atau kedua dan ruang subarakhnoid memanjang terus hingga ketinggian vertebra sakralis
kedua, maka contoh cairan serebro-spinal dapat disedot keluar dengan men yuntikan jarum punksi
lumbal ke dalam ruang subarakhnoid diantara titik-titik ini, dan tindakan ini disebut Punksi lumbal.
Pemeriksaan cairan serebo-spinal yang dilakukan dengan cara itu dapat mengungkapkan keterangan
penting tentang kemungkinan adanya meningitis dan pendarahan subarakhnoid pada otak.

a. Otak
Otak terletak didalam rongga kranium tengkorak. Perkembangan otak manusia, semula otak berbentuk
silinder (bumbung/tabung). Otak berkembang dari sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan tiga
gejala pembesaran, otak awal, yang disebut otak depan, otak tengah dan otak belakang, jadi :

Otak asal à otak depan

otak tengah

otak belakang

Otak depan berkembang menjadi belahan otak besar (hemisphaerum cerebri), Corpus striatum dan
Talami (talami 3 hipotalami). Sedang otak tengah menjadi otak antara (Diencephalon). Otak belakang
berupa Pons varolli (jembatan varol), Medulla oblongata (sumsum lanjutan) dan Cerebellum (otak kecil).
Ketiga otak belakang tersebut membentuk batang otak.

Otak yang terletak di dalam rongga tengkorak dapat dibedakan menjadi 3 bagian yang masing-
masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda yaitu : cerebrum, cerebellum, batang otak.

a. Cerebrum

Cerebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak, yang masing-masing disebut fosa kranialis
anterior dan kranialis tengah.

Cerebrum atau otak besar, di bagian kortex cerebri terdapat banyak kumpulan sel-sel syaraf sehingga
membentuk substansi kelabu atau ganglia basalis. Pada korteks tersebut tersusun lipatan-lipatan tak
teratur sehingga menambah luas permukaan cerebrum. Sedang pada bagian medulla terdapat axon-
axon yang diselaputi oleh myelin sehingga membentuk substansi alba (putih) karena lemak myelin
tersebut.

Berbagai daerah pada otak. Fisura-fisura dan sulkus-sulkus membagi hemisfer otak menjadi beberapa
daerah. Kortex serebri bergulung-gulung dan terlipat secara tidak teratur, sehingga memungkinkan luas
permukaan substansi kelabu bertambah. Lekukan diantara gulungan-gulungan itu disebut sulkus, dan
sulkus yang paling dalam membentuk fisura longitudinalis dan latereralis. Fisura-fisura dan sulkus-sulkus
ini membagi otak dalam beberapa daerah atau “lobus” yang letaknya sesuai dengan tulang tulang yang
berada di atasnya, seperti lobus frontalis, temporalis, perietalis dan oksipitalis.

Fisura longitudinalis adalah celah dalam pada bidang medial yang membagi serebrum menjadi hemisfer
kanan dan kiri. Sekeping tipis dura mater yang disebut falx serebri me nyelipkan dirinya kedalam fisura
itu. Dengan cara yang sama sebagian kecil dura mater, yang disebut flax serebeli, membagi serebelum
menjadi hemisfer kanan dan kiri.

Sulkus lateralis atau fisura Silvius, memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis (pada sebelah
anterior) dan dari lobus parietalis pada sebelah posterior.

Kortex adalah asal semua impuls motorik yang mengendalikan otot tulang-tulang. Kortex juga
merupakan daerah akhir untuk menerima semua impuls saraf sensorik yang masuk guna dinilai dan
ditafsirkan, termasuk sensibilitas kulit, sentuhan, sakit, suhu, getaran, jarinagn, bentuk dan ukuran, serta
sensibilitas otot dan sendi.

Kortex Serebri terdiri dari banyak lapisan sel saraf; yang adalah substansi kelabu serebrum. Kortex
serebri ini tersusun dalam, banyak gulungan-gulungan dan lipatan yang tidak teratur, dan dengan
demikian menambah daerah permukaan kortex serebri, persis sama seperti melipat sebuah benda yang
justru memperpanjang jarak sampai titik ujungnya yang sebenarnya.

Substansi putih terletak agak lebih dalam dan terdiri dari serabut saraf milik sel-sel pada kortex.

Kortex cerebri terdiri dari beberapa daerah motoris dan sensoris. Daerah tersebut terletak persis
di depan sulkus sentralis sampai sulkus lateralis. Daerah kortex tersebut mengandung sel-sel syaraf
sebagai awal jalur motorik yang mengendalikan gerakan pada sisi lain dari tubuh. Daerah motoris bagian
atas mengendalikan anggota badan bagian bawah, sedang bagian bawah tubuh berturut-turut ke atas
dikendalikan oled daerah motoris bagian atas ke bawah sampai daerah kendalinya leher, anggota badan
atas maupun kepala.

Pada daerah kortex tersebut, bagian motoris paling bawah disebut broca, ini mempunyai kaitan dengan
kemampuan berbicara seseorang ataupun aktivitas individu, misalnya seseorang biasa menggunakan
anggota badannya untuk kegiatan digunakan bagian sebelah kiri maka broca berada disebelah kanan
dari hemispherum cerebri. Dan begitu pula sebaliknya.

Berbagai macam perasaan dirasakan dan ditafsirkan dikortex sensoris, sedang daerah auditorik
(pendengaran) pada lobus temporalis di bawah fisura longitudinalis, kesan suara diterima dan
ditafsirkan. Daerah visuil (penglihatan) terletak di ujung lobus oksipetalis yang menerima bayangan
kesan-kesan untuk juga ditafsirkan. Pusat pengecap dan penciuman agak anterior lobus temporalis.Di
dalam hemisphaerum cerebri banyak terbenam ganglia (beberapa kelompok kecil sunstansi kelabu yang
disebut ganglia atau nuklei basalis) dalam substansi putih. Dua diantaranya adalah nukleus caudatus dan
nukleus lentiformis, yang keduanya membentuk corpus striatum. Struktur tersebut berhubungan erat
dengan talamus (yaitu substansi kelabu yang lain), yang terletak di tengah – tengahnya struktur ini.

Sistem nukleus dengan sistem serabut tersebut merupakan bagian dari sistem extrapiramidal yang
mempengaruhi :

§ Tonus dan sikap tubuh

§ Menyatu dan menyesuaikan gerakan otot sadar utama yang merupakan sebuah jalur motorik dengan
sistem piramidal.

Thalamus sebagai penerima impuls sensorik yang dapat ditafsirkan pada tingkat subkortikal atau
disalurkan pada daerah sensorik.

Hipothalamus mempunyai beberapa nukleus yang berhubungan dengan hipophise pada sistem
endokrin., nukleus-nukleus tersebut mengendalikan fungsi-fungsinya, seperti lapar, haus, pengaturan
suhu tubuh.
Bagian yang menghubungkan antara kortex cerebri dengan batang otak dan medulla spinalis adalah
capsula interna yang penuh dengan serabut penuh serabut motorik dan sensorik. Pada saat melintasi
substansi kelabu, syaraf-syaraf tersebut terpadu erat. Jika terjadi thrombosis arteri pada capsula interna,
dapat mengakibatkan hemiplegia (kerusakan salah satu sisi tubuh). Sedang kerusakan pada
cerebrovaskuler tersebut dinamakan stroke.

Jadi fungsi Cerebrum :

1. Mengontrol mental; tingkah laku, pikairan, kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan, kemampuan
berbicara, bahasa dan beberapa perasaan khusus. Fungsi tersebut dilakukan oleh korteks cerebri yang
mengandung pusat-pusat tertinggi.

2. Mengendalikan otot-otot tulang, sebab kortex cerebri tempat semua impuls motoris.

3. Menilai dan menafsirkan impuls yang masuk termasuk sensibilitas kulit, sentuhan, sakit, tekanan,
suhu, getaran, jaringan, bentuk dan ukuran, serta sensibilitas otot dan sendi. Fungsi ini
dipertanggungjawabkan oleh kortex cerebri yang merupakan tempat menerima impuls sensoris.

b. Cerebellum

Serebelum adalah bagian terbesar dari otak belakang yang menempati fosa kranialis posterior dan
diatapi oleh tentorium-serebeli, yang merupakan lipatan dura mater yang memisahkannya dari lobus
oksipitalis serebri.

Fungsi serebelum adalah untuk mengatur sikap dan aktivitas sikap badan. Serebelum berperan penting
dalam koordinasi otot dan menjaga keseimbangan. Bila serabut kortiko-spinal yang melintas dari kortex
serebri ke sumsum tulang belakang mengalami penyilangan, dan dmikian mengendalikan gerakan sisi
yang lain dari tubuh, maka hemisfer serebri mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri.

Cedera unilateral pada Serebelum mengakibatkn gangguan pada sikap dan tonus otot. Gerakan sangat
tidak terkoordinir. Semua gerakan sadar dan otot-otot anggota badan menjadi lemah, dan cara bicara
pun lambat.

c. Batang otak

Terdiri dari : Diencephalon (otak tengah )

Pons varolli

Medulla oblongata

Otak tengah (diensefalon) merupakan bagian atas batang otak. Aqueduktus serebri yang
menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat melintasi melalui otak tengah ini. Otak tengah dibagi 2
tingkat :
1) Atap yang mengandung banyak pusat-pusat refleks yang penting untuk penglihatan dan
pendengaran.

2) Jalur motorik yang besar, yang turun dari kapsula interna melalui bagian dasar otak tengah,
menurun terus menerus melalui pons dan medula oblongata menuju sumsum tulang belakang.

Jalur lintas motorik :

Capsula interna à dasar otak tengah à pons varolli à medulla oblongata à medulla spinalis à organ.

Jalur lintas sensorik :

Organ à medulla spinalis à medulla oblongata à pons varolli à otak tengah à thalamus à kortex sensoris
hemisphaerum cerebri.

Fungsi otak tengah : Mengendalikan kesetimbangan dan gerakan-gerakan mata

Pons Varoli merupakan bagian tengah otak dan karena itu memiliki jalur lintas naik dan turun seperti
pada otak tengah. Fungsi pons varolli :

1. Sebagai jalur lintas motorik mapun sensorik

2. Terdapat serabut penghubung lobus cerebellum

3. Menghubungkan cerebellum dengan kortex cerebri

KESIMPULAN :

1. Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain

2. Syaraf (neuron)terdiri dari :

· Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang berfungsi untuk metabolisme, penghasil energi guna
transmisi impuls, juga merendam adanya aliran impuls yang menuju ke dendrit.

· Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi atau konduksi impuls.

· Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi transmiter (acetylcholin, norepinephrin).

3. Proses terjadinya konduksi impuls syaraf ada dua teori :

a. Teori Membran
b. Teori Penyaluran Sirkuit Lokal

4. Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain :

a. Sistem syaraf pusat terdiri dari :

· Otak

· Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)

b. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh beberapa syaraf yang berhubungan dengan syaraf
pusat secara langsung maupun tidak langsung.

· Syaraf cranial

· Syaraf otonom :

- syaraf simpatis

- syaraf parasimpatetis

5. Gangguan pada system syaraf :

· Gangguan pada serebrum

· Ganglion Basalis

· Batang otak, pons dan medula oblongata

· Kerusakan pada sumsum tulang belakang

· Spastisitas dan kekakuan

· Terputusnya serabut saraf campuran

· Neuritis

· Neuritis siatika atau lebih dikenal dengan siatika

· Ensefaliatis

· Meningitis
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia

Rosyidi, Alvi. 1996. Anatomi – Fisiologi dan Gizi Manusia. Surakarta: UNS

Anda mungkin juga menyukai