Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyusun makalah Manajemen Keperawatan yang
berjudul Supervisi dalam Manajemen Keperawatan. Selesainya penyusunan ini berkat bantuan
dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan
penghargaan yang terhormat:
1. Ibu Rusmawati Sitorus, S.Pd, S.Kep, MA selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen Keperawatan.
2. Ibu Ns. Ari Susiani, MKep selaku wali kelas tingkat II
3. Rekan-rekan semua angkatan XVII Akademi Keperawatan Harum Jakarta.
4. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama
mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan sebagai umpan balik yang positif demi
perbaikan di masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu Keperawatan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan kami berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, Maret2017
Kelompok I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
D. Sistematika Penulisan ...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Supervisi ................................................................................................. 3
B. Tujuan Supervisi ....................................................................................................... 4
C. Manfaat Supervisi ..................................................................................................... 4
D. Prinsip – Prinsip Supervisi ....................................................................................... 5
E. Cara Supervisi .......................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting dalam manajemen serta
keseluruhan tanggung jawab pemimpin. Pemahaman ini juga ada dalam manajemen
keperawatan. Untuk mengelola asuhan keperawatan dibutuhkan kemampuan manajemen dari
perawat profesional diharapkan mempunyai kemampuan dalam supervisi dan evaluasi.
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam proses manajemen
karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer ( tingkat bawah, menengah dan
atas ) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai. Ada banyak tugas
yang sering kali harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering
terkait erat dengan produktivitas. Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian.
Kadang kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani
masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih
tinggi.
Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan ( dalam fungsi manajemen
yang berperan untuk mempertahankan agar segala kegiatan yang telah diprogram dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar. Supervisi secara langsung memungkinkan manajer
keperawatan menemukan berbagai hambatan atau permasalahan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan di ruangan dengan mencoba memandang secara menyeluruh faktor-faktor yang
mempengaruhi dan bersama dengan staf keperawatan untuk mencari jalan pemecahannya. Sukar
seorang manajer keperawatan untuk mempertahankan mutu asuhan keperawatan tanpa
melakukan supervisi, karena masalah – masalah yang terjadi dapat diketahui oleh manajer
keperawatan melalui informasi yang diberikan oleh staff keperawatan yang mungkin sangat
terbatas tanpa melakukan supervisi keperawatan.
B. Rumusan Penulisan
1. Apa definisi supervisi dalam manajemen keperawatan ?
2. Apa tujuan supervisi dalam manajemen keperawatan ?
3. Apa manfaat supervisi dalam manajemen keperawatan ?
4. Bagaimana prinsip – prinsip supervisi dalam manajemen keperawatan ?
5. Bagaimana cara supervisi dalam manajemen keperawatan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Menjelaskan definisi supervisi dalam manajemen keperawatan
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat supervisi dalam manajemen keperawatan
c. Menjelaskan prinsip – prinsip supervisi dalam manajemen keperawatan
d. Menjelaskan cara supervisi dalam manajemen keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Pembaca dapat memahami Pengertian, Tujuan, Manfaat supervisi dalam manajemen
keperawatan.
b. Pembaca khususnya mahasiswa ilmu keperawtan dapat memahami prinsip supervisi
dalam manajemen keperawatan
c. Perawat dapat menerapkan prinsip dalam manajemen keperawatan
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan makalah ini terdiri dari :
1. Bab I : Berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah dan Tujuan Penulisan
2. Bab II : Berisi pengertian, Tujuan, Manfaat, Prinsip dan cara supervisi dalam manajemen
keperawatan.
3. Bab III : Berisi Kesimpulan dan saran.
4. Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Supervisi
Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu meliputi segalam bantuan dari
pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk perkembangan para
perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan.Kegiatan supervisi
semacam ini adalah merupakan dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan
keahlian dan kecakapan para perawat. Supervisi diartikan sebagai pengamatan atau pengawasan
secara langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin. ( Prajudi Atmosudiro 1982 )
Supervisi adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian
tugas-tugasnya. Dalam pelaksanaannya supervisi bukan hanya mengawasi apakah seluruh staf
keperawatan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atau
ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga bersama para perawat bagaimanan memperbaiki
proses keperawatan yang sedang berlangsung. ( Swansburg 1999)
Jadi dalam kegiatan supervisi seluruh staf keperawatan bukan sebagai pelaksanan pasif,
melainkan diperlukan sebagai patner kerja yang memiliki ide-ide, pendapat dan pengalaman
yang perlu didengar, dihargai dan diikutsertakan dalam usaha-usaha perbaikan proses
keperawatan. Dengan demikian supervisi diartikan sebagai suatu aktifitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para tenaga keperawatan dan staf lainnya dalam melakukan
pekerjaan mereka secara efektif.
B. Tujuan Supervisi
Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak hanya meliputi
lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para tenaga keperawatan dan tenaga
lainnya , juga meliputi jumlah persediaan dan kelayakan perawatan agar memudahkan
pelaksanaan tugas. Oleh karena itu tujuan supervisi adalah :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap peran,
fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan.
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
C. Manfaat Supervisi
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat. Manfaat
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar, 2009) :
1. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja ini erat
hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin
terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.
2. Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efesiensi kerja ini erat
kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian
sumber daya (tenaga, harta dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah. Apabila kedua
peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan telah tercapainya tujuan suatu
organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang
telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan
yang telah ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2008).
E. Cara Supervisi
1. Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada supervisi modern
diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak
dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
a. Pengarahan harus lengkap
b. Mudah dipahami
c. Menggunakan kata-kata yang tepat
d. Berbicara dengan jelas dan lambat
e. Berikan arahan yang logika
f. Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
g. Pastikan bahwa arahan dipahami
h. Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
2. Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,. Supervisor tidak melihat
langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.
3. Kegiatan rutin supervisor
Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya (bittel,a987)
adalah sebagai berikut:
a. Sebelum pertukaran shift (15-30 menit)
Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu
Mengecek jadwal kerja
b. Pada waktu mulai shift (15-30 menit)
Mengecek personil yang ada, Menganalisa keseimbangan personil dan
pekerjaan, Mengatur pekerjaan, Mengidentifikasi kendala yang muncul,
Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan.
c. Sepanjang hari dinas (6-7 jam)
Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi, mengoreksi atau memberikan
latihan sesuai kebutuhannya.
Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera
membantu apabila diperlukan, Mengecek pekerjaan rumah tangga
Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama
untuk personil baru. Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau hal-
hal yang terkait. Mengatur jam istirahat personil, Mendeteksi dan mencatat problem yang
muncul pada saat itu dan mencari cara memudahkannya. Mengecek kembali kecukupan
alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi operasional, Mencatat fasilitas/sarana
yang rusak kemudian melaporkannya, Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja, Menyiapkan
dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.
d. Sekali dalam sehari (15-30 menit)
Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15 menit. Melihat dengan
seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti : Keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil
barang, kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya.
e. Sebelum pulang
Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk memecahkan persoalan
tersebut keesokan harinya.
Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek hasilnya, kecukupan
material dan peralatannya.
Lengkapi laporan harian sebelum pulang
Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang memperlajari di rumah sebelum
pergi bekerja kembali.
4. Supervisor Keperawatan
Yang termasuk supervisor keperawatan adalah:
a. Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan
diunit kerjanya. Kepala rungan merupakan ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan
pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya.
b. Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di bawah satu instalasi,
pengawas perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa
kepala ruangan yang berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi
rawat jalan dan lain-lain.
c. Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala seksi. Kepala seksi
mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh
perawat secara tidak langsung. Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung
jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara
tidak langsung.
A. Kesimpulan
Supervisi keperawatan diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan di rumah sakit,
supervisi bukan berarti menghukum tetapi memberikan pengarahan dan petunjuk agar perawat
dapat menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien.
Supervisor diharapkan mempunyai hubungan interpersonal yang memuaskan dengan staf agar
tujuan supervisi dapat tercapai untuk meningkatkan motivasi, kreativitas dan kemampuan
perawat yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
Manfaat Supervisi, Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh
banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar, 2009) :
Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja ini erat
hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin
terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan
bawahan. Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak hanya
meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para tenaga keperawatan dan
tenaga lainnya
B. Saran
1. Untuk Institusi
Agar dijadikan referensi, sehingga mahasiswa dapat menekankan supervisi dalam manajemen
keperawatan.
2. Untuk Mahasiswa.
Agar mahasiswa mampu menerapkan supervisi dalam manajemen keperawatan. Dan memahami
manfaat, tujuan, prinsip supervisi dalam manajemen keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Cohen L. Elaine, Toni G. Cesta. 2005. Nursing Case Management From Essentials to Advanced
Practice Applications 4th edition. Missouri: Elsevier Mosby