Anda di halaman 1dari 7

SOP PELAYANAN KB

1. Memberikan salam kepada klien/pasangannya dengan ramah dan akrab.


2. Menanyakan kepada klien tentang rancana(reproduksi)jumlah keluarga.
3. Menanyakan tentang riwayat reproduksi dan riwayat penyakit yang
berhubungan dengan perhatian khusus pada penggunaan kontrasepsi pil.
4. Menanyakan pada klien hal-hal yang sudah diketahuinya tentang pil dan
memperbaiki informasi yang salah tentang kontrasepsi pil.
5. Memberikan informasi penting tentang kontrasepsi pil :
 Efektifitas
 Cara kerja dalam mencegah kehamilan
 Cara pemakaian pil
 Keuntungan dan kerugian
 Efek samping
 Tanda-Tanda/gejala yang menyebabkan klien harus kembali ke klinik
6. Menegaskan bahwa klien dapat menghentikan pemakaian kontrasepsi pil
setiap saat
7. Memeriksa tensi,berat badan dan pemeriksaan kesehatan lain
8. Memberikan kontrasepsi pil pada klien
9. Memberikan penjelasan pemakaian kontrasepsi pil
 Bagai mana cara memakan pil
 Efek samping dan penanganannya
 Masalah kesehatan yang timbul,mengharuskan klien ke klinik
secepatnya
 Apa yang harus dikerjakan bila lipa minum pil
10.Meminta klien untuk mengulangi petunjuk pemakaian kontrasepsi pil guna
meyakinkan pemahaman nya tentang pemakaian pil
11.Menanyakan pada klien apa masih ada hal-hal yang belum jelas
12.Membicarakan kapan klien harus kembali kontrol
13.Meyakinkan pada klien bahwa dapat setiap saat datang ke klinik bila
mengalami/terjadi sesuatu masalah tentang kontrasepsi pil
14.Secara sopan mengucapkan salam perpisahan pada klien dengan
ramah,menyampaikan bahwa klien dapat berkunjung kembali setiap saat
SOP BAKU SUNTIK KB
LANGKAH PELAYANAN SUNTIK KB

1. Memberikan salam kepada klien


2. Menanyakan perencanaan (reproduksi) jumlah keluarga
3. Menanyakan tingkat pengetahuan klien tentang suntikan KB (efektifitas
mekanisme,pencegahan kehamilan,keuntungan/kerugian,efek
samping,jadwal penyuntikan,tanda waspada)
4. Memastikan bahwa klien tetap mantap untuk memilih suntikan KB
5. Mengoreksi ulang riwayat/pengalaman penggunaan kontrasepsi,tingkat
kesehatan klien demi kecocokan terhadap suntikan KB
6. Menilai pengetahuan klien tentang efek samping terbanyak suntikan KB
(masalah pola haid)
7. Peka atas kebutuhan/kekhawatiran klien terhadap kontrasepsi suntikan KB
8. Menjelaskan secara rinci mengenai kapan dan bagaimana prosedur
penyuntikan akan dilakukan
9. Memeriksa tensi dan berat badan klien
10.Memeriksa tanggal kadaluarsa botol/ampul suntikan KB dosis tunggal
11.Bila bokong klien tampak kotor,minta klien mencuci dengan sabun dan air
12.Mencuci tangan dengan sabun dan air kemudian dikeringkan dengan
handuk kering dan bersih
13.Membersihkan kulit pantat tempat penyuntikan dengan kapas alkohol
dengan usapan melingkar
14.Membiarkan kulit mengering dengan sendirinya sebelum disuntik
15.Mengocok dengan baik botol/ampul suntikan KB
16.Melepaskan tutup botol tanpa menyentuh tutup karet
17.Mengeluarkan jarum dan semprit dari bungkus steril dan memasang jarum
18.Memasukan cairan suntikan KB dalam semprit dan mengeluarkan
gelembung udara dari dalam semprit
19.Menusukan jarum ke otot bokong kuadran luar secara dalam
20.Mengaspirasi,kemudian menyuntikan suntikan KB secara perlahan dan
mencabut jarum suntik dari dalam otot
21.Menekan bekas suntikan tetapi jangan digosok
22.Menyedot cairan klorin 0,5% ke dalam semprit dan membuang alat suntik
pada tempat sampah khusus
23.Mencuci tangan dengan sabun dan air,mengeringkan dengan handuk kering
24.Meminta klien kembali untuk suntikan berikutnya dan memberitahukan
tanggal yang pasti
25.Menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi (hambatan pada haid,sakit
kepala/kunang-kunang,penambahan berat,dan rasa tegang di buah dada)
26.Memberikan petunjuk bila terjadi hal-hal darurat seperti
misalnya,perdarahan banyak,telat haid pada pola haid yang teratur
SOP BAKU PELAYANAN IUD CUT 380 A

LANGKAH PELAYANAN IUD CUT 380 A


1. Menyapa klien dengan ramah dan hangat
2. Menanyakan tujuan dengan menggunakan alat kontrasepsi
3. Bila belum dilakukan konseling IUD,memberikan konseling sebelum
dilakukan pemasangan
4. Memastikan bahwa klien memang memilih IUD
5. Meemriksa kembali rekam medis untuk menentukan bahwa klien cocok
memakai IUD
6. Menilai pengetahuan klien tentang efek samping yang umum pada IUD
7. Menjelaskan kebutuhan pemasangan IUD dan apa yang akan klien rasakan
pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan
8. Membaca kembali catatan riwayat kesehatan reproduksinya
9. Menanyakan pada klien apakah sudah mengosongkan kandung kencingnya
10.Menjelaskan apa yang dilakukan dan mempersilahkan klien untuk bertanya
11.Memeriksa tensi dan berat badan klien
12.Mencuci tangan dengan air dan sabun,mengeringkan dengan kain bersih
13.Memplapasi daerah perut dan memeriksa apakah ada nyeri,tumor atau
kelainan didaerah supra pubik
14.Memakai sarung tangan baru atau sarung tangan yang steril atau DTT
15.Mengatur peralatan dan bahan yang akan dipakai dalam tempat(kontainer)
steril atau DTT
16.Melakukan pemeriksaan spekulum
17.Mengambil bahan dari vagina dan serviks bila ada indikasi
18.Menegluarkan spekulum dan meletakan kembali dalam tempat semula
19.Melakukan pemeriksaan bimanual
20.Melakukan pemeriksaan rektovaginal bila ada indikasi
21.Membuka sarung tangan sekali pakai dan membuang atau rendam dalam
larutan klorin 0,5% untuk sarung tangan pakai ulang
22.Melakukan pemeriksaan mikroskopik bila ada indikasi
23.Mencuci tangan dengan sabun dan air,mengeringkan dengan kain bersih
24.Memasukan lengan IUD didalam kemasan sterilnya
25.Memakai kembali sarung tangan yang baru
26.Memasang spekulum vagina untuk melihat serviks
27.Mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali
28.Menjepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati dan memasukan sonde
uterus dengan teknik tidak menyentuh (no tuch technique)
29.Memasang IUD menggunakan teknik withdrawal tanpa menyentuh dinding
vagina dan spekulum
30.Menggunting benang IUD,mengeluarkan tenakulum dan spekulum dengan
hati-hati
31.Merendam seluruh alat yang sudah dipakai dalam klorin selama 10 menit
untuk dekontaminasi
32.Membuang bahan-bahan yang sudah di pakai dalam larutan klorin
33.Merendam sarung tangan (pakai ulang)dalam larutan klorin
34.Mencuci tangan dengan air dan sabun
35.Membuat rekam medik
36.Mengajarkan klien cara memeriksa sendiri benang IUD
37.Mendiskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami efek samping
38.Meyakinkan bahwa klien dapat mencabut kembali IUD setiap saat
39.Melakukan observasi selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang
SOP BAKU PELAYANAN IMPLAN

LANGKAH PELAYANA IMPLAN


1. Menyapa klien dengan ramah dan hangat
2. Menanyakan tujuan dengan menggunakan alat kontrasepsi
3. Bila belum dilakukan, memberikan konseling implan sebelum dilakukan
pemasangan
4. Memastikan bahwa klien memang memilih implan
5. Memeriksa kembali rekam medis untuk menentukan bahwa klien cocok
memakai implan
6. Menilai pengetahuan klien tentang efek samping yang umum pada implan
7. Menjelaskan kebutuhan pemasangan implan dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pemasangan dan pasca pemasangan
8. Membaca kembali catatan riwayat kesehatan reproduksinya
9. Menjelaskan apa yang akan dilakukan dan mempersilahkan klien untuk
bertanya
10.Memeriksa tensi dan berat badan klien
11.Mencuci tangan dengan air dan sabun,mengeringkan dengan air bersih
12.Memakai sarung tangun steril atau yang telah didesinfeksi tingkat tinggi
13.Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
14. Memasang kain penutup(doek)steril
15.Menyuntikan anestesi lokal 0,3-0,5 cc tepat dibawah kulit sampai
menggelembung
16.Meneruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm,dan menyuntikan masing-
masing 1 cc diantara pola pemasangan nomer 1 dan 2,3 dan 4,5dan 6
17.Menguji efek enestesinya sebelum membuat insisi
18.Membuat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skalpel(dapat juga dengan
menusuk trokar langsung secara subdermal)
19.Sambil mengungkit kulit,menusukkan trokar dan pendorongnya sampai
terasa ada tahanan
20.Menarik pendorong keluar dan memasukkan kapsul implan kedalam trokar
(dengan tangan atau dengan pinset)
21.Memasukan kembali pendorong dan dorong kapsul sampai terasa ada
tahanan
22.Menahan pendorong dengan satu tangan dan menarik trokar keluar sampai
mencapai pangkal pendorong
23.Menarik trokar dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas 2
dekat ujung trokar (ujung trokar harus tetap berada dibawah kulit)
24.Dengan jari memfikasi ujung kapsul implan yang telah
terpasang,mengarahkan ujung trokar untuk memasang kapsul berikutnya
sesuai dengan pola yang telah dibuat
25.Trokar hanya dicabut setelah kapsul terakhir dimasukkan
26.Meraba kapsul untuk mengetahui keenam kapsul implan telah terpasang
dalam deretan seperti kipas
27.Meraba daerah insisi untuk mengetahui seluruh kapsul berada jauh dari
insisi
28.Mendekatkan ujung-ujung insisi dan menutup dengan band-aid
29.Memberi pembalut ikan
30.Membilas jarum dan tabung suntik dengan larutan klorin dan merendam
semua alat-alat yang sudah dipakai ke dalam larutan klorin untuk
dekontaminasi
31.Membuang benda-benda habis pakai pada tempat yang sudah ditentukan
32.Membuang sarung tangan dan merendam dalam larutan klorin
33.Mencuci tangan dengan sabun dan air,kemudian mengeringkan dengan
kain bersih
LANGKAH PENCABUTAN IMPLAN DENGAN TEKNIK BAKU
1. Mencuci tangan dengan air sabun,mengeringkan dengan kain bersih
2. Memakai sarung tangan steril baru atau yang telah didesinfeksi tingkat
tinggi
3. Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
4. Memasang kain penutup (doek) steril
5. Menyuntikan anestesi lokal dibawah setiap ujung kapsul dekat siku sampai
sepertiga panjang kapsul
6. Menguji efek anestesi sebelum membuat insisi pada kulit
7. Membuat insisi kecil (4mm) dibawah ujung dari kapsul
8. Menjepit ujung kapsul dengan klem lengkung (Mosquito)
9. Membersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginnya dengan
menggunakan kasa atau skalpel
10.Menjepit ujung kapsul yang dibersihkan dengan klem lain,tarik keluar dan
taruh pada tempat yang berisi larutan klorin 0,5%

Anda mungkin juga menyukai