Anda di halaman 1dari 17

Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Volume 1 No.

1, Juli 2018, 65-81

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan


http://ejournal.upg45ntt.ac.id/index.php/ciencias/index

Pengaruh Dukungan Sosial Orang Tua Terhadap


Motivasi Berprestasi
Fredericksen Victoranto Amseke
Universitas Nusa Cendana Kupang, fredericksenamseke@yahoo.com

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Motivasi berprestasi sangat penting dalam dunia pendidikan di sekolah. Ada faktor
Diterima: 21 Juli 2018 internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi berprestasi. Salah satu
Direvisi: 21 Juli 2018 faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa adalah dukungan
Disetujui: 22 Juli 2018 social orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
________________ dukungan sosial orang tua terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas VII di
Keywords: SMP Negeri 1 Biboki Kabupaten Timor Tengah Utara-Kefamenanu. Penelitian ini
achievement motivation, merupakan penelitian eksplanasi yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh
parental social support
____________________
kausal dari dua variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Biboki Kabupaten Timor Tengah Utara-
Kefamenanu dengan total 64 orang. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah
saturati populasi, yang berarti dalam penelitian ini melibatkan 64 orang siswa
sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan antara dukungan sosial orang tua terhadap motivasi berprestasi siswa.

Abstract
____________________________________________________________
Achievement motivation is really important in education. There are external and
internal factors that influence achievement motivation. One of the external factors
is social support from parents. The purpose of this research is to know the
influence of the parental social support toward the achievement motivation of the
student in grade VII SMP Negeri 1 Biboki Kabupaten Timor Tengah Utara
Kefamenanu. This research is an explanation research that aims to explain the
causal influence of two variables in this study. The population are students grade
VII SMP Negeri 1 Biboki Kabupaten Timor Tengah Utara Kefamenanu amounted
64 students, while the technique of sample used in this study is the saturation
sample, meaning the use of all members within a population, which means this
study involved 64 students as a sample. Results of the study show that there are
positive and significant influences of the parental social support toward the
achievement motivation of the student in grade VII SMP Negeri 1 Biboki
Kabupaten Timor Tengah Utara Kefamenanu.


Alamat korespondensi: p-ISSN: 2621-3087
Kampus FKIP, Jl. Perintis Kemerdekaan III/40, Kota Kupang e-ISSN: 2621-5721
E-mail: fkip.j3p@gmail.com

65
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

PENDAHULUAN seseorang cenderung berjuang mencapai


Keluarga merupakan salah satu sukses. Motivasi berprestasi merupakan
sumber dukungan sosial, dimana orang tua konsep personal yang merupakan faktor
baik ayah maupun ibu merupakan keluarga pendorong untuk meraih atau mencapai
pertama dan paling utama dalam kehidupan sesuatu yang diinginkannya agar meraih
remaja. Orang tua berperan sebagai fasilitator, kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan
motivator, dan pembimbing anak, karena tersebut setiap orang mempunyai hambatan-
orang tua memiliki potensi untuk membantu hambatan yang berbeda, dan dengan memiliki
pendidikan anak secara efektif. Anak sangat motivasi berprestasi yang tinggi diharapkan
membutuhkan orang tua dalam mendukung hambatan-hambatan tersebut akan dapat
dan membimbingnya dalam mencapai diatasi dan kesuksesan yang diinginkan dapat
kesuksesannya, dimana memberikan motivasi diraih, serta mampu mengaktualisasikan diri
untuk berprestasi dengan baik. dengan mencapai berbagai macam potensi
Pribadi anak yang berkembang dengan khususnya di bidang akademik.
baik dapat dibentuk sejak dini di dalam Gunarsa (2008), menyatakan motivasi
keluarga, karena keluarga merupakan berprestasi merupakan ciri dari kepribadian
lingkungan utama yang akan mempengaruhi seseorang dan sesuatu yang mengenai apa
yang dibawa sejak lahir. Tetapi dipihak lain
perkembangan pribadi anak. Peran orang tua
motivasi berprestasi merupakan sesuatu yang
merupakan komponen penting dalam ditumbuh kembangkan melalui interaksi
pendidikan anak. Hal ini menuntut adanya dengan lingkungan hidup yang terutama
kontak secara langsung yang dapat adalah keluarga, sekolah, lingkungan
diwujudkan dalam bentuk dukungan orang tua pergaulan dan masyarakat.
terhadap anak. Anak yang hidup didalam Memiliki motivasi berprestasi maka
keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan akan muncul kesadaran bahwa dorongan
untuk selalu mencapai kesuksesan dapat
biologis, psikologis, maupun sosialnya, akan
menjadi sikap dan perilaku permanen pada
tumbuh dan berkembang dengan sehat, dapat diri individu. Motivasi berprestasi dapat
mengaktualisasikan potensi-potensi yang menjadi faktor pendorong seorang individu
dimilikinya, dan dapat belajar untuk dalam menghadapi tantangan hidup sehingga
menyelesaikan masalah serta tugas-tugas mencapai suatu kesuksesan. Menurut santrock
yang dihadapinya, termasuk tugas-tugas yang (2003), motivasi berprestasi adalah keinginan
berkaitan dengan akademik. untuk menyelesaikan sesuatu untuk mencapai
suatu usaha dengan tujuan mencapai
Motivasi berprestasi merupakaan
kesuksesan.
bekal untuk meraih sukses, karena motivasi Orang tua berperan penting dalam
berprestasi siswa dapat membangun rasa membantu anak menumbuhkan motivasi
percaya diri dan menumbuhkan semangat berprestasi yang tinggi. Orang tua dalah guru
belajar dengan maksimal. Motivasi pertama bagi anak karena yang pertama kali
berprestasi siswa ditunjukkan dalam bentuk mendidik dan menanamkan pendidikan
kepada anak adalah orang tua. Pentingnya
aktivitas belajar yang tinggi dan motivasi
dukungan orang tua bagi anak adalah dengan
memberikan energi pada individu untuk menyediakan fasilitas belajar yang memadai,
melakukan suatu perbuatan demi mencapai memberikan motivasi, serta membimbing
tujuan yang ditetapkan. Menurut Mc Clelland anak dalam proses belajar
(1987) dorongan berprestasi (Need of Seperti halnya dukungan yang
Achievement) merupakan usaha dalam dikatakan oleh Gottlieb (1983), bahwa
pencapaian sasaran untuk memperoleh dukungan bisa didapat dari orang-orang
terdekat yang akrab dengan subjek. Salah
keberhasilan dalam persaingan dimana
satunya dukungan dari orang tua yang

66
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

berfungsi memberikan penguatan bagi siswa, (buku cetak) sehingga beberapa siswa ke
yaitu dalam menumbuhkan rasa aman dalam sekolah tidak membawa buku dan alat tulis,
melakukan partisipasi aktif, memberikan beberapa siswa berkonsentrasi dengan
kasih sayang, perhatian, penghargaan dan handphone saat guru menyampaikan materi di
eskplorasi dalam kehidupan, yang pada depan kelas, bolos saat jam pelajaran
akhirnya meningkatkan rasa percaya diri pada berlangsung, kurang aktif dalam kegiatan
siswa untuk menghadapi situasi baru dan belajar mengajar, siswa tidak menjawab
tantangan di dalam kehidupannya. pertanyaaan dari guru, tidak percaya diri saat
Sarafino (1994), menjelaskan bahwa tampil untuk mempresentasikan tugas di
dukungan sosial dapat berasal dari orang- depan guru dan teman-teman, bertanya
orang sekitar individu seperti: keluarga, kepada guru dan teman-teman, siswa tampak
teman dekat, atau rekan. Dalam penelitian ini, berbicara dengan teman saat proses kegiatan
yang akan dilihat yaitu seberapa besar belajar mengajar berlangsung, lebih banyak
dukungan sosial yang berasal dari orang tua waktu di luangkan untuk membantu orang tua
sehingga dapat mempengaruhi motivasi di kebun dibandingkan belajar, siswa sering
berprestasi. tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan ada
Dukungan sosial orang tua diberikan juga guru yang sering tidak masuk kelas
melalui beberapa bentuk, orang tua untuk memberikan pelajaran..
memberikan semangat, menanyakan nilai dan Latar belakang kehidupan keluarga
kegiatan anak, menciptakan suasana rumah setiap siswa berbeda. Hal tersebut
yang kondusiif untuk belajar, memberikan digambarkan melalui pekerjaan orang tua
hadiah ketika anak mendapat nilai yang siswa, antara lain sebagai petani, IRT, PNS
tinggi, menyediakan alat belajar yang dan wiraswasta. Pekerjaan dan tuntutan
memadai, memberi uang saku yang cukup, ekonomi yang tinggi di era moderen ini
dan membantu anak ketika mengerjakan tugas membuat sebagian orang tua siswa
serta pemberian nasehat tentang pentingnya meluangkan waktu bekerja seharian
pendidikan, dan membantu memberikan dibandingkan meluangkan waktu bersama
solusi atau saran terhadap permasalahan anak. anak di rumah untuk memperhatikan dan
Setiap orang tua pasti mengharapkan memantau aktivitas belajar anak. Akibatnya
anak untuk memiliki prestasi yang tinggi, anak lebih banyak meluangkan waktu untuk
tetapi pada kenyataannya orang tua kerap bermain dibandingkan belajar. Kurangnya
mengabaikan proses belajar anak. Orang tua penghasilan orang tua sehingga sebagian
hanya fokus pada hasil belajar anak tanpa orang tua masih belum mampu memenuhi
memberi dukungan dan bimbingan dalam kebutuhan sekolah anak dan kurangnya
proses belajar. Tidak semua orang tua pemahaman tentang pentingnya pendidikan
memiliki perhatian yang sama terhadap serta prestasi yang dimiliki anak.
pendidikan anaknya, ada yang perhatiannya Sebagian orang tua siswa kurang
baik misalnya menyediakan fasilitas belajar, terlibat dalam proses pendidikan anak,
menemani anak belajar dan memberikan dimana pada saat penerimaan raport, sebagian
bimbingan, tetapi ada juga yang bersikap acuh orang tua siswa tidak bertanya tentang
artinya perkembangan anak diserahkan perkembangan anak di sekolah karena orang
sepenuhnya kepada guru dan anak itu sendiri. tua cenderung menyerahkan pendidikan siswa
Kurangnya keterlibatan orang tua dalam sepenuhnya hanya pada guru. Oleh karena itu,
pendidikan anak merupakan salah satu hendaknya orang tua melakukan kontrol
masalah dalam menunjang kegiatan terhadap pendidikan dan perkembangan anak,
pembelajaran di sekolah. karena peran orang tua sebagai fasilitator,
Berdasarkan hasil wawancara dengan motivator, dan pembimbing sangat penting
kepala sekolah di SMP Negeri I Biboki bagi anak.
Selatan menyampaikan bahwa siswa memiliki Tujuan penelitian ini adalah untuk
motivasi berprestasi yang rendah, mengetahui pengaruh dukungan sosial orang
dikarenakan kurangnya sarana prasarana yang
memadai seperti buku, alat tulis, buku paket

67
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

tua terhadap motivasi berprestasi siswa kelas teman atau anggota keluarga. Dukungan
VII di SMP Negeri I Biboki Selatan. sosial dapat diperoleh individu dari orang-
orang terdekat, yaitu teman, pasangan,
KAJIAN PUSTAKA keluarga atau orang tua.
Pengertian Dukungan Sosial Dukungan sosial menurut House
Menurut Sarason (dalam Baron dan (dalam Smet 1994), sebagai suatu bentuk
Byrne, 2005), dukungan sosial adalah transaksi antar pribadi yang melibatkan
kenyamanan secara fisik dan psikologis yang perhatian emosional, bantuan instrumental,
diberikan oleh orang lain. Dukungan sosial pemberian informasi, dan adanya penilaian.
yang dirasakan individu dapat diterima dari Berdasarkan beberapa pengertian
berbagai pihak yang diberikan, baik secara dukungan sosial di atas, disimpulkan bahwa
disadari maupun tidak disadari oleh pemberi dukungan sosial adalah suatu bentuk
dukungan. dukungan atau bantuan berupa kenyamanan,
Dukungan sosial mengacu pada kepedulian, penghargaan, nasehat dan
kenyamanan, kepedulian, penghargaan, atau informasi bermanfaat yang berasal dari orang
bantuan yang dirasakan individu yang yang memiliki hubungan sosial akrab dengan
diterima dari orang lain atau kelompoknya individu yang menerima bantuan.
(Sarafino, 1997). Dukungan sosial membuat
individu merasa nyaman, dicintai, dihargai, Pengertian Orang Tua
dan dibantu oleh orang lain maupun suatu Pengertian orang tua dalam kamus
kelompok. besar bahasa indonesia artinya ayah dan ibu.
Taylor (2012), menyatakan bahwa Kartono (1982) mengkemukakan orang tua
dukungan sosial adalah informasi dari orang adalah pria dan wanita yang terikat dalam
yang dicintai dan dipedulikan, dihormati, dan perkawinan dan siap sedia memikul tanggung
dihargai, serta bagian dari hubungan dan jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak
kewajiban bersama. Dukungan sosial yang yang dilahirkannya.
diberikan orang-orang terdekat, orang yang Gunarsa (1976), dalam bukunya
dicintai dan dihormati individu akan lebih psikologi untuk keluarga mengatakan, orang
bermanfaaat daripada dukungan dari orang tua adalah dua individu yang berbeda
asing atau yang memiliki hubungan jauh memasuki hidup bersama dengan membawa
dengan individu. pandangan, pendapat, dan kebiasaan-
Gottlieb (dalam Smet, 1994), kebiasaan sehari-hari.
menjelaskan bahwa dukungan sosial terdiri Pendapat yang dikemukakan oleh
dari informasi atau nasehat verbal maupun Nasution (1986), orang tua adalah setiap
non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang orang yang bertanggung jawab dalam suatu
diberikan oleh keakraban sosial atau didapat keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam
karena kehadiran orang lain dan mempunyai kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak
manfaat emosional atau efek perilaku bagi dan ibu.
pihak penerima. Dukungan sosial dapat Berdasarkan pendapat para ahli di
berupa informasi atau nasehat, bantuan nyata, atas, dapat diperoleh pengertian bahwa orang
dan tindakan orang lain yang bermanfaat tua adalah ayah dan ibu yang memiliki
secara emosional bagi individu. tanggung jawab dalam membentuk, membina,
Menurut Baron dan Byrne (2005), mengarahkan dan mendidik anak-anak sesuai
dukungan sosial adalah kenyamanan secara dengan tujuan hidup manusia.
fisik dan psikologis yang diberikan oleh

68
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

Jadi, berdasarkan defenisi di atas sebagai berikut: a). Kebutuhan fisik.


dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial Kebutuhan fisik meliputi sandang, pangan,
orang tua adalah suatu bentuk dukungan atau dan papan. Apabila seseorang tidak tercukupi
bantuan yang diberikan oleh orang tua kepada kebutuhan fisiknya, maka seseorang tersebut
anak dalam bentuk kenyamanan, kepedulian, kurang mendapat dukungan sosial, b).
penghargaan, nasehat, informasi yang Kebutuhan sosial. Aktualisasi diri yang baik,
bermanfaat guna membentuk, membina, maka seseorang lebih kenal oleh masyarakat
mengarahkan dan mendidik anak-anak daripada orang yang tidak pernah
menuju tujuan hidup yang baik. bersosialisasi di masyarakat. Orang yang
mempunyai aktualisasi diri yang baik
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi cenderung selalu ingin mendapatkan
Dukungan Sosial pengakuan di dalam kehidupan masyarakat,
Menurut Cohen dan Downey, c). Kebutuhan psikis. Kebutuhan psikis
kekurangan dukungan sosial yang dirasakan termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan
seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa
kualitas hubungan yang kurang baik daripada bantuan orang lain. Jika orang tersebut sedang
jika tidak ada hubungan sama sekali (Smet, mengalami masalah baik ringan maupun
1994). Cohen dan Syme (1985), berpendapat berat, maka orang tersebut akan cenderung
bahwa dukungan sosial yang diterima mencari dukungan sosial dari orang-orang
individu dapat berbeda-beda, antara lain sekitar sehingga dirinya merasa dihargai,
berdasarkan (1) kuantitas dan kualitas diperhatikan dan dicintai.
dukungan (2) sumber dukungan (3) jenis Disimpulkan bahwa dukungan sosial
dukungan. Cohen dan Syme (1985) yang diterima individu dipengaruhi oleh
menyatakan beberapa faktor yang beberapa faktor, yaitu pemberi dukungan
mempengaruhi dukungan sosial, yaitu: a). sosial, jenis dukungan sosial, penerima
Pemberi dukungan sosial. Dukungan yang dukungan sosial, permasalahn yang dihadapi
diberikan oleh teman dan orang yang individu, waktu pemberian dukungan sosial,
memahami permasalahan individu. Penerima kebutuhan fisik, sosial, dan psikis.
akan lebih efektif daripada dukungan yang
diberikan orang asing, b). Jenis dukungan Pengertian Motivasi Berprestasi
sosial. Jenis dukungan sosial yang diberikan Motivasi berprestasi pertama kali
akan bermanfaat apabila sesuai dengan situasi diperkenalkan oleh Murray (dalam Martaniah,
yang terjadi dan yang dibutuhkan individu, 1998) yang diistilahkan dengan need for
c).Penerima dukungan sosial. Penerima achievement dan dipopulerkan oleh Mc
dukungan sosial akan menentukan keefektifan Clelland (1961) dengan sebutan “n-ach”,
dukungan yang diberikan, d). Permasalahan yang beranggapan bahwa motif berprestasi
yang dihadapi. Ketepatan jenis dukungan merupakan virus mental sebab merupakan
sosial yang diberikan adalah yang sesuai pikiran yang berhubungan dengan cara
dengan permasalahan yang dihadapi melakukan kegiatan dengan lebih baik
individu., e). Waktu pemberian dukungan daripada cara yang pernah dilakukan
sosial. Dukungan sosial akan berhasil secara sebelumnya. Jika sudah terjangkit virus ini
optimal jika diberikan pada suatu situasi, mengakibatkan perilaku individu menjadi
yaitu ketika individu membutuhkan. lebih aktif dan individu menjadi lebih giat
Menurut Stanley (2007), faktor-faktor dalam melakukan kegiatan untuk mencapai
yang mempengaruhi dukungan sosial adalah prestasi yang lebih baik dari sebelumnya.

69
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

Individu yang menunjukkan motivasi pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial


berprestasi menurut Mc.Clelland adalah yang tinggi.
mereka yang task oriented dan siap menerima Selanjutnya menurut Haditono
tugas-tugas yang menantang dan kerap (Kumalasari, 2006), motivasi berprestasi
mengevaluasi tugas-tugasnya dengan adalah kecenderungan untuk meraih prestasi
beberapa cara, yaitu membandingkan dengan dalam hubungan dengan nilai standar
hasil kerja orang lain atau dengan standard keunggulan. Motivasi berprestasi ini membuat
tertentu (McClelland, dalam Morgan 1986). prestasi sebagai sasaran itu sendiri. Individu
Selain itu Mc Clelland juga mengartikan yang dimotivasi untuk prestasi tidak menolak
motivasi berprestasi sebagai standard of penghargaan itu, tidak sungguh-sungguh
excellence, yaitu kecenderungan individu merasa senang jika dalam persaingan yang
untuk mencapai prestasi secara optimal berat ia berhasil memenangkannya dengan
(McClelland,1987). jerih payah setelah mencapai standar yang
Teori motivasi prestasi menurut Mc ditentukan. Individu yang mempunyai
Clelland ini memfokuskan pada tiga dorongan berprestasi tinggi, umumnya suka
kebutuhan yaitu: 1). Kebutuhan akan Prestasi menciptakan risiko yang lunak yang bisa
yaitu Kebutuhan akan prestasi adalah memerlukan cukup banyak kekaguman dan
dorongan untuk mengungguli, berprestasi harapan akan hasil yang berharga,
sehubungan dengan seperangkat standar, keterampilan dan ketetapan hatinya yang
bergulat untuk sukses. Ciri-ciri individu yang menunjukkan suatu kemungkinan yang masuk
menunjukkan orientasi tinggi antara lain akal, daripada hasil yang dicapai dari
bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keuntungan semata. Jika memulai suatu
keinginan untuk mendapatkan umpan balik pekerjaan, individu yang mempunyai
tentang hasil kerja mereka, keinginan dorongan prestasi tinggi ingin mengetahui
mendapatkan tanggung jawab pemecahan bagaimana pekerjaannya, ia lebih menyukai
masalah, 2). Kebutuhan akan Kekuasaan yaitu aktivitas yang memberikan umpan balik yang
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan cepat dan tepat.
untuk membuat orang lain berperilaku dalam Menurut Herman (dalam Linda, 2004)
suatu cara dimana orang-orang itu tanpa motivasi berprestasi ini sangat penting dalam
dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau kehidupan sehari-hari, karena motif
suatu bentuk ekspresi dari individu untuk berprestasi akan mendorong seseorang untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. mengatasi tantangan atau rintangan dan
McClelland menyatakan bahwa kebutuhan memecahkan masalah seseorang, bersaing
akan kekuasaan sangat berhubungan dengan secara sehat, serta akan berpengaruh pada
kebutuhan untuk mencapai suatu posisi prestasi kerja seseorang. Atkinson (dalam
kepemimpinan, 3). Kebutuhan untuk Martaniah, 1998) menyatakan bahwa motivasi
Berafiliasi yaitu Kebutuhan akan afiliasi atau berprestasi dalam perilaku individu
bersahabat adalah hasrat untuk berhubungan mengandung dua kecenderungan perilaku,
antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu yaitu (a) individu yang cenderung mengejar
merefleksikan keinginan untuk mempunyai atau mendekati kesuksesan, (b) individu yang
hubungan yang erat, kooperatif dan penuh berusaha untuk menghindari kegagalan.
sikap persahabatan dengan pihak lain. Berdasarkan pendapat di atas dapat
Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi disimpulkan bahwa motivasi berprestasi
yang tinggi umumnya berhasil dalam adalah suatu dorongan dalam diri individu
untuk melakukan suatu aktivitas tertentu,dan

70
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

berusaha mengatasi segala rintangan untuk perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan


mencapai prestasi yang optimal. informal diperoleh dalam keluarga dan
kehidupan berkelompok. Semakin tinggi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi tingkat pendidikan yang dicapai maka akan
Motivasi Berprestasi semakin besar juga untuk menerima
Banyak faktor yang mempengaruhi pandangan dan wawasan baru, 2). Lama
motivasi berprestasi pada seseorang. Faktor- Kerja. Menurut Ranupandojo (dalam Linda,
faktor tersebut antara lain adalah: 1). 2004), lama kerja adalah banyaknya waktu
Kemampuan Intelektual. Menurut Gebhart yang menyatakan bahwa seseorang telah
dan Hoyt (dalam Linda, 2004) dengan menjadi karyawam pada suatu perusahaan dan
kelompok kemampuan intelektual yang tinggi faktor penting yang dapat meningkatkan
ternyata menonjol dalam achievement, kemampuan dan keterampilan sehingga dapat
exhibition, autonomy dan dominance, menguasai pekerjaan dengan lebih baik, 3).
sedangkan dengan kelompok kemampuan Lingkungan. Yang ada dalam suatu
intelektual rendah ternyata menonjol dalam lingkungan akan menetukan tinggi rendahnya
order, abasement, dan nurturance, 2). Tingkat dorongan berprestasi individu. Seandainya
Pendidikan Orang tua. Sadli (dalam Linda, tantangan yang ada dalam lingkungan itu
2004) menyatakan cara ibu mengasuh anak sedang-sedang saja maka motivasi berprestasi
dapat menimbulkan motivasi berprestasi yang individu tersebut akan tinggi. Namun jika
tinggi dan juga dipengaruhi oleh tingkat tantangan itu terlalu besar atau terlalu kecil
pendidikan karena ibu yang berpendidikan maka motivasi berprestasinya akan berkurang
tinggi akan mempunyai aspirasi dan motivasi (Mc Clelland dalm Linda, 2004), 4).
untuk mendorong anak agar berprestasi Keluarga. Cara mengasuh anak dan pelatihan
setinggi-tingginya, 3). Jenis Kelamin. yang diberikan kepada anak-anak untuk dapat
Subroto, Watson, Lingren, Martaniah (dalam berdiri diatas kaki mereka sendiri (mandiri)
Linda, 2004) menemukan adanya perbedaan serta agar dapat menguasai keterampilan atau
motivasi berprestasi antara pria dan wanita, keahlian tertentu dalam usia dini dan tidak
pria mempunyai motivasi berprestasi yang ada penolakan dalam diri anak. Orang tua
lebih tinggi daripada wanita, 4). Pola Asuh. yang memiliki standar kualitas tinggi
Dari penelitian didapat bahwa motivasi menganjurkan anak-anaknya akan
berprestasi terbentuk sejak masa kanak-kanak meningkatkan motivasi berprestasi yang
dan dipengaruhi oleh cara ibu mengasuh tinggi pada anak (Mc Clelland, 2004), dan 5).
anaknya (Suroso dalam Linda, 2004). Pengaruh yang Berasal dari Dalam Diri
Selain itu hal-hal yang dapat Individu. Menurut Harisson (Linda, 2004),
mempengaruhi motivasi berprestasi adalah: yaitu ada kemampuan dalam mempersiapkan
1). Pendidikan. Soemanto dan Setianingsih diri secara bersungguh-seungguh untuk
(dalam Hurlock,1981) menyatakan bahwa bekerja juga bersedia menerima dan mencoba
pendidikan adalah pengalaman yang pekerjaan untuk memperoleh pengalaman
memberikan pengertian perubahan terhadap kerja. Menghindari dari pola pemuasan
suatu objek yang menyebabkan kesukaran untuk mencapai keberhasilan
berkembangnya kecakapan seseorang dalam dalam mencapai tujuan yang mengandung arti
membentuk sikap tingkah lakunya. Soemanto bersedia berkorban untuk mencapai tujuan.
(1984) dan Setianingsih (1986) Motivasi berprestasi yang terjadi pada masa
menggambarkan pendidikan formal seperti anak-anak tidak hanya ditentukan oleh orang
TK, SD sederajat, SLTA sederajat dan tua saja, tetapi juga dapat berubah karena

71
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

proses pendidikan, latihan-latihan dan adanya membuang-buang waktu serta memiliki


faktor kematangan dan proses belajar pada antisipasi yang berorientasi kedepan.
masa selanjutnya (Mc Clelland dalam
Martaniah, 1984). Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Motivasi berprestasi merupakan suatu 1. Penelitian yang dilakukan oleh Risma
hal yang dipelajari, oleh karena itu Rosa Mindo Tahun 2008 dengan judul
pembentukannya sangat ditentukan oleh Hubungan antara Dukungan Sosial Orang
faktor lingkungan terutama keluarga sebagai Tua dengan Prestasi Belajar Anak Usia
lingkungan terdekat. Selain itu karena Sekolah Dasar. Hasil penelitian
terbentuk dari lingkungan maka kebutuhan menunjukkan bahwa ada hubungan positif
berprestasi bisa berubah sejalan dengan yang signifikan antara dukungan sosial
perkembangan yang dialami individu yaitu orang tua dengan prestasi belajar pada
melalui latihan, pendidikan, kematangan dan anak usia sekolah dasar. Dibuktikan
proses belajar. Locke (dalam Kumalasari, dengan hasil analisis data yang
2006) menjelaskan bahwa pengalaman atau menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,188
kematangan, wawasan diri dan usia individu dengan taraf signifikan sebesar
berpengaruh terhadap motivasi berprestasi 0,044(p<0,05).
individu. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Neta
Kemudian Mc Clelland (1961) yang Sepfitri Tahun 2011 dengan judul
mengemukakan bahwa ada enam aspek Pengaruh Dukungan Sosial Orang Tua
motivasi berprestasi pada diri individu, yaitu: terhadap Motivasi Berprestasi Siswa
1). Bertanggungjawab dan kurang suka MAN 6 Jakarta. Hasil penelitian
mendapat bantuan orang lain, 2). Mencapai membuktikan bahwa ada pengaruh yang
prestasi dengan sebaik-baiknya, 3). Ingin hasil signifikan antara dukungan sosial orang
yang konkrit dari usahanya, 4). tua terhadap motivasi berprestasi siswa
Memperhitungkan kemampuan diri dengan MAN 6 Jakarta. Dibuktikan dengan hasil
resiko sedang, 5). Tidak senang membuang- analisis data yang menunjukkan nilai
buang waktu serta gigih, 6). Memiliki korelasi sebesar 0,462 dengan taraf
antisipasi yang berorientasi kedepan. signifikan sebesar (p>0,05).
Dari uraian diatas dapat diketahui
bahwa motif berprestasi dipengaruhi oleh Hipotesis
beberapa faktor antara lain pendidikan, masa Berdasarkan latar belakang dan
kerja, lingkungan dan keluarga, disamping landasan teori yang telah dikemukakan, maka
faktor yang berasal dari dalam diri individu dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
yaitu kemampuan diri, adanya kemampuan Ha = Ada pengaruh positif dan signifikan
besar untuk mandiri serta bersedia berkorban dukungan sosial orang tua terhadap motivasi
untuk mencapai tujuannya. Kemudian ada berprestasi siswa kelas VII di SMP Negeri I
beberapa aspek kebutuhan berprestasi dalam Biboki Selatan.
diri individu yaitu bertanggung jawab dan
kurang suka mendapat bantuan dari orang METODE PENELITIAN
lain, mencapai prestasi dengan sebaik- Metode yang digunakan dalam
baiknya, memperhitungkan kemampuan diri penelitian ini adalah metode kuantitatif.
dengan risiko yang sedang, ingin hasil yang Metode kuantitatif adalah suatu metode yang
konkrit dari usahanya, tidak senang banyak menggunakan angka, mulai dari

72
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

pengumpulan data, penafsiran data, serta Instrumen Pengumpulan Data


penampilan hasilnya. (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini, menggunakan
instrument berupa skala. Skala sebagai
Defenisi Operasional Konsep instrumen yang dikumpulkan dengan
Dukungan sosial adalah suatu bentuk menyebarkan daftar pernyataan kepada
dukungan atau bantuan berupa kenyamanan, responden, dengan harapan mereka akan
kepedulian, penghargaan, nasehat dan memberikan respon atau daftar pernyataan
informasi bermanfaat yang berasal dari orang tersebut dengan memilih salah satu jawaban
yang memiliki hubungan sosial akrab dengan dari alternative jawaban yang telah
individu yang menerima bantuan. Orang tua disediakan. Respon subjek tidak
adalah ayah dan ibu yang memiliki tanggung diklarifikasikan dalam benar atau salah,
jawab dalam membentuk, membina, namun semua jawaban dapat diterima
mengarahkan dan mendidik anak-anak sesuai sepanjang diberikan jawaban jujur dan
dengan tujuan hidup manusia. Disimpulkan sungguh-sungguh. Dalam skala ini
bahwa dukungan sosial orang tua adalah suatu menggunakan model skala likert. Instrumen
bentuk dukungan atau bantuan yang diberikan ini berupa seperangkat pernyataan yang
oleh orang tua kepada anak dalam bentuk menggambarkan dukungan sosial orang tua
kenyamanan, kepedulian, penghargaan, dan motivasi berprestasi siswa, berdasarkan
nasehat, informasi yang bermanfaat guna persepsi para siswa sebagai responden dalam
membentuk, membina, mengarahkan dan penelitian ini.
mendidik anak-anak menuju tujuan hidup
yang baik Uji Validitas
Motivasi berprestasi adalah suatu Azwar (dalam Priyatno, 2008)
dorongan dalam diri individu untuk menuliskan bahwa pengujian validitas
melakukan suatu aktivitas tertentu,dan memiliki prinsip kerja yang dijadikan dasar
berusaha mengatasi segala rintangan untuk untuk melakukan seleksi item adalah memilih
mencapai prestasi yang optimal. item-item yang fungsi ukurnya selaras atau
sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan dikehendaki oleh konstraknya. Pengukuran ini
Sampel diperoleh melalui koefisien korelasi item-total
Populasi dalam penelitian ini adalah atau dikenal dengan indeks daya beda atau
siswa-siswi SMP Negeri 1 Biboki Selatan daya diskriminasi item. Penentuan item tidak
Kabupaten Timor Tengah Utara-Kefamenanu. gugur menggunakan ketentuan dari Azwar
Jumlah siswa yang ada di SMP Negeri 1 (2010) yang menyatakan bahwa item pada
Biboki Selatan Kabupaten Timor Tengah skala pengukuran dapat dikatakan memuaskan
Utara-Kefamenanu adalah 231 orang yang dan memberikan kontribusi yang baik apabila
dibagi dalam 3 rombongan belajar, kelas VII, sebesar ≥ 0,30.
VIII dan IX. Sampel penelitian ini adalah
kelas VII, yang terdiri dari 3 kelas (A, B & Uji Reliabilitas
C). Teknik pengambilan sampel yang Azwar (2010) menuliskan reliabilitas
digunakan adalah sampel jenuh (Riduawan & dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang
Akdon, 2007), di mana peneliti menggunakan angkanya berada dalam rentang 0 sampai
semua siswa kelas VII yang berjumlah 64 dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien
orang sebagai sampelnya. reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti
semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya

73
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

koefisien yang semakin rendah mendekati IX. Sebagai salah satu sekolah negeri di
angka 0 berarti semakin rendah kabupaten TTU, sekolah ditunjang dengan
reliabilitasnya. Uji reliabilitas yang digunakan fasilitas seperti 1 ruang guru, 1 ruang kepala
dengan teknik koefisien reliabilitas sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang osis, 1
Cronbach’s Alpha. Pengujian tersebut laboratorium, 1 aula, 1 ruang perpustakaan, 1
diproses dengan menggunakan bantuan gudang, 11 ruang belajar dan WC/kamar
program komputer SPSS versi 17.0. mandi. Fasilitas ini dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar. Untuk
Teknik Analisis Data Menunjang proses belajar mengajar, SMP
Teknik analisis data yang digunakan Negeri 1 Biboki Selatan memiliki 7 guru
sebagai berikut: a). Analisis statistik berstatus PNS dibantu dengan 8 orang staf
deskriptif yakni analisis pada pembahasan honor dan 6 orang pegawai yang membantu
data-data dan subyek penelitian dengan bagian tata usaha.
menyajikan data-data secara sistematik, dan Sampel yang diambil oleh penulis
b). Analisis statistik inferensial yakni berjumlah 64 orang yang merupakan
menganalisis pengaruh dukungan sosial orang keseluruhan siswa dari kelas VII SMP Negeri
tua terhadap motivasi berprestasi siswa, 1 Biboki Selatan Kabupaten Timor Tengah
menggunakan teknik analisis data regresi Utara-Kefamenanu. Sampel ini datang dari
linear sederhana dengan menggunakan rumus berbagai latar belakang kehidupan keluarga
regresi linear sederhana sebagai berikut: yang beraneka ragam, yakni dari orang tua
yang secara ekonomi berkelimpahan,
Ý = a + bX
berkecukupan dan pas-pasan dan terdapat
Sudjana (Amseke, 2010) pula anak yang berasal dari keluarga yang
kurang memperhatikan kepentingan anak
Keterangan: Ý: Variabel terikat (Motivasi dalam belajar.
berprestasi siswa). X: Variabel bebas Adapun alasan peneliti memilih SMP
(Dukungan sosial orang tua). a: Konstanta Negeri 1 Biboki Selatan Kabupaten Timor
nilai Ý apabila X = 0. b: Koefisien regresi Tengah Utara-Kefamenanu menjadi tempat
(nilai peningkatan atau penurunan. penelitian adalah: 1). Karakteristik subjek
telah memenuhi ciri-ciri yang dimaksud
HASIL DAN PEMBAHASAN penulis, 2). Di SMP Negeri 1 Biboki Selatan
Hasil Penelitian belum pernah ada penelitian mengenai
Orientasi Kancah Penelitian pengaruhdukungan sosial orang tua terhadap
Salah satu tahapan yang harus dilalui motivasi berprestasi siswa, 3). SMP Negeri 1
sebelum penelitian dilaksanakan adalah Biboki Selatan Kabupaten Timor Tengah
perlunya memahami kancah atau tempat Utara-Kefamenanu bersedia menjadi tempat
dilakukannya penelitian dan mempersiapkan penelitian.
segala sesuatu yang berkenaan dengan
jalannya penelitian. Hasil Uji Validitas Skala Dukungan Sosial
SMP Negeri 1 Biboki Selatan Orang Tua
merupakan salah satu sekolah negeri yang Berdasarkan uji validitas dengan
terletak di Kabupaten Timor Tengah Utara- korelasi Bivariate Pearson pada skala
Kefamenanu. Sekolah ini memiliki 231 orang dukungan sosial orang tua, diperoleh hasil
siswa yang dibagi dalam 3 rombongan bahwa dari 115 item yang telah diuji dan
belajar, yakni kelas VII, kelas VIII dan kelas terdapat 18 item yang gugur karena dari hasil

74
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

analisis koefisien korelasi kurang dari 0,30. ini juga termasuk dalam kategori baik atau
Penentuan item tidak gugur menggunakan reliabel.
ketentuan dari Azwar (2010) yang
menyatakan bahwa item pada skala Hasil Deskripsi Variabel Dukungan Sosial
pengukuran dapat dikatakan memuaskan dan Orang Tua
memberikan kontribusi yang baik apabila Hasilnya diketahui bahwa dukungan
sebesar ≥ 0,30. sosial orang tua mengarah dari sangat rendah
ke sangat tinggi. Tepatnya yaitu 28% siswa
Hasil Uji Validitas Skala Motivasi memiliki dukungan sosialorang tua pada
Berprestasi kategori tinggi, sebesar 19% pada kategori
Berdasarkan uji validitas pada skala sedang dan 36% sangat tinggi. Sedangkan
motivasi berprestasi diperoleh hasil bahwa untuk kategori sangat rendah sebesar 6% dan
dari 100 item yang telah diuji terdapat 14 item kategori rendah sebesar 11%. Dengan
yang gugur karena dari hasil analisis koefisien demikian, dapat dikatakan bahwa siswa di
korelasi kurang dari 0,30. Penentuan item SMP Negeri 1 Biboki Selatan Kabupaten
tidak gugur menggunakan ketentuan dari Timor Tengah Utara-Kefamenanu memiliki
Azwar (2010) yang menyatakan bahwa item dukungan sosial orang tua yang bergerak dari
pada skala pengukuran dapat dikatakan rendah menuju ke tinggi. Untuk menentukan
memuaskan dan memberikan kontribusi yang tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel
baik apabila sebesar ≥ 0,30. dukungan sosial orang tua digunakan 5 (lima)
kategori, yaitu: tidak pernah, selalu, sering,
Hasil Uji Reliabilitas Skala Dukungan kadang-kadang dan jarang. Dengan adanya
Sosial Orang Tua skor tertinggi, skor terendah dan banyaknya
Setelah dilakukan pengujian dengan kategori, maka dapat dihitung lebar interval
SPSS 17.0 diperoleh koefisien =0,938. dengan rumus sebagai berikut:
Menurut Azwar (2010) jika koefisien korelasi
Alpha lebih dari 0,7 maka menunjukan bahwa
reliabilitas alat ukur termasuk dalam kategori
baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa skala dukungan sosial orang tua yang i = 66
digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian
ini juga termasuk dalam kategori baik atau Hasil Deskripsi Variabel Motivasi
reliabel. Berprestasi
Hasilnya diketahui motivasi
Hasil Uji Reliabilitas Skala Motivasi berprestasi bergerak dari skor sangat rendah
Berprestasi sejumlah 8%, skor rendah sebesar %, skor
Setelah dilakukan pengujian dengan sedang sejumlah 15%, kemudian meningkat
SPSS 17.0 diperoleh koefisien =0,930. pada skor tinggi sejumlah 27%, dan yang
Menurut Azwar (2010) jika koefisien korelasi terakhir yaitu skor sangat tinggi sejumlah
Alpha lebih dari 0,7 maka menunjukan bahwa 41%. Dengan demikian, dapat dikatakan
reliabilitas alat ukur termasuk dalam kategori bahwa motivasi berprestasi siswa tersebar
baik. Dengan demikian dapat disimpulkan pada tingkatan sangat rendah, rendah, sedang,
bahwa skala motivasi berprestasi yang tinggi dan sangat tinggi. Untuk menentukan
digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel
motivasi berprestasi digunakan 5 (lima)

75
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

kategori, yaitu: tidak pernah, selalu, sering,


kadang-kadang dan jarang. Dengan adanya
skor tertinggi, skor terendah dan banyaknya
kategori, maka dapat dihitung lebar interval
dengan rumus sebagai berikut:

i = 76 Sumber: Output SPSS


Gambar 1. Grafik Scatterplot
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov, Scatterplot di atas menunjukkan
diketahui bahwa dukungan sosial orang tua bahwa titik-titik menyebar secara acak dan
memiliki nilai p=0.848. Nilai ini lebih besar tidak membentuk pola-pola tertentu yang
dari 0.05 (p>0.05) yang berarti bahwa data jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah
dukungan sosial orang tua terdistribusi angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan
normal. Variabel motivasi berprestasi bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas,
memiliki nilai p=0.836. Nilai ini juga lebih sehingga model regresi dapat dipakai untuk
besar dari 0.05 (p>0.05), artinya bahwa data memprediksi variabel motivasi berprestasi
motivasi berprestasi terdistribusi normal. berdasarkan dukungan sosial orang tua.
Karena data tersebut di atas maka dari kedua
variabel dukungan sosial orang tua dan Hasil Uji Hipotesis
motivasi berprestasi terdistribusi secara Pengujian hipotesis dilakukan dengan
normal, maka data-data ini dapat digunakan menggunakan teknik analisis data regresi
untuk melakukan perhitungan korelasi/ linear sederhana yang melibatkan variabel
kontribusi dalam rangka menguji hipotesis. independen yaitu dukungan sosial orang tua
dan variabel dependen yaitu motivasi
Hasil Uji Linearitas berprestasi siswa. Untuk perhitungan
Dari hasil uji linearitas diperoleh F dilakukan dengan bantuan program SPSS
beda = 51,376 dan nilai signifikansi sebesar Versi. 17.0. Adapun hasil pengujian
0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 selengkapnya adalah sebagai berikut:
maka dapat disimpulkan bahwa antara Tabel 1
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
variabel dukungan sosial orang tua dengan Nilai Koefisien Beta dan Nilai t Variabel Independen
motivasi berprestasi terdapat hubungan yang Terhadap Variabel Dependen
linear.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standard t Sig.
Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients ized
Uji Heteroskedastisitas bertujuan Coeffici
ents
untuk menguji apakah dalam sebuah model
B Std. Beta
regresi terjadi ketidaksamaan varians residual Error
dari suatu pengamatan ke pengamatan yang 1 (Constant) 84.965 25.280 3.361 .000
lain. Pengujian asumsi ini dilakukan dengan DUKUNGAN_ .780 .195 .566 4.000 .000
analisis grafik scatterplot dengan motivasi SOSIAL_ORTU
a. Dependent Variable: MOTIVASI BERPRESTASI
berprestasi sebagai variabel dependennya.
Sumber: Output SPSS

76
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh Tabel 3. menunjukkan bahwa Nilai R


persamaan regresi linear sebagai berikut: Y = (koefisien korelasi) sebesar 0,719,
84,965+ 0,780X. Keterangan: (1). Konstanta menggambarkan bahwa adanya korelasi
(a) sebesar 84,965 berarti bahwa jika variabel antara dukungan sosial orang tua terhadap
independen yakni dukungan sosial orang tua motivasi berprestasi. Koefisien determinasi
bernilai 0, maka nilai motivasi berprestasi (R2) sebesar 0,517, menggambarkan bahwa
siswa sebesar 84,965, (2). Koefisien regresi besarnya sumbangan pengaruh variabel
dukungan sosial orang tua bernilai positif dukungan sosial orang tua terhadap motivasi
yaitu sebesar 0.780, yang berarti bahwa berprestasi sebesar 51,7%, sedangkan sisanya
terdapat kontribusi positif dukungan sosial 48,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang
orang tua terhadap motivasi berprestasi, tidak dimasukan dalam model penelitian ini.
dalam hal ini setiap penambahan satu satuan Selanjutnya standar kesalahan estimasi adalah
atau satu tingkatan dukungan sosial orang tua 20,036. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
maka akan berdampak pada meningkatnya variabel dukungan sosial orang tua dapat
motivasi berprestasi siswa sebesar 0.780. digunakan sebagai prediktor terhadap
motivasi berprestasi siswa-siswi.
Tabel 2
Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai F
Melalui analisa uji t, juga dapat
diketahui pengaruh variabel dukungan sosial
ANOVAb tua mempunyai nilai thit sebesar 4.000 dengan
Model Sum of df Mean F Sig. signifikansi 0.000 (p<0.05), yang berarti
Squares Square
dukungan sosial orang tua berpengaruh positif
1 Regression 26612.195 1 26612.19 66.29 .000a
5 1 secara signifikan terhadap motivasi
Residual 24889.555 62 401.444 berprestasi. Dengan demikian dapat dikatakan
Total 51501.750 63 bahwa ada kontribusi dukungan sosial orang
a. Predictors: (Constant), DUKUNGAN_SOSIAL_ORTU
b. Dependent Variable: MOTIVASI_BERPRESTASI
tua terhadap motivasi berprestasi siswa.
Sumber: Output SPSS
Pembahasan
Secara umum hasil pengukuran di atas
Tabel 2 menunjukkan hasil analisas uji
membuktikan bahwa hipotesis penelitian yang
F, yang digunakan untuk mengetahui apakah
menyatakan bahwa dukungan sosial orang tua
variabel independen secara serentak atau
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
motivasi berprestasi siswa kelas VII di SMP
dependen. Berdasarkan tabel ANOVA di atas,
Negeri 1 Biboki Selatan Kabupaten Timor
diperoleh nilai Fhit sebesar 66,291 dengan
Tengah Utara – Kefamenanu dapat diterima.
signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) yang
Hal ini didukung oleh hasil penelitian dengan
berarti ada kontribusi signifikan dukungan
uji statistika F (uji signifikansi) dengan nilai
sosial orang tua terhadap motivasi berprestasi
Fhit sebesar 66,291 pada taraf signifikansi
siswa.
Tabel 3 0,000 (p<0,05). Siswa yang memiliki
Hasil Uji Korelasi Regresi motivasi berprestasi tinggi akan berjuang dan
Model Summaryb berusaha keras untuk meraih sukses. Siswa
Adjusted R Std. Error of the akan terdorong untuk melakukan aktivitas
Model R R Square Square Estimate
belajar dengan sebaik-baiknya untuk
1 .719a .517 .509 20.036
mencapai prestasi terbaik. Oleh karena itu,
a. Predictors: (Constant), DUKUNGAN_SOSIAL_ORTU motivasi berprestasi tinggi penting dimiliki
b. Dependent Variable: MOTIVASI_BERPRESTASI
siswa untuk meraih prestasi yang maksimal.
Sumber: Output SPSS

77
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

Sementara itu, koefisien regresi oleh guru dan masyarakat. Dukungan sosial
dukungan sosial orang tua bernilai positif orang tua memiliki peran penting dalam
yaitu sebesar 0.780, yang berarti bahwa meningkatkan dan mempertahankan motivasi
terdapat kontribusi/pengaruh positif dukungan berprestasi mahasiswa. Dukungan sosial
sosial orang tua terhadap motivasi berprestasi orang tua yang terus-menerus diberikan dapat
siswa. Dengan kata lain makin tinggi membuat siswa terdorong untuk
dukungan sosial orang tua maka akan meningkatkan motivasi berprestasi. Penelitian
berdampak pada meningkatnya motivasi yang telah dilakukan oleh Maqsud dan
berprestasi siswa sebesar 0.780. Sebaliknya, Coleman (1993) menunjukkan bahwa
makin rendah dukungan sosial orang tua dukungan sosial orangtua berpengaruh positif
maka makin tingginya motivasi berprestasi terhadap motivasi berprestasi.
siswa SMP Negeri 1 Biboki Selatan Selanjutnya hasil penelitian
Kabupaten Timor Tengah Utara-Kefamenanu. sehubungan dengan dukungan sosial orang
Dalam proses pencapaian tujuan tua menunjukan bahwa orang tua mempunyai
pendidikan, peserta didik sebagai subyek pengaruh kuat pada pengembangan motivasi
pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor berprestasi anak-anak. Anak yang berprestasi,
internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud mempunyai inisiatif, dan daya saing diperkuat
faktor internal adalah segala sesuatu yang oleh orang tua mereka, sehingga
berasal dari dalam diri individu yang memungkinkan meningkatnya motivasi
mempengaruhi individu dalam proses berprestasi. Demikian pula, harapan orang tua
pencapaian prestasi belajar di sekolah dan anak belajar melalui pengamatan adalah
sepertimotivasi, minat, bakat dan intelegensi. penting dalam pengembangan motivasi
Motivasi merupakan bagian dari prinsip berprestasi anak-anak (Crandall dan
belajar yang turut menentukan pembelajaran Sinkeldam; Rosen dan D'Andrade; Spence;
secara efektif (Djamarah, 2000). Pandangan Woollfolk; McClelland dan Pilon, dalam
diatas sejalan dengan apa yang dinyatakan Maqsud dan Coleman, 1993).
oleh Hawley (Yusuf, 2003) bahwa peserta Beberapa penelitian tentang dukungan
didik yang memiliki motivasi yang tinggi, sosial menunjukan bahwa dukungan sosial
belajarnya lebih baik dibandingkan dengan mempunyai pengaruh positif bagi individu
para siswa yang memiliki motivasi rendah. dalam menjalani kehidupannya. Seperti
Hal ini berarti siswa yang memiliki motivasi meningkatkan perasaan optimis dalam
belajar tinggi akan tekun dalam belajar dan menghadapi masa depan, menambah
terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal kesejahteraan psikologis dan kesehatan serta
putus asa serta dapat mengesampingkan hal- mengurangi pengaruh negatif yang merugikan
hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar, (House dan Kahn; Johnson dan Johnson;
sehingga menghasilkan prestasi belajar yang Rodin dan Salovey; Indarjati; Farhati dan
maksimal. Rosyid, dalam Mujiadi, 2003).
Adapun faktor eksternal motivasi Sementara itu, berdasarkan
adalah segala sesuatu yang berasal dari luar perhitungan hasil kali antara nilai β dan
individu baik yang langsung maupun tidak koefisien korelasi masing-masing variabel,
langsung yang dapat mempengaruhi individu dukungan sosial orangtua memberi
dalam mencapai prestasi belajar di sekolah sumbangan efektif sebesar 51,7%. Hal ini
diantaranya meliputi lingkungan keluarga menunjukan bahwa dukungan sosial orang tua
dalam hal ini dukungan sosial orang tua, memiliki peranan lebih besar dalam
sekolah melalui layanan bimbingan belajar meningkatkan motivasi berprestasi. Hal ini

78
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

dapat terjadi karena sebagian besar siswa dalam penelitian ini adalah motivasi
yang memilih sekolah di SMP Negeri 1 berprestasi. Motivasi berprestasi memberikan
Biboki Selatan Kabupaten Timor Tengah siswa keyakinan bahwa apa yang
Utara-Kefamenanu mengikuti saran orang tua, dilakukannya saat ini merupakan suatu proses
sehingga orang tua dapat memberikan tahapan untuk menjadi lebih dekat dengan
dukungan penuh terhadap anak. Menurut akumulasi visi hidupnya, yakni mencapai
Santrock (2003) bahwa pengaruh motivasi tujuan yang diinginkan. Hal ini sejalan
intrinsik lebih kuat terhadap motivasi dengan apa yang ungkapkan oleh Sardiman
berprestasi, namun dalam konteks siswa di (2005) bahwa motivasi adalah daya upaya
SMP Negeri 1 Biboki Selatan Kabupaten yang mendorong seseorang untuk melakukan
Timor Tengah Utara – Kefamenanu ternyata sesuatu atau daya penggerak dari subyek
motivasi ekstrinsik yaitu dukungan sosial untuk melakukan sesuatu guna mencapai
orang tua sangat besar berpengaruh terhadap tujuan yang diharapkan.
motivasi berprestasi siswa. Hasil ini sangat sesuai dengan teori, di
Selain itu, pada penelitian ini juga mana dukungan sosial orang tua memberikan
diperoleh hasil analisis deskripsi, yaitu kontribusi penting dan bermafaat untuk dapat
sebesar 36% siswa memiliki penilaian yang meningkatkan motivasi berprestasi siswa di
sangat baik terhadap dukungan sosial orang sekolah. Orang tua yang melibatkan diri ke
tua, karena presentasi berada pada kategori dalam pendidikan anak mereka, mempunyai
sangat tinggi berdasarkan kategori yang telah anak yang memperoleh pencapaian lebih
ditetapkan. Kemudian sebesar 41% mahasiwa tinggi daripada orang tua lain (Slavin, 2011).
memiliki tingkat motivasi berprestasi yang Peran orang tua sangat penting dalam
tinggi karena berada pada kategori tinggi perkembangan pendidikan anak. Benjamin
berdasarkan kategori yang telah ditetapkan. Bloom menyatakan bahwa dorongan orang
Pada akhirnya, dengan tetap meningkatkan tua merupakan hal yang utama dalam
dukungan sosial orang tua diharapkan siswa mengarahkan tujuan belajar anak (Reni
dapat mempertahankan dan meningkatkan Akbar-Hawadi, 2003).
motivasi berprestasi. Dibutuhkan berbagai upaya untuk
Hasil penelitian ini sejalan dengan meningkatkan motivasi berprestasi dalam diri
penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum siswa, salah satunya adalah dengan
(2014) membutikan bahwa dukungan sosial meningkatkan dukungan sosial orang tua.
orng tua berpengaruh positif terhadap Menurut Reni Akbar-Hawadi (2003),
motivasi berprestasi siswa kelas V sekolah dukungan dari orang tua dapat mendorong
dasar di Gugus Hasanudin Kabupaten Cilacap siswa untuk berprestasi. Keluarga atau orang
Tahun Ajaran 2014/2015 dengan nilai tua merupakan orang-orang terdekat yang
koefisien R2 sebesar 0,321 yang artinya nilai dapat mempengaruhi tingkat motivasi
kontribusi sebesar 32,1% sehingga berprestasi individu.
disimpulkan bahwa semakin meningkat
dukungan sosial orang tua maka akan SIMPULAN
semakin baik atau semakin tinggi motivasi Hasil penelitian yang dilakukan pada
berprestasi siswa Hal ini memberikan indikasi siswa-siswi kelas VII di SMP Negeri 1 Biboki
bahwa dukungan sosial orang tua merupakan Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara-
faktor yang tidak boleh diabaikan untuk Kefamenanu dapat disimpulkan bahwa
membantu para siswa dalam belajar untuk terdapat kontribusi yang positif dan signifikan
mewujudkan apa yang diinginkan siswa yakni antara dukungan sosial orang tua terhadap

79
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

motivasi berprestasi pada siswa-siswi kelas D. Gunarsa, Singgih. (2008). Psikologi


VII di SMP Negeri 1 Biboki Selatan Praktis: Anak, Remaja dan
Kabupaten Timor Tengah Utara-Kefamenanu. Keluarga. (Cetakan ke-8). Jakarta:
Hasil penelitian di SMP Negeri 1 BPK Gunung Mulia.
Biboki Selatan Kabupaten Timor Tengah
Utara-Kefamenanu menyatakan bahwa Djamarah, S. B. (2000). Psikologi Belajar.
dukungan sosial yang diberikan oleh orang Jakarta: PT. Rineka Cipta.
tua sangat baik sedangkan motivasi
berprestasi tinggi. Hal ini terjadi karena para Ghozali, I. (2011). Aplikasi Multivariate
siswa telah menerima dukungan sosial dari dengan Menggunakan Program
orang tua sehingga memiliki pemahaman SPSS. Semarang: UNDIP.
yang baik dalam belajar untuk meningkatkan
motivasi berprestasi para siswa di sekolah. Gottlieb, Benjamin. (1983). Social Support
. Strategies: Gudelines For Mental.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Rachman. (1993). Psikologi Hadi, S. (2000). Analisa Butir untuk
Pendidikan. Cet.ke-4. Yogyakarta: Instrumen, Angket, Tes dan Skala
PT.Tiara Yogya Nilai. Yogyakarta: Andi Offset.

Ahmad, Abu. (1999). Psikologi sosial. Maqsud, M., & Coleman M. F. (1993). The
Jakarta: Rineka Cipta. role of parental interaction in
achievement motivation. The
Amseke, F. V. (2010). Pengaruh pola sikap Journal of Social Psychology, 133
orang tua terhadap perilaku agresif (6), 859-861.
siswa kelas XI di SMA Negeri 4
Kupang Tahun Ajaran 2008/2009. McClelland. D. (1987). The Achievement
(Skripsi Tidak dipublikasikan). Motive. New York: Appleton
Kupang: FKIP Universitas Nusa Century Crolts, Inc.
Cendana Kupang.
Monks, F.J Knoers A.M.P dan Haditono S.R
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian 1988. Psikologi Perkembangan.
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Yogyakarta: Gajah Mada University
Rineka Cipta. Press.

Azwar, S. (2010). Reliabilitias dan Validitas Priyatno, D. (2008). 5 Jam Belajar Olah Data
Alat Ukur. Yogyakarta: Pustaka Dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi.
Pelajar.
Reni Akbar-Hawadi. (2003). Psikologi
Baron, R. A. dan Byrne D., (1997). Social Perkembangan Anak: Mengenal
Psychology, Boston: Allyn & Bacon Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak.
Jakarta: PT Grasindo.
Chaplin, J.P. (2004). Kamus lengkap
psikologi (Kartono Penerjemah). Sardiman, A.M. (2005). Interaksi dan
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

80
Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan| Volume 1, No. 1, Juli 2018, 65-81

Santoso, S. (2000). Buku Latihan SPSS Yusuf. (2003). Motivasi dalam Belajar.
Statistik Parametrik. Jakarta: Alex Jakarta: P2LP
Media Komputindo.

Santrock, J. W. (2009). Psikologi Pendidikan


(Edisi 3, Buku ke 2). Jakarta:
Salemba Humanika.

Sarafino, Edward. P. Health Psychology:


Biopsychososcialinteraction. Trenton
State College: PT. Cakra Indah
Pusaka.

Sarwono, S. W. (2003). Psikologi Kelompok


dan Psikologi Terapan. Jakarta:
Balai Pustaka.

Slavin, Robert E. (2011). Psikologi


Pendidikan: Teori dan Praktik. Edisi
Kesembilan. Jilid 1. (Marianto
Samosir Penerjemah). Jakarta: PT
Indeks.

Sukmadinata, S. N. (2003). Landasan


Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, (2010). Metode penelitian dan


pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Taylor, E. Shelly. (2003). Health Psychology.


McGraw-Hill Hinger Education. (5
Ed.)

Uno, Hamzah. (2007). Teori Motivasi dan


Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Widodo, B. (2007). Motivasi Berprestasi dan


Self Efficacy Konselor dengan
Interaksi Konseling. Journal Psiko-
Edukasi, FKIP Unika Widya
Mandala. Madiun.

81

Anda mungkin juga menyukai