Anda di halaman 1dari 9

“Shalat Dan Puasa”

Di ajukan untuk memenuhi tugas

“FIQIH PRIORITAS”

Dosen Pengampu :

Faridatus Sa’adah, S.Th.I., M.Th.I

Oleh:

LENI KHOLIFAH

ABIDATUL ILMIYAH (22101011199)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG

2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“Pentingnya pendidikan usia dini“

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan ke pada junjungan kita


nabi Muhammad SAW, Yang telah membawa kita dari zaman ke bodohan dan
kegelapan menuju ke zaman kepintaran dan zaman yang terang benderang melalui
agama yang di bawahnya yakni agama Allah yaitu agama Islam. Agama Islam
adalah agama penyempurna dari agama-agama sebelunya.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya ke pada


ibu Faridatus Sa’adah, S.Th.I. M.Th.I Selaku dosen Pembina mata kuliah
Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas dan pentunjuk ke pada
penulis.

Selanjutnya dengan rendah hati penulis meminta kritik dan saran dari para
pembaca untuk makalah yang penulis buat agar penulis dapat merevisi kembali
makalah ini, karena penulis menyadari makalah yang di buat ini masi banyak
terdapat kekurangan.

2
KATA PEGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................2

A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN ...................................................................................................5

1. Sholat…………………………………………………………………………5
A. Pengertian sholat.......................................................................................5
B. Syarat wajib sholat ...................................................................................5
C. Syarat sah sholat .......................................................................................6
D. Rukun sholat .............................................................................................6
E. Sunnah sunnah shalat ……........................................................................6

2. Puasa
A. Pengertian puasa..........................................................................................7
B. Syarat wajib dan rukun puasa …………………..…………………………7
C. perkara yang membatalkan puasa …………………………………………7
D. Sunnah sunnah puasa………………………………………………………8
E, Waktu waktu di haramkanya puasa………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yang pertama kami disini membahas tentang rukun islam. Yaitu
diantaranya shalat dan puasa,. Kami disini akan sedikit menjabarkan
tentang shalat, dan puasa mengenai mazhab para imam imam.
shalat merupakan salah satu dari lima rukun islam yang disebutkan dalam
sabda Rasulullah Saw. “ islam dibangun di atas lima fondasi (rukun)”. Dan
sesungguhnya shalat diwajibkan kepada kaum muslim sehari lima waktu
yaitu sebanyak 17 rakaat. Keajaiban itu tidak gugur bagi semua mukallaf,
melainkan orang yang sudah meninggal dunia.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas
dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

1). Apa pegertian sholat ?


2). Apa pengertian puasa ?
3). Apa tujuan mempelajari rukun rukun islam terutama pada bab ini, bab
sholat dan puasa ?

C. Tujuan pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari makalah ini
adalah :

1). Untuk mengetahui ketentuan ketentuan dan syarat syarat sholat


1.) Untuk mengetahui ketentuan dan syarat juga aturan dalam
menjalankan ibadah puas
2.) Agar kita tau aturan aturan dan tata cara dalam melakukan suatu
ibadah dan agar terhindar dari kegagalan dalam menjalankan suatu
ibadah

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. SHALAT
A. Pengertian Shalat

Shalat menurut bahasa artinya do’a, sedangkan menurut istilah berarti


ucapan-ucapan dan perbuatan yang didahului dengan takbirotul ikhram dan
diakhiri dengan salam di kerjakan dengan niat dan syarat syarat tertentu.
Adapun kewajiban Shalat itu sendiri berdasarkan QS. An-Nisa: 103;

َ‫اط َمأْنَ ْنتُ ْم فَاَقِ ْي ُموا الص َّٰلوة‬ْ ‫ض ْيتُ ُم الص َّٰلوةَ فَ ْاذ ُكرُوا هّٰللا َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ُك ْم ۚ فَا ِ َذا‬
َ َ‫ۚ فَا ِ َذا ق‬
‫َت َعلَى ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ ِك ٰتبًا َّموْ قُوْ تًا‬ ٰ
ْ ‫اِ َّن الصَّلوةَ َكان‬

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu


berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah
merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman
Semua kaum muslim sepakat bahwa solat merupakan salah satu dari lima
rukun islam yang disebutkan dalam sabda Rasulullah Saw. “ islam dibangun di
atas lima fondasi (rukun)”. Dan sesungguhnya shalat diwajibkan kepada kaum
muslim sehari lima waktu yaitu sebanyak 17 rakaat. Kewajiban itu tidak gugur
bagi semua mukallaf, melainkan orang yang sudah meninggal dunia. Demikian
menurut imam mazhab kecuali hanafi. Hanafi berpendapat bahwa ketik
seseorang tidak mampu memberi isyarat dengan kepala maka gugurlah
kewajiban shalatnya. Dan maliki, syafi’i dan Hanafi menganggap bahwa ketika
pingsan sehari semalam atau kurang harus mengqada shalatnya, namun
hambali tidak menganggap itu sebagai hal yang menggugurkan shalatnya.

B.  Syarat wajib sholat


Berikut adalah syarat syarat wajib shalat, yaitu :
a. Islam
b. Akil baligh
c. Berakal sehat

5
C. Syarat sah sholat
Adapun syarat sah solat ada 5, yaitu :
a. suci dari hadas dan najis
b. menutup aurat
c. sholat di tempat yang suci
d. sudah memasuki waktu sholat
e. menghadap kiblat

D. Rukun rukun sholat


Rukun rukun sholat mencangkup :
a. Berdiri apabila berkuasa
b. Takbiratul ihram
c. Membaca surat alfatihah
d. Ruku’
e. Tumakninah di dalam ruku’
f. Bangun dari ruku’
g. I’tidal
h. Tumakninah saat I’tidal
i. Sujud
j. Tumakninah saat sujud
k. Duduk di Antara dua sujud
l. Tumakninah saat duduk diantara dua sujud
m. Tasyahud awal
n. Membaca sholawat nabi saat takhiyat akhir
o. Salam pertama
p. Niat keluar dari sholat
q. Tertib

E. Sunnah sunnah salat


Secara global sunnah sholat hanya ada 2 yaitu Qunut dan Tasyahud awal
sedangkan jika di perinci sunnah shoat ada 15
Qouliyah
a. Tawajjuh
b. Membaca audzubillah
c. Mengeraskan suara dan memelankan suara sesuai tempatnya
d. Membaca amin
e. Membaca surat setelah membaca alfatihah
f. Membaca takbir di setiap pegantian gerakan sholat

6
g. Membaca sami’allah huliman hamidah dan doanya serta membaca tasbih
ketika rukuk dan sujud
Fi’liyah
h. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ikhram,
i. Mengangkat ke dua tangan ruku’
j. Mengangkat kedua tangan saat bangun dari ruku’
k. Meletakan tangan kanan di atas tangan kiri.
l. Meletakan kedua tangan di atas kedua paha saat duduk dan membuka
tangan kiri juga menggenggam tangan kanan kecuali jari telunjuk saat
menunjuk di dalam tahiyat
m. Duduk iftirasy
n. Duduk tawarruq pada saat tasyahud akhir
o. Salam kedua
Adapun di dalam kitab fathul qorib sunnah sunnah sebelum melakukan shalat yaitu
adzan dan iqamat.

2. PUASA
A. Pengertian Puasa.
Menurut Bahasa Puasa berarti “menahan diri” jikan di lihat dari syara’ ialah
menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya dari terbit fajar hingga
terbenamnya matahari dengan niat yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan
Karena perintah allah semata mata dan disertai dengan niat dan syarat syarat
tertentu.

B. Syarat wajib dan rukun puasa


Syarat wajib puasa ada 4 yaitu, Islam, Baligh, Berakal sehat, dan mampu

Adapun rukun puasa juga terdiri dari 4 yaitu, niat, menahan diri dari makan
dan minum, jimak dan muntah yang di sengaja

C. Perkara perkara yang membatalkan puasa


Perkara perkara yang membatalkan puasa, yaitu :
a. Memasukan sesuatu dengan sengaja ke dalam mulut yang sampai pada perut
dan kepala
b. Suntik ke salah satu dua jalan (kemaluan depan belakang)
c. Muntah dengan sengaja
d. Jimak

7
e. Keluar mani (sperma) sebab bersentuhan
f. Haid
g. Nifas
h. Gila
i. Murtad

D. Sunnah sunnah puasa


Sesuatu yang di sunnahkan ketika dalam keadaan berpuasa ada 3 hal, yaitu :
a. Segera membatalkan puasa ketika adzan maghrib sudah di kumandangkan
b. Mwngakhirkan sahur
c. Meninggalkan perkataan perkataan buruk

E. Waktu waktu di haramkanya berpuasa


a. Hari raya ied, idul fitri dan idul adha
b. Hari hari tasyriq (11,12,13 dzulhijah)
Selain itu, ada juga waktu waktu yang hukumnya makruh untuk berpuasa yaitu
pada waktu hari keraguan (30 sya’ban) bila keadaan rukyah masih meragukan,
kecuali bila bertepatan dengan hari kebiasaan bagi dia ( puasa sunnah).

DAFTAR PUSTAKA

Achmad bih Husain asy syahir, kitab fiqih fathul qorib (Surabaya: kharomain)
hlm.15-21
Achmad bin Husain asy syahir, kitab fiqih fathul qorib (Surabaya: kharomain)
hal.32-33

8
9

Anda mungkin juga menyukai