Rangkuman Bab 8 PP (Marcelina Khodijah 022001902021)
Rangkuman Bab 8 PP (Marcelina Khodijah 022001902021)
NIM : 022001902021
Mata Kuliah : Penganggaran Perusahaan
Tugas : Rangkuman BAB 8
Nama Dosen : Dra. Rr Dyah Astarini, M.B.A
BAB 8
(ANGGARAN PRODUKSI)
Jumlah barang yang direncanakan untuk dijual (tercantum dalam anggaran penjualan) yang
dihubungkan dengan kebijaksanaan tingkat produksi dan tingkat persediaan, akan
menghasilkan jumlah barang yang harus diproduksi oleh perusahaan-perusahaan menurut
waktu dan menurut jenis barangnya. Masing-masing kebijaksanaan tersebut mengakibatkan
adanya cara pendekatan yang berbeda dalam penyusunan Anggaran Produksi :
Kebijaksanaan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi, dengan tingkat
persediaan barang dibiarkan mengambang. Dengan pendekatan ini sebelumnya
terlebih dahulu ditentukan jumlah yang dibutuhkan selama 1 tahun. Lalu diperkirakan
pula per bulan, yaitu sama dengan seperdua belas (1/12) dari kebutuhan per tahun.
Kebijaksanaan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan barang dengan
tingkat produksi dibiarkan mengambang. Dengan pendekatan ini terlebih dahulu
ditentukan tingkat persediaan awal tahun dan tingkat persediaan akhir tahun. Bila
diantara keduanya tidak sama, tingkat persediaan bulanan disesuaikan secara bertahap
ke arah tingkat persediaan yang diinginkan
Kebijaksanaan yang merupakan kombinasai dari kedua kebijaksanaan yang disebut
terdahulu, di mana tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama-sama berubah
batas-batas tertentu.
2. Tahap Pelaksanaan
o Menentukan kapan barang diproduksi
o Menentukan di mana barang akan diproduksi
o Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai
efisiensi
o Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service dan
peralatan.
o Menyusun standar biaya produksi
o Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.
Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang yang
akan dihasilkan, beberapa faktor harus dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut yaitu sebagai
berikut :
Fasilitas Pabrik. Program-program produksi selalu dikaitkan dengan fasilitas yang
tersedia dalam pabrik, serta selalu mempertimbangkan efisiensi penggunaan fasilitas
tersebut.
Fasilitas Pergudangan. Beberapa jenis barang membutuhkan sistem penyimpanan
khusus karena sifat-sifatnya yang khusu pula.
Stabilitas Tenaga Kerja. Beberapa jenis barang mempunyai sifat permintaan yang
musiman. Dengan berdasarkan pada anggaran penjualan, pada bulan-bulan tertentu di
mana volume penjualan diperkirakan setinggi mungkin perusahaan harus
memaksakan diri dalam berproduksi.
Stabilitas Bahan Mentah. Apabila bahan mentah yang dipakai tidak selalu tersedia di
pasar hal itu dapat membahayakan kelancaran proses produksi. Karena itu
kebijaksanaan dalam pembelian bahan mentah sangat perlu diperhatikan.
Modal yang Digunakan. Besar kecilnya modal kerja yang tersedia akan mempunyai
pengaruh terhadap besar kecilnya volume produksi dan kebijaksanaan persediaan.
Dengan kata lain kebijaksanaan produksi harus diseimbangkan dengan kemampuan
financial.
3. KEBIJAKSANAAN PERSEDIAAN
Dengan kata lain setiap perusahaan harus mempunyai kebijaksanaan persediaan yang
jelas, yang gunanya antara lain :
Untuk menempatkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk melayani
penjualan, baik pada saat-saat biasa maupun bilamana ada pesanan secara
mendadak. Hubungan baik dengan para pelanggan perlu dijaga. Karena itu
persediaan barang harus cukup agar tidak mengecewakan pelanggan.
Untuk menempatkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk melayani
penjualan, baik pada saat-saat biasa maupun bilamana ada pesanan secara
mendadak. Hubungan baik dengan para pelanggan perlu dijaga. Karena itu
persediaan barang harus cukup agar tidak mengecewakan pelanggan.
Faktor-faktor tersebut adalah :
o Daya tahan daripada barang yang akan disimpan. Di muka telah dikatakan
bahwa beberapa jenis barang mempunyai sifat khusus yang membutuhkan
cara penyimpanan yang khusus pula.
o Sifat penawaran (bahan mentah). Apabila bahan mentah selalu tersedia di
pasar sepanjang tahun maka besarnya persediaan bahan mentah dapat
ditekan. Sebaliknya bila penawaran bahan mentah bersifat musiman maka
besarnya persediaan harus disesuaikan pula.
o Biaya-biaya yang timbul, seperti :
Sewa gudang
Biaya pemeliharaan
Biaya asuransi
Pajak atas barang di gudang
Modal yang diserap
Bunga pinjaman, dan lain-lain