OLEH :
PANDE PUTU OKTAPIANA
209012454
2. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
a. Ovum: Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nucleus yang terapung – apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida dan kromoson radiata.
b. Spermatozoa: Spermatozoa adalah berbentuk seperti terdiri dari kepala
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak.
c. Konsepsi: Konsepsi adalah peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopi.
d. Nidasi: Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasenta: Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukaran zat antara ibu, anaknya dan sebaliknya.
Pada masa ini sebaiknya ibu melakukan kunjungan antenatal care setiap
dua minggu sampai adanya tanda kelahiran. Pada masa ini dilakukan
pemeriksaan: anamnesis keluhan dan gerak janin, pemberian imunisasi TT2,
pengamatan gerak janin, pemeriksaan fisik dan obstetri, nasihat senam
hamil, penilaian risiko kehamilan, KIE ibu hamil, pemeriksaan USG,
pemeriksaan laboratorium ulang (Wagiyo & Putrono, 2016).
8. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke
dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas)
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk
menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum
(sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di
tuba pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot-
morula- balstula.
4. Nidasi (implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.
5. Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan
plasenta. Pada akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.
9. Pathway
Kehamilan
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta kesadaran, Tanda vital (tekanan
darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan. Kemungkinan risiko tinggi
pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat badan 75 kg. Batas hipertensi pada
kehamilan yaitu 140/90 mmHg (nilai diastolik lebih bermakna untuk prediksi
sirkulasi plasenta)
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan
ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada
kondisi-kondisi:
- Diperlukan tanda pasti hamiL
- Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
- Mencari sebab dari hidraamnion
- Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
- Mengetahui adanya IUFD
- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk, 2010)
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
a. Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat
pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada
kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada
unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi.
Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya
komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan
preterm, abortus.
b. Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta kesadaran, keadaan vital
sign.
b) Kepala : ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal,
hypertensive / tension headache nyeri suboksipital berdenyut).
c) Muka : pigmentasi muka (kloasma grafidarum)
d) Mata : conjunctiva (adakah anemis), sclera (adakah ikterik), kelopak
mata (apakah cekung)
e) Leher : pigmentasi (apakah ada peningkatan), kelenjar tiroid dan
paratiroid, vena jugularis (apakah ada pembesaran).
f) Dada : Keadaan paru-paru (inspeksi, palpasi pecusi, auskultasi),
dypsnea, payudara (apakah ada hiperpigmentasi, pembesaran).
g) Ekstremitas : diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri
(kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk panggul). Jika
ada luka terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi
masalah dan direncanakan penatalaksanaannya.
h) Perut : pigmentasi (linea nigra/ alba, strie, pemeriksaan leopold Mc
Donald)
1. Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
2. Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan
3. Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin
4. Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP
IV. IMPLEMENTASI
Melakukan implementasi sesuai intervensi
V. EVALUASI
Dx 1 :
- Pasien dapat mengenali keinginan untuk berkemih
- Pasien mampu menjaga pola berkemih yang teratur
- Mengkonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup
Dx 2 :
- Frekuensi pernafasan normal
- Irama pernafasan normal
- Dispnea saat istirahat berkurang
Dx 3 :
- Nyeri berkurang
- Perasaan mual berkurang
- Keringat pasien berkurang
- Pasien dapat beristirahat
- TTV dalam batas normal
TD: 120/70 mmHg
N: 80x/menit
Suhu : 36,8̊ C
RR : 20x/menit
Dx 4 :
- Kecemasan pasien berkurang
- Pasien dapat beristirahat
DAFTAR PUSTAKA
Seorang wanita usia 21 tahun baru menikah 6 bulan yang lalu. merasakan payudaranya
menegang serta sering buang air kecil. ayu datang ke poliklinik, dari anamnesa pasien didapatkan
G1P0A0 dengan umur kehamilan 30-32 minggu. Pasien mengeluh susah BAB sejak 3 hari yg lalu dan
membuat perutnya terasa tidak nyaman dan sesak . Riwayat menstruasi teratur, mual muntah pada pagi
hari, Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil tinggi fundys uteri 26 cm, janin tunggal hidup,
presentasi kepala, kepala belum masuk PAP, pada saat dilakukan auskultasi dudapatkan DJJ 120x/mnt
teratur dan kuat , bising usus menurun 4x/ menit.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny D
DENGAN G2P1A0
DI RUANG K
RS K
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 21 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Agama : Hindu
Suku : Indonesia
Alamat : Gianyar
Agama : Hindu
No CM : 3421
Tanggal MRS : 22 Oktober 2020
Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 25 Tahun
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Laki – laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gianyar
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Agama : Hindu
B. ALASAN MRS
a. Keluhan Utama MRS
Pasien mengatakan payudara menegang, sering buang air kecil
b. Keluhan saat di kaji
Pasien mengatakan payudara menegang, sering buang air kecil, mual muntah pada pagi hari
c. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengatakan payudara menegang, sering buang air kecil, mual muntah pada pagi hari,
riwayat menstruasi teratur serta pasien mengeluh susah BAB sejak 3 hari yang lalu membuat
perutnya terasa tidak nyaman dan sesak
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat atau penyakit dalam seperti:
hipertensi, diabetes, penyakit jantung
D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Klien
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat atau penyakit dalam seperti:
hipertensi, diabetes, penyakit jantung
2. Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami riwayat penyakit berat
seperti: hipertensi, diabetes, asma, penyakit jantung
E. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
5. Oksigenasi:
- Pasien mengatakan selama kehamilan tidak pernah mengalami
sesak nafas
6. Pola tidur dan istirahat
- Pasien mengatakan “saya tidur malam hanya 6 – 7 jam”
7. Pola perseptual:
- Pasien mengatakan “ saya merasa bersyukur dan merasa senang
menjadi seorang ibu”
8. Pola persepsi diri
- Pasien mengatakan “saya berperan sebagai ibu rumah tangga, saya
senang keluarga selalu mendukung saya dan saya merasa diperhatikan”
9. Pola seksual dan reproduksi
- Pasien mengatakan “ini baru pertama kali saya hamil”
10. Pola peran – hubungan
- Pasien mengatakan “saya berhubungan baik dengan keluarga dan
peran saya tidak terganggu serta dapat melakukan aktivitas”
11. Pola manajemen koping stress
- Pasien mengatakan “saya kalau ada masalah selalu terbuka dengan
anggota keluarga saya, jika ada masalah selalu diselesaikan bersama – sama dan masalah
itu dapat terselesaikan”
12. Sistem nilai dan keyakinan
- Pasien mengatakan “saya sembahyang 3 kali sehari dilaksanakan
tepat waktu terkadang di rumah atau di pura ”
F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Composmentis
GCS : 15 ( E4 V5 M6 )
Tingkat kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital : TD : 110/70 mmHg N : 68x/menit RR : 22x/ menit T : 36,7̊ C
BB : BB (sebelum hamil): 56 BB (saat hamil): 60 kg TB : 160 cm
LILA : 24,5 cm
Head toetoe :
Kepala : Rambut bersih, tidak ada ketombe
Kulit
Lineanigra ( √ )
Striaegravidarum ( - )
Pucat ( √ )
Cloasma ( - )
Dada
Payudara
Areola : Hyperpigmentasi
Putting : Menonjol
Tanda dimpling / retraksi : Tidak ada dimpling / retraksi
Pengeluaran ASI : Tidak ada pengeluaran ASI
Jantung : S1 S2 reguler
Paru : Simetris, suara nafas vesikuler
Abdomen
Linea : Terdapat linea nigra
Striae : Terdapat striae
Pembesaran sesuai UK : 30-32 Minggu
Gerakan Janin : Normal
Kontraksi : Tidak ada kontraksi
Luka bekas operasi : Tidak ada luka bekas operasi
Ballottement : Tidak ada ballottement
Leopold I : Tiggi fundus uteri 26 cm, pada daerah fundus uteri teraba kepala,
janin belum turun
TFU : Pertengahan simpisis dan pusat
Leopold II : Letak punggung janin disebelah kanan, teraba lebar dan keras
Leopold III : Kepala janin belum masuk PAP
Leopold IV : Kepala janin belum masuk PAP
Penurunan kepala : Konvergen (masih sebagian kecil kepala janin masuk PAP)
Kontraksi : Tidak ada kontraksi
DJJ :120 x/menit, kuat, teratur
Bising usus : 4x/ menit
Ekstremitas
Atas :
Oedema : Tidak ada oedema
Varises : Tidak ada varises
CRT : > 3 detik
Bawah :
Oedema : Tidak ada oedema
Varises : Tidak ada varises
CRT : > 3 detik
Refleks : +
G. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
b. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
c. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
e. Titer rubella
Menunjukkan imunitas
f. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
g. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal)
2. Pemeriksaan USG
H. DIAGNOSA MEDIS
G1P0A0
I. PENGOBATAN
Pengobatan yang didapatkan selama kehamilan adalah sudah mendapatkan tablet zat besi,
vitamin c dan asam folat
II. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : Pasien mengeluh susah Pola BAB tidak teratur
BAB sejak 3 hari yg lalu Konstipasi
dan membuat perutnya Eliminasi feses tidak lancar
terasa tidak nyaman dan
sesak
Konstipasi
Do :
Inspeksi : pembesaran abdomen.
Palpasi : perut terasa keras, ada
impaksi feses.
Perkusi : redup.
Auskultasi : bising usus tidak
terdengar
Inkontinensia
III.RENCANA KEPERAWATAN
Tgl / RencanaKeperawatan
No Diagnosa
jam Tujuan Intervensi Rasional
1. Kamis Konstipasi Setelah dilakukan -Tentukan pola - Untuk
22 tindakan defekasi bagi mengembalikan
Oktober keperawatan 3x24 klien dan latih keteraturan pola
2020 jam klien untuk defekasi klien
09.00 diharapkan pasien menjalankannya
wita mampu BAB
dengan lancar - Atur waktu yang -Untuk
memfasilitasi
kriteria hasil: tepat untuk refleks defekasi
-Mempertahankan defekasi klien
bentuk feses seperti sesudah
- Lunak 1-3 hari makan
- Bebas dari
-Nutrisi serat
ketidaknyamn - Berikan cakupan
tinggi untuk
dan konstipsi nutrisi berserat
melancarkan
- sesuai dengan
eliminasi fekal
Mengident indikasi
ifikasi
Indicator untuk - Berikan cairan
mencegah jika tidak - Untuk
konstipasi kontraindikasi 2- melunakkan
- Feses lunak dan 3 liter per hari eliminasi feses
berbentuk
-
Kolaboraskan
-
- Untuk
pemberian
melunakkan feses
laksatif atau
enema sesuai
Kamis Nausea indikasi
Untuk mengetahui
2 22 berhubungan Identifikasi faktor –
Oktober dengan faktor yang dapat penyebab mual
Ajari penggunaan
teknik
nonfarmakologi
(misalnya
relaksasi,terapi
musik )
Berikan cairan
bening dingin yang
berish dan
makanan yang
tidak berbau dan
tidak berwarna,
yang sesuai
Tingkatkan istirahat
dan tidur yang
cukup untuk
memfasilitasi
pengurangan mual
IV. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No.Dx Implementasi Evaluasi Proses Paraf/
Nama
Kamis, 22 DXI - Menentukan pola defekasi DS :
Oktober bagi klien dan latih klien - Pasien mengatakan
2020 untuk menjalankannya sudah mulai lancar
07.00 wita untuk BAB
- Mengatur waktu yang tepat - Pasien mengatakan sudah
untuk defekasi klien seperti tidak ada sembelit
sesudah makan
DO :
- Memberikan cakupan nutrisi - Pasien tampak lebih baik
berserat sesuai dengan - Pasien tampak sudah
indikasi mulai lega
-
- Memberikan cairan jika
tidak kontraindikasi 2-3 liter
per hari
- Mengkolaborasikan
pemberian laksatif atau
enema sesuai indikasi
V. EVALUASI
Tgl/Jam No Dx Evaluasi Hasil
Sabtu, 24 Oktober DXI S: Pasien mengatakan sudah mulai lancar untuk BAB
2020 O: Pasien tampak lebih baik
09.30 wita Pasien tampak sudah mulai lega
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Sabtu, 24 Oktober DXII S : Pasien mengatakan rasa mual berkurang
2020 O : Pasien tampak lebih baik, mampu mengontrol mual
10.15 wita A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Sabtu, 24 Oktober DXII S : Pasien mengatakan mampu menjaga pola berkemih dan
2020 mengkonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup
13.30 wita O : Pasien tampak lebih tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Denpasar, ……………….2020
Mengetahui
PembimbingKlinik/ CI Mahasiswa
(…………………….) (…………………….)
NIP: NIM:
(……..……….) (………………)
NIP: NIK