Anda di halaman 1dari 26

Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi 1

Persaingan Pasar Modern

UPAYA PERLINDUNGAN DAN penelitian ini dibekali dengan


pemahaman tentang azas, tujuan
PEMBERDAYAAN PASAR penelitian yakni untuk menambah
referensi, konsep pilihan kebijakan bagi
TRADISIONAL DALAM MENGHADAPI pemerintah lokal dalam upaya
PERSAINGAN PASAR MODERN pengelolaan pasar tradisional maupun
pasar modern serta melengkapi
Oleh: komparasi strategi kebijakan daerah
ISHWORO WIDYANTO pada umumnya dalam menangani
permasalahan-permasalah sejenis.
Pendekatan penelitian dilakukan dengan
pendekatan kualitatif, wawancara
RINGKASAN berbekal interview guide dilakukan
PP Nomor 112 Tahun 2007 secara indepth dengan melibatkan
tentang Penataan dan Pembinaan peneliti sendiri sebagai subyek
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan penelitian. Analisa dilakukan dengan
dan Toko Modern merupakan landasan metode interaktif melalui tahapan :
nasional bagi daerah dalam penataan pengumpulan, reduksi,verifikasi dan
dan pembinaan bagi pasar tradisional penyajian data. Miles dan Huberman
dan modern. Selanjutnya, pedoman (2004). Untuk keabsahan data,
teknisnya diatur di dalam Peraturan dilakukan dengan melakukan tahapan:
Menteri Perdagangan Republik credibility, transferability, dependability
Indonesia Nomor 53/M- dan confirmability.
DAG/PER/12/2008. Perkembangan dan
fenomena pasar modern di Kabupaten Kata Kunci : penataan pasar modern,
Tulungagung dengan skala minimarket pemberdayaan pasar
maupun super-market telah membawa tradisionil
dampak nyata social ekonomi bagi
masyarakat. Kedepan, dimungkinkan
akan berkembang kepada tumbuhnya BAB I
hypermarket yang bisa membawa
dampak negatif bagi eksistensi pelaku PENDAHULUAN
ekonomi pemodal kecil seperti usaha
mikro, kecil, menengah dan koperasi.
Pemerintah Kabupaten Tulungagung A. Latar Belakang Masalah
menyikapinya melalui Perda Nomor 6 Keberadaan pasar modern adalah
Tahun 2010 tentang Perlindungan,
Pemberdayaan Pasar Tradisional dan suatu keniscayaan yang tidak dapat
Penataan serta Pengendalian Pasar dihindari sebagai implikasi dari
Modern.
Penelitian ini berusaha modernisasi. Agar terjadi perimbangan
menganalisa upaya yang dilakukan oleh yang mendekati ideal ketika
Pemerintah Kabupaten Tulungagung
melalui rumusan masalah: Bagaimana disandingkan dengan pasar tradisionil,
implementasi Perda Nomor 6 Tahun maka diperlukan regulasi kebijakan
2010 dalam upaya pemerintah daerah
melindungi dan memberdayakan pasar daerah agar pedagang mikro, kecil,
tradisional dari ancaman keberadaan menengah dan koperasi serta pasar
pasar/toko modern? Serta faktor-faktor
apa yang berpengaruh terhadap tradisional dapat tumbuh dan
implementasi Perda tersebut? berkembang bersama-sama dengan
Disamping teori otonomi daerah
dan pemberdayaan masyarakat, pedagang pasar modern secara serasi,
2 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

seimbang dan berkeadilan serta jauh kontribusi positif terhadap nasib pasar
dari praktek-praktek monopoli. tradisional. Jauh sebelum perda
Peraturan Presiden Nomor 112 tersebut diundangkannya, opini telah
Tahun 2007 tentang Penataan dan terbangun diantara pelaku pedagang
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat kecil dan tradisional. Ancaman
Perbelanjaan dan Toko Modern keberadaan pasar modern menjadi
merupakan landasan konstitusionil bagi kekhawatiran hebat sejumlah pedagang,
daerah dalam melakukan penataan dan karena membanjirnya pendirian toko
pembinaan bagi pasar tradisional dan modern dari kawasan kota hingga
modern, sedangkan pedoman teknisnya pelosok. Bukan hanya dijalan arteri,
telah diatur di dalam Peraturan Menteri pembukaan toko modern berlabel ‘mart’
Perdagangan Republik Indonesia juga berdiri megah di jalan lokal dan
Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008. menyebar di sejumlah daerah. Disatu
Fenomena perkembangan sektor sisi, memang pendirian sebuah toko
perdagangan yang begitu pesat modern mendukung percepatan
merupakan konsekuensi logis dari pembangunan disuatu daerah yang
liberalisasi perdagangan internasional, sedikit tertinggal. Pendirian toko modern
domestik termasuk di daerah. juga mengikuti alur gaya hidup
Kabupaten Tulungagung termasuk masyarakat yang semakin konsumtif. Ini
daerah yang mulai merasakan menjadikan sebuah keuntungan bagi
implikasinya. Liberalisasi perdagangan masyarakat dan pemodal, untuk
tersebut memungkinkan terjadinya mendulang keuntungan, hingga
persaingan bebas diantara pelaku menciptakan kesempatan kerja bagi
ekonomi di sektor perdagangan. masyarakat. Efek positif yang
Sebagai pelaksanaan fungsi ditimbulkan oleh toko modern adalah
regulator, Pemerintahan Daerah bergeraknya roda perekonomian
Kabupaten Tulungagung dalam hal ini modern. namun implikasi yang terjadi
menerbitkan Perda Nomor 6 Tahun 2010 ketika tidak ada pengendalian, adalah
tentang Perlindungan, Pemberdayaan potensi mematikannya perekonomian
Pasar Tradisional dan Penataan serta masyarakat kecil, mikro.
Pengendalian Pasar Modern. Perda Keberadaan Perda jelas
tersebut mengatur Perlindungan, menyebutkan jika Penyelenggaraan
Pemberdayaan Pasar Tradisional dan Pasar Tradisional dan Pasar Modern,
Penatan Serta Pengendalian Pasar bertujuan untuk: Memberikan
Modern diharapkan memberikan perlindungan dan pemberdayaan
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi 3
Persaingan Pasar Modern

kepada Usaha Mikro, Kecil Menengah dugaan tersebut akhirnya terbukti,


dan Koperasi serta Pasar Tradisional masyarakat khususnya pedagang
agar mampu berkembang, bersaing, tradisional akan menjadi pihak yang
tangguh, maju, mandiri, dan dapat paling dirugikan. Atas persoalan inilah
meningkatkan kesejahteraannya, yang menjadi persoalan krusial peneliti
Mengatur dan menata keberadaan dan untuk mengidentifikasi permasalahan
pendirian pasar modern di suatu wilayah yang ada. Sejauh mana perlindungan
tertentu agar tidak merugikan dan Pemkab serta pemberdayaannya
mematikan pasar tradisional, Menjamin terhadap pedagang tradisional selama
kemitraan antara pelaku usaha pasar ini. Bagaimana pula persepsi
tradisional dengan pelaku usaha pasar masyarakat tentang keefektifan perda
modern berdasarkan prinsip kesamaan tersebut berlaku di Kabupaten
dan keadilan dalam menjalankan usaha Tulungagung.
di bidang perdagangan, Mendorong Dari uraian diatas, peneliti
terciptanya partisipasi dan kemitraan menetapkan Rumusan Masalah yang
publik serta swasta di bidang pasar meliputi: Bagaimana implementasi
antara pasar tradisional dan pasar Perda Nomor 6 Tahun 2010 dalam
modern, Mewujudkan sinergi yang upaya pemerintah daerah melindungi
saling memerlukan dan memperkuat dan memberdayakan pasar tradisional
serta saling menguntungkan antara dari ancaman keberadaan pasar/toko
pasar modern dengan pasar tradisional, modern? Serta, Faktor-faktor apa yang
Menciptakan kesesuaian dan berpengaruh terhadap implementasi
keserasian lingkungan berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2010 dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah. upaya pemerintah daerah melindungi
Namun meski demikian, indikasi dan memberdayakan pasar tradisional
adanya ketidaksesuaikan dengan dari ancaman keberadaan pasar/toko
empirical problem di lapangan semakin modern? Penelitian ini bertujuan untuk
besar, ketika peneliti menduga Perda menambah referensi bagi penelitian
tidak efektif sebagaimana yang lanjutan untuk minat dan konsentrasi
diharapkan. Toko modern berdiri kurang yang sejenis di FISIP Universitas
dari jarak minimum dengan pasar Tulungagung, serta melengkapi
tradisional, pelanggaran jarak toko komparasi strategi kajian kebijakan
modern antar kompetitor hingga daerah pada umumnya.
persoalan perizinan yang disinyalir
bertentangan dengan aturan. Ketika BAB II
4 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

TINJAUAN PUSTAKA Chambers, mendefinisikan


pemberdayaan sebagai: sebuah
A. Landasan Teori konsep pembangunan ekonomi
1. Konsep, Definisi dan Teori yang merangkum nilai-nilai sosial.
Pemberdayaan Masyarakat konsep ini mencerminkan paradigma
Kata “empowerment” dan baru pembangunan, yakni yang
“empower” diterjemahkan dalam bersifat “people- centered,
bahasa Indonesia menjadi participatory, empowering, and
pemberdayaan dan sustainable (Chambers,1988).
memberdayakan, menurut Gagasan pembangunan yang
Merriam Webster dan Oxfort English mengutamakan pemberdayaan
Dictionary (dalam Prijono dan masyarakat perlu untuk dipahami
Pranarka, 1996 : 3) mengandung sebagai suatu proses transformasi
dua pengertian yaitu : pengertian dalam hubungan sosial, ekonomi,
pertama adalah to give power or budaya, dan politik masyarakat.
authority to, dan pengertian kedua perubahan struktur yang sangat
berarti to give ability to or enable. diharapkan adalah proses yang
dalam pengertian pertama diartikan berlangsung secara alamiah, yaitu
sebagai memberi kekuasaan, yang menghasilkan dan harus dapat
mengalihkan kekuatan atau dinikmati bersama. Begitu pula
mendelegasikan otoritas ke pihak sebaliknya, yang menikmati
lain. Sedang dalam pengertian haruslah yang menghasilkan.
kedua, diartikan sebagai upaya Proses ini diarahkan agar setiap
untuk memberikan kemampuan upaya pemberdayaan masyarakat
atau keberdayaan. Konsep dapat meningkatkan kapasitas
empowerment pada dasarnya masyarakat (capacity building)
adalah upaya menjadikan suasana melalui penciptaan akumulasi modal
kemanusiaan yang adil dan yang bersumber dari surplus yang
beradab menjadi semakin efektif dihasilkan, yang mana pada
secara struktural, baik dalam gilirannya nanti dapat pula
kehidupan keluarga, masyarakat, menciptakan pendapatan yang
negara, regional, internasional, akhirnya dinikmati oleh seluruh
maupun dalam bidang politik, rakyat. Proses transformasi ini harus
ekonomi dan lain-lain. dapat digerakkan sendiri oleh
masyarakat.
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi 5
Persaingan Pasar Modern

Sumodiningrat (1999:134), lebih positif selain dari menciptakan


menegaskan bahwa kebijaksanaan iklim dan suasana. perkuatan ini
pemberdayaan masyarakat secara meliputi langkah-langkah nyata dan
umum dapat dipilah dalam tiga menyangkut penyediaan berbagai
kelompok yaitu : pertama, masukan (input) serta membuka
kebijaksanaan yang secara tidak akses kepada berbagai peluang
langsung mengarah pada sasaran (opportunities) yang nantinya
tetapi memberikan dasar dapat membuat masyarakat
tercapainya suasana yang menjadi semakin berdaya.
mendukung kegiatan sosial ekonomi 2. Demokrasi Politik dan
masyarakat; kedua, kebijaksanaan Otonomi Daerah
yang secara langsung mengarah Gould (19 93:78-79)
pada peningkatan kegiatan ekonomi memandang pengertian
kelompok sasaran; ketiga, demokrasi yang ditinjau dari
kebijaksanaan khusus yang teori politik liberal tradisional
menjangkau masyarakat miskin hanya terbatas berada pada
melalui upaya khusus. Sedangkan wilayah politik yang maknanya
pelaksanaan pemberdayaan sangat sempit. Teori politik liberal
masyarakat, harus dilakukan tradisonal memandang demokrasi
melalui beberapa kegiatan : sebagai suatu bentuk
pertama, menciptakan suasana atau pemerintahan yang di dalamnya
iklim yang memungkinkan potensi rakyat memerintah diri s e n di r
masyarakat berkembang (enabling); i, ba ik m el a l ui p a r t isipa s i
kedua, memperkuat potensi atau langsung dalam merumuskan
daya yang dimiliki oleh masyarakat keputusan keputusan yang
(empowering); ketiga, mempengaruhi mereka semua
memberdayakan mengandung pula maupun dengan cara memilih
arti melindungi (Kartasasmita, wakil -wakil mereka. Pengertian
1996:159-160). demokrasi seperti ini pada
Pemberdayaan merupakan prinsipnya hanya terbatas
suatu upaya yang harus diikuti pada daerah perpolitikan, yakni
dengan tetap memperkuat potensi dalam bentuk dan proses
atau daya yang dimiliki oleh setiap pemerintahan. Hal ini tida
masyarakat. dalam rangka itu pula k s e s u ai j i k a di t e
diperlukan langkah-langkah yang r ap k an d a la m ko n t ek s
6 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

kehidupan sosi a l d a n b. Kekuasaan mayoritas


ekonomi. Salah satu diantara berdasarkan basil pemilihan
pilar tegaknya demokrasi umum yang jujur dan adil,
adalah penghargaan yang tinggi sebab itu jaminan hak -hak
terhadap hak - hak asasi manusia, minoritas merupakan integral
sehingga demokrasi pada dasarnya dari tatanan politik yang
menjunjung tinggi persaman demokratis
hak dan kewajiban tanpa c. Jaminan hak-hak asasi
membedakan ras, suku, agama, manusia dan persamaan
golongan, status sosial serta ciri-ciri semua warga di depan hukum
eksklusif lainnya. d. Proses hukum yang berkeadilan
Salah satu manifestasi e. Pembatasan kekuasaan
dari tatanan masyarakat yang pemerintah melalui konstitusi
demokratis adalah terwujudnya f. Pluralisme sosial, ekonomi dan
tertib politik demokratis, yaitu politik
suatu sistem politik yang secara g. Dikembangkannya nilai-nilai
sederhana dapat dirumuskan toleransi, praginatisme,
sebagai pemerintahan yang kerja sama dan mufakat.
dibentuk oleh, dari dan untuk Menggambarkan secara
rakyat (Putra, 1999: xii). Dalam tegas tentang apa kriteria
alam demokrasi yang demikian demokrasi, memang sulit. Ada 10
ini, kekuasaan diselenggarakan k r i t e ri a d e mo k r a si ya n
oleh mayoritas, yang diperoleh g s e k i r a n ya d a p a t
melalui pemilihan umum yang dijadikan ukuran untuk
terbuka serta dilakukan secara adil menentukan beberapa jauh
dan jujur. upaya suatu negara dalam
Menurut Putra, (1999: xiii), menerapkan demokrasi (Rais,
yang menjadi pilar -pilar 1986: viii) yang meliputi :
demokratis adalah sebagai berikut: a. Partisipasi dalam pembuatan
a. Kedaulatan rakyat, artinya keputusan
pemerintah berdasarkan b. Persamaan di depan hukum
persetujuan yang diperintah, c. Distribusi pendapatan yang adil
penguasa harus mendapat d. Kesempatan pendidikanyang
mandat dari mereka yang sama
dikuasai
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi 7
Persaingan Pasar Modern

e. E m p a t m a c a m k e b e b a dari pada pen garahan dari atas


s a n , yaitu kebebasan ke bawah (top-down);
mengeluarkan pendapat, Membebaskan lokalitas-
persurat kabaran, berkumpul lokalitas dari pemerintahan
dan beragama pusat dengan m e m b e r i k a n a l
f. Ketersediaan dan keterbukaan ternatif untuk sumber
informasi -sumberkeuangan dan
g. Mengindahkan Fatsoen atau tata dukungan, dimana sumber
krama politik -sumber baru tersebut adalah
h. Kebebasan individu negara - negara lain atau basis-
( Privacy) basis internasional.
i. Semangat kerjasama D a r i p e n g e r t i a n d ia t a
j. Hak untuk protes s, maka de m o k r a s i h a r u s
Pada era globalisa s i ya n didasarkapada lembaga
g terjadi saat ini, pen lembaga yang bertanggung
ekanandemokratisasi t jawab kepada rak yat dalam
elahmenunjuk pada tre berbagai cara (Tenue,
nd baru, ya i t u p a d a isu 1995:23). Satu bentuk demokrasi
pemerintahan lokal (loc politik semacam itu yang telah
al g o v e r n m e n t ).P e m e r i terbukti adalah pemerintahan
ntah lokal danpolitik te lokal.
lahmembangun titik api 3. Peraturan Daerah
p o l i t i k ya n g d e m o k r a t i s , Proses penyusunan Perda
k a r e n a: (1) dimulainya revolusi Kabupaten/Kota sebagaimana
demokratis; dan (2) diatur dalam Permendagri Nomor :
gerakan demokrasi ini 53 tahun 2011.
menentukan kondisi-kondisi a. Tentang Perda Kab.
perdamaian dan kemakmuran Tulungagung Nomor 6 Tahun
lokal. Cara mencapai keadaan 2010 tentang Perlindungan,
yang semacam ini, menurut Pemberdayaan Pasar
Putra (1999: 92-94) adalah: Tradisional dan Penatan Serta
Diperlukannya penentuan oleh Pengendalian Pasar Modern.
lokal akan nasibnya sendiri (self Perda Nomor 6 Tahun
determination) yang lebih banyak 2010 tentang Perlindungan,
Pemberdayaan Pasar Tradisional
8 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

dan Penatan Serta Pengendalian 4) bahwa diperlukan


Pasar Modern dibuat dengan pengaturan pasar modern
latar belakang : dalam suatu lokasi tertentu
1) bahwa sektor perekonomian agar terjadi sinergi melalui
disusun berdasarkan azas kemitraan dengan pedagang
kekeluargaan dengan tujuan kecil dan menengah, koperasi
utama terciptanya, serta pedagang pasar
kesejahteraan seluruh rakyat. tradisional dan/atau pasar
2) bahwa kebijakan tradisional yang di dalamnya
pembangunan dan pemberian terdapat pertokoan yang
izin pendirian pasar dimiliki atau dikelola oleh
dimaksudkan untuk pedagang kecil, menengah
meningkatkan kemampuan dan koperasi
dan daya saing antara 5) bahwa berdasarkan
pelaku ekonomi baik dengan pertimbangan sebagaimana
skala Modal besar maupun dimaksud huruf a, huruf b,
skala modal kecil huruf c dan d perlu
3) bahwa dengan pesatnya menetapkan Peraturan
perkembangan usaha Daerah tentang Perlindungan,
perdagangan eceran dalam Pemberdayaan Pasar
skala kecil dan menengah, Tradisional dan Penataan
serta usaha perdagangan Serta Pengendalian Pasar
eceran modern dalam skala Modern (Dikutip dari Perda
besar, maka diperlukan usaha Kab. Tulungagung, Nomor 6
perlindungan dan Tahun 2010).
pemberdayaan pasar Dari tujuan
tradisional agar mampu diundangkannya Perda tersebut
berkembang,saling diketahui bahwa betapa
memerlukan, saling Pemerintah Kabupaten
memperkuat dan saling Tulungagung berkepentingan
menguntungkan melalui melindung keberadaan pasar
kemitraan antara pasar tradisional sebagai representasi
modern dengan pasar kedaulatan warga atas
tradisional wilayahnya disatu pihak, serta
tanpa harus menolak keberadaan
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi 9
Persaingan Pasar Modern

pasar/toko modern yang dalamnya dalam kedudukan


merupakan keniscayaan bagi sama/setara.
suatu kawasan yang terbuka d) Kemitraan;
terhadap modernisasi. Yaitu asas dalam memberikan
b. Azaz dan Tujuan perlindungan, Pemberdayaan
Azaz dan Tujuan pasar tradisional dan
disusunnya Perda ini meliputi : Penataan serta Pengendalian
a) Kemanusiaan; Pasar modern harus
Yaitu asas dalam memperhatikan aspek
memberikan perlindungan, kemitraan dan kerjasama
Pemberdayaan pasar yang saling menguntungkan.
tradisional dan Penataan e) Ketertiban dan Kepastian
serta Pengendalian Pasar Hukum;
modern harus Yaitu asas yang menjadi
memperlakukan pelaku landasan keteraturan,
ekonomi yang ada di keserasian, dan
dalamnya secara manusiawi. keseimbangan
b) Keadilan; penyelenggaraan perpasaran;
Yaitu asas dalam memberikan serta asas dalam negara
perlindungan, Pemberdayaan hukum yang mengutamakan
pasar tradisional dan landasan peraturan
Penataan serta Pengendalian perundang-undangan,
Pasar modern harus kepatutan, dan keadilan dalam
memperlakukan pelaku setiap kebijakan
ekonomi yang ada di Penyelenggara Negara.
dalamnya secara adil sesuai f)Kelestarian lingkungan;
dengan porsinya. Yaitu asas dalam memberikan
c) Kesamaan kedudukan; perlindungan, Pemberdayaan
Yaitu asas dalam memberikan pasar tradisional dan
perlindungan, Pemberdayaan Penataan serta Pengendalian
pasar tradisional dan Pasar modern harus
Penataan serta Pengendalian memperhatikan aspek
Pasar modern harus kelestarian lingkungan.
memperlakukan pelaku g) Kejujuran usaha;
ekonomi yang ada di
10 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

Yaitu asas dalam memberikan meningkatkan


perlindungan, Pemberdayaan kesejahteraannya;
pasar tradisional dan 3) Mengatur dan menata
Penataan serta Pengendalian keberadaan dan pendirian
Pasar modern harus pasar modern di suatu wilayah
memperhatikan aspek tertentu agar tidak
kejujuran dan saling percaya. merugikan dan mematikan
h) Persaingan sehat (fairness). pasar tradisional, mikro, kecil,
Yaitu asas dalam memberikan menengah dan koperasi yang
perlindungan, Pemberdayaan telah ada dan memiliki nilai
pasar tradisional dan historis dan dapat menjadi
Penataan serta Pengendalian asset pariwisata;
Pasar modern harus diarahkan 4) Menjamin terselenggaranya
untuk tetap menjamin kemitraan antara pelaku
persaingan usaha yang sehat) usaha pasar tradisional,
antara pelaku ekonomi yang mikro, kecil, menengah dan
ada di dalamnya( Dikutip koperasi dengan pelaku usaha
pasal 2, Perda Kab. pasar modern berdasarkan
Tulungagung Nomor 6 tahun prinsip kesamaan dan
2010) keadilan dalam menjalankan
Sedangkan tujuan dari usaha di bidang perdagangan;
diundangkannya Perda ini meliputi 5) Mendorong terciptanya
: partisipasi dan kemitraan
1) Memberikan perlindungan publik serta swasta dalam
kepada usaha mikro kecil penyelenggaraan usaha di
dan menengah dan koperasi bidang pasar antara pasar
serta pasar tradisional; tradisional dan pasar modern;
2) Memberdayakan Pengusaha 6) Mewujudkan sinergi yang
Mikro, Kecil Menengah dan saling memerlukan dan
Koperasi serta Pasar memperkuat serta saling
Tradisional pada umumnya, menguntungkan antara pasar
agar mampu berkembang, modern dengan pasar
bersaing, tangguh, maju, tradisional, serta mikro, kecil,
mandiri, dan dapat menengah dan koperasi agar
dapat tumbuh berkembang
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
11
Persaingan Pasar Modern

lebih cepat sebagai upaya untuk membelanjakannya


terwujudnya tata niaga dan (Stanton,1993:92).
pola distribusi Nasional yang Secara umum, pasar
mantap, lancar, efisien dan berarti area tempat jual beli
berkelanjutan; barang dan atau tempat
7) Menciptakan kesesuaian dan bertemunya penjual dan pembeli
keserasian lingkungan dengan jumlah penjual lebih dari
berdasarkan Rencana Tata satu, baik yang disebut sebagai
Ruang Wilayah (Dikutip pasal pasar tradisional maupun pasar
3, Perda Kab. Tulungagung modern dan/atau pusat
Nomor 6 tahun 2010) perbelanjaan, pertokoan, pusat
c. Pasar dan Tujuan perdagangan maupun sebutan
Penyelenggaraan Pasar lainnya.
Tradisional dan Pasar Dari definisi diatas terdapat
Modern mengacu Perda Nomor 3 unsur penting didalam pasar
6 Tahun 2010 yaitu:
Dalam pengertian 1. Orang dengan segala
sederhana, pengertian pasar keinginannya;
adalah sebagai tempat 2. Daya beli mereka;
bertemunya pembeli dan penjual 3. Kemauan untuk
untuk melakukan transaksi jual- membelanjakannya
beli barang dan jasa. Sedangkan Pasar atau konsumen
arti pasar adalah suatu tempat dapat dibedakan menjadi dua
dimana pada hari tertentu para golongan, yakni konsumen akhir
penjual dan pembeli dapat (pasar konsumen) dan pasar
bertemu untuk jual-beli barang. bisnis (pasar industri). Dimana
Adapun definsi pasar adalah pasar konsumen adalah
sebagai mekanisme (bukan sekelompok pembeli yang
hanya sekedar tempat) yang membeli barang-barang untuk
dapat menata kepentingan pihak dikonsumsi dan bukannya untuk
pembeli terhadap kepentingan diproses lebih lanjut.
pihak penjual. Pasar adalah Berdasarkan pengertian tersebut,
orang-orang yang mempunyai sebagai contoh maka petani
keinginan untuk puas, uang digolongkan kedalam pasar
untuk berbelanja dan kemauan bisnis, sebab mereka membeli
12 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

barang digunakan untuk diproses dikelola oleh Pedagang Kecil,


lebih lanjut menjadi barang- Menengah, swadaya
barang hasil pertanian. masyarakat atau koperasi
Jenis pasar menurut bentuk dengan usaha skala kecil,
kegiatannya terbagi menjadi dua, modal kecil dan dengan
yaitu: proses jual beli barang
1. Pasar Nyata, adalah pasar dagangan dengan tawar
dimana barang-barang menawar.
yang akan diperjual belikan Dalam Perda Nomor 6 Tahun
dan dapat dibeli oleh pembeli. 2010 tentang Perlindungan,
Contoh pasar tradisional dan Pemberdayaan Pasar
pasar swalayan. Tradisional dan Penatan Serta
2. Pasar Abstrak, adalah Pengendalian Pasar Modern
pasar dimana para Usaha pasar tradisional
pedagangnya tidak menawar digolongkan menjadi beberapa
barang-barang yang akan bentuk.
dijual dan tidak membeli 2) Pasar Modern, adalah
secara langsung tetapi hanya pasar yang dibangun dan
dengan menggunakan surat dikelola oleh Pemerintah,
dagangannya saja. Contoh Swasta, atau Koperasi yang
pasar online, pasar saham, dalam bentuknya berupa
pasar modal dan pasar Pusat Perbelanjaan seperti
valuta asing. Mall, Plaza dan Shopping
Sedang menurut cara Center serta sejenisnya
transaksinya, jenis pasar meliputi: dimana pengelolaannya
1) Pasar Tradisional adalah dilaksanakan secara modern
pasar yang dibangun dan dan mengutamakan
dikelola oleh Pemerintah pelayanan kenyamanan
Daerah, Swasta, Badan berbelanja dengan
Usaha Milik Negara, dan manajemen berada di satu
Badan Usaha Milik Daerah, tangan, bermodal relatif lebih
termasuk kerja sama dengan kuat, dan dilengkapi label
swasta dengan tempat usaha harga yang pasti.
berupa, Toko, Kios Los dan Usaha Pasar Modern
Tenda yang dimiliki atau dapat berbentuk pusat
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
13
Persaingan Pasar Modern

pembelanjaan dan • Minimarket, Supermarket dan


sejenisnya, Toko Modern Hypermarket menjual secara
seperti Minimarket, eceran barang konsumsi
Supermarket, Departement terutama produk makanan
Store, Hypermarket dan nama dan produk rumah tangga
lainnya. Usaha Toko modern lainnya;
menurut batasan luas • Departemen Store menjual
lantainya terdiri atas beberapa secara eceran barang
golongan sebagai berikut : konsumsi terutama produk
• Minimarket adalah toko sandang dan perlengkapan
modern dengan luas dengan penataan barang
lantai toko sampai dengan berdasarkan jenis kelamin dan
400 m2; / atau tingkat usia konsumen;
• Supermarket adalah toko • Pusat Perkulakan menjual
modern dengan luas lantai secara grosir barang
diatas 400 m2 sampai konsumsi Dikutip Pasal 5 Ayat
dengan 5000 m2; 3, Perda Kab. Tulungagung
• Hypermarket adalah toko Nomor 6 tahun 2010)
modern dengan luas d. Perlindungan dan
lantai toko diatas 5.000 Pemberdayaan Pasar
m2; Tradisional
• Departemen Store adalah 1) Ketentuan Perlindungan dan
toko modern yang luas Pemberdayaan Pasar
lantai toko di atas 400 m2; Tradisional
dan Sebagaimana yang
• Pusat Perkulakan adalah diatur didalam IV Tentang
toko modern yang luas Perlindungan, Pemberdayaan
lantai toko di atas 5.000 Pasar Tradisional dan
m2. (Dikutip pasal 5 Ayat Penataan serta Pengendalian
2, Perda Kab. Pasar Modern bagian kesatu
Tulungagung Nomor 6 pasal 6, bahwa pendirian
tahun 2010 pasar tradisional wajib
Sistem penjualan dan jenis mengacu pada Rencana Tata
barang dagangan pasar Modern, Ruang Wilayah Kabupaten
ditentukan sebagai berikut : dan Rencana Detail Tata
14 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

Ruang Kabupaten kelengkapan dan


Tulungagung termasuk kecukupan sistem
peraturan zonasinya. Selain pendanaan, dan sirkulasi
itu, Pendirian dan udara baik buatan maupun
penyelenggaraan pasar alami;
tradisional wajib memenuhi f) kecukupan kuantitas dan
ketentuan sebagai berikut : kualitas umum, antara lain
a) memperhitungkan kondisi meliputi fasilitas kamar
sosial ekonomi mandi dan toilet umum,
masyarakat dan tempat sampah, mushola
keberadaan Pasar dan fasilitas lainnya;
Tradisional, Usaha Mikro, g) ketersediaan sarana
Kecil dan Menengah, Pasar pemadam kebakaran dan
Modern, dan Toko Modern: jalur keselamatanbagi
b) menyediakan fasilitas yang petugas maupun pengguna
menjamin pasar tradisional pasar;
yang bersih, sehat higienis, h) perbaikan sistem
aman, tertib dan ruang persampahan dan
publik yang nyaman; drainase guna
c) menyediakan fasilitas parkir meningkatkan kualitas
kendaraan bermotor dan kebersihan di dalam pasar
tidak bermotor yang (Dikutip pasal 6, Perda
memadai di dalam area Kab.Tulungagung Nomor 6
bangunan; tahun 2010)
d) menyediakan fasilitas halte Pemerintah Daerah
atau pemberhentian berkewajiban memberikan
sementara kendaraan perlindungan dan
angkutan umum bagi pemberdayaan kepada pasar
kepentingan penumpang tradisional dan pelaku-pelaku
yang masuk dan keluar usaha yang ada di dalamnya
pasar; termasuk kejelasan dan
e) kejelasan pembagian blok kepastian hukum tentang
tempat usaha sesuai status hak pakai lahan pasar.
penggolongan jenis barang Dalam melakukan
dagangan, dengan perlindungan kepada Pasar
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
15
Persaingan Pasar Modern

Tradisional, Usaha Mikro, Menengah, dan Koperasi


Kecil, Menengah dan Koperasi serta pelaku-pelaku usaha
serta pelaku-pelaku usaha yang ada didalamnya;
yang ada didalamnya, b) pemberian subsidi
Pemerintah Daerah kepada Pasar Tradisional,
berkewajiban memberikan Usaha Mikro, Kecil,
perlindungan dalam aspek : Menengah serta pelaku-
a) alokasi usaha yang strategis pelaku usaha yang ada
dan menguntungkan pasar didalamnya;
tradisional; c) peningkatan kualitas dan
b) kepastian hukum dan sarana Pasar Tradisional,
jaminan usaha di pasar Usaha Mikro, Kecil,
modern baik dalam aspek Menengah serta pelaku-
lokasi maupun aspek pelaku usaha yang ada
lainnya; didalamnya;
c) kepastian hukum dalam d) pengembangan Pasar
status hak sewa, untuk Tradisional, pelaku-pelaku
menjamin keberlangsungan usaha yang ada
usaha, jika terjadi musibah didalamnya;
yang menghancurkan harta e) fasilitasi pembentukan
benda yang wadah atau asosiasi
diperdagangkan (Dikutip pedagang sebagai sarana
pasal 7 ayat 2, Perda memperjuangkan hak dan
Kab. Tulungagung Nomor 6 kepentingan para
tahun 2010). pedagang;
Dalam upaya f) mengarahkan dana
pemberdayaan Pasar sharing yang berasal
Tradisional, Usaha Mikro, dari Pemerintah kepada
Kecil, Menengah dan Pemerintah Daerah dalam
Koperasi serta pelaku-pelaku rangka membangun
usaha yang ada didalamnya, pasar. (Dikutip pasal 7
Pemerintah Daerah ayat 3, Perda Kab.
berkewajiban melakukan : Tulungagung Nomor 6
a) pembinaan terhadap Pasar tahun 2010)
Tradisional, Usaha Mikro,
16 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

Pasar tradisional yang di wilayah yang


memiliki nilai-nilai historis, bersangkutan;
tidak dapat diubah atau c) memperhatikan jarak
dijadikan pasar `modern dengan pasar tradisional,
kecuali upaya revitalisasi sehingga tidak mematikan
agar menjadi pasar atau memarginalkan pelaku
tradisional yang bersih, ekonomi di pasar
teratur, nyaman, aman, tradisional;
memiliki keunikan, menjadi d) pasar modern dapat
ikon kota, memiliki nilai dibangun dengan jarak
sebagai bagian dari industri radius terdekat dari pasar
pariwisata. tradisional minimal 1000 m;
2) Ketentuan Penataan dan e) pemberian izin usaha
Pengendalian Pasar Modern pasar modern wajib
Pada bagian kedua memperhatikan
tentang Penataan dan pertimbangan Kepala
Pengendalian Pasar Modern, Desa/Lurah dan BPD/LPM;
khususnya diatur dalam pasal f) pendirian pasar modern
8, ada sejumlah ketentuan dan khususnya Minimarket
pengaturan dalam penataan diutamakan untuk
sebuah pasar modern, diberikan kepada pelaku
diantaranya: usaha yang domisilinya
a) Lokasi pendirian pasar sesuai dengan lokasi
modern wajib mengacu Minimarket tersebut
pada Rencana Tata Ruang (Dikutip pasal 8 ayat 1,
Wilayah Kabupaten, dan Perda Kab. Tulungagung
Rencana Detail Tata Ruang Nomor 6 tahun 2010)
Kabupaten, termasuk Sementara itu, ada
pengaturan zonasinya; ketentuan dalam
b) memperhitungkan kondisi penyelenggaraan atau
sosial ekonomi pendirian Pasar Modern wajib
masyarakat dan memenuhi ketentuan sebagai
keberadaan pasar berikut :
tradisional, usaha kecil, dan a) menyediakan fasilitas
usaha menengah yang ada yang menjamin pasar
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
17
Persaingan Pasar Modern

modern yang bersih, supermarket diperjelas


sehat, hygienis, aman, sebagai berikut:
tertib dan ruang publik yang Hypermarket dan Pusat
nyaman; Perbelanjaan:
b) menyediakan fasilitas a) hanya boleh berlokasi
tempat usaha bagi usaha pada akses sistem
kecil dan menengah, pada jaringan jalan arteri atau
posisi yang sama-sama kolektor;
menguntungkan; b) pendiriannya diarahkan
c) menyediakan fasilitas parkir pada daerah pinggiran dan
kendaraan bermotor dan atau daerah baru dengan
tidak bermotor yang memperhatikan
memadai di dalam area keberadaan pasar
bangunan; tradisional sehingga akan
d) menyediakan sarana menjadi pusat
pemadam kebakaran dan pertumbuhan baru atau
jalur keselamatan bagi perluasan kota.
petugas maupun pengguna Supermarket dan Departement
pasar modern dan toko Store:
modern. (Dikutip pasal 8 a) tidak boleh berlokasi pada
ayat 2, Perda Kab. sistem jaringan jalan
Tulungagung Nomor 6 lingkungan;
tahun 2010) b) tidak boleh berada pada
Skala besar pasar kawasan pelayanan
modern dengan klasifikasi lingkungan didalam
tertentu juga memiliki perkotaan.
pengaturan yang berbeda. Minimarket :
Perkulakan hanya boleh a) dapat berlokasi pada
berlokasi pada akses sistem setiap sistem jaringan
jaringan jalan arteri atau jalan, termasuk pada
kolektor primer atau arteri sistem jaringan lingkungan
sekunder. Namun selain pada kawasan pelayanan
perkulakan, pengaturan lingkungan di dalam kota;
pasar modern jenis b) jumlah minimarket untuk
hypermarket ataupun setiap kawasan pelayanan
18 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

lingkungan di dalam kota mengacu dan merupakan


maksimal hanya ada 2 terjemahan dari ketentuan
(dua) minimarket dan intensitas bangunan
dalam radius 1000 m. sebagimana disebutkan dalam
Minimarket yang tidak dokumen Rencana Umum
berbentuk warabala Tata Ruang dan Rencana
(jaringan) yang Detail Tata Ruang Kabupaten.
pengelolaannya Jam operasi atau kegiatan
diusahakan oleh transaksi jual beli di pasar
individu/perseorangan modern/toko modern juga
dapat didirikan dalam diperjelas didalam pasal 10.
radius 500 m (Dikutip pasal e. Pembinaan dan Pengawasan
8 ayat 4, 5, 6 dan 7, Perda Pemerintah Kabupaten
Kab. Tulungagung Nomor 6 Tulungagagung memilik
tahun 2010) tanggung jawab yang besar
Untuk memenuhi ketika pembinaan dan
ketentuan menghindari pengawasan terhadap kegiatan
dampak buruk pendirian penyelenggaraan pasar
sebuah pasar modern, dilakukan oleh bupati.
perencanaan pembangunan Pembinaan dan pengawasan
Pasar Modern harus didahului sebagaimana diatur dimaksud
dengan studi mengenai didalam pasal ayat (1)
dampak lingkungan baik dari dilaksanakan dalam rangka
sisi tata ruang maupun non penciptaan sistem manajemen
fisik, meliputi aspek pengelolaan pasar, pelatihan
lingkungan, sosial dan terhadap sumber daya manusia,
budaya, untuk mencegah konsultasi, fasilitas kerja sama,
dampak negatif terhadap pembangunan dan perbaikan
eksistensi Pasar Tradisional, sarana maupun prasarana pasar.
Usaha Mikro, Kecil, Bupati juga membuat peraturan
Menengah, dan Koperasi serta yang disebut perbub untuk
usaha lainnya. Dokumen menjelaskan tata cara
rencana rincian teknis Pasar pembinaan dan pengawasan
Modern skala kecil, sebagaiamana diatur pada ayat
menengah, dan besar harus 1.
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
19
Persaingan Pasar Modern

Selain bentuk pembinaan skala besar, menengah dan


sebagaimana dimaksud dalam kecil;
Pasal 10 ayat (2), 2) mentaati ketentuan dalam
(1) Dalam rangka perijinan;
pemberdayaan terhadap 3) meningkatkan mutu
pasar tradisional pembinaan pelayanan dan menjamin
dapat diwujudkan dalam kenyamanan konsumen;
bentuk pembangunan dan 4) menjaga keamanan dan
perbaikan sarana maupun ketertiban tempat usaha;
prasarana pasar. 5) dst………… (Dikutip pasal
(2) Bentuk pembinaan 18 ayat 1, Perda Kabupaten
sebagaimana dimaksud Tulungagung Nomor 6 tahun
pada ayat (1) 2010)
dilaksanakan sesuai dengan Selain berkewajiban
kemampuan keuangan sebagimana dimaksud pada ayat
daerah. (1), terhadap pasar modern juga
f. Kewajiban dan Larangan diwajibkan menyisihkan sebagian
Perda Nomor 6 Tahun 2010 keuntungannya untuk
tentang Perlindungan, mendukung kegiatan
Pemberdayaan Pasar Tradisional pembangunan di lingkungan
dan Penataan serta Pengendalian sekitar. Disisi larangan,
Pasar Modern juga mengatur diperjelas dalam pasal 19, bahwa
bagaimana kewajiban yang harus penyelenggara usaha pasar
dilakukan dan menghindari dilarang:
terjadinya tindakan yang dilarang, 1) melakukan penguasaan atas
dan diatur dalam BAB VIII bagian produksi dan/atau
ke-1 khususnya pada pasal 18. penguasaan barang dan/atau
Adapun setiap Pengelola Pasar jasa secara monopoli;
Tradisional dan Usaha Pasar 2) melakukan praktek persaingan
modern mempunyai kewajiban : usaha tidak sehat;
1) pengusaha minimarket wajib 3) menimbun dan/atau
menjalin kemitraan dengan menyimpan bahan kebutuhan
usaha mikro, kecil, menengah, pokok masyarakat di dalam
dan Koperasi pasar untuk gudang dalam jumlah
pengelolaan usaha pasar melebihi kewajaran untuk
20 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

tujuan spekulasi yang akan


merugikan kepentingan A. Desain dan Metodologi
masyarakat; Penelitian
4) dst ……….. (Dikutip pasal Pendekatan kualitatif menjadi
19, Perda Kab. Tulungagung desain dan metodologi pilihan dalam
Nomor 6 tahun 2010) penelitian ini. Pada pendekatan ini,
g. Sanksi peneliti membuat suatu gambaran
Setiap orang dan/atau kompleks, meneliti kata-kata, laporan
badan hukum yang melanggar terinci dari pandangan responden, dan
ketentuan Pasal 6, Pasal 7, Pasal melakukan studi pada situasi yang
8, Pasal 9, Pasal 14, Pasal 15 alami (Creswell, 1998:15). Metode
dan Pasal 16 sebagaimana kualitatif merupakan prosedur
dimaksud dalam Peraturan penelitian yang menghasilkan data
Daerah ini, dikenakan sanksi deskriptif berupa kata-kata tertulis
administrasi berupa: a). maupun lisan dari orang-orang dan
Pembekuan Izin Usaha, b). perilaku yang diamati (Bodgan dan
Pencabutan Izin Usaha serta c). Taylor dalam Moleong, 2007:3)
Denda administrasi. Tata cara dan Penelitian kualitatif dilakukan
prosedur penerapan sanksi pada kondisi alamiah dan bersifat
administrasi sebagaimana penemuan, misalnya perilaku, persepsi,
dimaksud pada ayat (2) diatur motivasi, tindakan, secara holistik dan
dengan ancaman pidana dengan cara deskripsi dalam bentuk
kurungan selama-lamanya 6 kata-kata dan bahasa, pada suatu
(enam) bulan atau denda konteks khusus yang alamiah dan
sebanyak-banyaknya Rp. dengan memanfaatkan berbagai
50.000.000,00 (lima puluh juta metode alamiah. Dalam penelitian
rupiah) dan tindak pidana kualitatif, peneliti sekaligus bertindak
sebagaimana dimaksud pada ayat sebagai instrumen kunci. Oleh karena
(1) adalah pelanggaran. (Dikutip itu, peneliti harus memiliki bekal teori
pasal 20 dan 21, Perda Kab. dan wawasan yang luas jadi bisa
Tulungagung Nomor 6 tahun bertanya, menganalisis, dan
2010) mengkonstruksi obyek yang diteliti
menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih
BAB III menekankan pada makna dan terikat
METODOLOGI PENELITIAN nilai.
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
21
Persaingan Pasar Modern

secara bertahap. Teknik pengambilan


B. Lokasi Pengumpulan Data sampel semacam ini disebut cluster
Penelitian dilakukan terhadap sampling atau multi-stage sampling.
pelaku pedagang tradisional di Adapun prosedurnya dilakukan
Kabupaten Tulungagung yang mewakili sebagai berikut;
4 kawasan pasar tradisional. Keempat a) Subjek yang diteliti, data yang
pasar tersebut diantaranya Pasar dikumpulkan, sumber data yang
Tradisional Ngunut, Pasar Tradisional dibutuhkan, dan alat pengumpul
Wage, Pasar Tradisional Ngemplak ( data bisa berubah-ubah sesuai
yang keduanya berada di dalam Kota dengan kebutuhan.
Tulungagung) dan Pasar Tradisional b) Pengumpulan data dilakukan atas
Kliwon di Kauman. Obyek pelaku dasar prinsip fenomenologis, yaitu
pedagang tradisional dipilih secara dengan memahami secara
acak dengan jumlah terbatas. Adapun mendalam gejala atau fenomena
latar belakang pemilihan keempat yang dihadapi.
pasar tersebut karena dilatari c) Peneliti berfungsi pula sebagai alat
banyaknya pendirian sebuah toko pengumpul data sehingga
modern disekitar pasar. Sasaran keberadaanya tidak terpisahkan
penelitian tersebut untuk mengetahui dengan apa yang diteliti.
bagaimana asumsi atau pendapat dari d) Analisis data dapat dilakukan
masing-masing pedagang, apakah selama penelitian sedang dan telah
pemerintah kabupaten sudah cukup berlangsung.
melindungi, memberdayakan serta
menata kehadiran investor untuk C. Teknik Analisa Data
membangun sebuah toko modern, Miles & Huberman (1992: 16)
yang tentunya disimpulkan diawal mengatakan, analisis terdiri dari tiga
mempengaruhi sektor pendapatan. alur kegiatan yang terjadi secara
Peneliti memanfaatkan teknik bersamaan yaitu: reduksi data,
sampling secara kluster (cluster penyajian data, penarikan
sampling) untuk mendapatkan data kesimpulan/verifikasi.
primer yang diperoleh secara langsung 1. Reduksi Data;
dari pihak yang diperlukan datanya. Diartikan sebagai proses
Untuk itu peneliti hanya dapat pemilihan, pemusatan perhatian
menentukan sampel wilayah, berupa pada penyederhanaan,
kelompok kluster yang ditentukan pengabstrakan, dan transformasi
22 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

data “kasar” yang muncul dari


catatan-catatan tertulis di BAB IV
lapangan. Reduksi data HASIL YANG DICAPAI
berlangsung terus-menerus
selama proyek yang A. Jenis Kegiatan
berorientasi penelitian kualitatif Jenis kegiatan merupakan
berlangsung. Selama realisasi dari aktifitas penelitian yang
pengumpulan data berlangsung, dilakukan. Sesuai dengan jadwal
terjadilan tahapan reduksi penelitian yang telah ditetapkan
selanjutnya (membuat ringkasan, sampai dengan bulan ke 4 dari satu
mengkode, menelusur tema, tahun pelaksanaan penelitian telah
membuat gugus-gugus, membuat diperoleh hasil diantaranya :
partisi, membuat memo). 1. Studi Pendahuluan dan
2. Penyajian Data; Perpustakaan
Miles & Huberman membatasi Berbagai literatur mulai dari media
suatu “penyajian” sebagai on line maupun library search
sekumpulan informasi tersusun digunakan untuk merampungkan
yang memberi kemungkinan laporan kemajuan ini. Selain itu
adanya penarikan kesimpulan interview dengan beberapa
dan pengambilan tindakan. narasumber juga mampu
Mereka meyakini bahwa memberikan bertambahnya kajian
penyajian-penyajian yang lebih pustaka dalam laporan kemajuan
baik merupakan suatu cara yang penelitian.
utama bagi analisis kualitatif
yang valid, yang meliputi: 2. Pembuatan Instrumen Penelitian.
berbagai jenis matrik, grafik, Pedoman dalam mempermudah
jaringan dan bagan. kinerja peneliti dan menjadikan fokus
3. Menarik Kesimpulan; penelitian sesuai dengan topik maka
Penarikan kesimpulan menurut tahapan pembuatan instrumen
Miles & Huberman hanyalah penelitian disusun. Mulai dari
sebagian dari satu kegiatan dari pedoman wawancara dengan
konfigurasi yang utuh. beberapa nara sumber
Kesimpulan- kesimpulan juga diantaranya Berbagai bentuk
diverifikasi selama penelitian materi pertanyaan dan penyajian
berlangsung. data dirangkai dengan tujuan
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
23
Persaingan Pasar Modern

mengetahui berbagai aktifitas kalangan khususnya dari akademisi


terkait judul penelitian yang kami ( dosen dan mahasiswa ). Rencana
lakukan. tahapan selanjutnya yang akan
3. Pemilihan Subyek Penelitian. dilakukan oleh peneliti adalah proses
Subyek penelitian ini meliputi lokasi pengolahan data dari beberapa pihak
yang meliputi : yang terkait dengan judul penelitian.
a. Pasar Ngemplak – Kota b. Setelah data terkumpul maka akan
Pasar Wage – Kota dilakukan verifikasi serta analisa data
b. Pasar Bandung – Kota d. yang merujuk kepada penyusunan
Pasar Ngunut – Kota draf laporan khususnya laporan akhir
c. Pengumpulan Data sampai dengan selesainya waktu
Sampai pada awal bulan ke 4 yang telah ditentukan. Diakhir sebelum
dari waktu satu tahun masa pengumpulan Laporan Akhir kami akan
penelitian pengumpulan data masih mengadakan seminar hasil penelitian
terbatas pada library research. Hal yang dapat bermanfaat bagi
ini dikarenakan beberapa syarat masyarakat, institusi dan pemerintah
administratif untuk mengumpulkan daerah sebagai masukan terhadap
data seperti surat ijin survey belum temuan yang kami peroleh.
bisa optimal ( masih proses ). Akan Sesuai dengan capaian luaran
tetapi untuk lokasi penelitian lain yang telah dibahas bersama reviewer
seperti kami telah mengajukan surat Dikti ada beberapa luaran yang
ijin penelitian hanya saja waktu ditargetkan diantaranya : Draft
interview menunggu pemberitahuan RANPERDA Kabupaten Tulungagung
lebih lanjut. Dan pada akhir bulan dan memasukkan hasil penelitian ke
pihak terkait dalam hal ini Dan Jurnal ilmiah kampus.
proses pengumpulan data dari pihak
lain masih dalam tahap proses. BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA A. Kesimpulan
Beberapa rangkaian kegiatan
Proposal yang telah kami ajukan yang telah dilalui sampai dengan bulan
ke Ditjen DIKTI tahun anggaran 2014 ke 4 (empat) sesuai jadwal penelitian
ini akan kami bedah melalui seminar belum memperoleh hasil yang
proposal dengan melibatkan berbagai maksimal. Hal ini berdasarkan fakta
24 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

yang terjadi dilapangan bahwa untuk Lokasi penelitian terdiri dari


beberapa instansi yang kami libatkan beberapa wilayah dan melibatkan lintas
dalam penelitian ini belum semuanya institusi yang berbeda juga menjadi
selesai. Terlebih dalam hal legalitas kendala yang tersendiri. Untuk itu tim
formal untuk melakukan penelitian peneliti yang terdiri dari ketua dan
masih dalam tahap proses. Akan anggota dibagi dengan tugas yang
tetapi tim peneliti tetap berkomitmen masing sehingga data maupun
menyelesaikan penelitian sesuai jadwal informasi dapat terealisasi sesuai waktu
yang ditetapkan. Dimulai bulan ini yang dijadwalkan.
proses pengumpulan data akan
dilaksanakan sehingga memenuhi DAFTAR PUSTAKA
rencana tahapan berikutnya sampai
Buku
dengan penelitian selesai. Target di Brautigam, Deborah. 1995. “Reducing
akhir bulan Juni ini semua data yang Poverty: Lesson from Taiwan”.
Uner Kirdar dan Leonard Silk
diperlukan bagi penelitian ini akan (eds.), People: From
terealisasi. Dengan demikian bulan Impoverishment to
empowerment. New York
jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian University Press. New York
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Chambers, Robert. 1988.
Pembangunan Desa mulai dari
B. Saran belakang. LP3ES. Jakarta

Keterlibatan beberapa instansi Creswell, J. W. (1998). Qualitative


pemerintah daerah dalam memberikan Inquiry and Research design:
Choosing among five tradition.
data dan informasi yang valid sangat London.
diperlukan . Akan tetapi prosedur dan
Ife, J.W,. 1995. Community
volume pekerjaan yang ada pada Development: Creating
masing – masing lembaga yang begitui Community Alternative –Vision,
Analyssis and Practice.
tinggi mengakibatkan proses Melbourne: Longman.
pengumpulan data membutuhkan
Hikmat, H., 2004. Strategi
waktu yang cukup lama. Untuk itu Pemberdayaan Masyarakat.
akses personal dibutuhkan unutk Penerbit Humoniora, Bandung.

berkoordinasi maksimal dengan pihak Kartasasmita, Ginanjar, 1997.


terkait sehingga penelitian dapat “Kemiskinan”. Balai Pustaka,
Jakarta.
berjalan sebagaimana jadwal yangg
telah ditetapkan. Moleong, J. Lexi. (2002)
“Metodologi Penelitian
Kualitatif”. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
25
Persaingan Pasar Modern

Miles, M.B dan Huberman, A.M,


1992. “Analisis Data Kualitatif,
Buku Sumber Tentang Metode-
metode Baru” (Penerjemah: T.R
Rohidi), Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.

Pranarka, A.M.W, dan Moelyarto,


Vidhyandika, 1999.
“Pemberdayaan
“Empowerment)”. Dalam Onny S.
Prijono dan S. Prijono dan
A.M.W, Pranarka (ed)
Pemberdayaan Konsep,
Kebijakan dan Implementasi,
CSIS, Jakarta.

Sumodiningrat, Gunawan.
“Membangun Perekonomian
Rakyat”. 1999. Pustaka Pelajar,
Jakarta.

Tjokrowinoto, Moeljarto. 1999.


Pembangunan. Dilema dan
Tantangan. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar Offset.

William J. Stanton. 1993. “Prinsip


Pemasaran, Jilid 1 Edisi ke-7”.
Erlangga. Jakarta.

Peraturan Perundang-Undangan/
Daerah
Perda Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Perlindungan, Pemberdayaan
Pasar Tradisional dan Penataan
serta Pengendalian Pasar Modern
26 Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional Dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Modern

Anda mungkin juga menyukai