Alan Maulana Futra - D1B020138 - 6-1
Alan Maulana Futra - D1B020138 - 6-1
DOSEN PEMBIMBING:
Dr.Lizawati,S.P.,M.Si.
DISUSUN OLEH :
Nama
Alan Maulana Futra
NIM
(D1B020138)
UNIVERSITAS JAMBI
JURUSAN AGRIBISNIS
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat
menyalesaikan makalah kelembagaan dan tata niaga hasil pertanian.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar ilmu pertanian. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Terutama kepada dosen mata kuliah pengantar ilmu pertanian yang telah
memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada
waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun
agar saya dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku
penyusun.
Dengan melihat beberapa definisi pasar dan pemasaran seperti di atas, maka dapat
dikemukakan definisi dari pemasaran pertanian itu sendiri, yaitu sebagai berikut :
Menurut FAO (1958)
Pemasaran pertanian adalah serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang
terjadi selama perjalanan komoditi hasil-hasil pertanian mulai dari produsen
primer sampai ke tangan konsumen.
Menurut Breimeyer (1973)
Pemasaran pertanian adalah kegiatan-kegiatan yang terjadi diantara
usahatani dan konsumen. Definisi ini menegaskan bahwa pemasaran pertanian
terjadi setelah usaha tani (marketing post the farm) dan produksi terjadi pada
usahatani (production on the farm).
Menurut John Philips (1968)
Pemasaran pertanian adalah semua aktivitas perdagangan yang meliputi aliran
barang-barang dan jasa-jasa secara fisik dari pusat produksi pertanian ke pusat
konsumsi pertanian.
Tataniaga merupakan salah satu cabang aspek pemasaran yang
menekankan bagaimana suatu produksi dapat sampai ke tangan konsumen
(distribusi). Tataniaga dapat dikatakan efisien apabila mampu menyampaikan
hasil produksi kepada konsumen dengan biaya semurahmurahnya dan mampu
mengadakan pembagian keuntungan yang adil dari keseluruhsn harga yang
dibayar konsumen kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi
dan tataniaga (Rahardi, 2000).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat di simpulkan tata niaga hasil pertanian dapat memperlancar
pemasaran hasil pertanian dari proses produksi, distribusi hingga ke konsumen.
Saluran pemasaran yang umum di gunakan dalam tataniaga hasil pertanian produk
pertanian, yaitu dari produsen ke konsumen dan dari produsen ke pedagang
pengecer kemudian di jual ke konsumen. Sehingga dapat saling menguntungkan
banyak pihak hal ini tidak lepas pula dari peran lembaga tatanegara dalam
memperlancar kegiatan tataniaga dari tingkat produsen sampai ketingkat
konsumen.
Secara umum pemasaran dianggap sebagai proses aliran barang yang terjadi
dalam pasar. Dalam pemasaran ini barang mengalir dari produsen ke konsumen
akhir yang disertai pnambahan guna bentuk melalui proses pengolahan, guna
tempat melalui proses pengangkutan dan guna waktu melalui proses penyimpanan
Istilah tata niaga sering juga disebut pemasaran yang bersumber dari kata
marketing. Kegiatan tata niaga adalah sebagian dari kegiatan distribusi. Distribusi
menimbulkan suatu kesan seolah-olah orang-orang yang bergerak didalam bagian
ini bersifat statis, menunggu saja apa yang akan mereka peroleh dari produsen
untuk dibagi-bagikan lagi kepada konsumen.
Sedangkan marketing (tata niaga) sebaliknya bersifat dinamis karena tata
niaga mencakup semua persiapan, perencanaan dan penelitian dari segala sesuatu
yang bersangkutpaut dengan perpindahan, peralihan milik atas sesuatu barang
atau jasa serta pelaksanaan perpindahan dan peralihan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1.https://myblogannisagreen.blogspot.com/2016/04/makalah-tataniaga-
pertanian.html?m=1
2. https://www.berdesa.com/tata-niaga-hasil-pertanian/
3. Syahza, Almasdi. Model Pemasaran Produk Pertanian Berbasis Agribisnis
sebagai Upaya
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan. Pekanbaru: Lembaga Penelitian
Universitas Riau. http//almasdi.unri.ac.id. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012.
4. Baladina, Nur. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian: Sistem Pemasaran Hasil
Pertanian.
http//rosihan.lecture.ub.ac.id. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012.
5. http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-manajemen/808-
aspek-pemasaran-hasil-pertanian
6. Zen, Zahari. Mengukur Efisiensi Produk Agribisnis. http//xa.yimg.com.
Diakses pada tanggal 24
Januari 2012
“ Soal “
9. Buah mangga yang hanya dapat dijumpai dari bulan Agustus sampai
dengan November di Indonesia menandakan bahwa produksi pertanian
memiliki karakteristik.... ( Jawaban : B)
A.Mudah rusak/busuk
B.Bersifat musiman
C.Spesifik lokasi dan kondisional
D.Ketidakpastian cuaca dan harga
E.Ketidak efensiensian cuaca
10. Pada umumnya hasil pertanian merupakan barang yang mudah rusak atau
disebut... ( Jawaban : B)
A.Undurable
B.Perishable
C.Bulky
D.Voluminous
E.Supply
TERIMA KASIH