Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUTORIAL

BLOK I (HUMANIORA DAN BIOETIKA)

SKENARIO 2

Tutor : dr. Muhammad Luthfi Almanfaluthi, MD, DTMH (BANGKOK),


M.C.T.M, PHD

Ketua : Abdillah Fakhrul Ramzy 2113010100

Sekretaris : Fadilla Rahma Azzahra 2113010114

Anggota : Yunus Kesuma 2113010080

Mohammed Rheyhan Yudhistira 2113010078

Atria Azizatustsani Siswiyanti 2113010095

Reza Saputra 2113010093

Annisa Nur Azizah 2113010082

Ratna Dwi Puspita 2113010097

Resmi Syahidah Harum 2113010068

Amanda Dita Afifah 2113010102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


2021

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

SKENARIO..................................................................................................... 1

STEP I.............................................................................................................. 2

KLARIFIKASI ISTILAH.............................................................................. 2

STEP II............................................................................................................ 3

IDENTIFIKASI MASALAH......................................................................... 3

STEP III........................................................................................................... 4

BRAINSTORMING....................................................................................... 4

STEP IV........................................................................................................... 5

ANALISIS MASALAH.................................................................................. 5

SKEMA............................................................................................................ 6

STEP V............................................................................................................ 7

LEARNING OBJECTIVE............................................................................. 7

STEP VI........................................................................................................... 8

BELAJAR MANDIRI.................................................................................... 8

STEP VII......................................................................................................... 9

HASIL DISKUSI BELAJAR MANDIRI..................................................... 9

PENUTUP....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena atas ridho
dankarunia Allah Swt. Laporan Skenario 1 Blok I ini dapat terselesaikan
dengan baik.Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang
merupakan bagian darisistem pembelajaran Program Studi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dr. Muhammad Luthfi


Almanfaluthi, MD, DTMH (BANGKOK), M.C.T.M, PHD selaku tutor serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tutorial
ini.Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan
guna perbaikan di masa mendatang.

iii
SKENARIO 2

Hari ini Ahmad menjalani ujian blok perdana. Saat itu udara terasa panas, dan
tampaknya langit terlihat mendung. Ahmad dan teman-temannya mulai
mengerjakan soal ujian. Keringat Ahmad terlihat menetas dikeningnya, dan
bajunya agak sedikit basah karena keringat. Karena banyak mahasiswa yang
kegerahan maka AC ruangan dinyalakan hingga udara terasa dingin.Meskipun
begitu, tetap saja mahasiswa tersebut berkeringat.

1
STEP I

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Keringat
Keringat adalah proses alami tubuh untuk menyesuaikan suhu tubuh
dengan lingkungan luar. Proses ini bekerja dengan cara mengeluarkan
cairan yang mengandung garam (Bayu Purnomo, 2019).
Cairan yang diproduksi di kelenjar kulit yang berfungsi untuk menurunkan
suhu tubuh (Bayu Purnomo Aji dan Kunjung Ashadi, 2019).
2. Perdana
Suatu hal yang baru pertama kali ditampilkan (KBBI).
3. Udara Panas
Kelompok udara bersuhu tinggi atau relative tinggi apabila dibandingkan
dengan udara sekitar (KBBI).
4. Dingin
Udara yang dikarenakan suhu rendah (KBBI).
5. Berkeringat
Mengeluarkan keringat atau berpeluh (KBBI).
6. Kegerahan
Kepanasan, kepalakan, merasa tidak tenang karena ada sesuatu yang
mengusik (KBBI).

2
STEP II

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apakah kepanikan atau kegugupan menyebabkan berkeringat?


2. Apa itu system ekskresi? Apa saja bagian dan organ dalam system
ekskresi? Salah satu factor kulit memproduksi keringat?
3. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan berkeringat?
4. Berapa volume pengeluaran keringat?
5. Apa saja manfaat yang ditimbulkan dari berkeringat?

3
STEP III

BRAINSTORMING

1. Ya, dapat menyebabkan berkeringat.


2. System ekeskresi adalah proses pengeluaran zat sisa. Bagian organnya
adalah ginjal, kulit, dan paru-paru. Faktornya adalah lingkungan.
3. Suhu yang panas, aktivitas tubuh, kondisi emosi, dan hipotalamus.
4. Pada suhu normal sekitar 100 ml keringat.
5. Sebagai eksresi pada kulit dengan kelenjar keringat.

4
STEP IV

ANALISIS MASALAH

1. Kelenjar keringat ekskrin melepaskan keringat sebagai respon terhadap


stress emosional, seperti ketakutan atau malu (Tortora, 2016).
2. Sistem eksresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme
yang sudah tidak digunakan oleh tubuh. Organ-organ yang terlibat
adalah ginjal, kulit yang mengeluarkan sisa metabolism, dan paru-paru
sebagai organ pernapasan (Mohamad Legiawan dan Agustina, 2021).
Salah satu factor produksi keringat yaitu lingkungan, selama
menjalankan aktivitas kondisi lingkungan secara signifikan
memberikan efek atau respon fisiologis terhadap tubuh. Keseimbangan
tubuh manusia akan mengalami gangguan ketika beraktivitas pada
lingkungan sushu panas (Lalimita Andriana, Tunjung Ashadi, I
Nengah Sandi, 2019).
3. Suhu tubuh
Peningkatan suhu tubuh atau lingkungan merupakan penyebab utama
berkeringat. Suhu udara yang panas akan membuat tubuh
mengeluarkan keringat sebagai cara mediginkan diri.
Emosi
Seluruh jenis emosi bias menjadi penyebab keluarnya keringat, marah,
senang, malu, cemas. Emosi-emosi tersebut akan memicu kelenjar
keringat untuk lebih aktif.
Aktivitas tubuh
Aktivitas tubuh akan mengaktifkan system pemanasan internal tubuh
jika aktivitas itu berat.
Saraf simpatik akan terangsang untuk mempersempit ukuran pembuluh
darah sehingga menurunkan aktivitas pengeluaran keringat (Leli
Fitriana, 2021).
4. Pada suhu normal pengeluaran keringat sekitar 100 mL yang
dihasilkan setiap hari. Jumlah ini meningkat menjadi 1,5 L selama

5
cuaca panas dan meningkat menjadi 4 L selama berolahraga berat
(Sherwood, 2018).
5. Manfaat berkeringat yaitu dapat mendinginkan kulit, mengatur suhu
tubuh, pada tempat tertentu seperti aksila atau ketiak dihasilkan
keringat kaya protein yang mendukung pertumbuhan bakteri di
permukaan tubuh dan menyebabkan adanya bau khas, keringat
mengandung bahan kimia yang sangat toksis bagi bakteri (Fisiologi
Manusia Sherwood edisi 9).

SKEMA
Ahmad

Berkeringat karena udara


panas

Ahmad merasa kegerahan


dan menghidupkan AC

Udara menjadi dingin tetapi


Ahmad tetap berkeringat

6
STEP V

LEARNING OBJECTIVE

1. Bagaimana mekanisme tubuh dalam menghasilkan keringat?


2. Apa saja gangguan pada system pengeluaran keringat?
3. Hubungan antara keseimbangan cairan dan elektrolit dengan
berkeringat? Homeostasis berkeringat.
4. Kelenjar apa saja yang berperan pada saat berkeringat?
5. Anatomi, fisiologi, dan mekanisme berkeringat (pada suhu tinggi dan
rendah atau panas dan dingin)

Tambahan : asidosis respiratorik , alkalosis respiratorik, asidosis


metabolic, dan alkalosis metabolic.

7
STEP VI

BELAJAR MANDIRI

8
STEP VII

HASIL DISKUSI BELAJAR MANDIRI

1. Suhu yang panas (Panas Matahari) à Hipotalamus (otak) menghasilkan


enzim bradikinin à mempengaruhi kelenjar keringat à mendapat
rangsangan berupa perubahan suhu pada darah à rangsangan saraf
simpatik ke kelenjar keringat à kelenjar keringat menyerap air garam dan
sedikit urea dari kapiler darah à mengirimnya ke permukaan kulit berupa
keringat.
2. A. Bromhidrosis
Bromhidrosis atau disebut juga osmidrosis adalah keadaan bau badan
seseorang berlebihan dari yang normal akibat sekresi kelenjar keringat
apokrin.
B. Kromhidrosis
Kromhidrosis adalah kondisi langka yang ditandai dengan sekresi keringat
apokrin berwarna.
3. Pengaturan keseimbangan elektrolit terbagi menjadi :
 Pengaturan keseimbangan natrium (Na+) Ekskresi natrium dapat
kelur melalui ginjal dan sebagian kecil melalui tinja, keringat dan
air mata.
 Pengaturan keseimbangan kalium (K+) Ekskresi dapat melalui
urine dan sebagian lagi melalui tinja dan keringat.
 Pengaturan keseimbangan Kalsium (Ca+) Ekskresi melalui urine
dan keringat.- Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit cairan
tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru, dan intestinal.
4. Ada dua jenis kelenjar keringat yang dimiliki manusia, yaitu kelenjar
keringat ekrin dan apokrin.
 Kelenjar keringat ekrin terdapat pada hampir seluruh bagian tubuh
terutama di dahi, telapak tangan, dan telapak kaki. Keringat dari
kelenjar ini biasanya lebih ringan dan tidak berbau.

9
 Kelenjar keringat apokrin terdapat pada bagian tubuh yang
memiliki banyak folikel rambut seperti kulit kepala, pangkal paha,
dan ketiak. Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar ini lebih berat
dan padat, serta memiliki aroma lebih menyengat. Pada kelenjar
inilah bau badan biasanya bersumber.
5. Lapisan kulit dibedakkan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
 Lapisan epidermis
terdiri atas :
a. stratum korneum
merupakan Lapisan tanduk dari sel-sel mati dan telah mengalami proses
penandukan. Fungsinya Pelindung mekanis, kuman, radiasi, zat kimia
(terutama asam)
b. stratum lusidum
merupakan "Lapisan transparan" hanya terdapat pada telapak tangan dan
telapak kaki. Fungsinya pelindung mekanis
c. stratum granulosum,
merupakan Lapisan bergranula; sel-sel pada pelindung lapisan ini
mengandung granula keratohyalin. Fungsinya pelindung dari dehidrasi
d. stratum spinosum
merupakan Lapisan spinosum, biasanya merupakan lapisan sel hidup
yang paling tebal pada kulit. Fungsinya Pelindung mekanis dengan
banyaknya desmosom (hubungan interseluler) yang terjadi melalui
sitokeratin. Dan pertahanan tubuh melalui sel-sel langerhans
e. stratum basale.
Merupakan lapisan epitel terbawah pada Epidermis. Membatasi epidermis
dari jaringan ikat dermis, melalui membran basalis. Fungsinya pelindung
dari radiasi UltraViolet.

 Lapisan dermis
Secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yakni :
a. Stratum Papillare

10
terdiri dari Kelenjar keringat: sekresi keringat, thermoregulasi dan
sekresi peptid
Antimikroba
• Kelenjar apokrin: terdapat pada ketiak, puting payudara, daerah
inguinal, perianal dan daerah genital.
•Kelenjar se basea: sekresei lemak, pelindung dari penguapan
b. Stratum Reticulare
• Pembuluh darah: pasokan vaskular, thermoregulasi.
• Pembuluh limfatik: transport cairan interstisiel.
• Rambut: Pelindung dari sinar matahari dan hilangnya panas tubuh,
menerima rangsangan.
• Reseptor tekanan: Korpus Meissner pada Leistenhaut dan pada bibir;
lebih jarang Korpus Ruffini (terletak pada dermis dalam)
• Ujung-ujung saraf bebas (pada seluruh tubuh): menerima rangsangan
dan menghantarkannya.
adalah kelanjutan derm

 Lapisan subkutis
is, terdiri atas jaringa ikat longgar berisi sel- sel lemak di dalamnya.
Fungsinya
•Sel-sel lemak: penyimpan lemak sebagai cadangan energy dan
bantalan mekanis
•Pembuluh darah besar : pasokan vaskular, thermoregulasi
•Korpus Vater-Pacini: reseptor yang bereaksi cepat untuk sensasi
getaran; bentuk yang lebih kecil: Korpus Krause (disebut juga bulbus
Krause).

Pada dasarnya tubuh manusia dapat mengatur suhu tubuh untuk bias
menyesuaikan suhu lingkungan. Pengaturan suhu tubuh dilakukan
oleh hipotalamus. hipotalamus dapat dianggap sebagai thermostart
yang berfungsi meningkatkan dan menurunkan suhu tubuh. Apabila
informasi dari reseftor panas yang berasal dari bagian tubuh

11
menunjukkan adanya peningkatan suhu (suhu tinggi) dari yang
semestinya, maka akan dibangkitkan infuls eferen dari bagian anterior
hipotalamus yang akan mengaktifkan mekanisme pembuangan panas.
Mekanisme ini dilakukan dengan terbentuknya vasodilatasi pembuluh
darah ke kulit dan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga keringat
banyak keluar.
Mekanisme untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuh ketika
suhu rendah adalah dengan meningkatkan laju metabolisme, yaitu
dengan kontraksi otot (refleks menggigil). Pada keadaan menggigil
terjadi aktivasi sinkron hampir semua kelompok otot bahkan otot
antagonis saling berkontraksi sehingga efisiensi mekanik nol dan
energi panas yang dihasilkan relatif tinggi.

Tambahan
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi
basakarena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan
kadarkarbondioksida dalam darah menjadi rendah. Pernafasan yang
cepat dan dalamdisebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlahkarbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan
dapatmenyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika
keadaannya makinmemburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan
kesadaran.

Asisdosis respiratorik (Gangguan asam basa respiratorik) adalah


perubahan dari H+ yang disebabkan perubahan PCO2. Dimana
peningkatan PCO2 akan meningkatkan ion H+, dan akan
menyebabkan asidosis respiratorik. Demikian juga dengan keadaan
sebaliknya dimana penurunan PCO2 akan menyebabkan penurunan
H+ yang menyebabkan alkalosis respiratorik.

12
Alkalosis metabolik adalah keadaan dimana darah dalam situasi basa
karena tingginya kadar bikarbonat. Alkalosis metabolik terjadi jika
tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Selain itu, dapat juga
disebabkan oleh asupan basa yang meningkat. Contohnya adalah jika
tubuh kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah
yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang
lambung.

Asidosis metabolik didefinisikan sebagai penurunan konsentrasi


serum bikarbonat sering dikaitkan dengan penurunan pH darah, sering
bersamaan dengan penyakit ginjal kronis yang progresif . Dengan kata
lain Asidosis metabolik merupakan kondisi yang terjadi ketika asam
di dalam tubuh terlalu berlebihan. Asidosis metabolik dapat
disebabkan oleh berbagai hal diantaranya peningkatan kadar anion
organik dan penurunan kadar bikarbonat misalnya pada
diare. Asidosis metabolik berkembang karena berkurangnya massa
ginjal dan ketidakmampuan dari nefron yang tersisa untuk
mengeluarkan beban asam harian melalui ammoniagenesis.

13
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seperti yang sudah di jabarkan di atas, Kulit merupakan organ tubuh
terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan dalam
homeostatis. Kulit mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dan
saat kulit merasakan panas itu diatur oleh vasodilatasi atau sekresi
kelenjar-kelenjar keringat. Dan dalam sekresi keringat yang ada di
kulit, terdapat 2 kelenjar yang membantu dalam sekresi yaitu kalenjar
keringat ekrin dan apokrin. Di samping itu, dalam sekresi keringat
tidak mungkin akan berjalan mulus, pastinya ada gangguan dalam
sekresi tersebut seperti gangguan bromhidrosis dan kromhidrosis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC

Schunke, M., Schulte, E., & Schumacher, U. (2018). Atlas Anatomi Manusia
Prometheus: Anatomi Umum dan Sistem Gerak (5 ed.). EGC.

Putu Aksa Viswanatha, dr. Kadek Agus Heryana Putra,SpAn, KESEIMBANGAN


ASAM BASA, Denpasar: FK UNUD/RSUP SANGLAH, 2017

Laily Mita Andriana, Kunjung Ashadi, I Nengah Sandi, Olahraga Di Lingkungan


Indoor Pada Malam Hari Menghasilkan Rasio Keringat Lebih Banyak
Dibandingkan Pagi Hari, Denpasar: Unud, 2019

Mohamad Kany Legiawan, Dina Agustina, Penerapan Teknologi Augmented


Reality Sistem Eksresi Manusia Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Android,
Cianjur: Universitas Suryakancana, 2021.

Heryana,Kadek Agus, 2017. Keseimbangan Asam Basa. FK Unud : Denpasar

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran


Universitas Sriwijaya Volume 7, No. 2, 2020

Putu Aksa Viswanatha, dr. Kadek Agus Heryana Putra,SpAn, 2017

Jurnal Ilmiah WIDYA Kesehatan dan Lingkungan

Jurnal Suhu Tubuh: Homeostasis Dan Efek Terhadap Kinerja Tubuh Manusia,
Jurnal Pengaruh Kelembaban Relatif Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Latihan

15

Anda mungkin juga menyukai