Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TUTORIAL

BLOK II (ILMU KEDOKTERAN DASAR)

SKENARIO 4

Tutor : dr. Muhammad Luthfi Almanfaluthi, MD, DTMH (BANGKOK),


M.C.T.M, PHD

Ketua : Yunus Kesuma 2113010080

Sekretaris : Ratna Dwi Puspita 2113010097

Anggota : Resmi Syahidah Harum 2113010068

Mohammed Rheyhan Yudhistira 2113010078

Annisa Nur Azizah 2113010082

Reza Saputra 2113010093

Atria Azizatustsani Siswiyanti 2113010095

Abdillah Fakhrul Ramzy 2113010100

Amanda Dita Afifah 2113010102

Fadilla Rahma Azzahra 2113010114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan
karunia Allah Swt. Laporan Skenario 4 Blok II ini dapat terselesaikan dengan
baik. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan
bagian darisistem pembelajaran Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dr. Muhammad Luthfi
Almanfaluthi, MD, DTMH (BANGKOK), M.C.T.M, PHD selaku tutor serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tutorial ini.Kami
menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna perbaikan di
masa mendatang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

SKENARIO..................................................................................................... 1

STEP I.............................................................................................................. 2

KLARIFIKASI ISTILAH.............................................................................. 2

STEP II............................................................................................................ 3

IDENTIFIKASI MASALAH......................................................................... 3

STEP III........................................................................................................... 4

BRAINSTORMING....................................................................................... 4

STEP IV........................................................................................................... 5

ANALISIS MASALAH.................................................................................. 5

SKEMA............................................................................................................ 7

STEP V............................................................................................................ 8

LEARNING OBJECTIVE............................................................................. 8

STEP VI........................................................................................................... 9

BELAJAR MANDIRI.................................................................................... 9

STEP VII......................................................................................................... 10

HASIL DISKUSI BELAJAR MANDIRI..................................................... 10

PENUTUP....................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20

iii
SKENARIO 4

“Mendoan yang tertukar”

Saat ini, genap 6 bulan ahmad menjalani kuliah di FKUMP. Ahmad mulai
merasa nyaman dengan teman-teman barunya. Begitu juga untuk kuliner
purwokerto, satu hal yang membuat ahmad sering gelap mata yaitu “Mendoan”.
Siang itu setelah kuliah expert sistem pencernaan, ahmad bergegas pulang untuk
makan siang diwarung langganannya. Mendoan diwarung langganannya sangat
enak, gurih dengan tekstur halus yang mudah ditelan sangat menggugah cita rasa.
Dibelinya 20 mendoan dan dihabiskan diwarung tersebut, Ahmad menguyah
dengan sangat lahap. Karena masih lapar ahmad mengambil bungkus berikutnya
yang ternyata milik orang lain. Ahmad sempat tersedak setelah menyadari dirinya
sudah mengambil mendoan milik orang lain. Akhirnya ahmad pun meminta maaf
dan mengganti mendoan tersebut.

1
STEP I

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Tersedak
Merupakan tersumbatnya saluran napas dikarenakan benda asing diluar
tubuh secara total ataupun parsial. (Thomas Ari Wibowo, 2020)
2. Mengunyah
Adala proses penghancuran makanan secara mekanik yang terjadi
dirongga mulut dan melibatkan organ – organ didalam mulut. (Wahyu
Krisdayani, 2019)
3. Tekstur
Merupakan salah satu fitur yang paling penting di dalam pengenalan pola
dan analisis citra. (Devi, 2017)
4. Lahap
Bernafsu sekali ketika makan. (KBBI, 2016)
5. Menelan
Proses memindahkan makanan dari mulut melalui esophagus hingga
kelambung. (Sherwood, 2009)
6. Sistem Pencernaan
Merupakan suatu system yang terdiri dari organ-organ pembentuk saluran
pencernaan dan berfungsi untuk memecah zat – zat kompleks menjadi zat-
zat sederhana, sehingga mudah diserap oleh tubuh. (Karmana, 2008)
7. Ekspert
Pakar atau ahli dibidangnya. (KBBI)
8. Lapar
Merupakan keinginan terhadap makann yang disebabkan oleh nukleus
lateralis yang terletak disetiap sisi lateral hypothalamus. (Yesti, 2017)

2
STEP II

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana hubungan homeostatis terhadap pencernaan?


2. Bagaimana fisiologis atau fungsi dari sistem pencernaan?
3. Faktor yang menunjang proses pencernaan?
4. Apa saja proses sistem pencernaan?
5. Bagaimana mekanisme menelan?
6. Apa saja lapisan-lapisan pada organ pencernaan?

3
STEP III

BRAINSTORMING

1. Dengan mentransfer nutrien, air dan elektrolit dari lingkungan eksternal


atau internal.
2. Fungsinya adalah untuk mencerna makanan.
3. Gerakan peristaltik dan enzim.
4. Proses sistem pencernaan yaitu ingesti, propulsi, digesti, absorbsi, dan
eliminasi.
5. Proses menelan terjadi dalam tiga tahap yaitu tahap volunter, tahap
faringeal, dan tahap esophageal.
6. Ada lapisan mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa.

4
STEP IV

ANALISIS MASALAH

1. Sistem pencernaan berperan terhadap homeostatis dengan mentransfer


nutrien, air dan elektrolit serta lingkungan eksternal ke lingkungan sel.
Sistem pencernaan tidak secara langsung mengatur konsentrasi setiap
konstituen ini dalam lingkunga internal. Sistem ini tidak mengatur
penyerapan nutrien, air dan elektrolit berdasarkan Kebutuhan tubuh
(dengan beberapa pengecualian). Namun, sistem pencernaan
mengoptimalkan kondisi bagi pencernaan dan penyerapan apa yang telah
dicerna. (Sherwood, Edisi 9 hal 68)

2. a) Ingestion : adalah memasukan makanan ke dalam mulut.


b) Secretion : Mengsekresi tujuh liter air, asam, buffer dan enzim ke dalam
lumen pencernaan.
c) Mixing and Propultion : mencampur dan memindahkan makanan.
d) Digestion : Proses mekanik dan kimiawi dalam memecah makanan.
e) Absorbtion : Proses masuknya material yang dicerna ke dalam darah
dan limfe.
f) Defecation : Eliminasi atau pengeluaran feses dari saluran cerna.
(Tortora, 2012)

2. a) Peristaltik : merupakan gerakan mengayun yang lambat yang berfungsi


mendorong makanan ke arah aboral yang diatur oleh sistem saraf entrik
di tractus Gastrol Intestinalis.
b) Enzim : merupakan zat kimiawi yang di keluarkan oleh tubuh di sistem
digestif sebagai zat pelarut dari atau untuk makanan. (Prometheus)

3. a) Ingesti : masuknya makanan atau bolus ke dalam saluran pencernaan.


b) Propulsi : mencampur makanan dan memindahkan makanan ke saluran
cerna.
c) Digesti : penghancuran bolus baik secara mekanik atau mengunyah dan
pencernaan makanan secara kimia dan enzim.
d) Absorbsi : proses penyerapan makanan yang dicerna kedalam dinding
organ saluran cerna.
e) Eliminasi : proses pengeluaran substansi makanan yang tidak dapat
dicerna dan diabsorbsi di saluran cerna dlaam bentuk feses.
(BUKU AJAR ANATOMI UMSIDA)

5
Proses pencernaan dibagi menjadi dua:
a) Pencernaan kimiawi
Yaitu melibatkan zat kimia berupa enzim untuk menghancurkan nutrisi
makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil agar
mudah diserap oleh tubuh.
b) Pencernaan secara mekanik
Yaitu pencernaan yang melibatkan gerakan fisik dalam tubuh seperti
mengunyah dan gerakan peristaltic.

4. Proses menelan terbagi dalam tiga tahap :


a) Tahap volunter
Ketika bolus dipaksa ke rongga mulut bagian belakang dan menuju ke
orofaring dengan gerakan lidah ke atas dan kebelakang melawan
palatum.
b) Tahap Faringeal
Merupakan tahap involunter atau tahap yang tidak disadari dimana
bolus mengirim inpuls ke pusat menelan di medulla oblongata dan
pons. Inpuls dalam pusat menelan menimbulkan soft palatume dan
uvula bergerak ke atas dan menutup nasofaring. Dalam proses ini
bolus dalam faring berpindah ke esophagus.
c) Tahap Esofageal
Merupakan tahap involunter atau tahap yang tidak disadari di mana
bolus melewati esophagus menuju lambung dengan gerakan peristaltic.
(Tortora)

5. a) Lapisan mukosa : lapisan yang mampu menyerap dan mensekresi.


Terdiri dari sel epitel.
b) Lapisan submukosa : lebih tebal, banyak pembuluh darah dan melayani
mukosa.
c) Lapisan Muskularis : yang bertanggung jawab dalam kontraksi dan
pergerakan yang terdiri dari otot polos.
d) Lapisan serosa : merupakan lapisan pelindung yang terdiri dari
jaringan ikat, tidak berpembuluh darah serta ephitel squamous.
(dr. Danurwendo Sudomo, 2018)

6
SKEMA

Ahmad genap 6 bulan kuliah di


FKUMP

Nyaman dengan teman beserta kuliner


terutama “Mendoan”

Selesai kuliah ekspert sistem pencernaan

Makan siang di warung

Membeli mendoan

Mengambil mendoan lagi karena lapar

Tersedak karena tau mendoan yang


sedang di makan milik orang lain

Ahmad meminta maaf Ahmad mengganti


mendoan orang
tersebut

7
STEP V

LEARNING OBJECTIVE

1. Mengapa saat menelan makanan kita dapat tersedak?


2. Apa saja anatomi dan fisiologi dari organ pencernaan?
3. Apakah ada pengaruh atau faktor lingkungan terhadap sistem pencernaan?
4. Apa bahaya dari tersedak?
5. Bagaimana penanganan terhadap orang tersedak?
6. Mekanisme tersedak, muntah, haus, menelan, kenyang dan lapar?

8
STEP VI

BELAJAR MANDIRI

9
STEP VII

HASIL DISKUSI BELAJAR MANDIRI

1. Mengapa saat menelan makanan kita dapat tersedak?


Saat kita berbicara dan hendak menelan makanan, epiglotis tidak
akan menutup laring. Laring merupakan saluran pernafasan. Saat kita
makan sambil berbicara yang seharusnya makanan masuk melewati faring
untuk masuk ke esophagus, akibatnya makanan yang sedang ditelan masuk
ke dalam laring yang merupakan saluran pernapasan. Masuknya makanan
ke laring dapat mengganggu jalannya pernapasan yang membuat orang
tersedak (Sherwood, 2011).

2. Apa saja anatomi dan fisiologi dari organ pencernaan?

a) Ingestion/ingesti : adalah memasukan makanan ke dalam mulut.


b) Secretion : Mengsekresi tujuh liter air, asam, buffer dan enzim ke dalam
lumen pencernaan.
c) Mixing and Propultion : mencampur dan memindahkan makanan.
d) Digestion : Proses mekanik dan kimiawi dalam memecah makanan.
e) Absorbtion : Proses masuknya material yang dicerna ke dalam darah
dan limfe.
f) Defecation : Eliminasi atau pengeluaran feses dari saluran cerna.
(Tortora, 2012)

10
Pencernaan mekanis di mulut dihasilkan dari mengunyah, atau
mastikasi. Dua enzim, amilase saliva dan lipase lingual, berkontribusi pada
pencernaan kimiawi di mulut.

11
a. Pharynx
Tahap deglutisi faring : Memindahkan bolus dari orofaring ke
laringofaring dan ke dalam kerongkongan; menutup saluran udara.
b. Esophagus
Relaksasi sfingter esofagus bagian atas. : Memungkinkan masuknya
bolus dari laringofaring ke kerongkongan.
Tahap deglutisi esofagus (peristaltik) : Mendorong bolus turun ke
kerongkongan..
Relaksasi sfingter esofagus bagian bawah : Memungkinkan masuknya
bolus ke dalam lambung.
Sekresi lender : Melumasi esofagus untuk kelancaran bolus.

12
a. Mencampur air liur, makanan, dan cairan lambung untuk membentuk
chyme.
b. Berfungsi sebagai penampung makanan sebelum dikeluarkan ke usus
halus.
c. Mengeluarkan getah lambung yang mengandung HCl (membunuh
bakteri dan mendenaturasi protein), pepsin (memulai pencernaan
protein), faktor intrinsik (membantu penyerapan vitamin B12), dan
lipase lambung (membantu pencernaan trigliserida).
d. Mengeluarkan gastrin ke dalam darah.
(Tortora)

a. Pancreas :
1) menyangga jus asam lambung di chyme, menghentikan aksi
pepsin dari lambung, dan menciptakan pH yang tepat untuk aksi
enzim pencernaan di usus kecil.
b. Hepar dan Gallblader :
1) Metabolisme karbohidrat
2) Metabolisme lipid
3) Metabolisme protein
4) Pemrosesan obat dan hormon
5) Ekskresi bilirubin
6) Sintesis garam empedu
7) Penyimpanan
8) Fagositosis
9) Aktivasi vitamin D

13
a. Segmentasi mencampur chyme dengan cairan pencernaan dan
membawa makanan ke dalam kontak dengan mukosa untuk
penyerapan; peristaltik mendorong kimus melalui usus halus.
b. Menyelesaikan pencernaan karbohidrat, protein, dan lipid; memulai dan
menyelesaikan pencernaan asam nukleat.
c. Menyerap sekitar 90% nutrisi dan air yang melewati sistem pencernaan.

a. Pengocokan haustral, peristaltik, dan peristaltik massa mendorong isi


kolon ke dalam rektum.
b. Bakteri di usus besar mengubah protein menjadi asam amino, memecah
asam amino, dan menghasilkan beberapa vitamin B dan vitamin K.
c. Menyerap beberapa air, ion, dan vitamin.
d. Membentuk kotoran.

14
e. Buang air besar (mengosongkan rektum).

3. Apakah ada pengaruh atau faltor lingkungan terhadap sistem pencernaan?


Lingkungan yang tidak bersih atau tidak terawat akan menciptakan
suasana kesehatan disekitar lingkungan menajadi buruk. Hingga akan
menciptakan salah satunya gangguan pencernaan. bisa kita contoh yaitu
diare. Faktor lingkungan seperti kualitas air yang tidak bersih, lingkungan
yang padat dan kurangnya ketersediaan sarana air bersih. (Utami, 2016)
Bisa menjadi penyebab diare dan gangguan pencernaan yang lain.
Diare merupakan pengeluaran feses yang konsistensinya lembek
hingga cair dengan frekuensi pengeluaran feses sebanyak tiga kali ataupun
lebih dalam satu hari. Diare bisa menyebabkan demam, sakit perut,
pengurangan nafsu makan, rasa letih serta penurunan berat badan. Diare
bisa menimbulkan kehabisan cairan serta elektrolit secara tiba- tiba,
sehingga bisa menyebabkan terjadinya berbagai macam komplikasi seperti
kehilangan cairan tubuh, renjatan hipovolemik, kerusakan organ hingga
menyebabkan koma (Lailatul, 2013).

4. Apa bahaya dari tersedak?


Tersedak merupakan suatu kegawat daruratan pada sistem pernapasan
yang sangat berbahaya, karena dalam beberapa menit akan terjadi
kekurangan oksigen secara general atau menyeluruh sehingga hanya dalam
hitungan menit akan kehilangan reflek nafas, denyut jantung dan kematian
secara permanen dari batang otak, atau kematian dari individu tersebut
(Rizki et al, 2019).

5. Bagaimana penanagan terhadap orang tersedak?


Penanganan pada orang tersedak ada 3 cara, yaitu
a. Back blow (tepukan di punggung)
Back blow dilakukan dengan memukul punggung dibelakang sumbatan
guna membantu melepaskan benda asing dalam tubuh. Back blow
merupakan teknik penanganan yang pertama digunakan sebelum teknik
penekanan pada abdomen.
b. Abdominal thrust atau maneuver heimich (hentakan pada perut)
Melakukan dorongan abdomen melibatkan penolong berdiri dibelakang
penderita dengan menggunakan tangan mereka untuk menekan dasar
dari diafragma.
c. Chest thrust (hentakan pada dada)
Teknik ini mirip dengan RJP atau cardiopulmonary resucitation (CPR).
(American national red cross, 2015)

15
6. Mekanisme tersedak, muntah, haus, menelan, kenyang dan lapar?
a. Mekanisme Tersedak
Tersedak dapat terjadi karena makanan yang seharusnya masuk ke
esofagus, tidak sengaja masuk ke trakea (saluran pernapasan) akibatnya
epiglotis membuka ketika makanan masuk. Saat menelan, epiglotis akan
menutup saluran pernapasan. Tetapi apabila makan terlalu cepat, banyak
dan sambil berbicara, maka epiglotis akan bekerja dengan kacau. Sehingga
secara tidak sengaja, epiglotis akan membuka dan makanan masuk, karena
waktu makanan masuk dan nafas itu bersamaan, sehingga makanan masuk
ke trakea. Akibatnya akan refleks dan mengeluarkan makanan itu dari
trakea. dari trakea.

b. Mekanisme Muntah
Lambung, esofagus, dan sfingter-sfingter terkaitnya semua melemas
sewaktu muntah. Muntah dimulai dengan inspirasi dalam dan penutupan
glotis. Kontraksi diafragma  menekan ke bawah ke lambung sementara 
secara bersamaan kontraksi otot-otot perut menekan rongga abdomen,
meningkatkan tekanan intra-abdomen dan memaksa visera abdomen
bergerak keatas. Sewaktu lambung yang melemas terperas antara
diafragma di atas dan rongga abdomen yang mengecil dibawah, isi
lambung terdorong ke atas melalui sfingter-sfingter dan esofagus yang
melemas serta keluar melalui mulut. Glotis tertutup sehingga bahan
muntah tidak masuk ke saluran napas. Uvula juga teangkat untuk menutup
saluran hidung. Siklus muntah dapat berulang beberapa kali hingga
lambung kosong. (Shewood edisi 9)

c. Mekanisme Haus

d. Mekanisme Menelan
Proses menelan dibagi menjadi 4 fase yaitu fase persiapan oral, fase
oral, fase faringeal dan fase esophageal.
1). Fases persiapan oral adalah makanan yang di manipulasi dan di
kunyah 

16
2). Fase faringeal dimulai saat terjadi proses pemicuan. Pada fase ini
terjadi beberapa aktifitas: 

a) elevasi dan retraksi velum serta penutupan sempurna dari port


velopharyngeal untuk mencegah masuknya material ke dalam
rongga hidung; 
b) elevasi dan pergerakan anterior dari hioid dan laring; 
c) penutupan laring oleh 3 sfingter untuk mencegah masuknya
material ke dalam jalan napas;
d) terbukanya sfingter krikofaringeal untuk memungkinkan
masuknya material dari faring ke esofagus; 
e) melandainya dasar lidah untuk membawa bolus ke faring diikuti
retraksi dasar lidah untuk menyentuh bagian anterior dari bulging
posterior dinding faring; dan
f) kontraksi dari atas ke bawah yang progresif dari otot- otot
konstriktor faringeal.
3). Fase oral itu diawali saat lidah memulai pergerakan posterior dari
bolus makanan.
4). Fase esofageal waktu  transit esofageal diukur dari saat bolus
memasuki esofagus pada UES, melewatinya, dan masuk ke dalam
lambung melalui LES, dengan nilai normal ber- variasi 8-20 detik. 
(Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm.
157-164 )

e. Mekanisme Kenyang

17
f. Mekanisme Lapar
Jadi, lapar dapat terjadi karena adanya stimulasi dari suatu faktor
lapar, yang akan mengirimkan impuls tersebut ke pusat lapar di otak,
yakni hipotalamus bagian lateral, tepatnya di nucleus bed pada otak tengah
yang berikatan serat pallidohypothalamus. Otak inilah yang akan
menimbulkan rasa lapar pada manusia. Setelah tubuh mendapat cukup
nutrisi yang ditentukan oleh berbagai faktor, maka akan mengirim impuls
ke pusat kenyang yakni di nucleus ventromedial di hipotalamus.
Kemudian tubuh akan merasa puas akan makan, sehingga kita akan
berhenti makan (Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah
Vol 3. Penerbit Kedokteran EGC: Jakarta.)

18
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar pada skenario ke empat ini, mengulas


tentang sistem pencernaan pada manusia. Dimana proses sistem
pencernaan manusia terdiri dari beberapa tahap yaitu ingesti, propulsi,
digesti, absorbsi, dan eliminasi. Sistem pencernaan ini melibatkan
berbagai organ yang ada di tubuh manusia, seperti organ-organ yang
ada di rongga mulut, faring, esophagus, lambung, usus kecil, usus
besar, rektum kemudia anus. Lalu terdapat beberapa mekanisme yang
lumrah kita rasakan atau terjadi di keseharian kita yang berhubungan
dengan sistem pencernaan atau organ-organ yang terlibat seperti
mekanisme tersedak, muntah, haus, menelan, kenyang dan lapar.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, L. 2018. Fisiologi manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC

Prometheus: Atlas Anatomi Manusia : Organ Dalam (5 ed.). EGC.

Tortora, G. J., & Derricson, B. (2012).

Guyton A.C, dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Penterjemah: Ermita I, Ibrahim I. Singapura: Elsevie

UMY. (n.d.). Retrieved 2021, from


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/27580/6.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol 3. Penerbit


Kedokteran EGC: Jakarta.

Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 157-164

20

Anda mungkin juga menyukai