Ekonomi Kesehatan
Komposisi kuantitas perawatan medis (m) dan konsumsi barang lainnya (X) ketika
seseorang mengalami sakit akan berbeda dengan keadaan sebelum sakit. Karena
penggunaan perawatan medis adalah satu satunya cara untuk memperbaiki kesehatan
agar dapat kembali ke tingkat kesehatan sebelumnya, kebutuhan perawatan medis
bertambah dari mg menjadi m. Pola konsumsi untuk barang lainnya akan mengalami
perubahan ketika anggaran yang tersedia dialokasikan lebih banyak untuk perawatan
medis, kuantitas konsumsi barang lainnya berkurang dari Xi menjadi X, keadaan ini
menunjukkan pula dampak sakit pada pola pengeluaran. Karena sakit telah
menyebabkan waktu produktif berkurang dan pendapatan berkurang, maka budget
line tertekan yang ditunjukkan oleh pergeseran Garis II menjadi I'I', kemampuan
mengadakan m dan X berkurang sehingga kombinasi kuantitas keduanya relatif
sedikit disepanjang garis yang baru dibandingkan kombinasi kuantitas sebelumnya.
Proses perubahan kuantitas m dan konsumsi X sebagai akibat berubahnya budget line
karena sakit ditampilkan pada Gambar berikut.
Untuk menjelaskan proses perubahan kuantitas m dan konsumsi X sebagai dampak
sakit, kita menggunakan prefensi yang sama untuk UITS dan Uis pada Gambar 4.4
sebelumnya. Karena preferensi orang ketika sakit akan menyesuaikan sedemikian
rupa pada garis anggaran yang telah berubah (I'I') karena pendapatan berkurang,
kombinasi kuantitas perawatan medis dan konsumsi barang lainnya ditandai oleh mc
dan Xc, kombinasi ini sama dengan kombinasi yang ditandai oleh titik C pada
Gambar 4.3 sebelumnya. Berkurangnya kuantitas perawatan medis dan konsumsi
barang lainnya dari m, dan X4 menjadi mc dan Xc menunjukkan hilangnya
pendapatan sebagai dampak sakit.
Pada kasus demikian kita dapat menyimpulkan bahwa sakit telah menyebabkan tiga
keadaan potensial terjadi yaitu pendapatan berkurang, seperti ditunjukkan oleh
pergeseran garis anggaran dari II menjadi IT' pada Gambar 4.5, kuantitas konsumsi
barang lainnya berkurang karena orang harus menambah alokasi anggaran yang
tersedia untuk perawatan medis (seperti ditunjukkan oleh kuantitasnya yang
berkurang dari XB ke Xc pada Gambar 4.5), kuantitas perawatan medis bertambah
karena kebutuhan untuk memperbaiki kesehatan agar dapat kembali ke tingkat
sebelum sakit, seperti ditunjukkan oleh kuantitasnya yang bertambah dari mg ke mc
pada Gambar 4.5. Walaupun kejadian sakit tidak menyebabkan pendapatan orang
berkurang, misalnya karena orang tersebut mendapatkan asuransi, kuantitas konsumsi
X akan berkurang dan m cenderung bertambah dibandingkan kombinasi keduanya
ketika tidak sakit. Perubahan tersebut ditandai oleh berkurangnya konsumsi dari XB
ke X4 dân bertambahnya perawatan medis dari mB ke ma, kombinasi keduanya
adalah sebesar X, dan m.
Catatan :
Ekonomi Pendidikan
Model keluarga menjelaskan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga kaya akan
mendominasi pendidikan pada tingkatan tertinggi. Dengan kemampuan keuangan
yang lebih kuat, maka anak-anak dari keluarga kaya akan dapat masuk ke sekolah-
sekolah baik dengan harga mahal yang harus dibayar.
Ekonomi Pertanian
Setelah membaca dan mempelajari modul 5, membuka inisiasi dan pengayaan ajar
lainnya yang ada di pertemuan ke -4 ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan
beberapa pertanyaan diskusi berikut ini :
TFC = r°. x
Pada Modul 5 ini konsep biaya akan dikupas agak panjang bukan dari sisi faktor
produksi tetapi dari sisi produksi (output). Untuk itu beberapa istilah akan
diuraikan/dijelaskan sebelum menginjak pada inti persoalan:
Biaya variabel adalah biaya produksi yang berubah-ubah tergantung pada tingkat
produksi yang dihasilkan. Di bidang pertanian biaya variabel ini mungkin saja berupa
biaya pembelian input untuk memproduksi jagung, pada contoh kita, seperti: benih,
pupuk, pestisida dan lain-lain. Biaya variabel di sini dinyatakan dengan satuan output
(bukan dengan satuan input) karena biasanya pada proses produksi pertanian tidak
hanya memerlukan satu macam faktor produksi.
VC = g (y)
Biaya tetap adalah biaya produksi yang tidak berubah atau tidak tergantung pada
produksi yang dihasilkan. Contohnya misalnya: penyusutan tanah, bangunan, alat/
mesin pertanian.
FC = k
Biaya total adalah penjumlahan biaya variabel dengan biaya tetap atau dapat
dituliskan menjadi:
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel per satuan output yang dihasilkan.
Biaya total rata-rata atau sering ditulis dengan biaya rata-rata (AC = Average Cost)
saja adalah total biaya per satuan output.
AC = VC / y + FC / y
Biaya marjinal adalah perubahan pada biaya total karena pertambahan output satu
satuan. Perlu diperhatikan di sisi, karena biaya tetap adalah konstan (k) pada berapa
pun output yang dihasilkan, biaya marjinal akan sama apakah itu berdasarkan biaya
total maupun berdasarkan biaya variabel.
MC = TC / y = VC / y
Untuk fungsi biaya yang kontinu, biaya marjinal dapat dituliskan sebagai:
MC = dTC/ d y = dVC / dy
Proses maksimisasi keuntungan dilihat dari konsep biaya sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan maksimisasi dilihat dari konsep produksi. Keuntungan akan
mencapai maksimum jika penerimaan marjinal sama (MR = Marginal Revenue)
dengan biaya marjinal (MC = Marginal Cost). Keadaan tersebut tercapai pada saat
slope fungsi keuntungan sama dengan nol. Secara matematis pernyataan di atas
dapat diturunkan sebagai berikut:
π = TR-TC
MR – MC = 0
TR = p°. y
dTR/ dy = p°
MR = p°
Maksimisasi keuntungan juga dapat dilihat dari turunan kedua fungsi keuntungan
bernilai negatif (ingat syarat nomor 2, pada Modul 4). Maksudnya, jika turunan
kedua ini bernilai positif, maka keuntungan akan mencapai minimum, atau daerah
di bawah sumbu horizontal pada Gambar 5.2. Pada gambar itu, semakin jelaslah
kondisi yang harus dipenuhi untuk mencapai keuntungan maksimum. Selain
syarat MR = MC, keuntungan maksimum tercapai pada saat titik potong kedua
kurva tersebut atau tepatnya pada saat MC memotong MR dari bawah. Karena
pada keadaan tersebut, penerimaan marjinal (MR) berada jauh di atas biaya rata-
rata (AC dan AVC).
Ekonomi Publik
1. Regulasi
Secara umum, pajak dan regulasi sama-sama efektif untuk mengurangi tingkat
polusi. Akan tetapi, para ekonom lebih cenderung memilih menerapkan pajak
dibandingkan dengan regulasi untuk mengatasi polusi karena dengan pajak
dapat mengurangi polusi dengan biaya terendah bagi masyarakat. Penyebabnya
adalah dalam regulasi, setiap perusahaan wajib mengurangi polusi dalam
jumlah yang sama. Misalnya, pemerintah dengan kebijakan regulasi
menetapkan agar setiap perusahaan mengurangi limbah sebesar 700 meter
kubik per tahunnya. Padahal, untuk mencapai ambane batas sebesar 700 meter
kubik per tahunnya itu, belum tentu satu perusahaan mengeluarkan biaya yang
sama dengan perusahaan yang lain. Bisa suis perusahaan yang satu dapat
mengurangi polusi dengan biaya yang lehih rendah dibandingkan dengan
perusahaan lain pada tingkat pengurangan jumlah polusi yang sama.
b. Subsidi
2) Individu atau perusahaan tersebut dapat membeli izin dari perusahaan lain
yang tidak memerlukan sebagian kuota izin yang dimilikinya (hal ini dapat
disebabkan karena mereka bisa mengontrol polusinya dengan lebih baik) untuk
meningkatkan jumlah standar polusi yang dimilikinya.
Dalam kebijakan ini, suatu individu atau perusahaan (misalnya, pabrik tekstil)
akan menjual izin yang dimilikinya apabila harga dari izin tersebut lebih besar
dibandingkan dengan marginal cost untuk mengurangi polusi. Sebaliknya, suatu
individu atau perusahaan (misalnya, pabrik perakitan mobil) akan membeli izin
dari individu atau perusahaan lainnya apabila marginal cost untuk mengurangi
polusi lebih besar dibandingkan harga dari izin tersebut. Selama terdapat pasar
bebas untuk menjual atau membeli izin tersebut, alokasi sumber daya akan
efisien.
Saudara Mahasiswa,
Penting untuk diketahui bahwa mekanisme kebijakan moneter yang mana yang
berjalan sehingga Bank Sentral bisa mempengaruhi sektor riil tidak diketahui secara
persis dan dipahami secara utuh. Sebagian besar bank sentral di negara-negara maju
terutama menggunakan instrumen yang sama yaitu lelang pasar uang dengan
perjanjian pembelian kembali dan dengan jaminan surat berharga. Dengan mekanisme
ini perbankan dimungkinkan untuk memperoleh dana jangka pendek dari bank
sentral. Biaya untuk memperoleh dana ini tentunya lebih mahal dari pada perolehan
dana melalui operasi moneter dengan lelang terbuka.
Secara umum ada dua pandangan yang berbeda tentang mekanisme kebijakan
moneter. Pertama, pandangan uang (money view) yang pada intinya bahwa yang
menjadi permasalahan adalah sisi hutang bank. Kedua, pandangan kredit (credit view)
memandang bahwa kredit bank itu penting dibandingkan dengan sumber pendanaan
lainnya bagi debitur. Dari sudut pandang uang, saluran uang (money channel) dapat
dijelaskan dengan model standar IS/LM. Dalam model itu, pemenuhan pendanaan
rumah tangga, dipenuhi dengan pendapatan dan sisanya di tabung. Pendanaan
perusahaan berasal dari penerbitan obligasi. Bank memperoleh dana dari tabungan
masyarakat dan penerbitan obligasi. Bila bank sentral meningkatkan cadangan wajib
bank pada bank sentral maka kurva LM bergerak ke bawah namun kurva IS tidak
terpengaruh. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi ditingkatkan dan tingkat bunga
menurun. Sementara menurut pandangan kredit, sumber dana obligasi dapat
digantikan sebagian atau seluruh perannya oleh kredit perbankan.
Sumber Referensi : Modul 4 Kebanksentralan dan Kebijakan Moneter ESPA4421
Perekonomian Indonesia
SALAM SEHAT PENUH BERKAH UNTUK KITA SEMUA
ATAU
Perencanaan SDM
PV di sini adalah present value (nilai sekarang), t adalah usia individu, n adalah usia
yang diharapkan saat masa pensiun, Y adalah penghasilan yang diharapkan pada
setiap tahun t, dan r adalah tingkat bunga atau biaya kesempatan dari modal.
Pertanyaan yang mendasar pada tahap ini adalah bagaimana kita dapat
memperkirakan penghasilan yang diharapkan setiap tahun ke depannya? Pertanyaan
ini tidak mudah untuk dijawab. Metode yang paling umum digunakan adalah melihat
orang-orang dari berbagai usia dengan tingkat pendidikan yang berbeda. Jadi
diasumsikan bahwa penghasilan siklus hidup seorang individu yang memasuki pasar
tenaga kerja secara langsung dari perguruan tinggi akan terlihat tidak jauh dengan
siklus hidup pekerja yang memiliki pengalaman lainnya (dari berbagai usia) yang juga
pendidikan terakhir mereka di perguruan tinggi. Tentu saja, ini hanya perkiraan;
sangatlah mungkin bahwa permintaan untuk lulusan perguruan tinggi akan naik atau
turun di masa depan, dan ini akan mengakibatkan peningkatan atau penurunan tingkat
pengembalian.
Internal Rate Return (IRR) dari melanjutkan sekolah adalah tingkat discount yang
mempersamakan hasil dari melanjutkan sekolah dengan biaya total (biaya tidak
langsung dan biaya langsung atau opportunity cost) atau dengan kata lain adalah
tingkat discount yang menyebabkan nilai NPV sama dengan nol. IRR dalam human
capital dapat digunakan hal berikut.
e. Perhitungan IRR sosial untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah program
pendidikan.
Dalam kenyataannya metode internal rate of return ini lebih sering digunakan dalam
memperkirakan nilai investasi dalam pendidikan dan pelatihan dibandingkan dengan
NPV. Perhitungan IRR adalah mencari r discount rate yang akan membuat present
value dari kembali ke perguruan tinggi persis sama dengan present value dari biaya
yang berkaitan dengan perguruan tinggi atau dengan kata lain r yang akan membuat
net present value (perbedaan antara dua pendapatan antara lulusan SMA dan lulusan
universitas) sama dengan nol.
Pada dasarnya, IRR menunjukkan hasil untuk investasi dan dapat digunakan untuk
menunjukkan apakah investasi tersebut berharga atau tidak. Jika r melebihi tingkat
bunga yang diperkirakan untuk mendapatkan alternatif investasi (kesempatan biaya
modal) atau bunga yang harus dibayar untuk membiayai pendidikan perguruan tinggi
maka investasi tersebut berharga dan harus dilakukan. Demikian juga sebaliknya
dalam kenyataannya, untuk mencari nilai r yang akan menyebabkan nilai NPV = 0
merupakan hal yang tidak mudah dan cukup menguras waktu karena kita harus
melakukannya dengan metode coba-coba (trial and error) untuk mendapatkan nilai
IRR tersebut.
Tutor
Saudara mahasiswa,
Setelah membaca modul, rbv, dan materi inisiasi 4 coba anda jelaskan tentang: