Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
UZY SANDI
41155030170020
Arsitektur B-2
DOSEN :
Fakultas Teknik
Jurusan Arsitektur
Universitas Langlangbuana
2020
Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Bangunan Sederhana
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Keterangan :
Syarat-syarat teknis ini disusun berdasar jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan
mempertimbangkan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional yang terbaru;
3. Dipertimbangkan berdasar kriteria logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Telah disesuaikan terhadap Jadual waktu pelaksanaan sesuai dengan metoda
pelaksanaan;
5. Macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
6. Syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
BAGIAN I
PASAL 1. SYARAT-SYARAT UMUM
1.1 Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian
pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang akan diuraikan dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini. Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada perencana/Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian.
1.8 Contoh-Contoh
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Wakilnya harus segera
disediakan atas biaya kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa sehinga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
1.9 Subtitusi
1. Produk yang disebutkan nama pabriknya:
Material Peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data data yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesananan.
2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya:
Material Peralatan, perkakas, aksesoris yang tidak disebutkan nama pabriknya dalam
Spesifikasi Tekni, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik
yang menghasilkannya. Katalog dan selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan
secara benar bahwa produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi teknis
dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan.
1.15 Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan (batas)
site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
Yang dimaksud dengan pekerjaan pada proyek ini adalah Kegiatan Pembangunan Rumah
Tinggal 2 Lantai
Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
A. Pek. Pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai
1. Pek. Pendahuluan
2. Pek. Pondasi
3. Pek. Beton struktur
4. Pek. Dinding
5. Pek. Kusen
6. Pek. Rangka Atap/ Atap
7. Pek. Plafond
8. Pek. Intalasi listrik
9. Pek. Lantai
10. Pek. Pintu/Jendela/Ventilasi
11. Pek. Sanitasi
12. Pek. Meja Pantry
13. Pek. Pengecatan
14. Pek. Luar Bangunan
BAGIAN II
SPESIFIKASI KHUSUS
PASAL . 1
JENIS PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi :
1. Mendatangkan bahan
2. Mengerjakan bahan
3. Menyediakan alat-alat pekerjaan
4. Menyediakan tenaga kerja
5. Membuat segala persiapan pekerjaan
6. Mengerjakan segala penyempurnaan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan
7. Menyerahkan pekerjaan dalam keadaan selesai dan sempurna
PASAL . 2
PEKERJAAN PEMASANGAN BOWPLANK DAN PEIL BANGUNAN
1. Pengukuran
a. Letak pondasi disesuaikan dengan gambar kerja
b. Pemborong harus membuat ukuran duga tetap diluar bangunan
c. Ukuran ketinggian lantai +0,00 dalam kerja ditetapkan bersama-sama dilapangan.
2. Bowplank
a. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya diserut dan dipadukan pada patok kayu
persegi 5/7 yang tertanam dalam tanah cukup kuat
b. Bagian atas papan bowplank harus waterpass dan siku
c. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 M dari As bangunan
PASAL . 3
PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. Sebelum memulai pekerjaan galian tanah lokasi bangunan yang akan didirikan sudah siap
dibersihkan seluas minimum 3 m keliling bangunan
2. Lebar, dalam dan bentuk galian tanah harus dikerjakan sesuai dengan ukuran yang
tercantum dalam gambar rencana
3. Pekerjaan galian tanah dilakukan untuk lubang pondasi, septictank dan parit
4. Sebelum memulai pekerjaan selanjutnya, pekerjaan galian tanah harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu kepada pengawas lapangan
5. Sebelum memulai pekerjaan galian tanah lokasi bangunan yang akan didirikan sudah siap
dibersihkan seluas minimum 3 m keliling bangunan
6. Lebar, dalam dan bentuk galian tanah harus dikerjakan sesuai dengan ukuran yang
tercantum dalam gambar rencana
7. Pekerjaan galian tanah dilakukan untuk lubang pondasi, septictank dan parit
8. Sebelum memulai pekerjaan selanjutnya, pekerjaan galian tanah harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu kepada pengawas lapangan
PASAL . 4
PEKERJAAN PONDASI
A. BAHAN
1. Kerikil yang digunakan kerikil sungai yang memenuhi syarat SKSNI S-04-1988-F
2. Pasir dipakai pasir sungai memenuhi SKSNI S-04-1989-F
3. Semen dipakai portland cement memenuhi SKNI 0013-81
4. Air yang digunakan dapat dari PAM atau dari sumur gali dengan syarat bahwa air tersebut
harus memenuhi persyaratan dalam SKNI S-04-1989-F.4.1
5. Baja tulang harus memenuhi persyaratan
6. Papan cetakan/mal beton kayu kelas III
7. Batu bata menurut persyaratan SII-0201-78
B. PELAKSANAAN
1. Pekerjaan Pondasi
1.1. Sistem pondasi yang dipakai untuk seluruh bangunan adalah :
Pondasi penghubung balok sloof beton bertulang dan pas. Bata 1 batu campuran 1 pc :
4 ps dengan ukuran sesuai gambar detail dan pondasi setempat beton bertulang yang
peletakannya sesuai gambar rencana.
c. Campuran Beton
- Untuk beton mutu BO dipakai campuran biasa dipakai untuk pekerjaan-
pekerjaan non strukturil dengan mutu beton f’c = 7,4 Mpa (K-100).
- Untuk beton mutu BI dipakai campuran nominal semen, pasir dan kerikil
dengan mutu beton f’c = 14,5 Mpa (K-175)
- Pengukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan + 2,5 %
PASAL . 5
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
A. BAHAN :
1. Besi beton
2. Kawat ikat + Paku biasa
3. Semen
4. Pasir sungai
5. Kerikil sungai
6. Pasir pasang
7. Minyak bekisting
8. Kayu bekisting
B. PELAKSANAAN :
1. Kolom Teras berukuran 20 x 20 cm menggunakan mutu beton f’c = 14,5 Mpa (K-175)
dengan pembesian tulangan pokok 4 10 mm (besi polos) dan beugel 8 200 mm.
2. Kolom praktis berukuran 11 x 11 cm menggunakan mutu beton f’c = 14,5 Mpa (K-175)
dengan
3. Pembesian tulangan pokok 4 10 mm (besi polos) dan beugel 8 200 mm.
4. Reng balok berukuran 11 x 15 cm menggunakan mutu beton f’c = 14,5 Mpa (K-175)
dengan pembesian tulangan pokok 4 10 mm (besi polos) dan beugel 8 200 mm.
5. Pengerjaan beton tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan mesin pengaduk
(MOLLEN).
C. HASIL AKHIR :
1. Siku, tidak terjadi rongga/sarang kerikil, permukaan rata, tidak terlihat pembesian dan
waterpas.
PASAL . 6
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
A. BAHAN
1. Batu bata berukuran maksimal 5 x 10 x 20 cm harus rata pembakaranya. Bila direndam
dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Pemborong wajib memberikan
contoh pada Direksi atau diperiksa kualitasnya yang memenuhi syarat SII-0021-78
Bahan yang tidak memenuhi syarat, Direksi berhak menolaknya.
2. Bila pada setiap pembukaan kantong ternyata semennya sudah lembab dan tidak
dipergunakan menunjukan gejala beku, maka semen tersebut tidak boleh
dipergunakan.
3. Pasir pasang :
- Pasir yang digunakan untuk konstruksi beton yang memenuhi syarat SKNI S-04-
1989-F-1.6-1
- Khusus untuk plasteran, harus dicarikan pasir yang lebih baik
B. PELAKSANAAN
1. Pemborong harus mengerjakan pengukuran bangunan serta letak dinding tembok yang
akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai dengan gambar
2. Pada semua pemasangan batu bata satu sama lainya harus terdapat pengikat yang
sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu-bata yang pecah kecuali sesuai
dengan peraturannya (sudut)
3. Untuk dinding pasangan 1/2 batu bata setiap pertemuan tegak lurus diperkuat dengan
kolom praktis. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 0
4. Sebelum dimulai pasangan dinding, batu bata harus direndam terlebih dahulu dengan
air sampai jenuh. Tebal siar minimum 1 cm dan maksimum 2 cm
5. Sebagai persiapan plasteran, siar harus dikerok sedalam 1 cm supaya cukup mengikat
plasteran yang akan dipasang
6. Pemasangan steling tepat berpijak tidak boleh menembus dinding tembok
7. Dimana diperlukan pasangan pipa air bersih, pipa listrik pada dinding pasangan bata,
terlebih dahulu tersebut dipahat secukupnya
8. Sesudah semua pasangan batu selesai dikerjakan barulah pekerjaan plesteran dimulai
9. Plesteran pada beton yang kelihatan dan memakai adukan 1 pc : 2 psr
10. Semua sudut-sudut dinding tembok diplester adukan 1 pc : 3 psr
11. Pekerjaan plesteran tembok baru boleh dipasang sesudah Penutup atap sudah terpasang
Dibasahi terlebih dahulu
12. Sebelum diplester tembok harus :
Dibersihkan dari kotoran-kotoran
Dibasahi terlebih dahulu
13. Plesteran untuk dinding luar dan dinding dalam adalah adukan 1 pc : 4 psr tebal 1,5 cm
14. Pek. Pas keramik dinding km/wc uk. 25 x 40 cm dengan ketinggian 1,2 m dipasang
sesuai gambar rencana.
PASAL . 7
PEKERJAAN KUZEN
A. BAHAN
1. Kuzen terdiri dari jenis bahan kayu
2. Kusen kayu yang digunakan adalah kayu kelas I dengan ukuran jadi / sesudah diserut halus
sesuai dengan gambar
3. Cat meni
4. Angker kuzen diameter 8 mm
B. PELAKSANAA
1. Untuk setiap kusen pintu dipasang pada setiap sisi yang menempel ketembok dipasang 3
buah angker besi dan pada setiap sisi kuzen jendela yang menempel ketembok dipasang 2
(dua) buah angker dibungkus dengan beton adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl
2. Setiap kedudukan kusen pintu diatas pondasi dipasang besi angker 8 mm, dan dibungkus
dengan neut/umpak beton tidak bertulang. Adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Psr Krl setinggi 10 cm
dari muka lantai
3. Kusen dicat meni secara keseluruhan sebelum dipasang
4. Untuk lebih jelasnya lihat gambar bestek
PASAL . 8
PEKERJAAN RANGKA ATAP
A. PEKERJAAN RANGKA ATAP
a. Rangka atap baja ringan digunakan pada pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Type
38, 4 KK Polsek Seberida.
b. Rangka atap baja ringan dilaksanakan oleh produsen yang berkompeten dibidangnya
yang dilengkapi dengan softwere perhitungan struktur untuk produknya.
c. Material yang digunakan untuk pekerjaan rangka baja ringan harus berkualitas baik
dengan pelapis anti karat sesuai peraturan
d. Pemasangan kuda-kuda baja ringan dilengkapi dengan balok tembok, bracing bawah,
bracing diagonal dan pengikat batang tengah dipasang sesuai gambar rencana.
B. PEKERJAAN RENG
1. Reng untuk rangka baja ringan mengunakan material baja ringan profil B
2. Reng dipasang dengan menggunakan paku skrup standar yang dikeluarkan oleh
produsen kerangka atap baja ringan yang sebelum digunakan harus mendapat
persetujuan dari Direksi
C. PEKERJAAN LESTPLANK
1. Bahan untuk lestplank dari papan 2,5 / 25 kayu kelas II
2. Bentuk dan ukuran lesplank dapat dilihat pada gambar kerja
B. PELAKSANAAN
1. Pelaksana harus menyediakan steger-steger agar pada waktu pemasangan langit-langit
tidak merusak lantai ataupun pekerjaan-pekerjaan lain yang telah selesai. Langit-langit
hanya boleh dipasang setelah semua pekerjaan yang akan ditutup selesai terpasang
2. Perhatikan pemasangan langit-langit, yang berhubungan dengan lampu-lampu, KM/WC,
diffuser-diffuser, AC, Pinggiran-pinggiran, dan sebagainya. Langit-langit yang terpasang,
akan tetapi harus dibuka kembali untuk memperbaiki pekerjaan-pekerjaan yang berada di
atasnya (mekanikal, elektrikal, atau memperbaiki pekerjaan) maka harus dipasang kembali
serta mendapatkan persetujuan dari direksi
3. Pelaksana harus membuat lubang manhole sesuai kebutuhan dengan lokasi-lokasi yang
sudah mendapat persetujuan direksi.
4. Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak penggantung sesuai dengan standar
pabrik.
5. Sambungan antar gypsump harus disambung dengan jointing type setandar gypsum yang
terpakai , dan dicompound dengan serbuk gypsump dicampur dengan alkasit.
6. Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak nampak adanya sambungan.
7. Bagian tepi dipasang list profil gypsump, type list sesuai gambar, pemasangan list harus
menggunakan fischer setiap jarak 70 cm.
8. Sambungan antar list harus benar-benar rata sehingga tidak nampak sambungannya.
B. PELAKSANAAN
1. Instalasi listrik dipersiapkan dengan tegangan 220 volt, pemasangannya harus memakai
Biro instalatur yang sudah diakui/mendapat izin dari perusahaan listrik negara setempat.
2. Kabel-kabel yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku pada perusahaan
listrik negara yang mempunyai SII (standart industri indonesia )
3. Kabel-kabel ditanam dalam tembok dengan memakai pipa PVC (plastik c 5/8”)sedangkan
diatas plafond memakai rel glass
4. Jumlah titik lampu dan stop kontak maupun perletakannya sesuai dengan gambar dan
ketentuan lainnya
5. Sakelar dan stop kontak memakai ebonit putih model vinner menempel pada tembok
setinggi 150 cm
6. Lampu lampu lilin 23 watt dan 18 watt memakai plafond fitting
7. Dalam pekerjaan instalasi listrik termasuk juga pemasangan zekering khas
8. Perincian peralatan listrik adalah sebagai berikut :
a. Sekreng Khas
b. Stop kontak
c. Sakelar tunggal
d. Sakelar double
e. Lampu lilin 23 watt dan 18 watt
f. Stop kontak
B. PELAKSANAAN
1. Timbun tanah dibawah lantai dikerjakan lapis demi lapis dan dipadatkan dengan sistem
manual sampai ketinggian sesuai gambar
2. Diatas timbunan tanah tersebut diurug pasir dengan ketebalan sesuai gambar dipadatkan
dengan cara menggenangi air
3. Pengecoran lantai beton menggunakan cor lantai f’c = 7,4 Mpa (K-100) setebal 5 cm
4. Finishing lantai pas keramik Uk. 40 x 40 cm untuk ruangan dan teras, finishing lantai pas
keramik 25 x 25 cm untuk KM/WC sesuai dengan gambar rencana dibuat secara waterpass
5. Sisa adukan harus dibersihkan
6. Bahan yang baik atau menurut petunjuk pengawas dilapangan
7. Untuk lebih jelasnya lihat gambar
C. HASIL AKHIR YANG DIKEHENDAKI :
1. Lantai ruangan harus rata dan waterpass
2. Lantai harus kuat dan rapi
PASAL . 13
.PEKERJAAN PINTU / JENDELA KAYU
A. BAHAN :
1. Kayu KLS II
2. Paku
3. Kaca mati 5 mm
B. PELAKSANAAN :
1. Pekerjaan pintu, pintu ruangan mengunakan pintu panil sesuai dengan gambar rencana.
2. Pintu Kamar mandi / WC menggunakan pintu fiberglass Lengkap
3. Jendela mengunakan jendela bingkai.
B. PELAKSANAAN
1. Gambar Kerja
Pelaksana (Spesialis) harus membuat gambar kerja (shop drawings) yang
menunjukan jenis kayu pintu, ukuran, besaran, ketebalan dan detail-detail tertentu
dengan skala 1:10 selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan
dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas .
2. Contoh Bahan dan Mock-up
Ajukan contoh bahan/mock-up pengerjaan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya, sebelum memproduksi dalam jumlah yang banyak
3. Pengerjaan
Lakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan. Semua pertemuan
harus runcing, halus dan rata (adu manis) bersih dari segala goresan dan cacat-
cacat lain yang mempengaruhi permukaan pintu. Sambungan harus dibuat dengan
toleransi kecil, hingga menghasilkan sambungan yang rapat dan baik.
a. Perhatikan sisi-sisi daun pintu terhadap kusen dan ambang bawah pintu
terhadap permukaan lantai.
b. Dapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan tersebut
dimulai.
4. Pemasangan daun-daun pintu
a. Kerenggangan daun pintu tunggal terhadap kusen sisi engsel 1.5 mm – 2 mm,
sisi kunci 1.5 mm - 2 mm sedangkan ambang atas dan ambang bawah masing-
masing 1.5 mm dan 2.5 mm.
b. Pasangkan kusen kayu kelas I rata dengan permukaan dinding, disyaratkan tali
air, maka tali air harus rapi, dan sejajar dengan permukaan kusen.
c. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu, engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai, dan ditengah (3
engsel)
d. Handle pintu dipasang setinggi 100 cm (as) dari atas permukaan lantai.
e. Pemasangan daun-daun pintu harus rapih, bersih, dan tidak menimbulkan
getaran apabila diketuk dengan tangan atau benda-benda ringan.
f. Untuk pekerjaan jendela mati dengan penutup kaca harus dibuat sesuai dengan
ukuran gambar kerja
B. PELAKSANAAN
a. Air kotor, WC, dan air bekas dari flordrain disalurkan ke septictank dan sumur resapan
serta saluran kota (riol kota)
b. Semua instalasi plumbing dan drainase harus dilaksanakan sesuai gambar perencanaan
dan persyaratan / peraturan yang berlaku baik secara teknis, perizinan maupun
administrasi.
c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh tenaga-tenaga ahli, terampil
serta berpengalaman
E. PELAKSANAAN
1. Komponen-komponen bangunan yang dicat untuk pekerjaan kayu dan tembo
a. Semua kayu kuda-kuda dan rangka atap diawetkan dengan residu dua kali sapuan
b. Kuzen-kuzen pintu, lisplank kayu, dicat minyak Platon paint/setaraf
c. Plafond playwood dan overstek dicat air tiga kali sapuan
B. PELAKSANAAN :
1. Pondasi Setempat Uk. 80 x 80 cm tebal 15 cm menggunakan mutu beton f’c = 14,5 Mpa
(K-175) dengan pembesian tulangan 12 – 150 mm (besi polos.
2. Kolom Pondasi Uk. 20 x 20 cm menggunakan mutu beton f’c = 14,5 Mpa (K-
175) dengan pembesian tulangan pokok 2 12 mm (besi polos) dan beugel 8 – 150 mm
(besi polos).
3. Balok Sloof Uk. 20 x 20 cm menggunakan mutu beton f’c = 14,5 Mpa (K-175) dengan
pembesian tulangan pokok 2 12 mm (besi polos) dan beugel 8 – 150 mm (besi polos).
4. Kolom Uk. 20 x 20 cm menggunakan mutu beton f’c = 14,5 Mpa (K-175) dengan
pembesian tulangan pokok 2 12 mm (besi polos) dan beugel 8 – 150 mm (besi polos).
5. Ring Balok Tengah & Ring Balok Atas Uk. 20 x 20 cm menggunakan mutu beton f’c =
14,5 Mpa (K-175) dengan pembesian tulangan pokok 2 12 mm (besi polos) dan beugel 8 –
150 mm (besi polos).
6. Plat Beton Tebal 12 cm menggunakan mutu beton f’c = 14,5 Mpa (K-175) dengan
pembesian tulangan 12 – 150 mm (besi polos.
7. Pengerjaan beton tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan mesin pengaduk
(MOLLEN).
8. Pek. Tangga besi dibuat sesuai gambar rencana
C. HASIL AKHIR :
1. Siku, tidak terjadi rongga/sarang kerikil, permukaan rata, tidak terlihat pembesian dan
waterpass
PASAL . 18
PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN SYARAT-SYARAT PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Halaman harus dibersihkan dari semua kotoran, berkas-berkas bahan bangunan dan tanah
selebar 3 M disekeliling bangunan diratakan
2. Pekerjaan bangunan dan halaman harus sudah dalam keadaan siap untuk digunakan, baru
penyerahan pertama dapat dilaksanakan Penyerahan pertama harus dipenuhi antara lain:
a. Seluruh bagian-bagian dari gedung sudah lengkap sesuai spesipikasi, gambar-gambar
rencana dan memenuhi syarat-syarat tehnis
b. Lantai, kaca, cat-catan, pekerjaan atap, peralatan tanah / halaman dan seluruh kotoran telah
dibersihkan
c. Pekerjaan cat-cat sudah dalam garis besarnya, yang tinggal cuma untuk pemyempurnaan
saja.
3. Setelah pekerjaan selesai 100% dan dapat diterima maka dilakukan penyerahan pertama
pekerjaan
4. Penyerahan kedua pekerjaan / terakhir pekerjaan dapat dilaksanakan dengan syarat
a. semua pekerjaan, pembetulan / penyempurnaan, pembersian, kerapian telah selesai, baik
dan sempurna
b. Diserahkan pakai tanda terima yaitu buku tamu dan buku perintah konsultan pengawas
Demikianlah Spesipikasi ini dibuat dan menjadi pedoman didalam pelaksanaan nantinya