Bahaya fisik adalah salah satu jenis bahaya (hazard) yang berkaitan
dengan kesehatan kerja seperti kebisingan, suhu yang ekstrim, radiasi ionisasi,
radiasi nonionisasi, tekanan ekstrim, dan vibrasi yang semuanya merupakan
tekanan-tekanan fisik terhadap tubuh manusia [3]. Bahaya fisik dapat ditemukan
pada lingkungan kerja seorang atau lebih operator. Oleh karena itu, dibutuhkan
penanganan terhadap bahaya fisik untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya
hal tersebut.
Salah satu dampak negatif dari intensitas cahaya yang kurang atau berlebih
adalah kelelahan mata. Menurut Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata dan
disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan
kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama yang biasanya disertai
dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman. Kelelahan mata tersebut tentunya
memiliki tanda-tanda serta karakteristik antara lain mata berair, kelopak mata
berwarna merah, penglihatan rangkap, sakit kepala, ketajaman mata merosot, dan
kekuatan konvergensi serta akomodasi menurun.
Suhu di tempat kerja dapat dipengaruhi dari mesin dan faktor lingkungan
di tempat kerja. Selama tubuh beraktivitas maka tubuh secara otomatis
akan memelihara dan menyeimbangkan antara panas lingkungan yang
diterima dengan panas dari dalam tubuh melalui kehilangan panas dalam
tubuh.
Baca Juga
a. Pengendalian teknik
Merupakan usaha yang paling efektif untuk mengurangi pajanan
lingkungan panas yang berlebihan, dengan cara :
Daftar Pustaka
Subaris, H dan Haryono. 2008. Hygiene Lingkungan Kerja.
Yogjakarta: Mitra Cendekia Press.
Suma'mur, PK. 2014. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
(Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto.
Wahyuni, Sri. 2008. Pengaruh kompensasi, kemampuan dan
lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. DUWA
ATMI MUDA Kudus.
Gesang. 2010. Hubungan Tekanan Panas Dan Beban Kerja Dengan
Kelelahan Pekerja. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.
Harrianto, Ridwan. 2010. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC.