Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANGIN, HUJAN, DAN PERTUMBUHAN TANAMAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah AGROKLIMATOLOGI
Dosen pengampu : Bapak Choirul Umam S. TP. MT

Di susun oleh :

1.Putri Ayu Khumairoh (200311100062)


2.Ahmad Azril Ihza A. (200311100067)
3.Pradina Paramitha R. (200311100068)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2021
ABSTRAK

Peningkatan produktivitas pertanian dapat dipengaruhi oleh berbagai


faktor, salah satunya adalah faktor angain dan curah hujan. Penulisan karya tulis
ini dilatarbelakangi oleh 1) Indonesia merupakan daerah pertanian; 2) Faktor
iklim berpengaruh terhadap produktifitas pertanian; 3) Angin berpengaruh pada
produktifitas pertanian. Salah satu faktor penentu terpenuhinya ketersediaan air
bagi tanaman adalah curah hujan dan hari hujan. Curah hujan dan hari hujan
merupakan faktor iklim yang ikut mengalami penyimpangan dikarenakan
perubahan iklim. Perubahan iklim dapat berdampak negatif maupun positif bagi
pertumbuhan tanaman. Salah satu faktor penentu terpenuhinya ketersediaan air
bagi tanaman adalah curah hujan dan hari hujan. Dalam penulisan makalah ini,
penulis mencoba memberikan informasi mengenai pengaruh angin dan hujan
terhadap produktifitas pertanian atau tarhadap prtumbuhan tanaman. Tujuan
penulisan makalah ini untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
pengaruh angin dan hujan terhadap pertumbuhan tanaman.

ABSTRAC

Increasing agricultural productivity can be influenced by various factors,


one of which is wind and rainfall. The background of this writing is 1) Indonesia
is an agricultural area; 2) climatic factors affect agricultural productivity; 3)
Wind affects agricultural productivity. One of the determining factors for the
fulfillment of water availability for plants is rainfall and rainy days. Rainfall and
rainy days are climatic factors that also experience irregularities due to climate
change. Climate change can have a negative or positive impact on plant growth.
One of the determining factors for the fulfillment of water availability for plants is
rainfall and rainy days. In writing this paper, the author tries to provide
information about the influence of wind and rain on agricultural productivity or
on plant growth. The purpose of writing this paper is to provide information to
readers about the influence of wind and rain on plant growth.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
untuk dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Tanpa adanya berkat dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agroklimatologi


tentang Angin, Hujan, dan Pertumbuhan Tanaman. Makalah ini disusun
berdasarkan pengetahuan yang kami miliki.

Terlebih penulis ingin mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
mendukung dan membantu penulis untuk menyelesaikan makalah khususnya
Bapak Choirul Umam S. TP. MT yang telah membimbing dan membekali dalam
membuat makalah ini yang berjudul “ANGIN, HUJAN, DAN PERTUMBUHAN
TANAMAN.”

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk
memberikan masukan baik berupa kritikan maupun saran untuk membuat makalah
ini menjadi lebih baik dari segi isi baik segi yang lainnya. Penulis mohon maaf
bila ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca.

Bangkalan , 25 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................i

ABSTRAC ..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................1

1.3 Tujuan ..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3

2.1 Definisi Angin ..................................................................................3

2.2 Definis Hujan ...................................................................................4

2.3 Peran Dan Pengaruh Angin Terhadap Tanaman ................................4

2.4 Peran Dan Pengaruh Hujan Terhadap Tanaman ................................6

BAB III PENUTUP ...........................................................................................7

3.1 Kesimpulan ......................................................................................7

3.2 Saran ................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Iklim mempunyai peranan yang penting dalam mendukung pertumbuhan dan


produksi tanaman. Salah satu unsur iklim yang berperanan penting adalah curah
hujan. Peranan curah hujan tergantung pada distribusinya dalam penentuan suatu
usaha tani. Informasi iklim yang akurat sangat diperlukan dalam mendukung
pembangunan pertanian (Estiningtyas, dkk., 2000). Menurut dinamika hidrologi,
hujan menjadi salah satu dari sumber air utama. Secara alami proses hujan
dihasilkan dari sebuah proses kondensasi uap air di udara yang nantinya akan
menjadi awan. Salah satu sektor yang bergantung pada hujan atau kondisi cuaca
adalah sektor pertanian. Kondisi curah hujan ekstrim yang terjadi pada sektor
pertanian dapat mengakibatkan kegagalan panen (Faradiba, 2018). Kegagalan
panen yang terjadi secara global dapat berdampak pada penurunan produktifitas
maupun kualitas produksi di sektor pertanian. Begitupula jika kekurangan curah
hujan akan berpotensi lahan kering dan tanaman akan mengalami kekeringan
yang berpeluang gagal panen.

Angin merupakan salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap
lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan
mempengaruhi unsur cuaca yang lain seperti suhu, kelembaban udara maupun
pergerakan awan. Dengan adanya angin maka akan membantu dalam
penyerbukan tanaman dan pembanihan alamiah. Namun kelemahannya juga akan
terjadi penyerbukan silang dan penyebaran benih gulma yang tidak dikehendaki.
Selain itu angin merupakan salah satu penyebar hama dan patogen yang dapat
mempertinggi serangan hama dan penyakit yang akan sangat merugikan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu angin dan hujan?
2. Bagaimana peran dan pengaruh angin terhadap pertumbuhan tanaman?
3. Bagaimana peran dan pengaruh hujan terhadap pertumbuhan tanaman?

1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui tentang angin dan hujan
2. Mengetahui tentang peran dan pengaruh angin terhadap pertumbuhan
tanaman
3. Mengetahui tentang peran dan pengaruh hujan terhadap pertumbuhan
tanaman.

2
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Definisi Angin

Angin adalah udara yang bergerak (berpindah) dari daerah yang


bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan lebih rendah atau dari daerah
yang memiliki suhu/temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Angin
dalam agroklimatologi mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pemindahan
panas dan pemindahan uap air. Disamping itu angin juga mempunyai peranan
penting dibidang lain, misalnya dalam penerbangan dan pelayaran ditentukan
oleh kecepatan dan arah angin. Dalam bidang pertanian angin juga
mempunyai peranan yang penting yaitu membantu dalam proses penyerbukan
pada tumbuhan berbunga.

Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi


lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena
udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke
tanah. Di atas tanah udra menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya
udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.

Angin adalah gerakan massa udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke
daerah yang bertekanan rendah. Seorang ahli cuaca dari negara Perancis
bernama Bays Ballot mengemukakan sebuah teori yang berhubungan dengan
gerakan angin. Hukum Bays Ballot berbunyi :

1. Angin bergerak dari daerah yang bertekanan udara maksimum ke


daerah yang bertekanan minimum.
2. Di belahan bumi utara angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di
belahan bumi bagian selatan arahnya dibelokkan ke kiri.

Angin yang bertiup dapat diukur kecepatannya dengan alat yang disebut
anemometer. Jika perbedaan udara di dua tempat sangat besar, maka akan

3
bertiup angin kencang. Sedangkan faktor terjadinya angin ada 4 tahap
diantaranya gradien barometris, letak tempat, tinggi tempat dan waktu.

2.2 Definis Hujan


Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari
alam yang terdapat di atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan
es. Hujan berasal dari uap air di atmosfer, sehingga bentuk dan jumlahnya
dipengaruhi oleh faktor klimatologi seperti angin, temperatur dan tekanan
atmosfer. Uap air tersebut akan naik ke atmosfer sehingga mendingin dan
terjadi kondensasi menjadi butir-butir air dan kristal-kristal es yang akhirnya
jatuh sebagai hujan (Bambang Triatmojo, 1998). Secara alami proses hujan
dihasilkan dari sebuah prose kondensasi uap air di udara yang nantinya akan
menjadi awan. Pada suatu kondisi tertentu, awan tersebut akan menghasilkan
hujan. Hujan sangat bergantung kepada kondisi cuaca yang terjadi )Mulyono,
2014).
Jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi dapat diukur dengan
menggunakan alat penakar hujan. Distribusi hujan dalam ruang dapat
diketahui dengan mengukur hujan beberapa lokasi pada daerah yang ditinjau,
sedangkan distribusi waktu dapat diketahui dengan mengukur hujan
sepanjang waktu. Satuan curah hujan selalu dinyatakan dalam satuan
milimeter atau inchi namun untuk di Indonesia satuan curah hujan yang
digunakan adalah dalam satuan milimeter (mm).
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat
yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1
(satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang
datar, tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak
satu liter. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka
waktu tertentu. Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan
kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan banjir, longsor dan
efek negatif terhadap tanaman.
2.3 Peran Dan Pengaruh Angin Terhadap Tanaman
Angin secara tidak langsung mempunyai efek sangat penting terhadap
produksi tanaman pangan melalui angkutan air dan suhu udara. Angin dapat

4
membantu dalam menyediakan karbondioksida untuk pertumbuhan tanaman,
selain itu juga mempengaruhi suhu dan kelembapan tanah (Tjasyono, 1999).
Angin mempengaruhi laju transpirasi, laju evaporasi, dan ketersediaan
karbondioksida di udara. Tanaman akan mengalami kemudahan dalam
mengambil karbondioksida di udara pada kecepatan udara antara 0,1 hingga
0,25 m/s.
Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti suhu yang
optimum dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya,
kelembapan udara yang berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah
dan penguapan permukaan daun, maupun pergerakan awan, membawa uap air
sehingga udara panas menjadi sejuk dan juga membawa gas gas yang sangat
dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Menurut Kartasapoetra (1993), pengaruh angin terhadap tanaman antara
lain:
1. Mempercepat hilangnya air dan cenderung mengeringkannya.
2. Membantu pengenaan tepung sari/pembuahan.
3. Mendorong penyebaran penyakit.

Ditinjau dari segi keuntungannya angin sangat membantu dalam


penyerbukan tanaman, angin akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif,
membantu terjadinya persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan
pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk
menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan
pengangkaran benih dan akan menimbulkan penyerbukan silang.

Dilihat dari segi kerugiannya, angin yang kencang dapat menimbulkan


bahaya dalam penyerbukan, karena angin bijimya tidak bisa menjadi murni,
sehingga tanaman perlu diisolasi. Selain itu, juga dapat menyebarkan hama
penyakit seperti perkembangan jamur. Serangga patogen cenderung akan
meluas bila kelembapan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
patogen dipencarkan oleh angin.

Angin mempengaruhi iklim mikro tanaman dengan mempengaruhi


temperatur, kelembapan udara dan evaporasi di sekitar tanaman. Sering pula

5
terjadi kerusakan mekanis pada tanaman yang mempunyai kecepatan angin
tidak begitu besar. Angin hampir tidak bisa dikendalikan. Perlu adanya suatu
pengelolaan lingkungan karena adanya pengaruh angin yang sangat komplek
ini. Salah satu upaya yang dapat dilkukan yaitu menghindari adanya pengaruh
yang tidak dikehendaki, misalnya penanaman tanaman sejenis agar tidak
terjadi penyerbukan silang.

2.4 Peran Dan Pengaruh Hujan Terhadap Tanaman


Iklim mempunyai peranan yang penting dalam mendukung pertumbuhan
dan produksi tanaman. Salah satu unsur iklim yang berperan penting adalah
curah hujan. Peranan curah hujan tergantung pada distribusinya dalam
penentuan suatu usaha tani. Informasi iklim yang akurat sangat diperlukan
dalam mendukung pembangunan pertanian ( Estiningtyas, dkk., 2000).
Curah hujan memberikan pengaruh terhadap proses pertumbuhan dan
produksi tanaman pangan. Hal tersebut disebabkan karena hujan
menghasilkan air yang bermanfaat sebagai pengangkut unsur hara dari tanah
ke akar tumbuhan untuk kemudian dilanjutkan ke bagian yang lainnya.
Mengingat curah hujan merupakan unsur iklim yang fluktuasinya tinggi dan
pengaruhnya terhadap produksi tanaman cukup signifikan. Jumlah curah
hujan secara keseluruhan sangat penting dalam menentukan hasil (Anwar et
al, 2015), terlebih apabila ditambah dengan peningkatan suhu, peningkatan
suhu yang besar daat menurunkan hasil. Peningkatan curah hujan di suatu
daerah berpotensi menimbulkan banjir, sebaliknya jika terjadi penurunan dari
kondisi normalnya akan berpotensi terjadinya kekeringan. Kedua hal tersebut
tentu akan berdampak buruk terhadap metabolisme tubuh tanaman dan
berpotensi menurunkan produksi, hingga kegagalan panen.
Air hujan mengandung senyawa Nitrogen, sehingga baik untuk
pertumbuhan tanaman. Seperti yang kita ketahui bahwa sekitar 78%
kandungan udara adalah nitrogen. Meskipun nitrogen banyak tersedia di
udara, namun nyatanya tumbuhan tidak bisa menyerap secara langsung.
Namun dalam daur nitrogen, air hujan mempunyai peran penting dalam
mentansfer nitrogen dari langit ke tanah. Oleh sebab itu hujan juga
berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara bagi tanaman.

6
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Angin adalah udara yang bergerak) dari daerah yang bertekanan tinggi
ke daerah yang bertekanan lebih rendah. Hujan merupakan salah satu bentuk
presipitasi uap air yang berasal dari alam yang terdapat di atmosfer. Angin
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu Mempercepat
hilangnya air dan cenderung mengeringkannya, Membantu pengenaan
tepung sari/pembuahan. Mendorong penyebaran penyakit. Sedangkan untuk
hujan mempunyai peran terhadap tanaman seperti akan membawa air dan
pengaruh suhu tanah dengan lingkunganya juga hujan membawa nitrogen
untuk membantu tanaman .

3.2 Saran
Dari makalah ini kita dapat mengambil ilmu bahwa angin dan hujan
mempunyai peran dan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman oleh karena
itu kita harus mengenal dan memahami dari manfaat dan permasalahan
materi angin dan hujan ini sehingga kita bisa memanfatkan sepenuhnya
sumber daya alam ini untuk perkembangan tanaman yang lebih baik

7
DAFTAR PUSTAKA

Faradiba (2020) Analisis Pola Curah Hujan Terhadap Produktifitas Tanaman Padi
Sawah di Provinsi Jawa Barat : Jurnal EduMatSains :Jakarta

Karyati (2019) Mikroklimatologi Hutan Mulawarman University


Press. Samarinda.

SUCIANTINI (2015) Interaksi iklim (curah hujan) terhadap produksi tanaman


pangan di Kabupaten Pacitan : PROS SEM NAS MASY BIODIV
INDON : Bogor

Sudira P.(2017) Modifikasi iklim mikro untuk meningkatkan produksi pertanian


melalui pematahan angina : agri tech Vol 4, No 2,3, & 4 : yokyakarta
https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/18975/12257

Thacher M. Manurung, Irsal, Haryati (2015) Pengaruh Curah Hujan dan Hari
Hujan Terhadap Produksi Tanaman Karet(Hevea brasiliensis Muell-Arg.)
Umur 6, 10 dan 14 Tahun pada PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate
Dolok Merangir : Jurnal Online Agroekoteaknologi : Medan

Anda mungkin juga menyukai