Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ORGANISASI SOSIAL

KELOMPOK 3
ANGGOTA :

ERA FASIRA (PO713211201062)

GITA AMELISA (PO713211201064)

HANA DWI SAFITRI (PO713211201065)

HERLINDA BINTI BAKRI (PO713211201066)

KEYSHA RESTIASARI LONDONG ALLO (PO713211201068)

KHUSNUL KHOTIMAH (PO713211201069)

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini bisa tersusun sampai selesai. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terimakasih atas segala bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
didalam memberikan sumbangan baik materi ataupun pikirannya tersebut.

Dan harapan kami semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya bisa memperbaiki ataupun
menambah bentuk isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan suatu pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Oleh karenanya kami begitu
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi sebuah
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, November 2020

i
DAFTAR ISI

Sampul
Kata pengantar ……………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………… ii

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………….. 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Definisi organisasi sosial ………………………………………… 3


B. Hakekat organisasi sosial ……………………………………….. 3
C. Proses terbentuknya organisasi sosial ………………………… 3
D. Peranan organisasi sosial ……………………………………….. 5
E. Ciri-ciri organisasi sosial ………………………………………… 5
F. Sasaran organisasi sosial ………………………………………. 6
G. Jenis-jenis organisasi sosial …………………………………….. 8
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 9
B. Saran ……………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun dalam


kehidupannya harus berkelompok dan bermasyarakat. Manusia tidak
dapat berdiri sendiri, namun bergantung kepada orang lain. Manusia tanpa
manusia lainnya tidak akan bisa bertahan hidup. Dalam kehidupannya
dengan manusia lain manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
dan orang lain, karena manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup
dengan orang lain. Dengan demikian manusia itu merupakan bagian dari
suatu organisasi sosial, karena hampir seluruh kegiatan yang dilakukan
oleh manusia berkaitan dengan oranglain.

Tentunya manusia memiliki tujuan dalam hidupnya. Untuk


memenuhi tujuan itu, manusia melakukan berbagai macam cara. Salah
satunya adalah membentuk organisasi-organisasi. Di sekitar kita terdapat
banyak sekali organisasi, baik itu organisasi resmi maupun organisasi
sosial. Berbagai macam organisasi itu dibentuk tentunya untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Oleh karenanya, untuk
mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang
tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi
setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma
akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial
terbentuk.

Organisasi sosial manusia mewujudkan diri dalam bentuk kelompok


sosial. Dalam hubungan antar manusia dengan manusia lain yang
terpenting adalah reaksi yang timbul akibat hubungan-hubungan timbal
balik antara sesama manusia. Reaksi tersebut menyebabkan tindakan
seseorang menjadi bertambah luas wawasannya.

Manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau


keinginan pokok yaitu Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain
di sekelilingnya yaitu masyarakat, dan keinginan untuk menyatu dengan
alam yang ada disekelilingnya.untuk dapat menghadapi dan
menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut, manusia
menggunakan akal, pikiran dan perasaannya. Organisasi sosial atau
social organization di dalam kehidupan manusiaini, merupakan himpunan
atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.

1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yang akan
dibahas dalam laporan ini adalah :
1) Apa yang dimaksud dengan organisasi sosial?
2) Bagaimana proses terbentuknya organisasi sosial ?
3) Bagaimana peranan organisasi sosial ?
4) Apa sajakah ciri-ciri organisasi sosial?
5) Apa sasaran-sasaran yang ingin dicapai sebuah organisasi sosial?
6) Apa saja jenis-jenis organisasi sosial?

3. Tujuan Penulisan
1) Agar mengetahui apa itu organisasi sosial
2) Agar mengetahui proses terbentuknya organisasi sosial
3) Agar mengetahui peranan organisasi sosial
4) Agar mengetahui ciri-ciri organisasi sosial
5) Agar mengetahui sasaran organisasi sosial
6) Agar mengetahui jenis-jenis organisasi sosial

2
BAB. 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Organisasi Sosial


Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut
dengan Asosiasi

B. Hakekat Organisasi Sosial

Keberadaan organisasi sosial tidak lepas dari adanya nilai dan


norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik,
dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh
karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan
aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma
inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan
bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma.
Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma
yang telah mengalami proses institutionalization menghasilkan
organisasi sosial.

C. Proses Terbentuknya Organisasi Sosial

Pada awalnya organisasi sosial terbentuk dari norma-norma yang


dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya
lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan ,
kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma
kemasyarakatan.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma
tersebut :
1. Diketahui
2. Dipahami dan dimengerti
3. Ditaati
4. Dihargai

3
Organisasi sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan
untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang
disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki
hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda.
Organisasi yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut
dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan
perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan,
tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi
memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak.

Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga


lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan
istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan
istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini
dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang
mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu
sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-
aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus
dalam kehidupan masyarakat.

Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata


sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan
susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini tidak mem-
persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut.

Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi


bagi kehidupan sosial.

Fungsi-fungsi tersebut antara lain:


a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap
dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang
menyangkut kebutuhan pokok.
b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk
mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.

Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata


cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan
antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu,
lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat
sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap
masyarakat menginginkan keteraturan hidup.

4
D. Peranan Organisasi Sosial
Suatu organisasi mempunyai arti penting dalam masyrakat ,
karena organisasi dapat membantu/mengajak masyarakat untuk lebih
aktif dalam lingkungan dan kehidupannya, organisasi bisa sebagai
pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan
bermasyrakat ,yang paling utama organisasi merupakan tempat
/wadah aspirasi dari seklompok individu yang berbeda beda contohnya
adalah komunitas pecinta bus ,yaitu bismania community ,komunitas ini
merupakan seuatu wadah tempat berkumpul ,sharing ,para penggemar
bus dari seluruh penjuru indonesia .organisasi juga bisa dapat
digunakan sebagai tempat pengontrolan /pengawasn terhadap
kebijakan kebijakan dan kerja dari sebuah pemerintahan yang sedang
berjalan .atau bisa disebut organisasi berbasis politik .organisasi bisa
menjadi penyokong dalam suatu pemerintahan .

Maka dari itu , banyak yang bisa kita dapatkan dari sebuah
organisasi. Kita dapat menuangkan ide positif , aspirasi kita ,dan
dengan organisasi kita bisa mendpatkan arti pentingnya kebersamaan
dalam mencapai sebuah tujuan bersama .

E. Ciri-Ciri Organisasi Sosial

Ciri-ciri organisasi sosial antara lain :


1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti
yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan
pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah
disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah
organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan
kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh
masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas.
Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan
pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri,
dan lain sebagainya.

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki


ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas, merupakan organisasi sosial yang menunjuk kepada
adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi,
dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya
suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida,

5
artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan
kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota
biasa pada organisasi tersebut.

F. Sasaran Organisasi Sosial

Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin


dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi
menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria
organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya
adalah:
1. Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations),
yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang
profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu
siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari
penerima servis.
2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic
organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan
jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.

a. Berdasarkan Proses Pembentukan

Berdasarkan proses pembentukannya organisasi sosial dibagi


menjadi dua, yaitu:
1. Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan
dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan
otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung
jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana
bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung.
Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi
masing-masing anggotanya.
2. Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat
dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap
kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi
anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar
anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan
tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah
pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama.

b. Berdasarkan Tujuannya

6
Berdasarkan Tujuan dibentuknya organisasi sosial dibagi menjadi
dua, yaitu:

1. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah organisasi yang mempunyai tujuan
sosial. Organisasi semacam ini tidak berharap keuntungan
dalam bentuk materi. Tujuan utama organisasi ini untuk
melayani kepentingan masyarakat, tanpa menghitung untung
rugi. Organisasi semacam ini banyak muncul di tengah-tengah
masyarakat.. Contoh organisasi sosial adalah organisasi
dalam bentuk yayasan penyandang cacat, panti asuhan,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lain-lain.
2. Organisasi Bisnis
Organisasi yang tujuannya mendapatkan keuntungan.
Organisasi bisnis semacam ini dikelola oleh perusahaan
perseorangan dan ada pula yang berupa perusahaan milik
bersama. Kegiatan semacam ini bisa berupa perusahaan
produksi, perdagangan, maupun jasa.

c. Berdasarkan Hubungannya Dengan Pemerintah


Berdasarkan hubungan dengan pemerintah organisasi sosial
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Organisasi Resmi
Organisasi resmi adalah organisasi yang terdaftar di lembaga
pemerintahan.
Organisasi ini bisa langsung dibentuk oleh pemerintah atau
berhubungan dengan pemerintahan. Organisasi yang
langsung dibentuk oleh pemerintahan karena segala aturan
dan pelaksanaanya diatur langsung oleh pemerintah. Tetapi
tidak dibentuk oleh pemerintahan. Kegiatan ini memiliki
hubungan yang erat untuk membantu kelancaran dan
pelaksanaan dalam kegiatan pemerintahan.
2. Organisasi Tidak Resmi
Organisasi tidak resmi adalah organisasi yang tidak ada
hubungannya dengan pemerintahan dan tidak terdaftar di
pemerintahan.

d. Menurut Hicks
Organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan
organisasi sekunder menurut Hicks:

1. Organisasi Primer
Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara
lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka

7
berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada
kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari
organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
2. Organisasi Sekunder
Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat
intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini
tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka
memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa
gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh
organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan
dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju
mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

G. Jenis – jenis Organisasi Sosial


1. Organisasi Normatif
Adalah pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota
lebih dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif).
Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
2. Organisasi Utilitarian
Adalah pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan
kekuasaan utilitarian. Partisipasi anggota berdasarkan komitmen
perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan
untung rugi.
3. Organisasi Koersi
Adalah pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam
mengawasi anggotanya. Koersi adalah segala jenis paksaan,
ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain.

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua


macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian
tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur

8
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan- tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
B. Saran
Dalam membentuk organisasi sosial, sebaiknya harus benar-
benar memikirkan tujuan yang ingin dicapai. Apa itu benar-benar
bermanfaat besar bagi para anggota pada khususnya dan bagi
masyarakat pada umumnya. Sehingga organisasi sosial tersebut bisa
sangat berguna bagi masyarakat sosial. Dengan selesainya makalah
ini diharapkan dapat menjadi suatu sumber informasi dan kajian
khususnya dalam masalah organisasi sosial dan kehidupan
masyarakat.

9
Daftar pustaka
http://adinut.blogspot.com/2014/04/makalah-organisasi-sosial-matkul.html

https://www.google.com/search?q=makalah+organisasi+sosial&rlz=1C1SQJL_idID9
13ID913&oq=&aqs=chrome.1.69i59i450l8.18824j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai