Anda di halaman 1dari 13

PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

MAKALAH KELOMPOK 7

Nama : 1. Aprida Valentina Hutagalung (5193331002)


2. Egia Prananta Pinem (5193331003)
3. Wira Riski Dianda Siregar (5193131029)
4. Avonsius Sinaga (5193131021)
5. Samuel Saragi (5193331004)
Kelas : PTE A stanbuk 2019
Matakuliah : PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat,anugerah dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah Pengaman Generator ini dengan sebaik-baiknya. Dalam
penyelesian makalah ini tak kurang hambatan dan kesulitan yang kami hadapi, namun
berkat dukungan adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka makalah ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika penulis mengucapkan
terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu khususnya kepada dosen
pengampu matakuliah sistem proteksi bapak Drs. Dadang Mulyana, M.Pd
kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan danpeningkatan selanjutnya.

Sidikalang, 02 September 2021

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. ii
Bab I…………………………………………………………………………………………….. 1
A. Latar belakang…………………………………………………………………………. 1
B. Permasalahan………………………………………………………………………….. 1
Bab II………………………………………………………………….………………………… 2
A. Konsep Materi………………………………………………………………………….. 2
B. Uraian Materi…………………………………………………………..……………….. 2
Bab III…………………………………………………………………………………………… 8
A. Pertanyaan……………………………………...……………………..……………….. 8
B. Jawaban…………………………………….………….……………………………….. 8
BAB IV……………………………….…………………………………………………………. 9
A. Kesimpulan…………………………………….………………….…………………… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Generator merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik
karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, sehingga kinerja dan keandalannya adalah suatu hal yang sangat penting.
Generator mempunyai konstruksi yang kompleks dan besar sehingga biaya yang harus
dikeluarkan untuk pemeliharaan dan perbaikan jika mengalami kerusakan sangat besar.
Pentingnya peran generator dan besarnya biaya perbaikan generator menuntut
adanya sistem proteksi yang sangat andal. Sistem proteksi harus dapat melindungi
generator dari gangguan yang terjadi. Gangguan ini dapat berupa gangguan luar
generator (jaringan kelistrikan) maupun dari dalam generator itu sendiri. Sistem proteksi
generator harus memenuhi dua kriteria, yaitu harus cukup sensitif untuk mendeteksi
semua jenis gangguan pada generator, sedangkan di sisi lain tidak mengganggu
jalannya sistem saat terjadi gangguan yang tidak parah.
Proteksi generator listrik sangat diperlukan dalam sistem tenaga listrik. Dengan
proteksi yang bagus, maka generator tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan
yang bersifat sementara. Jika proteksi generator listrik baik, maka nilai ekonomis dapat
diperoleh karena jika dalam suatu generator terjadi gangguan, maka kerusakan
peralatan tidak dapat menyebar keperalatan yang lain dikarenakan ada sebuah proteksi
transmisi. Nilai ekonomis dan aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang
dimaksud adalah tidak membahayakan manusia yang berada disekitar pembangkit
tenaga listrik sehingga manusia yang berada disekitar pembangkit tidak mengalami
gangguan kesehatan maupun gangguan material.
B. Permasalahan
Untuk menjaga keandalan dari kerja generator, maka dilengkapilah generator
dengan peralatan-peralatan proteksi. Peralatan proteksi generator harus betul-betul
mencegah kerusakan generator, karena Kerusakan generator selain akan menelan
biaya perbaikan yang mahal juga sangat mengganggu operasi sistem proteksi
generator juga harus mempertimbangkan pula proteksi bagi mesin penggeraknya,
karena generator digerakkan oleh mesin penggerak mula. Kehandalan suatu sistem
tenaga listrik dipengaruhi oleh adanya gangguan dalam sistem tersebut. Dalam
melaksanakan pembangkitan, penyaluran, dan distribusi tenaga listrik, gangguan tidak
dapat dihindari karena disebabkan oleh alam maupun yang disebabkan karena
kegagalan isolasi peralatan listrik itu sendiri. Dengan demikian, generator perlu
dilengkapi dengan suatu sistem proteksi yang handal agar gangguan-gangguan
tersebut dapat di minimalisir dan untuk mencegah kerusakan yang dapat terjadi pada
generator itu sendiri.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Materi

PENGAMAN
GENERATOR

JENIS -
TUJUAN JENIS
GANGGUAN
GENERATOR

FUNGSI
B. Uraian Materi
Generator merupakan sumber energi listrik didalam sistem tenaga listrik, maka perlu
diproteksi dari semua gangguan jangan sampai mengalami kerusakan karena
kerusakan generator akan sangat mengganggu penyediaan tenaga listrik. Tetapi dilain
pihak dari segi selektifitas pengamanan sistem diharapkan agar PMT (Pemutus
Tenaga/Circuit Breaker) generator tidak mudah trip terhadap gangguan dalam sistem,
karena lepasnya generator dari sistem akan mempersulit jalannya operasi sistem
tenaga listrik.
Pengamanan generator secara garis besar terdiri dari:
1. Pengamanan terhadap gangguan diluar generator, Gangguan diluar generator
yang belum diamankan adalah gangguan di rel, pengamanan yang dibutuhkan
bersifat back-up. Oleh karena itu untuk gangguan di rel yang langsung
berhubungan dengan generator pengamanan yang terpenting adalah relai arus
lebih. Untuk generator yang besar perlu ditambah relai arus urutan negative
2. Pengamanan terhadap gangguan yang terjadi didalam generator. Gangguan
dalam generator secara garis besar ada 5 macam, yaitu :
1) hubung singkat antara fasa,
2) hubung singkat fasa ke tanah,
3) suhu tinggi ,
4) penguatan hilang , dan
5) hubung singkat dalam sirkit rotor
3. Pengamanan terhadap gangguan dalam mesin penggerak yang memerlukan
pelepasan PMT (Pemutus Tenaga/Circuit Breaker) generator. Gangguan dalam
mesin penggerak ada kalanya memerlukan trip dari PMT generator, misalnya
apabila tekanan minyak terlalu rendah maka mesin penggerak perlu segera
dihentikan karena tekanan minyak terlalu rendah dapat menimbulkan kerusakan
bantalan. Untuk menghindarkan tetap berputarnya generator sebagai akibat
daya balik yang merubah generator menjadi motor, maka PMT (Pemutus
Tenaga/Circuit Breaker) generator perlu ditripkan. Begitu pula apabila suhu air
pendingin pada mesin PLTD atau PLTU menjadi terlalu tinggi maka mesin PLTD
atau PLTU tersebut perlu segera dihentikan dan PMT (Pemutus Tenaga/Circuit
Breaker) generator harus juga di trip-kan. Trip dari PMT (Pemutus Tenaga/Circuit
Breaker) generator karena tekanan minyak pelumas terlalu rendah, atau karena
suhu air pendingin terlalu tinggi dilakukan oleh relai mekanik.
a) Tujuan dari Pengaman Generator
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator,
jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi
abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih,
frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Dengan kata lain sistem proteksi itu bermanfaat untuk:
a. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatanperalatan akibat
gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat
proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada
kemungkinan kerusakan alat.
b. Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi sekecil
mungkin.
c. Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada
konsumen dan juga mutu listrik yangbaik.
d. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
b) Fungsi Pengaman Generator
Sistem proteksi harus dapat melindungi generator dari gangguan yang terjadi
gangguan ini dapat berupa gangguan dari luar generator atau jaringan kelistrikan
maupun gangguan dari dalam generator itu sendiri.
Berikut adalah beberapa fungsi proteksi atau pengaman generator:
 Phasa ke tanah yang menimbulkan bunga api dan merusak isolasi dan inti besi
adalah kerusakan serius yang perbaikannya dilakukan secara total. Gangguan
jenis ini meskipun kecil harus segera diproteksi.
 Rotor hubung tanah/field ground, Pada rotor generator yang belitannya tidak
dihubungkan oleh tanah (ungrounded system). Bila salah satu sisi terhubung ke
tanah belum menjadikan masalah.
 Tetapi apabila sisi lainnya terhubung ke tanah, sementara sisi
sebelumnyatidakterselesaikan maka akan terjadi kehilangan arus pada sebagian
belitan yang terhubung singkat melalui tanah. Akibatnya terjadi
ketidakseimbangan fluksi yang menimbulkan vibrasi yang berlebihan serta
kerusakan fatal pada rotor.
 Kehilangan medan penguat/Loss of excitation, Hilangnya medan penguat akan
membuat putaran mesin naik, dan berfungsi sebagai generator induksi. Kondisi
ini akan berakibat pada rotor dan pasak (slot wedges).
c) Jenis-jenis Gangduan Pengaman generator
a. Gangguan-gangguan dari luar generator
Penyebab gangguan utama dari luar yang melewati sistem adalah petir, yang
sering disambar petir adalah saluran udara transmisi dan saluran distribusi. Untuk
menghadapi ganggaun diluar pusat listrik, maka PMT (Pemutus Tenaga/Circuit
Breaker) yang dipasang dari saluran dilengkapi dengan relay-relay. Untuk gangguan di
rel yang langsung berhubungan dengan generator, maka relay arus lebih merupakan
pengaman utama. Tetapi bila ada pengaman rel difrensial, maka relay arus lebih
merupakan pengaman back-up. Gangguan diluar generator dapat menimbulkan arus
urutan negatif, yang selanjutnya arus ini dapat menimbulkan pemanasan yang
berlebihan pada generator. Oleh karena itu pada generator dengan daya besar dipakai
relay urutan negatif.
b. Gangguan dari dalam generator
Ganguan dalam generator secara garis besarnya ada 5 macam yaitu :
Hubung singkat antara fasa
Gangguan ini terjadi bila isolasi antar fasa rusak bisa terjadi dalam stator generator
maupun diluar stator generator. Untuk melindungi generator dari gangguan ini dipakai
relay difrensial yang segera men-trip PMT (Pemutus Tenaga/Circuit Breaker) generator,
PMT (Pemutus Tenaga/Circuit Breaker) arus medan penguat dan memberhentikan
mesin penggerak generator. Hal ini diperlukan untuk menghentikan sama sekali GGL
yang dibangkitkan dalam stator generator, sehingga hubung singkat antar fasa dapat
segera berhenti.
Gambar prinsip relay difrensial:

Relay difrensial tidak dapat menghindarkan terjadinya gannguan hubung singkat


antar fasa, tetapi hanya dapat mendeteksi dan kemudian memberhentikan hubung
singkat antar fasa yang terjadi, untuk menghindarkan kerusakan generator yang lebih
besar.
Hubung singkat fasa ke tanah
Gangguan ini tidak dapat dideteksi oleh relay difrensial bila titik netral generator
tidak ditanahkan. Oleh karenanya ada relay hubung tanah untuk melindungi generator
terhadap gangguan hubung tanah. Pada gambar berikutnya diperlihatkan pengaman
generator terhadap gangguan hubung tanah yang titik netralnya tidak ditanahkan
sehingga perlu dipasang transformator tegangan dan yang titik netralnya ditanahkan
dengan melewati tahanan.
Keterangan :
(a) Gambar relay hubung tanah (GF) yang titik netral dari generator tidak ditanahkan
dengan pemasangan transformator tegangan
(b) Gambar relay hubung tanah (GF) yang titik netral dari generator ditanahkan melalui
tahanan (R).
Untuk pengaman generator yang ttitk netralnya tidak ditanahkan perlu dipasang
transformatortegangan yang berfungsi mendeteksi kenaikan tegangan titik netral
terhadap tanah dan selanjutnya akan menyebabkan relay hubung tanah (GF) bekerja.
Tegangan titik netral terhadap tanah akan naik bila ada gangguan hubung tanah dan
selanjutnya akan menyebabkan relay (GF) bekerja.
Suhu tinggi
Hal ini bisa terjadi pada stator atau pada bantalan generator, yang menyebabkan
kenaikan suhu tersebut karena pembebanan lebih pada generator yang terlalu lama,
ventilasi yang kurang sempurna atau karena banyak kotoran yang menempel pada
isolasi lilitan stator sehingga menghambat pelepasan panas lilitan stator. Aliran minyak
pelumas yang kurang baik juga bisa menyebabkan suhu yang tinggi. Untuk
mengamankan generator terhadap masalah suhu yang tinggi, dipakai relay suhu yang
pada tahap pertama membunyikan alarm dan pada tahap berikutnya men-trip PMT
(Pemutus Tenaga/Circuit Breaker) generator.
Penguatan hilang
Bila terjadi gangguan pada rangkaian arus penguat, sehingga medan penguat
generator menjadi lemah atau hilang, maka generator mengalami kondisi “out of step”
atau lepas dari sinkronisasinya dengan sistem dan dapat menimbulkan gangguan
dalam sistem khususnya. Oleh karenanya pada generator yang mempunyai daya relatif
besar disediakan Loss of Field relay untuk mencegah terjadinya situasi out of step
tersebut diatas dengan jalan men-trip PMT (Pemutus Tenaga/Circuit Breaker) generator
bila arus penguat hilang atau menjadi terlalu lemah oleh karena ada gangguan pada
sirkit arus penguat.
Hubung singkat dalam sirkit rotor
Pada gangguan ini generator akan mengalami Loss of Field relay dan juga sirkit
rotor dan rotor generator dapat mengalami kerusakan. Unutk mencegah kerusakan ini
dipakai relay arus lebihatau sekering lebur dalam sirkit rotor. Jika salah satu kutub (+
atau -) mengalami hubung tanah, maka hal ini dapat menimbulkan distorsi dalam
medan magnit penguat sehingga timbul getaran yang berlebihan. Untuk melindungi
gangguan ini, maka generator yang besar dipasang relay pengaman terhadap rotor
hubung singkat.
BAB III
SOAL & JAWABAN MATERI

A. Soal

1. Apakah pada transformator terdapat proteksi terhadap suhu berlebih seperti


pada generator ?
2. Jika generator mengalami beban lebih, apa saja efek yang akan terjadi pada
generator selama beban lebih itu terjadi ?
3. Apa perbedaan relay diferensial pada generator dan transformator ?

B. Jawaban

1. Pada Transformator terdapat proteksi terhadap suhu lebih, hanya saja jenis
proteksi suhu ini tidak terdapat pada semua jenis transformator.
2. Generator akan mengalami penurunan putaran yang akan mengakibatkan
turunnya frekuensi pada terminal generator nya.
3. Perbedaannya hanya pada komponen yang di proteksi. Jika pada generator
adalah kumparan pada stator, dan pada transformator yang diproteksi adalah
lilitan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Generator merupakan sumber utama pengadaan energi listrik didalam sistem
tenaga listrik, sehingga perlu dilindungi / diproteksi dari semua gangguan, baik
gangguan yang berasal dari luar maupun dari dalam sistem. Bila terjadi kerusakan
generator akan sangat mengganggu penyediaan tenaga listrik.
Pengamanan generator dari Gangguan luar yang disebabkan oleh petir, dipakai
relay arus lebih.Gangguan diluar generator tersebut dapat menimbulkan arus urutan
negatif, yang selanjutnya arus ini dapat menimbulkan pemanasan yang berlebihan pada
generator. Maka pada generator dengan daya besar dipakai relay urutan negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Ginanto, Novika. 2012. Electric Transient Analysis Program (ETAP) Short Circuit
Analysis.https://novikaginanto.wordpress.com/2012/03/24/etap-electric-
transientanalysis-program/Diakses pada 25 September 2020. 15:40 WIB
Hajar, Ibnu, dkk. 2017. ANALISAPROTEKSI HILANG EKSITASI PADA GENERATOR
SINKRON DI PLTGU MUARA TAWAR GT UNIT 1.3. JURNAL SUTET. Vol 7(7). 69-132
Hariyati, Rina, dkk. 2016. SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN TAHANAN
TINGGI PADA PLTU LABUHAN ANGIN TERHADAP GANGGUAN SATU FASA KE
BUMi. JURNAL SUTET. Vol 6 (1):1-47.
Ir. H. Samaulah, Hazairin Ph.D, M.Eng,2004. Sistem Proteksi Tenaga Listrik.
Palembang: Universitas Negeri Sriwijaya.Hal: 93-94
Rinaldi, Saragi, Irwan. Jumal Sistem Proteksi Pembangkit, Sistem Proteksi Generator,
dan Sistem Proteksi Trafo Pembangkit.
https://www.academia.edu/5681744/JURNAL_1_SISTEM_PROTEKSI_PEMBANGKIT.
Diakses pada 25 September 2020, 15:30 WIB

Anda mungkin juga menyukai