dalam tahun-tahun yang akan datang. “For me to live is Christ, and to die is gain (bagiku hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan).” Apa artinya “hidup adalah Kristus?” Paulus melihat dengan
begitu tajam, dia memberikan satu landasan filsafat hidup orang Kristen. Kekristenan itu bukan hanya
semata-mata tentang idea, kognitif, belief, doktrin, tapi kekristenan itu about life (mengenai hidup).
Seringkali kita mempercayai Kristus sebagai Juruselamat tapi tidak sebagai Tuhan. Sebagai Penyelamat
jiwa tapi bukan sebagai Penguasa hidup kita. Ketika Paulus berkata, “To live is Christ” berarti
kekristenan dengan hidup ini menyatu.
Abraham Kuyper berkata bahwa ketika Alkitab berbicara tentang Kristus dengan umat pilihanNya /
gerejaNya, selalu dibuat suatu hubungan yang organis. Alkitab mengatakan hubungan orang Kristen
dengan Kristus seperti pokok anggur dan rantingnya. Ranting mengambil makanan --> hubungan
organis. Digambarkan juga dengan Kepala dan tubuh, kepala dan tubuh ini menjadi satu, darah
mengalir, ada roh yang satu. Kristus juga mengatakan: Saya membuat suatu perjanjian yang kekal di
dalam perjamuan kudus: inilah tubuhKu, makanlah, inilah darahKu, minumlah. Makanya Pdt. Dr.
Stephen Tong selalu mengatakan, theologia Reformed adalah theologia organis (Organic Theology).
Paulus lebih jauh mengatakan di Galalatia 2:20, “Bukan aku lagi yang hidup, tapi Kristus yang hidup di
dalamku.” Alkitab berkata, kita di dalam Kristus, Kristus di dalam diri kita. Hidup adalah Kristus, artinya
adalah mempunyai hubungan life.
3. To sacrifice / Hidup adalah Kristus, bergantung kepada berapa banyak, berapa besar saya
berkorban bagi Kristus. Ketika Paulus berbicara tentang sacrifice, Paulus tidak hanya maksudkan
pengorbanan yang pasif, apa artinya? Ketika kita menjadi orang Kristen, kita didiskriminasikan.
Contohnya, naik jabatan jadi sulit. Tetapi, yang Paulus maksudkan adalah pengorbanan secara aktif,
Apa artinya? 2 Korintus 12:9-10 mengatakan karena Kristus, aku akan melakukan kebenaran dan untuk
itu aku harus mendapatkan satu penderitaan. Orang Kristen itu harus punya musuh. Kalau tidak punya
musuh, bukan orang Kristen yang sejati, musuh kita bukan orang yang kita benci, musuh kita adalah
orang yang membenci kita, kenapa dia membenci kita? Bukan karena semata-mata kita orang Kristen,
tapi semata-mata karena kita menjalankan perintah Tuhan. Hidup kita tidak berkompromi dengan
dosa, hidup kita penuh konsisten dengan Firman. Kebenaran kita nyatakan, disitu kemudian kita
dimusuhi dan harus berkorban.
Ketika Paulus menuliskan “mati adalah keuntungan.” Apakah artinya hanya sebatas itu saja? Tidak,
bukan hanya itu, ada arti yang lebih dalam. Dalam 2 Timotius 4:6-8 Paulus mengatakan, darahku sudah
mengalir, kematianku sudah dekat, aku telah mengakhiri pertandingan dan aku sudah mencapai garis
akhir. Paulus pada akhirnya dipancung kepalanya oleh kaisar Nero, tapi bagi saya, Paulus mati bukan
karena dipancung oleh Nero, Paulus mati karena kehendak Tuhan, rencana Tuhan dalam hidupnya
sudah dia genapi. Amin saudara? Setiap orang Kristen yang mati harus menganggap mati itu adalah
keuntungan, apa artinya? Artinya saudara dan saya sudah menggenapkan rencana Tuhan dalam hidup
kita.
Saat malaikat pencabut nyawa datang, tidak ada seorangpun yang dapat menghindar. Tetapi berbeda
dengan Kristus, Ia adalah satu-satunya yang jikalau Dia tidak menyerahkan nyawaNya, Dia tidak
mungkin mati. Walaupun kayu salib memang adalah hukuman yang sengaja dibuat agar orang
menderita pelan demi pelan sebelum mati, dicatat yang paling lama berada di atas kayu salib sebelum
mati adalah 12 hari. Sebelum mati, Kristus berkata, “Bapa ke dalam tanganMu, Kuserahkan nyawaKu.”
Lalu “It is Finished /sudah selesai.” “Hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan.” Mari kita berdoa. 3
ARTI HIDUP ADALAH KRISTUS (FILIPI 1:21).