Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Dokumen : / UKM/I /2017


No. Revisi : 00
SOP Tanggal : Januari 2017
Terbit
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Hasrida Hamid
Sorawolio 19810516 200904 2 001
1. Pengertian 1. Proses Keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang sistematis
meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, penyusunan
rencana tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
2. Asuhan Keperawatan Keluarga adalah kegiatan pemberian asuhan
pada keluarga melalui praktek keperawatan untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
3. Kasus prioritas adalah masalah kesehatan yang di alami oleh salah
satu anggota keluarga yang diketahui pada saat berobat ke
puskesmas atau ditemukan melalui kunjungan rumah yang beresiko
tinggi terjadinya penularan kepada anggota keluarga lainnya atau
lingkungan sekitar dan dapat mengakibatkan kematian.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pembinaan keluarga dengan
kasus prioritas melalui pemberian asuhan keperawatan keluarga oleh
petugas perkesmas puskesmas pada saat melakukan kunjungan rumah.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 014/ PKM-SRW/I /2017 tentang koordinator,
penanggungjawab, pelaksana kegiatan UKP, UKM, dan Administrasi.

4. Referensi 1. a. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan


b. UU Nomor 38 tahun 2014 tentang pelayanan keperawatan

5. Prosedur 1. Alat:
a. Alat tulis kantor
b. Formulir Askep
c. CHN Kit
2. Bahan:
a. Jadwal kunjungan
b. data keluarga yang akan dikunjungi
6. Langkah-langkah 1. Memperkenallkan diri sebagai petugas puskesmas
2. Melakukan validasi data: identitas, alamat, dan kasus yang diialami
3. Menjelaskan tujuan kunjungan rumah kepada keluarga
4. Mengkaji terhadap semua anggota keluarga meliputi:
a. pemeriksaan fisik
b. Wawancara
c. Observasi
d. Pengecekan data penunjang
5. Menyampaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan
6. Bersama keluarga mendiskusikan masalah kesehatan yang dialami
keluarga dengan alat bantu penyluhan yang ada, dengan bahasa
yang sederhana, mudah di mengerti dan menarik perhatian
7. Memberikan contoh tindakan keperawatan yang bersifat promotif dan
preventif
8. Memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk
melakukan tindakan keperawatan di hadapan petugas puskesmas
9. Memberikan pujian atau penghargaan kepada keluarga atas
keberhasilan atau kemampuan yang telah dilakukan di hadapan
petugas
1
10. Memotivasi keluarga untuk selalu melakukan tindakan promotif dan
preventif secara rutin dan terus menerus
11. Menganjurkan kontrol secara teratur kepuskesmas untuk
pemantauan kesehatan pasien atau keluarganya tanpa menunggu
sakitnya semakin parah
12. Membuat kesepakatan untuk kunjungan rumah berikutnya
13. Evaluasi dari semua Asuhan keperawatan yang di berikan kepada
keluarga

7. Unit Terkait Seluruh unit pelayanan ( poli ) di puskesmas

8.Dokumen Terkait 1. Rekam medis


2. Laporan Askep

2
PENGKAJIAN AWAL KLINIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
Puskesmas dr. Hasrida Hamid
Sorawolio 19810516 200904 2 001
1. Pengertian Pengkajian awal klinis adalah wawancara yang dilakukan terhadap
pasien untuk mengumpulkan data penyakit.
2. Tujuan Agar memperoleh informasi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan
pasien.

3. Kebijakan SK kepala puskesmas No.

4. Referensi
5. Prosedur Menyiapkan alat dan bahan berupa :
Alat tulis kantor
Format pengkajian
Status pasien

6. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan


langkah
2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan kartu pasien rawat
jalan

3. Apabila tidak cocok petugas mengembalikan status kependaftaran

4. Apabila cocok petugas melanjutkan ke pengkajian awal klinis

5. Petugas melakukan amnanesa pasien

6. Petugas menanyakan keluhan utama

7. Petugas menanyakan keluhan tambahan

8. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu

9. Petugas menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga

10. Petugas menanyakan lamanya sakit

11. Petugas menanyakan pengobatan yang telah didapat

12. Petugas memberitahu akan dilakukan pemeriksaan fisik

13. Petugas menjelaskan maksud pemeriksaan fisik

14. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi,


perkusi dan auskultasi

15. Petugas memberitahukan kepada pasien hasil pemeriksaan

3
16. Petugas memberitahukan kepada pasien bila diperlukan
pemeriksaan penunjang

17. Petugas menulis rujukan internal bila diperlukan

18. Petugas mencatat hasil amnanesa dan pemeriksaan fisik pasien


kedalam status pasien

7. Bagan Alir
Petugas memanggil pasien sesuai urutan

Petugas mencocokkan identitas pasien dng kartu rawat jalan pasien

Bila tidak cocok, petugas mengembalikan status kependaftaran

Bila cocok, petugas melanjutkan ke pengkajian awal klinis

Petugas melaksanakan amnanesa pasien

Petugas menanyakan keluhan utama

Petugas menanyakan keluhan tambahan

Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu

Petugas menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga

Petugas mennyakan laamanya sakit

Petugas menanyakan pengobatan yang telah didapat

Petugas memeberitahu akan dilakukan pemeriksaan fisik

Petugas menjelaskan maksud pemeriksaan fisik

Petugas melakukan pemeriksaan fisik:inspeksi, palpasi, perkusi,


auskultasi

Petugas memberitahukan kepada pasien hasil pemeriksaan

Petugas memberitahukan pasien bila diperlukan pemeriksaan


penunjang

Petugas menulis rujukan internal bila diperlukan

Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien


kedalam status pasien

8. Hal-hal yang Memberikan informasi yang jelas pada pasien


perlu di perhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran
2. Ruang Pengobatan umum
3. Ruang Pengobatan Gigi
4. Ruang KIA
5. Ruang Tindakan
6. Ruang IGD

4
10.Dokumen Terkait 1. Status pasien
2. Blangko Rujukan
3. Buku Register

5
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :

Puskesmas dr. Hasrida Hamid


Sorawolio 19810516 200904 2 001

1. Pengertian Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada


praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/
pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membantu individu
untuk mandiri, mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam
bidang kesehatan, membantu individu mengembangkan potensiuntuk
memelihasa kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang
lain dalam memelihara kesehatannya,dan membantu individu
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur Menyiapkan alat dan bahan berupa :


Alat:
1. Alat tulis kantor
2. Format pengkajian Individu
3. CHN KIT
Bahan:
Jadwal Kunjungan
6. Langkah-langkah 1. Melakukan Pengkajian yang meliputi:
a. Pengumpulan data
b. Analisa data
c. Perumusan Masalah

2. Menentukan Diagnosa Keperawatan

3. Melakukan rencana Keperawatan

4. Melakukan implementasi Keperawatan

5. Melakukan Evaluasi Asuhan Keperawatan

7. Bagan Alir
Melakukan pengkajian

Menentukan diagnosa Keperawatan

Melakukan rencana Keperawatan

Melakukan implementasi Keperawatan

Melakukan Evaluasi Asuhan Keperawatan

6
8. Hal-hal yang Memberikan informasi yang jelas pada pasien
perlu di perhatikan

9. Unit Terkait Semua Unit pelayanan di puskesmas sorawolio

10.Dokumen Terkait Rekam Medis

7
PELAYANAN PERKESMAS
No. Dokumen : UKM /I /2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal : Januari 2017
Terbit
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Hasrida Hamid


Sorawolio 19810516 200904 2 001

1. Pengertian Suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan


perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat , serta mengutamakan
pelayanan promotif, preventif, secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluruh dan
dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.

2. Tujuan 1. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah


keperawatan kesehatan masyarakat yang optimal
2. Menunjang peningkatan fungsi puskesmas yang mencakup kegiatan
pembinaan pelayanan dan pengembangan kesehatan untuk
mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik
3. Membantu masyarakat dalam mengenal dan menemukan sedini
mungkin masalah kesehatan serta menetapkan upaya
penanggulangan agar mampu mengatasi masalah kesehatan secara
mandiri
4. Mendorong masyarakat berperan aktif dalam upaya mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesehatannya

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 014/ PKM-SRW/I /2017 tentang koordinator,


penanggungjawab, pelaksana kegiatan UKP, UKM, dan Administrasi.

4. Referensi 1. a. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan


b. UU Nomor 38 tahun 2014 tentang pelayanan keperawatan

5. Prosedur A. Indikasi
1. Perkesmas diperuntukan bagi penyakit yang ada hubungannya
dengan keluarga rawan dan beresiko tinggi antara lain: ibu hamil,
ibu menyusui, nifas, bayi, anak balita, lansia, tindak lanjut
perawatan ( TB dan jiwa ), kelompok dan masyarakat.
2. Pelayanan kesehatan yang di berikan lebih di fokuskan pada
promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

B. Peralatan Perlengkapan
1. Buku registrasi harian
2. Buku pengkajian Peerkesmas
3. Rujukan Perkesmas
4. Alat tulis Menulis
5. Pedoman Teknis Perkesmas

6. Langkah-langkah a. Pasien mendaftar di loket dan mendapatkan kartu status atau


pemberitahuan dari lintas program.

b. Diperiksa oleh paramedis/ medis puskesmas.

c. Apabila didapatkan penderita penyakit yang berhubungan dengan


8
kesehatan keluarga atau masyarakat, maka yang bersangkutan dirujuk
ke ruang perkesmas.

d. kalau klien, setelah mendaftar di loket mereka langsung keruang


perkesmas untuk mendapatkan bimbingan teknis.

e. di ruang perkesmas. koordinator perkesmas akan melakukan


wawancara dan konselingyang hasilnya ditulis dalam lembar
pengkajian kesehatan keluarga.

f. Selanjutkan koordinator perkesmas membuat janji kunjungan kerumah


pasien/klien.

7. Bagan Alir
Pasien Mendaftar di loket dan mendapatkan kartu
Status atau pemberitahuan dari lintas program

Diperiksa oleh medis atau paramedis

Apabila didapat penyakit yang berhubungan


dengan kesehatan keluarga/ masyarakat,
maka yang bersangkutan dirujuk keruang
perkesmas

Setelah mendaftar diloket, klien langsung


keruang perkesmas untuk mendapatkan
bimbingan tekhnis

Diruang perkesmas, koordinator perkesmas


melakukan wawancara dan
konseling.Hasilnya di tulis dalam lembar
pengkajian kesehatan keluarga

Koordinator perkesmas membuat janji


kunjungan kerumah pasien

8. Hal-hal yang Bila SOP Pelayanan Perkesmas tidak berjalan dengan baik maka
perlu di pelaksanaan kegiatan pelayanan perkesmas keluarga tidak akan
perhatikan berjalan dengan baik dan akan mengurangi tingkat akurasi data yang
diperoleh.

9. Unit Terkait Poskesdes, posyandu, Dinkes, Stakeholder lainnya.

10.Dokumen Terkait - SOP Pengarsipan Surat keluar


- Pembuatan laporan Hasil Pelayanan Perkesmas

9
INFORMED CONSENT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Informed consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien
atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
2. Tujuan 1. Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya
tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilkukan
tanpa sepengetahuan pasiennya.
2. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat
negatif, karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan
medik ada melekat suatu resiko.
3. Kebijakan Sebagai pedoman dalam pelaksaaan informed consent kepada pasien sehingga tidak
terjadi penuntutan dikemudian hari terhadap tindakan yang telah diberikan kepada
pasien.
Pelaksaanaan inform concent harus mengikuti langkah langkah yang tertuang dalam
SPO
4. Referensi

5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan lembar inform consent

2. Petugas kesehatan menginformasikan mengenai prosedur tindakan yang akan


dilakukan, tujuan, manfaat, dampak kalau tidak dilakukan dan resiko dari tindakan
tersebut kepada pasien dan keluarga.

3. Petugas memastikan tingkat pemahaman pasien dan keluarga terhadap informasi


yang diberikan.

4. Petugas menjelaskan kembali mengenai informasi yang belum dimengerti pasien


dan keluarga.

5. Pasien diberi kesempatan untuk menerima atau menolak tindakan yang diberikan.

6. Petugas kesehatan memberikan form inform consent kepada pasien atau keluarga.

7. Pelanggan diberi kesempatan untuk membaca isi dari inform consent.

8. Pelanggan menanda tangani form inform consent beserta saksi.

9. Petugas kesehatan menanda tangani form informed consent yang sudah di tanda
tangani pasien dan saksi.

10. Petugas menyimpan form informed consent yang telah ditanda tangani pasien atau
keluarga di dalam rekam medis pasien.

11. Petugas kesehatan mendokumentasikan kegiatan.

10
6. Bagan Alir
Petugas menyiapkan lembar inform
consent

Petugas kesehatan menginformasikan prosedur tindakan, tujuan,


manfaat, dampak, Resiko dari tindakan yang akan di lakukan
kepada pasien

Petugas memastikan tingkat pemahaman pasien terhadap


informasi yang diberikan

Petugas menjelaskan kembali informasi yang belum dimengerti


pasien

Pasien diberi kesempatan untuk menerima/ menolak tindakan yang


diberikan

Petugas memberikan form inform consent kepada pasien

Pelanggan di beri kesempatan untuk membaca isi inform consent

Pelanggan menanda tangani form inform consent beserta saksi

Petugas kesehatan menanda tangani form inform consent yg


sudah di tanda tangani pasien

Petugas menyimpan form informed consent yang telah ditanda


tangani pasien di dalam rekam medis pasien

Petugas mendokumentasikan kegiatan

7. Dokumen Terkait Form inform consent


Form penilaian evaluasi inform consent
Buku laporan evaluasi

11
EVALUASI INFORMED CONSENT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Evaluasi informed consent adalah suatu kegiatan untuk menilai efektifitas dari inform
consent yang diberikan kepada pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah menilai efektifitas dari informed
consent yang telah diberikan.

3. Kebijakan Sebagai pedoman dalam pelaksanaan evaluasi inform consent kepada pasien.

Pelaksanaan evaluasi informed consent harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang


dalam SPO.

4. Referensi

5. Prosedur 1. Kepala puskesmas dan Koordinator pelayanan kesehatan menentukan standar


penilaian informed consent.

2. Koordinator pelayanan kesehatan membuat Form penilaian evaluasi inform consent


sesuai standar yang telah ditentukan.

3. Koordinator pelayanan kesehatan menentukan jadwal pelaksanaan evaluasi


informed consent.

4. Koordinator pelayanan kesehatan menyampaikan rencana evaluasi inform consent


kepada seluruh petugas kesehatan.

5. Koordinator pelayanan kesehatan melakukan penilaian/ menganalisa inform consent


sesuai dng form penilaian.

6. Koordinator pelayanan kesehatan mencatat hasil penilaian inform consent.

7. Koordinator pelayanan kesehatan membuat laporan untuk Kepala puskesmas.

8. Kepala puskesmas menerima laporan hasil evaluasi informed consent.

9. Kepala puskesmas dan coordinator pelayanan kesehatan membuat rencana tindak


lanjut.

10.Koordinator pelayanan kesehatan beserta petugas kesehatan melaksanakan tindak


lanjut.

12
11.Koordinator pelayanan kesehatan mencatat hasil dari tindak lanjut yang dilakukan.

6. Bagan Alir

7. Dokumen terkait Form informed consent

Form penilaian evaluasi inform consent

Buku laporan evaluasi

13
PENDIDIKAN PENYULUHAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Pendidikan atau Penyuluhan pasien adalah Kegiatan untuk menyampaikan informasi
atau pengetahuan secara luas kepada pasien guna menanamkan sikap dan perilaku
sesuai dengan informasi yang diberikan.
2. Tujuan Merubah dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan cara pandang pasien
tentang kesehatan.
3. Kebijakan Sebagai pedoman dalam pemberian pendidikan atau penyuluhan kesehatan kepada
pasien sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien.
Pendidikan atau penyuluhan kesehatan kepada pasien harus mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dlm SPO
5. Prosedur 1. Petugas membuat satuan acara penyuluhan.
2. Petugas mempersiapkan sarana dan prasarana
3. Petugas memberikan salam dan perkenalan
4. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan
5. Petugas mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien terhadap materi penyuluhan
6. Petugas menyampaikan Materi penyuluhan sesuai kebutuhan pasien
7. Petugas memberikankesempatan kepada pasien untuk menanyakan materi yang
kurang dipahami.
8. Petugas mengadakan evaluasi terhadap materi yang diberikan
9. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan
10. Petugas membereskan sarana dan prasarana
6. Bagan alir Petugas membuat satuan acara penyuluhan

Petugas menyiapkan sarana dan prasarana

Petugas memberikan salam dan perkenalan

Petugas menyampaikan maksud dan tujuan


penyuluhan

Petugas mengidentifikasi tingkat


pengetahuan pasien thdp materi

14
Petugas menyampaikan Materi penyuluhan
sesuai kebutuhan pasien

Petugas memberi kesempatan kepada


paasien untuk menanyakan materi

Petugas mengadakan evaluasi terhadap


materi yang diberikan

Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan

Petugas membereskan sarana dan


prasarana

6. Dokumen terkait 1. Satuan Acara Penyuluhan


2. Dokumentasi kegiatan

15
PENANGANAN RABIES
No. Dokumen : / UKM / I 2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

Puskesmas dr. Hasrida Hamid


Sorawolio 19810516 200904 2 001

1. Pengertian Rabies adalah penyakit infeksi akut yang menyerang susunan syaraf
pusat, menyerang hewan berdarah panas dan manusia disebabkan
oleh virus Rabies ( Rhabdovirus ), biasanya diakhiri dengan kematian.
Hewan penularan rabies:
1. Anjing
2. Kucing
3. Kera
4. Di luar negeri: kelelawar, serigala, raccoon.

2. Tujuan 1. Meningkatkaan angka kematian pada maanusiaa hingga nol.


2. Meningkatkan cakupan post-exsposure treatment kepada kasus
gigitan beresiko tinggi terhadap rabies
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap rabies

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 014/ PKM-SRW/I /2017 tentang koordinator,


penanggungjawab, pelaksana kegiatan UKP, UKM, dan Administrasi.

4. Referensi

5. Prosedur A. Indikasi
Untuk pasien yang mengalami gigitan hewan Rabies
B. Alat dan bahan:
1. Air bersih yang mengalir
2. Sabun yang mengandung antiseptic
3. Anti septic seperti Betadine
4.Kain kasa steril
5. Sarung tangan

6. Langkah-langkah 1). Penanganan luka gigitan hewan penular rabies:

* Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air ( sebaiknya air
mengalir ), dengan sabun selama 10- 15 menit
* Beri anti septic ( betadine, alcohol 70 % dll)
* Luka gigitan tidak dibenarkan dijahit kecuali jahitan situasi

2). Pemberian vaksin anti rabies

16
7. Bagan Alir
Pasien datang dengan gigitan
penular rabies

Cuci luka gigitan tersangka rabies dengan air


mengalir menggunakan sabun selama 10-15 menit

Beri antiseptic seperti betadin

Pemberian vaksin Anti


Rabies

8. Hal-hal yang Luka gigitan tidak dibenarkan dijahit kecuali jahitan situasi
perlu di
perhatikan

17
PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Persiapan pasien rujukan adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
pasien dikirim ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah agar pasien dirujuk dalam kondisi
stabil dan aman selama perjalan menuju fasilitas pelayanan yang lebih tinggi.

3. Kebijakan SK Kepala puskesmas

4. Referensi

5. Prosedur 1. Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk

2. Petugas menyiapkan lembar informed consent

3. Petugas menjelaskan isi informed consent kepada pasien dan keluarga

4. Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa setuju untuk dirujuk

5. Petugas meminta pasien atau keluarga untuk menanda tangani informed consent

6. Petugas menanda tangani informed consent yang sudah ditanda tangani pasien dan
keluarga.

7. Petugas menyiapkan surat rujukan

8. Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitas pasien, diagnose, tanda
tangan petugas dan stempel Puskesmas

9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil

10. Petugas memastikan alat-alat kesehatan yang terpasang pada pasien dalam
keadaan baik

11. Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat-obat yang diperlukan dalam proses
rujukan

12. Petugas menyiapkan ambulance

13. Petugas mengantarkan pasien

18
6. Bagan Alir

7. Dokumen terkait Informed consent

Surat Rujukan

19
TINDAK LANJUT TERHADAP SARANA KESEHATAN
RUJUKAN YANG MERUJUK BALIK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Tindak lanjut terhadap sarana kesehatan rujukan yang merujuk balik adalah hasil atau
akibat balik mengenai (berguna bagi) kita sebagai dorongan untuk bertindak lebih lanjut.
Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-penyakit kronis (diabetes mellitus, hipertensi,
jantung, asma, penyakit paru obstruktif Kronis (PPOK), epilepsy,skizofren, stroke, dan
sindroma lupus Eritematosus) wajib dilakukan bila kondisi pasien sudah dalam keadaan
stabil, disertai dengan surat keterangan rujuk balik yang dibuat dokter
spesialis/subspesialis.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah tindak lanjut terhadap sarana
kesehatan rujukan yang merujuk balik.

3. Kebijakan SK Kepala puskesmas

4. Referensi https://id.wiktionary.org/wiki/umpan_balik

5. Prosedur 1. Petugas menerima status rekam medis pasien.


2. Petugas memanggil pasien.
3. Petugas melakukan anamnesa termasuk kajian sosial dan pemeriksaan fisik.
4. Petugas meminta format pengantar rujukan balik dari RS sebelumnya.
5. Petugas memberikan asuhan medis dan asuhan keperawatan sesuai dengan
prosedur yang di berikan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RS.

6. Bagan Alir
Petugas menerima status rekam medis
pasien.

Petugas memanggil pasien

Petugas melakukan anamnesa termasuk


kajian sosial dan pemeriksaan fisik.

Petugas meminta format pengantar rujukan


balik dari RS sebelumnya

. Petugas memberikan asuhan medis dan


asuhan keperawatan sesuai dengan
prosedur yang di berikan oleh Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RS.

20
TRANSPORTASI RUJUKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Transportasi rujukan adalah proses pengangkutan pasien dari puskesmaas menuju
tempat rujukan.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah agar proses pengangkutan


pasien ketempat rujukan berjalan dengan lancar dan aman bagi pasien.
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas’
4. Referensi Modul BTCLS AGD DINKES 2012
5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan pasien dan surat rujukan.
2. Petugas menyiapkan Alkes dan obat-obatan yang diperlukan selama dalam
perjalanan menuju tempat rujukan.
3. Petugas menghubungi tempat rujukan.
4. Petugas menghubungi sopir untuk menyiapkan ambulance.
5. Petugas memindahkan pasien ke ambulance dengan memperhatikan
keselamatan pasien (patient safety).
6. Petugas mendampingi pasien menuju tempat rujukan sambil melakukan observasi
kondisi pasien selama dalam perjalanan.
7. Petugas melakukan serah terima pasien kepada petugas di tempat rujukan,
sambil menyerahkan surat rujukan.
8. Petugas melakukan pendokumentasian dalam lembar / buku ekspedisi.
6. Bagan Alir
. Petugas menyiapkan pasien dan surat
rujukan.

Petugas menyiapkan Alkes dan obat-obatan yg diperlukan dalam


perjalanan menuju tempat rujukan

Petugas menghubungi tempat rujukan

Petugas menghubungi sopir untuk menyiapkan ambulance

Petugas memindahkan pasien ke ambulance dng


memperhatikan keselamatan pasien

Petugas mendampingi pasien yg drujuk sambil observasi

Petugas melakukan serah terima pasien kepada petugas


tempat rujukan sambil menyerahkan surat rujukan

Petugas melakukan pendokumentasian


dalam lembar/ buku ekspedisi

21
7. Dokumen terkait 1. Inform consent
2. Surat rujukan
3. Rekam medik
4. Buku / lembar ekspedisi rujukan

22
PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien adalah Kegiatan mempersiapkan pasien
pulang meliputi perawataan selama di rumah, informasi perubahan pola hidup, obat
untuk diteruskan di rumah dan tindak lanjut pasien untuk periksa kembali ke
puskesmas atau perlunya pemeriksaan lain/ dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih
tinggi.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah menjamin kesinambungan


pelayanan di puskesmas dan pasien mendapatkan pelayanan yang paripurna.
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas

4. Referensi UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

5. Prosedur 1. Dokter menyatakan bahwa pasien sudah saatnya bisa meningggalkan puskesmas
baik karena sembuh, harus du rujuk ataupun karena sudah meninggal.
2. Petugas memberikan informasi kepada pasien jika pasien sadar bahwa pasien
bisa meninggalkan puskesmas baik karena sudah sembuh atau harus di rujuk
3. Petugas memberikan informasi kepada keluarga bahwa pasien sudah bisa pulang
karena sembuh, harus dirujuk ataupun memberikan informasi pada pasien dan
atau keluarga tentang beberaapa alternatif tindakan/penanganansetelah proses
pemulangan.
4. Petugas membicarakan dengan keluarga tentang proses pemulangan termasuk
transportasi .
5. Petugas menyiapkan lembar informed consent untuk di tanda tangani pasien atau
keluarga, jika pasien pulang atas kehendaknya sendiri.
6. Petugas mempersiapkan proses pemulangan.
7. Petugas membuat surat rujukan dan form umpan balik rujukan untuk pasien yang
di rujuk.
8. Petugas mempersiapkan alat-alat yang perlu disertakan dalam proses
pemulangan.
9. Petugas mempersiapkan transportasi yang akan digunakan.
10. Petugas menganjurkan pada pasien untuk kontrol pada waktu yang sudah di
tentukan bila perlu.
11. Petugas menganjurkan pada pasien untuk menyerahkan surat umpan balik
rujukan dari rumah sakit ke puskesmas pada pasien yyang dirujuk.
12. Petugas mendokumentasikan kegiatan di rekam medis pasien.

23
6. Bagan Alir
Dokter menyatakan pasien boleh pulang baik karena sembuh,
dirujuk atau meninggal,

Petugas memberi informasi pada pasien bahwa pasien boleh


pulang baik karena seembuh atau dirujuk

Petugas memberi informasi kepada keluarga pasien bahwa pasien


boleh pulang baik karena sembuh atau dirujuk

Petugas membicarakan dengan keluarga pasien tentang proses


pemulangan terkmasuk transportasi

Petugas menyiapkan lembar informed consent untuk di tanda


tangani pasien / keluarga jika pasien pulang atas kehendak sendiri

Petugas mempersiapkan proses pemulangan

Petugas membuat surat rujukan dan form umpan balik rujukan


untuk pasien yang di rujuk

Petugas menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam proses


pemulangan

Petugas menyiapkan transportasi yang di gunakan

Petugas menganjurkan pada klien untuk kontrol pada waktu yang


sudah di tentukan bila perlu

Petugas menganjurkan pasien untuk menyerahkan surat umpan


balik rujukan dari RS ke puskesmas pd pasien yang di rujuk

Petugas mendokumentasikan kegiatan di rekam


medis pasien

24
7. Dokumen terkait Rekam medis

PENDIDIKAN/ PENYULUHAN PASIEN


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Pendidikan atau penyuluhan pasien adalah kegiatan untuk menyampaikan informasi
atau pengetahuan secara luas kepada pasien guna menanamkan sikap dan perilaku
sesuai dengan informasi yang di berikan.

2. Tujuan Merubah dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan cara pandang pasien
tentang kesehatan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 585 tahun 2007

5. Prosedur 1. Petugas membuat satuan acara penyuluhan


2. Petugas menyiapkan sarana dan prasarana
3. Petugas memberikan salam dan perkenalan
4. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan
5. Petugas mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien terhadap materi penyuluhan
6. Petugas menyampaikan materi penyuluhan sesuai kebutuhan pasien
7. Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan materi yang
kurang di pahami
8. Petugas mengadakan evaluasi terhadap materi yang di berikan
9. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan
10. Petugas membereskan sarana dan prasarana
6. Bagan Alir
Petugas membuat satuan acara penyuluhan

. Petugas menyiapkan sarana dan prasarana

Petugas memberikan salam dan perkenalan

. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan


penyuluhan

25
Petugas mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien
terhadap materi penyuluhan

. Petugas menyampaikan materi penyuluhan sesuai kebutuhan


pasien

Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk


menanyakan materi yang kurang di pahami

Petugas mengadakan evaluasi terhadap materi yang di berikan

Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan

. Petugas membereskan sarana dan prasarana

7. Dokumen terkait 1. Satuan Acara Penyuluhan


2. Dokumentasi kegiatan

26
HAK MENOLAK ATAU TIDAK MELANJUTKAN
PENGOBATAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Hak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan adalah kegiatan menjelaskan kepada
pasien mengenai haknya dalam memutuskan pengobatan yang akan dilakukan
terhadap dirinya, pasien berhak memutuskan menerima atau menolak melakukan
pengobatan serta berhak menghentikan pengobatan saat pengobatan berlangsung.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk menjamin hak pasien dalam
memutuskan pengobatan yang akan dilakukan terhadap dirinya.
Pasien menerima segala resiko dari pengobatannya sehingga tidak terjadi penuntutan di
kemudian hari.

3. Kebijakan Sebagai pedoman hak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan di Puskesmas
Sorawolio
Hak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam SPO.

4. Referensi

5. Prosedur 1. Dokter memeriksa pasien


2. Dokter merumuskan diagnosa pasien
3. Dokter memberikan advise pada petugas

4. Petugas menerima advise dokter tentang rencana asuhan

5. Petugas memberitahukan tentang penyakit pasien serta rencana asuhan yang akan
dilaksanakan

27
6. Petugas memberitahukan bahwa pasien harus rawat inap bagi pasien yang bisa
ditangani di puskesmas

7. Petugas memberitahukan bahwa pasien harus dirujuk bagi pasien yang tidak bisa di
tangani di puskesmas

8. Petugas memberitahukan pasien atau keluarga tentang hak untuk menolak atau
tidak melanjutkan pengobatan

9. Petugas menyiapkan lembar persetujuan ataupun penolakan terhadap tindakan


medis yang akan dilakukan ( form informed consent)

10.Petugas menjelaskan isi dari informed consent


11.Petugas meyakinkan bahwa pasien atau keluarga paham dengan penjelasan
tersebut

12.Petugas memberikan kesempatan pada pasien atau keluarga untuk mengambil


keputusan berkenaan dengan kelanjutan pengobatan pasien

13.Petugas memberitahukan pasien dan keluarga tentang tanggung jawabnya


berkaitan dengan keputusan tersebut

14.Petugas menganjurkan pasien untuk menanda tangani informed consent

15.Petugas membubuhkan tanda tangan pada informed consent yang telah ditanda
tangani pasien dan saksi.
16. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan
6. Bagan Alir
Dokter memeriksa pasien

Dokter mrumuskan diagnose pasien

Dokter memberi advise pd petugas

Petugas menerima advise dokter tentang rencana


asuhan

Petugas memberitahukan penyakit pasien dan rencana


asuhan yang akan dilaksanakan

Petugas memberitahu pasien di rawat inap bagi pasien


yang bisa di tangani di puskesmas

Petugas memberitahukan pasien di rujuk bagi pasien


yang tidak bisa di tangani di puskesmas

Petugas memberitahukan pasien dan keluarga tentang


hak menolak dan tidak melanjutkan pengobatan

Petugas menyiapkan form informed consent

Petugas menjelaskan isi informed consent

Petugas meyakinkan pasien paham dengan penjelasan

Petugas memberikan kesempatan pasien mengambil


keputusan berkenaan dng kelanjutan pengobatan

Petugas memberitahukan pasien tentang tanggung 28


jawabnya berkaitan dng keputusan tersebut
Petugas menganjurkan pasien untuk menandatangani
informed consent

Petugas menandatangani informed consent yang telah


di tanda tangani pasien

Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan

7. Dokumen terkait Rekam medis

LAYANAN KLINIS YANG MENJAMIN


KESINAMBUNGAN LAYANAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan adalah pelayanan klinis yang
dilakukan pasien untuk mencakup kebutuhan biopsikososial spiritual dengan melibatkan
seluruh tim kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan klien.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah agar pelayanan klinis yang dilakukan
untuk menangani masalah kesehatan pasienn dapat dilakukan secara paripurna

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi

5. Prosedur 1. Petugas menerima rekam medis pasien dari petugas pendaftaran


2. Petugas memanggil pasien masuk keruang periksa
3. Petugas melakukan anamnesa
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
5. Petugas merumuskan diagnosa pasien
6. Petugas menyusun rencana asuhan pasien
7. Petugas berkolaborasi dengan tim kesehatan lain sesuai masalah kesehatan pasien
8. Petugas memberitahukan pasien mengenai layanan yang akan diberikan untuk
mengatasi masalah kesehatan pasien
9. Petugas meyakinkan bahwa pasien memahami penjelasan petugas
29
10.Petugas mengidentifikasi persetujuan atau penolakan pasien terhadap tindakan yang
akan dilakukan
11.Petugas melakukan tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien sesuai
rencana asuhan.
12.Petugas melakukan evaluasi formatif terhadap tindakan yang dilakukan
13.Petugas menyusun rencana tindak lanjut bila masalah kesehatan pasien belum
teratasi
14.Petugas memberi pesan pada pasien untuk melakukan control sesuai kriteria waktu
yang ditentukan
15.Petugas wajib melakukan tundakan sesuai prosedur yang berlaku agar tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu

6. Bagan Alir
Petugas menerima rekam medis pasien dari Petugas
pendaftaran

Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa

Petugas melakukan anamnesa

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas merumuskan diagnosa pasien

Petugas menyusun rencana asuhan pasien

Petugas berkolaborasi dengan tim kesehatan lain sesuai


masalah kesehatan pasien

Petugas memberitahukan pasien mengenai layanan yang


akan diberikan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien

Petugas meyakinkan bahwa pasien memahami penjelasan


petugas

Petugas mmengidentifikasi persetujuan atau penolakan


pasien terhadap tindakan yang akan dillakukan
30
Petugas melakukan tindakan untuk mengatasi masalah
kesehatan pasien sesuai rencana asuhan

Petugas melakukan evaluasi formatif terhadap tindakan


yang di lakukan

Petugas menyusun rencana tindak lanjut bila masalah


kesehatan pasien belum teratasi

Petugas memberi pesan pada pasien untuk melakukan


kontrol sesuai criteria waktu yang ditentukan

Petugas wajib melakukan tindakan sesuai prosedur yang


berlaku agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu

7. Dokumen terkait Rekam medis

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KELUHAN


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Identifikasi dan penanganan keluhan adalah proses pengumpulan keluhan dan cara
mengatasi keluhan yang ada dari pasien di puskesmas.
2. Tujuan Supaya keluhan dari pasien dapat di tindak lanjuti segera untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan klinis di puskesmas sorawolio
3. Kebijakan Sebagai pedoman pelaksanaan identifikasi dan penanganan keluuhan di puskesmas
sorawolio
Pelaksanaan identifikasi dan penanganan keluhan harus mengikuti langkah-langkah
yang tertuang dalam SPO
4. Referensi

5. Prosedur 1. Pelaksana pelayanan klinis dan petugas pendaftaran menerima keluhan dari pasien,
baik
2. s

31
6. Bagan Alir
Petugas menerima rekam medis pasien dari Petugas
pendaftaran

Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa

Petugas melakukan anamnesa

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas merumuskan diagnosa pasien

Petugas menyusun rencana asuhan pasien

Petugas berkolaborasi dengan tim kesehatan lain sesuai


masalah kesehatan pasien

Petugas memberitahukan pasien mengenai layanan yang


akan diberikan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien

32
Petugas meyakinkan bahwa pasien memahami penjelasan
petugas

Petugas mmengidentifikasi persetujuan atau penolakan


pasien terhadap tindakan yang akan dillakukan

Petugas melakukan tindakan untuk mengatasi masalah


kesehatan pasien sesuai rencana asuhan

Petugas melakukan evaluasi formatif terhadap tindakan


yang di lakukan

Petugas menyusun rencana tindak lanjut bila masalah


kesehatan pasien belum teratasi

Petugas memberi pesan pada pasien untuk melakukan


kontrol sesuai criteria waktu yang ditentukan

Petugas wajib melakukan tindakan sesuai prosedur yang


berlaku agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu

7. Dokumen terkait Rekam medis

IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Hasrida Hamid
Puskesmas Sorawolio
19810516 200904 2 001
1. Pengertian Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-
bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan
keterangantersebut dengan individu seseorang
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah dalam melakukan identifikasi pasien..
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Panduan identifikasi pasien puskesmas sorawolio


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 1691/ Menkes/ Per/ VII/ 20011
3. hhtp://document tips/document/panduan-identifikasi-pasien-
566ca96df0ede.html

5. Prosedur 1. IDENTIFIKASI AKTIF


33
1. Petugas menyampaikan salam ( selamat pagi, siang, sore, malam)
2. Bila pasien sadar : petugas menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir pasien
secara langsung ( bila pasien tidak bisa menyebutkan tanggal lahir, tanyakan
umur/ alamat/ keluarga terdekat.
3. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya( misalnya pada pasien tidak
sadar, disfasia, gangguan jiwa, anak < 5 tahun, lansia > 60 tahun), pasien tanpa
ada pendamping keluarga pasien tidak dikenal maka petugas medis menanyakan
nama lengkap dan tanggal lahir kepada keluarga/ pengantarnya.Bila pasien/
keluarga tidak ingat tanggal lahir, selanjutnya petugas medis menanyakan nama
lengkap, umur serta alamat lengkap pasien/ keluarga terdekat kepada
pengantarnya.

2. IDENTIFIKASI PASIF
Petugas menggunakan alat bantu untuk mengenali identitas pasien, seperti Gelang
Identitas, Berkas Rekam Medis, Slip Pembayaran dan Kertas Resep Pasien.

3. IDENTIFIKASI CAMPURAN
1. Petugas melakukan identifikasi aktif menanyakan nama dan tanggal lahir pasien.
2. Jika ada petugas mencocokkan identitas pasien dengan data pada karrtu identitas
resmi pasien ( SIM, KTP, Kartu BPJS, Kartu KJS)
3. Petugas mencocokkkan jawaban pasien dengan

34
6. Bagan Alir
Petugas menerima rekam medis pasien dari Petugas
pendaftaran

Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa

Petugas melakukan anamnesa

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas merumuskan diagnosa pasien

Petugas menyusun rencana asuhan pasien

Petugas berkolaborasi dengan tim kesehatan lain sesuai


masalah kesehatan pasien

Petugas memberitahukan pasien mengenai layanan yang


akan diberikan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien

Petugas meyakinkan bahwa pasien memahami penjelasan


petugas

Petugas mmengidentifikasi persetujuan atau penolakan


pasien terhadap tindakan yang akan dillakukan

Petugas melakukan tindakan untuk mengatasi masalah


kesehatan pasien sesuai rencana asuhan

Petugas melakukan evaluasi formatif terhadap tindakan


yang di lakukan

Petugas menyusun rencana tindak lanjut bila masalah


kesehatan pasien belum teratasi

Petugas memberi pesan pada pasien untuk melakukan


kontrol sesuai criteria waktu yang ditentukan

Petugas wajib melakukan tindakan sesuai prosedur yang


berlaku agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu

7. Dokumen terkait Rekam medis

35
36

Anda mungkin juga menyukai