Anda di halaman 1dari 6

Agustus 2021

Nila Rukmi K.N., S.Pd.

SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG


kelas X/ semester Ganjil
MODUL AJAR DASAR-DASAR
BROADCASTING DAN PERFILMAN

GLOSARIUM
Fotografi merupakan serapan dari bahasa Inggris “photography” yang berarti “photos”
cahaya dan “grafo” melukis atau menulis (asal kata Yunani kuno).

Seni memotret gambar yang pada sebuah objek yang pada umumnya berupa potret
pemandangan, potret tempat, atau pun potret manusia melalui media cahaya dengan
menggunakan alat yang biasanya disebut dengan kamera

DAFTAR PUSTAKA
W., Adi & Hendra. 2021. Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Selamatpagi. https://www.selamatpagi.id/. 2020. 21 Juli 2020
https://www.selamatpagi.id/pengertian-fotografi/

RINGKASAN MATERI
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN

SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG


kelas X/ semester Ganjil
MODUL AJAR DASAR-DASAR
BROADCASTING DAN PERFILMAN

RINGKASAN MATERI

Pengertian Fotografi
Fotografi merupakan serapan dari bahasa Inggris “photography” yang berarti “photos” cahaya
dan “grafo” melukis atau menulis (asal kata Yunani kuno).
Jadi, fotografi merupakan sebuah proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Proses
atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan
cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka terhadap cahaya.

Fotografi populer pada awal abad ke-19, yaitu tahun 1839. Perancis menyatakan secara resmi
bahwa fotografi adalah sebuah perkembangan teknologi.

Pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti melihat suatu gejala yang disebut
Pinhole, yaitu jika dinding diruangan yang gelap terdapat lubang kecil maka akan merefleksikan
gambar.

Fenomena kamera Obscura pertama kali ditemukan oleh Mo Ti. Berabad kemudian, Aristoteles
dan seorang ilmuwan Arab bernama Ibnu Al Haitam berusaha menciptakan dan
mengembangkan alat yang sekarang kita kenal kamera.

Pada tahun 1558, ilmuwan Italia menciptakan kamera obscura yang membantu pelukis
menangkap bayangan gambar.

Lalu pada tahun 1611 Johannes Kepler membuat desain kamera portable berbentuk seperti
sebuah tenda. Hal tersebut lalu dikembangkan hingga menjadi kamera yang sekarang banyak
digunakan.

Teknik-Teknik Fotografi
Fotografi adalah proses yang menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan
merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek.Di dalam fotografi, ada beberapa teknik yang
harus dipelajari sebelum memotret objek, yaitu sebagai berikiut:

1. Zooming
Zooming, yaitu teknik yang digunakan untuk membuat objek utama tampak jelas, sedangkan
background nya tampak kabur/blur.Teknik ini bertujuan untuk mempertegas objek utama agar
terlihat lebih mencolok. Zooming menggunakan kecepatan rana tidak lebih lebih dari 1/30 detik
untuk menghasilkan kesan gerak.

2. Teknik Panning
Teknik Panning, yaitu teknik yang membuat objek bergerak menjadi terlihat tajam dan objek
diam terlihat kabur.Teknik ini akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal jika mengikuti objek
ketika membidik/memotret dengan speed rendah.

3. Teknik Freezing
Teknik Freezing, yaitu teknik yang digunakan untuk memotret benda bergerak dengan
kecepatan sangat tinggi.Pada teknik freezing ini objek dibuat seolah gerakannya membeku dan
menghasilkan objek yang tampak tajam saat ia bergerak.

SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG


kelas X/ semester Ganjil
MODUL AJAR DASAR-DASAR
BROADCASTING DAN PERFILMAN
4. Teknik Macro
Teknik Macro, yaitu teknik yang digunakan untuk memotret objek dengan jarak sangat dekat,
sehingga objek akan terlihat membesar.Misalnya memotret bunga pada jarak dekat maka
bunga tersebut akan terlihat lebih fokus dan membesar.

5. Teknik Siluet
Teknik Siluet atau biasa disebut dengan bayangan, teknik siluet adalah teknik yang dilakukan
dengan cara memotret objek yang menutupi cahaya sehingga ia diterangi dari belakang secara
total dan objek akan terlihat bewarna hitam.

6. Teknik Bulb
Teknik Bulb, yaitu teknik dilakukan dengan kecepatan rana yang diatur sesuai waktu diinginkan,
dengan cara menahan tombol pelepas rana lebih lama, yang biasanya dapat digunakan kabel
relase dan tripod.

7. Field of View
Field of View, yaitu melihat objek dari ukuran jarak lensa ke objek. Adapun jenis- jenis objek
seperti Extreme Close Up, Head Shot, Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Full Shot, dan
Long Shot.

8. Sudut Pengambilan Gambar


Sudut pengambilan gambar, yaitu teknik yang digunakan pada saat memotret dengan melihat
sudut pandang atau posisi kamera terhadap objek yang akan dibidik. Ada tiga sudut pandang
gambar yaitu Bird eye, Eye level, dan Frog eye.

Peralatan Fotografi
1. Kamera DSLR Pro Level

Ketika memutuskan menjadi seorang fotografer profesional maka foto yang dihasilkan haruslah
di atas rata-rata. Karena itu mutlak menggunakan kamera DSLR level high-end. Pasalnya,
kamera DLSR pro level atau high-end sudah dilengkapi dengan sensor full-frame. Dengan sensor
yang besar dan kuat, kemampuan dalam menghasilkan foto pun bakal lebih maksimal.Dari segi
harga, sebuah kamera DLSR pro bisa berharga puluhan kali lipat dari kamera DLSR entry
level.Sebagai gambaran, Canon Eos 5D mark IV saat ini dijual di pasaran dengan harga hampir
50 juta rupiah. Itu adalah harga body only, alias tanpa lensa. Sementara kamera entry level
Canon berada di kisaran 6-9 juta rupiah.

2. Lensa Bervariasi

Kamera DSLR pro level tidak akan ada gunanya jika hanya mengandalkan lensa bawaan kamera
atau lensa kit. Seorang forografer profesional haruslah punya beragam lensa.Dari mulai wide
angle sampai lensa tele. Jangan ketinggalan pula lensa fix yang punya ketajaman lebih bagus
dibanding lensa vario.Memiliki beragam lensa ini akan sangat membantu kerja fotografer
profesional. Karena dia pasti akan memakai lebih dari satu macam lensa dalam satu acara
pemotretan. Termasuk ketika melakukan pemotretan outdoor.Setidaknya lensa yang harus
dimiliki adalah lensa sudut lebar, lensa standar 50 mm, dan lensa tele 200 mm.

SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG


kelas X/ semester Ganjil
MODUL AJAR DASAR-DASAR
BROADCASTING DAN PERFILMAN
3. Laptop dengan Spesifikasi Tinggi

Selain kamera dan lensa, peralatan fotografi yang harus dimiliki seorang fotografer profesional
adalah laptop. Bukan sebuah laptop biasa. Tapi laptop dengan spesifikasi tinggi.Seperti prosesor
dengan kecepatan di atas 2,4 Ghz, RAM minimal 4 GB, dan kartu grafis setara Nvidia GeForce.
Spesifikasi tinggi yang dimiliki laptop akan sangat membantu Anda saat melakukan pengeditan
foto.Tentu saja, di dalam juga terdapat software editing foto. Software yang paling banyak
digunakan para fotografer tentu saja adalah Adobe Photoshop.Namun, bagi mereka yang
menggunakan Macbook Pro untuk mengedit foto, ada sejumlah software yang juga bisa
dipergunakan selain Photoshop.

4. Harddisk Eksternal

Jangan sepelekan keberadaan harddisk eksternal ketika Anda akan menjadi fotografer
profesional. Sebagai seorang profesional, maka hasil foto Anda pasti akan sangat banyak.Karena
itu butuh satu tempat khusus untuk menyimpannya. Mengandalkan harddisk internal dijamin
tidak akan bisa menampung semua foto yang pernah Anda hasilkan.

Sistem penyimpanan foto bisa juga dengan menggunakan semacam docking. Jadi Anda tidak
perlu membeli harddisk eksternal yang sudah dilengkapi casing. Cukup beli harddisk biasa yang
kemudian dipasang ke dalam docking untuk terhubung dengan laptop.

5. Filter Lensa

Peralatan fotografi yang satu ini memang termasuk dalam kategori aksesoris. Namun
kegunaannya tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Filter UV yang merupakan filter paling
standar dalam fotografi lebih berfungsi untuk melindungi lensa dari goresan atau kotoran yang
bisa membuat hasil foto menjadi tidak bagus.Selain itu ada banyak jenis filter lain yang kerap
digunakan fotografer profesional. Seperti filter ND yang mampu mengurangi intensitas cahaya
yang masuk. Bisa juga filter CPL yang bisa membuat gambar terlihat lebih detail.

Semua filter itu punya fungsinya masing-masing sesuai kebutuhan. Pastikan Anda menggunakan
filter-filter tersebut untuk mempercantik foto hasil jepretan Anda.

6. Background

Menjadi fotografer profesional tidak melulu harus bekerja di luar ruangan. Bahkan mungkin
sebagian besar dilakukan di dalam ruangan.Karena itu, kebutuhan untuk memiliki background
sangatlah besar. Background akan membantu kerja fotografer untuk mendapatkan latar
belakang sesuai tema yang diinginkan.

Untuk pemotretan fashion misalnya, umumnya akan menggunakan warna polos atau bahkan
putih. Hal ini akan membantu ketika proses pengeditan foto.Keberadaan background juga akan
membantu meminimalkan distraksi pada foto, sehingga hasilnya akan lebih maksimal.

7. Lampu Tambahan

Untuk pemotretan di dalam studio, keberadaan lampu tambahan sangatlah mutlak bagi
seorang fotografer profesional. Bukan sekadar flash eksternal yang bentuknya ringkas dan
dapat dilepas pasang ke kamera. Tapi lampu strobo lengkap dengan cover putih. Keberadaan
lampu tambahan seperti strobo sangat disukai karena konsitensi cahaya yang muncul dan
mampu mengalahkan sumber cahaya yang ada di sekitar objek foto. Lampu-lampu ini pun bisa
dipasang pada sudut tertentu sesuai kebutuhan atau keinginan sang fotografer.

SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG


kelas X/ semester Ganjil
MODUL AJAR DASAR-DASAR
BROADCASTING DAN PERFILMAN
8. Tripod

Anda akan membutuhkan peralatan fotografi seperti tripod ketika memotret di dalam ruangan
maupun di luar ruangan. Tripod akan membuat kamera berada tetap di tempatnya dengan
stabil.

Berbeda dengan ketika kamera berada di tangan si fotografer, sudut pengambilan gambarnya
pasti akan berubah-ubah.Dengan menggunakan tripod, sudut dan wilayah pengambilan gambar
tidak akan berubah. Hal ini akan memudahkan kerja fotografer karena tidak perlu banyak
mengecek ulang posisi kamera saat akan memotret.

9. Shutter Release

Boleh jadi aksesoris yang satu ini tidak banyak diperhitungkan oleh para fotografer amatir.
Karena mereka biasanya sudah merasa cukup dengan mengandalkan tombol shutter yang ada
di kamera. Namun, bagi seorang profesional, shutter release akan membantu setiap proses
kerjanya dalam mengambil foto sesuai yang diinginkan.

Dengan memakai shutter release, Anda tidak perlu sering bersentuhan dengan tombol shutter
di kamera. Karena bukan mustahil posisi kamera akan bergeser ketika akan memencet tombol
tersebut.Shutter release akan membuat proses pemotretan menjadi lebih mudah dan jauh dari
kemungkinan bergesernya sudut pengambilan gambar.

10. Drone

Ini memang bukan peralatan fotografi yang utama. Tapi saat ini fotografi udara juga sudah
menjadi tren. Sebagai seorang profesional, Anda pasti akan butuh peralatan fotografi udara
dengan menggunakan drone.Memiliki drone juga akan membuat Anda lebih leluasa dalam
mencari sudut yang tidak biasa. Selain itu, drone juga akan membuat Anda tampil lebih
profesional.

SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG

Anda mungkin juga menyukai