Bab II Ambar (Fix)
Bab II Ambar (Fix)
A. Lokasi Proyek
Provinsi Lampung
Provinsi Lampung
LOKASI
8
B. Data Umum Proyek
berikut :
berikut :
1. Luas Lahan
2. Bore Pile
yaitu berupa pondasi strauss pile. Pondasi ini digunakan untuk mendukung
bangunan di atasnya. Adapun tipe bore pile yang akan digunakan pada
(RSUD) Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung ini sama untuk semua
Tipe
Kedalaman
Bore Diameter f’c Tulangan Utama/Sengkang
(mm) 2
Pile (mm) (kg/cm )
X 6000 4000 205 8D13/D8-150
3. Pilecap
10
Pilecap yang digunakan pada bunker ini memiliki ketebalan 2500 mm
dengan mutu beton K-500. Tulangan yang dipakai pada pilecap ini adalah
4. Pelat
Pelat lantai dan atap pada bangunan administrasi memiliki ketebalan 120
mm, dengan mutu beton k-250, sedangkan pada banguan bunker memiliki
ketebalan yang berbeda yaitu 2600 mm dan 1600 mm dengan mutu beton k-
500.
5. Kolom
diberi indeks K1, K2, K3 dan KP dengan mutu beton K250 fc’ 20,75 Mpa
dan mutu baja 400 Mpa untuk d>10 mm dan 240 Mpa untuk d<10 mm.
6. Balok
11
Balok yang digunakan pada proyek pembangunan Gedung Radioterapi ini
memiliki mutu beton K-250 atau f’c= 20,75 MPa. Tulangan utama yang
digunakan adalah baja tulangan ulir (BJTD 40) D10, D13, D16, D19,
sedangkan untuk sengkang digunakan baja tulangan ulir (BJTD 40) D10, D8
dan D6. Adapun detail sambungan tulangan balok dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
Tipe G1 G2
Lokasi Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Dimensi 300 x 600 300 x 600 300 x 500 300 x 500
Tulangan Atas 6D19 3D19 5D19 3D19
Tulangan Bawah 3D19 5D19 3D19 4D19
Sengkang 1.5D10-100 D10-150 1.5D10-100 D10-150
Tulangan Pinggang 2D13 2D13 2D13 2D13
Tipe G3 B1
Lokasi Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Dimensi 300 x 400 300 x 400 250 x 500 250 x 500
Tulangan Atas 300 x 500 300 x 500 5D16 2D16
Tulangan Bawah 5D19 3D19 3D16 4D16
Sengkang 3D19 4D19 D10-100 D10-150
Tulangan Pinggang 2D10 2D10
Tipe B2 B3
Lokasi Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Dimensi 250 x 400 250 x 400 200 x 400 200 x 400
Tulangan Atas 4D16 2D16 4D16 2D16
Tulangan Bawah 2D16 3D16 2D16 3D16
Sengkang D10-100 D10-150 D10-125 D10-175
Tulangan Pinggang
Tipe B4 B5
Lokasi Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Dimensi 200x300 200x300 150 x 300 150 x 300
Tulangan Atas 3D16 2D16 3D13 2D13
Tulangan Bawah 2D16 2D16 2D13 2D13
Sengkang D8-150 D8-200 D8-150 D8-200
Tulangan Pinggang
Tipe BP
Lokasi Tumpuan Lapangan
Dimensi 150x200 150x200
12
Tulangan Atas 2D10 2D10
Tulangan Bawah 2D10 2D10
Sengkang D6-175 D6-175
Tulangan Pinggang
7. Dinding
ketebalan yang berbeda, dapat dilihat pada gambar dan ketinggian 4000 mm
beton K-500.
13
2500 2200 1500
1600 1600
D. Fasilitas Proyek
14
Gedung Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdul Moeloek
proyek sebagai tempat bekerja bagi para staff kontraktor maupun pengawas,
dan berfungsi sebagai tempat melakukan rencana kerja dan evaluasi hasil
kemajuan pekerjaan. Kantor direksi pada proyek ini dapat dilihat pada
gambar 2
peralatan, gudang harus memiliki kondisi yang tidak lembab agar material
15
atau peralatan yang tersimpan tidak mengalami kerusakan yang dapat
3. Los Kerja
Los kerja yaitu area yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan
sesuai dengan gambar kerja. Bangunan untuk fasilitas ini dibuat lepas tanpa
dinding (los) dan tidak diberi penutup atap. Los kerja dapat dilihat pada
gambar 4
16
Gambar 7. Los Kerja
4. Pagar Proyek
yang tidak berkepintingan dan lain-lain. Pagar proyek dapat dilihat pada
Gambar 5.
17
Gambar 8. Pagar proyek
pelaksanaan suatu proyek. Listrik yang digunakan berasal dari PLN serta
bagi pekerja pada proyek ini. Tempat ini terletak di sebelah kantor direksi.
18
Gambar 9. Dapur
E. Manajemen Proyek
pendek yang telah ditentukan, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang spesifik
(Kerzner, 1982).
19
Proyek dapat digambarkan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dengan tujuan dan manajemen yang jelas untuk mencapai hasil yang
dari proyek yang direncanakan, sesuai dengan tujuan dan kegunaan proyek.
aspek lingkungannya.
finansial.
20
d. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek
tersebut dilaksanakan.
3. Penjelasan (Briefing)
Tahap ini merupakan tahap penyusunan kerangka acuan kerja yang berisi
pemilik proyek mengenai fungsi proyek dan biaya yang diizinkan sehingga
4. Perencanaan (Planning)
proyek, program kerja, tata letak, serta metode konstruksi agar mendapatkan
persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat selain
Dalam proyek ini perencanaan meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut :
21
f. Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan
perhitungan dan persiapan yang matang, sebab spesifikasi dan mutu bahan
tersebut.
6. Pelaksanaan Konstruksi
dengan biaya dan waktu yang telah disepakati, dengan mutu material dan
7. Persiapan Penggunaan
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah
sebagaimana mestinya.
sebagai berikut :
22
a. Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baik berupa data-data selama
yang terjadi.
F. Sistem Pelelangan
pekerjaan yang akan dilakukan dan biaya secara tertulis. Dalam sistem ini
1. Pelelangan Umum
23
2. Pelelangan Terbatas
3. Pelelangan Sederhana
4. Pemilihan Langsung
G. Sistem Kontrak
Sistem kontrak yang lazim digunakan pada proyek konstruksi adalah sebagai
berikut :
antara dua pihak atau lebih secara sukarela dan mengikatkan diri mereka
24
penawaran yang dibuat oleh satu pihak untuk mengerjakan sesuatu bagi
dan disepakati bersama. Suatu kontrak praktis mulai berlaku pada waktu
kontraktor mulai melakukan kegiatan secara fisik setelah ada Surat Perintah
Kerja (SPK).
kerja, hak, kewajiban, dan tanggung jawab dari masing–masing pihak yang
2. Jenis Kontrak
Kontrak ini biasa dikenal dengan istilah kontrak borongan, yang mana
seluruh harga kontrak dianggap tetap dan pemilik proyek tidak mengakui
25
Kontraktor selaku pelaksana hanya menawarkan harga satuan pekerjaan
kepada pemilik proyek. Hal ini karena volume pekerjaan telah dihitung
akibat kenaikan harga bahan, upah kerja, dan ongkos peralatan menjadi
risiko kontraktor.
Pada kontrak jenis ini segala kebutuhan dalam pelaksanaan proyek dan
d. Kontrak Persentase
26
b. Pembayarannya didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
H. Struktur Organisasi
terperinci.
dengan jabatan.
d. Iklim kerja harus dibina agar kerjasama dapat berjalan dengan baik.
27
Pemilik proyek adalah orang atau badan hukum yang menghendaki
secara jelas.
pekerjaan.
kontrak.
28
8) Menerima penyerahan pekerjaan apabila pekerjaan sudah selesai dan
b. Konsultan Perencana
proyek dan bergerak di bidang desain fisik proyek, yaitu berupa rencana
diwujudkan.
perencanaan.
c. Konsultan Pengawas
29
telah ditentukan. Pada proyek pembangunan Radaiologi Rumah Sakit
penyimpangan.
d. Kontraktor
Kontraktor adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi surat
ditentukan oleh sistem pelelangan umum, dengan PT. Rismi Jaya terpilih
sebagai kontraktor.
30
Tugas dan wewenang kontraktor adalah sebagai berikut :
proyek.
pekerjaan.
dilaksanakan.
31
Pemilik Proyek
Pemerintah Provinsi
Lampung
Konsultan Pengawas
Konsultan Perencana
CV. Lingkar Alam
PT. Medisain Dadi Sempurna
Konsultan
Kontraktor
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Tanggungjawab
: Garis Koordinasi
32
a. Manajer Proyek (Project Manager)
proyek, mulai dari kegiatan yang paling awal. Manajer proyek (project
33
c. Administrasi dan keuangan
dalam hal perencanaan biaya yang harus dipenuhi. Tugas dan wewenang
atasan langsung.
d. Quality Control
pekerjaan.
ke atasan langsung.
34
e. Pelaksana Lapangan (Supervisor)
ditetapkan.
alat di lapangan.
lapangan.
ditetapkan.
35
f. Satpam (Security)
proyek.
g. Safety Inspector
keselamatan para pekerja di lokasi proyek agar tidak terjadi hal hal yang
membahayakan.
h. Surveyor
berjalan.
i. Logistik
berikut :
lapangan
36
STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RADIOTERAPI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK
Project Manager
Cahyo Trisetyo
Pelaksana Surveyor
Rahmad Hidayat Kadri Yansyah
Mandor
Sardi
37
38
38