Anda di halaman 1dari 1

Belajar dari kegagalan

Ada sebuah pribahasa seperti ini ‘’pengalaman adalah guru yang


terbaik’’. Peribahasa ini tidak asing lagi bagi kita, yang asing bagi kita
adalah memberi tempat bagi kegagalan untuk menjadi guru yang
terbaik. Kita cendrung menyembunyikan kegagalan sebab kegagalan
di pandang sebagai aib, bukan sebagai guru. Padahal, kegagalan pun
bisa mengajarkan seseorang untuk menjadi lebih baik.

Tuhan yesus mengingatkan para muridNya akan peran dan fungsi roh
kudus dalam mengajar. Apa yang di ajarkan? Roh kududs
mengajarkan segala sesuatu (ay.26). itu berarti kegagalan juga di
berikan tempat, dari kegagalan orang dapat memetic hikmah.
Kegagalan bisa membuat orang bertumbuh menjadi lebih matang
dan dewasa dalam memandang dan menjalani hidup. Paling tidak,
kegagalan mengajarkan bahwa kita membutuhkan Tuhan. Karena itu,
sebelum yesus menuntaskan karyanya di dunia dan Kembali ke
dalam kemuliaan BapaNya. Ia mempersiapkan para muridnya dan
menjanjikan kepada mereka seorang penolong dan pengajaran yang
akan medampingi mereka selama di dunia. Hanya saja, para murid
perlu membuka diri untuk menerima pengajaran dan tuntunan roh
kudus. Membuka diri untuk belajar dari kegagalan adalah cerminan
‘’…Dialah yang akan mengajarkan segala
dari keterbukaan kepada roh kudus sehingga ia bisa menyingkapkan
sesuatu kepadamu dan akan
apa yang baik yang bi akita petik dan lakukan.
mengingatkan kamu akan semua yang
telah ku katakana kepadamu

Kita memang tidak mau gagal. Tetapi kita bisa belajar dari kegagalan
untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan utuh lebih penting
Yohanes 14:26
daripada menutupi kegagalan dan menjadi pesimis.

Ingatlah : jangan malu dan takut gagal. Kegagalan jjustru akan


memberi tahu kita jalan yang berhasil, belajarlah dari kegagalan itu.

Jangan pernah takut untuk melakukan sesuatu sebab Tuhan


akan selalu mendampingi mu baik di masa kegagalan mu
maupun di masa kesuksesanmu. Jangan pernah putus asa saat
gagal tetapi bangkitlah dan carilah keberhasilan di dalam
kegagalan itu.

From Jonathan Tjandra

Anda mungkin juga menyukai