Anda di halaman 1dari 9

home

Alergi

Kesehatan Jantung

Kesehatan Pernapasan

Kanker

Urologi

Penyakit Diabetes

Kesehatan Kulit

Kesehatan Muskuloskeletal

Penyakit Kelainan Darah

Kesehatan Mata

Kesehatan THT

Kesehatan Otak dan Saraf


Penyakit Infeksi

Kesehatan Pencernaan

Kesehatan Seksual

Home

Penyakit Kelainan Darah

5 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Anda

Foto Penulisbadge

Ditulis oleh Risky Candra Swari Diperbarui 02/03/2021Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

5 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Anda

Darah merupakan salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia. Keputusan Anda untuk
menyumbangkan darah melalui donor darah dapat menyelamatkan satu kehidupan, atau bahkan
beberapa nyawa sekaligus. Tidak hanya menguntungkan bagi si penerima, sebagai pendonor Anda juga
bisa mendapatkan manfaat donor darah bagi kesehatan sendiri. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.

Apa saja manfaat donor darah?

Donor darah memungkinkan Anda memberikan sedikit darah dalam tubuh. Biasanya, darah yang diambil
sebanyak 480 mililiter.

Pria boleh mendonorkan darahnya setiap 12 minggu (3 bulan) dan wanita dapat memberikan darahnya
setiap 16 minggu (empat bulan)—maksimal 5 kali dalam 2 tahun—karena pria biasanya memiliki lebih
banyak persediaan zat besi daripada wanita.
Nantinya, darah yang Anda donorkan akan diperiksa dan diuji keamanannya serta dikelompokkan
berdasarkan golongan darah. Hal ini berguna agar darah yang diberikan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan pasien dan dipastikan aman dari kemungkinan penyakit yang muncul di dalam darah.

Beberapa kondisi yang membutuhkan donor darah, antara lain:

Kecelakaan

Transplantasi organ

Kanker

Anemia

Anemia sel sabit

Thalasemia

Hemofilia

Selain untuk pasien, ada beberapa manfaat yang Anda dapatkan jika rutin melakukan donor darah,
yaitu:

1. Menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah

serangan jantung pada wanita

Donor darah secara rutin diketahui bermanfaat untuk menurunkan kekentalan darah. Semakin kental
darah yang mengalir dalam tubuh, semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya gesekan antara darah
dan pembuluh darah.

Gesekan yang terjadi pada pembuluh darah ini dapat merusak sel-sel dinding pembuluh darah yang
selanjutnya dapat meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan
risiko Anda mengalami penyakit jantung.

Menurut American Journal of Epidemiology, kegiatan donor darah dapat menurunkan risiko penyakit
jantung sebesar 33% dan serangan jantung sebesar 88%. American Medical Association mengatakan
dengan mendonorkan darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke
pada usia 43-61 tahun.

Hal tersebut karena donor darah juga membantu tubuh untuk membuang kelebihan zat besi. Zat besi
yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan oksidasi kolesterol. Hasil dari proses oksidasi tersebut
dapat menumpuk pada dinding arteri dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.

Melalui donor darah, kadar zat besi dalam tubuh dapat menjadi lebih stabil dan menurunkan risiko
terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.

2. Menurunkan risiko kanker

Manfaat donor darah selanjutnya adalah mencegah kanker. Ini juga masih berhubungan dengan jumlah
zat besi yang berkurang saat melakukan donor.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of National Cancer Institute, kelebihan zat besi
dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas yang membuat Anda berisiko terhadap kanker dan
penuaan.

3. Membantu menurunkan berat badan

Menurut University of California San Diego, mendonorkan darah sebanyak 450 mililiter ternyata dapat
membakar sebanyak 650 kalori. Itu sebabnya, donor darah juga bermanfaat untuk menjaga berat badan
tetap ideal dan menjauhkan Anda dari risiko obesitas.

Meski begitu, jangan menjadikan donor darah sebagai ‘ajang’ menurunkan berat badan. Donor darah
secara berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.
4. Mendeteksi penyakit serius

Setiap kali hendak mendonorkan darah, Anda akan menjalani pemeriksaan dasar rutin, seperti
pemeriksaan berat badan, suhu tubuh, nadi, tekanan darah, dan kadar hemoglobin.

Anda juga akan diminta menjalani pemeriksaan darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit menular,
seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit melalui transfusi.

Bagi pendonor, pemeriksaan ini tentu saja berguna untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu secara
dini. Jadi selain membantu orang lain yang membutuhkan darah, Anda juga dapat mendapatkan cek
kesehatan secara cuma-cuma.

5. Membantu lebih sehat secara psikologis dan panjang umur

Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan darahnya
dengan tujuan menolong orang lain memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Hasil tersebut
dibandingkan dengan mereka yang melakukan donor darah untuk kepentingan sendiri atau bahkan tidak
mendonorkan darahnya sama sekali.

Manfaat donor darah yang tak kalah penting adalah fakta bahwa menyumbangkan hal yang tidak ternilai
harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis.

Apa yang harus dilakukan sebelum donor darah?

Pertama-tama, Anda perlu memenuhi syarat donor darah. Beberapa syarat umum di antaranya:
Sehat secara fisik

Berusia antara 17-66 tahun

Berat badan lebih dari 45 kg

Suhu tubuh di antara 36,6-37,5 derajat Celsius

Selain harus memenuhi syarat donor darah, berikut beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum
melakukan prosedur agar bisa mendapatkan manfaat donor darah secara maksimal, seperti:

Minum banyak cairan sehari sebelum donor darah terutama jika cuacanya sedang panas. Pasalnya, saat
donor darah, volume darah Anda akan menurun.

Anda bisa mengonsumsi makanan asin kira-kira 12 jam sebelum mendonorkan darah. Pasalnya, setelah
darah diambil, Anda kehilangan sekitar 3 gram garam dari tubuh.

Cukupi kebutuhan zat besi harian supaya tidak kekurangan zat besi. Anda bisa makan daging sapi, ikan,
brokoli, asparagus, bayam, dan sayuran hijau lainnya.

Pastikan Anda tidur cukup sebelum ambil darah.

Beri tahu semua jenis obat-obatan yang sedang Anda konsumsi (baik itu obat resep, tanpa resep,
vitamin, atau herbal) sebelum mendonorkan darah.

Makan yang cukup 3-4 jam sebelum donor untuk mencegah lemas, pusing, atau keliyengan setelah
donor darah.

Tiga jam sebelum mendonorkan darah, Anda disarankan untuk minum banyak air atau jus buah.

Apa yang harus Anda persiapkan saat mendonorkan darah?

Berikut beberapa hal yang harus Anda persiapkan saat mendonorkan darah:

Gunakan pakaian yang longgar alias tidak terlalu ketat sehingga memudahkan proses pengambilan
darah.

Jika ini kali pertama Anda melakukan donor darah, cobalah untuk relaks. Anda bisa mencoba
mendengarkan musik, membaca, atau mengobrol dengan sesama pendonor agar proses pengambilan
darah berjalan lancar.
Jika sudah biasa, proses pencarian pembuluh darah jadi lebih mudah. Anda bisa menginformasikan hal
tersebut kepada petugas donor.

Apa yang harus Anda perhatikan setelah mendonorkan darah?

Setelah donor darah, Anda disarankan untuk duduk sebentar sambil minum air putih atau makan
makanan kecil. Anda bisa bangun secara perlahan untuk memastikan Anda tidak merasa pusing. Jangan
terburu-buru berdiri.

Selain itu, beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar manfaat donor darah dapat Anda benar-benar
rasakan, antara lain:

Membatasi aktivitas fisik selama setidaknya 5 jam setelah donor.

Jangan langsung melepaskan plester yang menempel di area suntikan.

Bersihkan daerah sekitar plester dengan sabun dan air.

Jika mengalami luka memar di area bekas suntikan, Anda bisa menaruh kompres dingin untuk
meringankan rasa sakit.

Jika bekas tusukan jarum berdarah, sebaiknya tekan daerah itu dan angkat lengan Anda lurus ke atas
selama sekitar 5-10 menit atau sampai perdarahan berhenti.

Jangan berdiri lama di bawah sinar matahari langsung dan jangan minum minuman panas.

Jika Anda merokok, sebaiknya jangan merokok selama dua jam setelah donor darah.

Jika minum alkohol, sebaiknya Anda tidak minum alkohol sampai 24 jam setelah donor.

Minum banyak cairan untuk menggantikan cairan tubuh Anda yang hilang, setidaknya Anda
menambahkan 4 gelas air putih di hari Anda melakukan donor darah.

Perbanyaklah makanan yang mengandung zat besi, vitamin C, asam folat, riboflavin (B2), serta vitamin
B6.

Informasikan kepada petugas donor jika Anda mengalami gangguan kesehatan setelah mendonorkan
darah, seperti merasa mual, pusing, mengalami perdarahan, atau terdapat benjolan di area bekas
suntikan.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

ARTIKEL TERKAIT

Menyoal Transfusi Darah: Kapan Harus Dilakukan, Manfaat, dan Efek Samping

Tes Konsentrasi Faktor Pembekuan Darah

Beda dengan Donor Darah Biasa, Apa Itu Transfusi Trombosit?

Menyoal Transfusi Darah: Kapan Harus Dilakukan, Manfaat, dan Efek Samping

Tes Konsentrasi Faktor Pembekuan Darah

Hello Sehat ingin menjadi sumber informasi Anda dalam membuat keputusan kesehatan dan agar Anda
bisa selalu hidup sehat dan bahagia.

Follow kami

KategoriCek KesehatanRumah SakitKomunitas

Informasi

Ketentuan Pengguna

Kebijakan Privasi

Kebijakan Editorial dan Koreksi


Kebijakan Iklan dan Sponsor

Panduan Komunitas

Hello Sehat Dan Kemenkes

Hello Sehat

Tentang Kami

Profil Manajemen

Karier

Kontak Kami

©2021 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak Cipta Dilindungi. Hello Health Group tidak menawarkan saran
medis, diagnosis, atau perawatan.

Anda mungkin juga menyukai