Anda di halaman 1dari 2

TANTANGAN KEILMUAN GEOGRAFI

Jundi Muhammad Bariq

Geografi dan Ilmu lingkungan Universitas Gadjah Mada

Dewasa ini bidang studi geografi mulai banyak diminati, hal ini dapat
dilihat dari besarnya jumlah pelajar atau mahasiswa yang memilih geografi ini
sebagai program studi lanjutan baik itu untuk program sarjana, magister maupun
doktor. Perkembangan teknologi juga memungkinkan ilmu geografi ini semakin
maju dan berkembang. Hal itu dikarenakan ilmu geografi ini membutuhkan
pengolahan dari data geografi menjadi informasi geografi secara cepat. Informasi
geografi ini diperlukan oleh berbagai bidang seperti pembangunan wilayah,
konservasi Sumber Daya Alam dan juga penataan ruang. Dalam mempelajari
objeknya, geografi menggunakan pendekatan spasial (keruangan) , pendekatan
secara keruangan ini juga yang membuat geografi semakin banyak diminati oleh
masyarakat. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa generasi muda bangsa harus
menguasai hal-hal tersebut dengan cepat. Kita telah dimudahkan oleh adanya
teknologi yang semakin maju , untuk mempelajari pendekatan keruangan seperti
itu teknologi komputer telah menyediakan program-program analisis keruangan
yang semakin mudah dan praktis sehinggan informasi geografi akan lebih cepat
dan mudah diperoleh untuk keberlangsungan pembangunan. Dengan kehadiran
komputer sebagai komponen teknologi informasi proses analisis dan integrasi
yang rumit kalau di kerjakan secara manual akan menjadi lebih mudah, cepat dan
akurat ( Sutanto, 2002).

Oleh karena itu akhir-akhir ini geografi menjadi kebutuhan bagi


masyarakat yang digunakan untuk pengelolaan wilayah maupun sumber daya
alam. Pemanfaatan teknologi informasi aplikasi ilmu geografi dikenal dengan
sistem informasi geospasial (SIG) yang telah berkembang pesat dengan didukung
teknologi penginderaan jauh dan Global Position System (GPS). Dengan
dimanfaatkannya aplikasi-aplikasi ilmu geografi secara menyeluruh maka
masalah-masalah yang berkaitan dengan alam baik itu yang benar-benar terjadi
dengan alami (misal tsunami,gempa) atau yang berkaitan dengan campur tangan
manusia (misal banjir, tanah longsor) dapat diprediksi lebih dini sehingga
masyarakat lebih bisa menyiapkan diri dan mendapat bekal agar mengurangi
resiko kerban yang banyak. Tentunya semua itu menggunakan metode spasial
analysis, ecological analysis, dan regional complex anlysis ( Bintarto, 1983).

Daftar Pustaka : Susanto, 2002, Tren Ilmu Geografi

Bintarto, 1983

Iwan, Tantangan Geografi kedepan

Anda mungkin juga menyukai