Sumiyati Taher
1514201400
RINGKASAN
Keluarga merupakan sistem pendukung yang utama dalam memberikan perawatan
langsung pada setiap keadaan sehat sakit penderita. Umumnya keluarga meminta bantuan tenaga
kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawat klien (Yosep dkk 2010). Kemampuan
keluarga merupakan gabungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam merawat penderita yang
mengalami gangguan jiwa.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu analitik deskriptif dengan rancangan cross
sectional study. Dengan responden sebanyak 55 keluarga yang memiliki anggota keluarga
dengan perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang Manado. Alat
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji statistik chi
square, selanjutnya, data diolah menggunakan program SPSS dan analisis dengan menggunakan
uji descriptif statistik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 55 (100%) responden, yang merasa terbebani
sebanyak dua puluh delapan dan yang merasa mampu sebanyak tiga puluh sembilan responden.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan uji Fisher’s exact di peroleh nilai p=0.002 maka
terdapat hubungan antara beban keluarga dengan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku
kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang Manado.
Kesimpulan penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara beban keluarga dengan
kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa
Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang Manado.
dunia, dalam satu tahun sesuai jenis kelamin ( mondar-mandir, ketidakmampuan untuk
sebanyak 1,1 wanita, pada pria sebanyak 0,9 diam, tangan mengepal dan meninju, rahang
sementara jumlah yang mengalami mengatup, pernafasan meningkat, tiba-tiba
gangguan jiwa seumur hidup sebanyak 1,7 menghentikan aktifitas mototrik, merusak
wanita dan 1,2 pria. Menurut National benda dan melukai orang lain), aspek
Institute of Mental Health (NIMH) verbalisasi (mengancam ke arah objek nyata
berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika meminta perhatian yang mengganggu, suara
Serikat, diperkirakan 26,2% penduduk yang keras dan tertekan, ada isi pikir delusi dan
berusia 18 tahun atau lebih mengalami paranoid), efek (marah, permusuhan, sangat
gangguan jiwa (Trigoboff, 2013). cemas, mudah tersinggung, senang
Prevalensi klien perilaku kekerasan berlebihan atau tidak sesuai dengan emosi
diseluruh dunia di derita kira-kira 24 juta labil), tingkat kesedaran (sadar, tiba-tiba,
orang. Lebih dari 50% klien perilaku perubahan status mental, disorientasi,
kekerasan tidak mendapatkan penanganan, gangguan daya ingat, ketidakmampuan
di Amerika Serikat terdapat 300 ribu pasien mengikuti petunjuk) (Stuart & Laraia,
skizofrenia akibat perilaku kekerasan yang 2006).
mengalami episode akut setiap tahun. Berdasarkan data yang di peroleh dari
Menurut penelitian di Finlandia di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.V.L
University of Helsinki dan University Ratumbuysang Manado untuk dua bulan
Helsinki Central Hospital Psychiatry terakhir Januari dan Febuari Tahun 2019
Centre, dari 32% penderita Skizofrenia pasien Perilaku Kekerasan berjumlah 120
melakukan tindakan kekerasan, dan 16% orang, pada bulan Januari pasien dengan
dari perilaku kekerasan pada klien perilaku kekerasan yang baru masuk
mengakibatkan kematian, dari 1.210 klien berjumlah 21 orang, laki-laki berjumlah 8
(Virkkunen, 2009) orang untuk pasien perempuan berjumlah 13
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukan orang, sedangkan pada bulan Febuari pasien
Prevalensi Nasional Gangguan Jiwa Berat baru yang masuk yaitu berjumlah 40 orang,
yaitu Skizofrenia sebesar 0,46%, atau sekitar pasien laki-laki berjumlah 26 orang dan
1,1 juta orang atau 5,2% dari jumlah perempuan berjumlah 14 orang.
penderita Skizofrenia di seluruh dunia. Pada Berdasarkan latar belakang diatas dapat
penduduk Indonesia 1,7 per mil atau 1-2 di rumuskan masalah dalam penelitian ini
orang dari 1.000 warga di indonesia yang adalah hubungan beban keluarga dengan
mengalami gangguan jiwa berat yang kemampuan keluarga merawat pasien
berjumlah 1.728 orang (Riskesdas, 2013). perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa
Menurut data Departemen Kesehatan Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado ?
Republik Indonesia tahun 2010, jumlah
penderita gangguan jiwa di Indonesia METODE PENELITIAN
mencapai 2,5 juta yang terdiri dari pasien Jenis penelitian yang
perilaku kekerasan. Diperkirakan sekitar digunakan adalah penelitian
60% menderita perilaku kekerasan di kuantitatif dengan
Indonesia. Angka gangguan jiwa di sulawesi menggunakan desain deskriptif
utara pada tahun 2013 sampai dengan 2018 analitik dengan rancangan
yaitu sebanyak 1,3% (Riskesdas, 2018). cross-sectional study yaitu
Tanda dan gejala yamg muncul dalam studi data yang dikumpulkan
perilaku kekerasan dapat dilihat dari secara simultan, sesaat atau
beberapa aspek antara lain : aspek motorik satu kali saja dalam waktu
ini dapat meningkatkan stres emosional dan suport atau dorongan dalam kehidupan
ekonomi dari keluarga. sehari-hari.
Sedangkan menurut teori Friedman (2010) Seperti yang dikatakan dalam friedman
mengatakan bahwa beban keluarga obyektif (2013) menyatakan bahwa dimana dukungan
meliputi beban keluarga dalam pelaksanaan support, penghargaan dan perhatian dapat
merawat salah satu anggota keluarga yang membantu meningkatkan strategi-strategi
mengalami gangguan jiwa termasuk dalam alternatif berdasarkan pengalaman yang
beban keluarga obyektif ini adalah beban berfokus pada aspek-aspek yang positif.
biaya finansial, untuk perawatan dan Menurut yusdi ( 2010) kemampuan adalah
pengobatan, tempat tinggal, makanan dan kecakapan, kekuatan manusia untuk
tranportasi. Dukungan instrumental keluarga berusaha dengan diri sendiri. Kemampuan
merupakan fungsi ekonomi dan fungsi (ability) adalah kecakapan atau potensi
perawatan kesehatan yang diterpakan seorang individu untuk menguasai keahlian
keluarga terhadap anggota keluarga yang dalam melakukan atau mengerjakan
sakit. beragam tugas dalam suatu pekerjaan suatu
Hal ini sejalan dengan penelitian yang penilaian atas tindakan seseorang.
dilakukan oleh Fanggi (2018) yang Penelitian sebelumnya yang dilakukan
menyatakan bahwa ada hubungan signifikan Widya Dkk (2020) menunjukan adanya
antara beban keluarga dengan sikap keluarga hubungan kemampuan keluarga dalam
dalam merawat pasien perilaku kekerasan merawat pasien dengan perilaku kekerasan
dipoliknik Rumah Sakit Jiwa Atma Husada dengan nilai P-value=0,030.
Samarinda dengan P-value yaitu 0,00<0,01 Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nureanah
analisis dan teori diatas beban yang sering dkk (2012) tentang hubungan dukungan
dihadapi oleh keluarga dalam merawat keluarga dan beban keluarga dalam merawat
pasien dengan perilaku kekerasan adalah anggota keluarga dengan riwayat perilaku
masalah yang berkaitan dengan beban kekerasan di RS. Jiwa Islam Klender Jakarta
obyektif hal ini dikarenakan biaya Timur. Hasil penelitian menunjukan bahwa
perawatan yang tinggi, selain itu, ada hubungan yang signifikan antara
pendapatan keluarga yang rendah dukungan informasional dengan beban
berpengaruh terhadap kondisi kehidupan keluarga.
seperti pemenuhan kebutuhan nutrisi yang Asumsi peneliti berpendapat bahwa
tidak adekuat, rendahnya pemenuhan dengan adanya hubungan kekeluargaan,
kebutuhan perawatan untuk anggota keluarga akan selalu merasa mampu dalam
keluarga. merawat anggota keluarga yang menderita
b. Kemampuan keluarga dalam merawat gangguan jiwa hal ini didukung dengan
pasien dengan perilaku kekerasan adanya dukungan serta kemampuan yang
Dari hasil penelitian ini yang dilakukan baik dalam lingkungan sosial maupun dalam
pada 55 responden sebagian besar 39 mengatasi suatu permasalahan dalam
reponden atau 60,9% keluarga merasa lingkungan anggota keluarga.
mampu dalam merawat anggota keluarga 2. Hubungan beban keluarga dengan
yang menderita gangguan jiwa hal ini kemampuan keluarga merawat pasien
ditunjukan dengan sebagian reponden dengan perilaku kekerasan
memilih selalu dalam item pertanyaan Hasil uji statistik menggunakan spearman
bertekad mendampingi anggota keluarga rank diperoleh nilai p-value=0,002 dimana
sampai keadaanya lebih baik serta memberi nilai 0,002 tersebut lebih kecil dari 0,05.
Yang berarti H0 ditolak maka dapat memahami bahwa pasien merupakan bagian
disimpulkan bahwa ada hubungan beban dari anggota keluarganya.
keluarga dengan kemampuan keluarga
dalam merawat pasien dengan perilaku Kesimpulan
kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dari hasil penelitian yang dilakukan pada
Ratumbuysang Manado. keluarga di Rumah Sakit Jiwa
Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Ratumbuysang Manado sebagian responden
Duval dalam Logam (Effendi,2010) yang cenderung merasa terbebani dengan anggota
mengatakan bahwa keluarga adalah keluarga yang menderita gangguan jiwa
sekumpulan orang dengan ikatan dengan perilaku kekerasan, Dari hasil
perkawinan, kelahiran, dan adopsi mereka penenilitan yang dilakukan pada keluarga di
saling berinteraksi dan mempunyai peran Rumah Sakit Jiwa Ratumbuysang Manado
masing-masing dalam menciptakan serta diketahui sebagian besar keluarga mampu
mempertahankan suatu budaya serta untuk merawat klien dengan gangguan jiwa
meningkatkan perkembangan fisik, mental, perilaku kekerasan, Terdapat hubungan
emosional, serta sosial dari tiap anggota antara beban keluarga dengan kemampuan
keluarga. keluarga merawat pasien dengan perilaku
Menurut Friedman (2010) keluarga adalah kekerasan di Rumah Sakit Jiwa
dua atau lebih dari dua individu yang Ratumbuysang Manado.
bergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan
dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam DAFTAR PUSTAKA
perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan. Ahmed., et.al. (2014). Effect of brand trust
and customer satisfaction on brand
Hal ini sejalan dengan dengan penelitian loyalty in Bahawalpur. Journal of
Suryaningrum (2013) dengan judul Sociological Research. ISSN 1948-
“Hubungan Beban Keluarga Dengan
Kemampuan Keluarga Merawat Pasien 5468 2014. Vol. 5, No. 1.
Dengan Perilaku Kekerasan Di Poliklinik
Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor,” Azeem, Muhammad Waqar Et Al.
dengan jumlah responden 103 orang hasil 2011. ―Effectiveness Of Six
yang didapat adalah terdapat hubungan Core Strategies Based On Trauma
antara beban keluarga dengan dengan Informed Care In Reducing
kemampuan keluarga merawat pasien Seclusions And Restraints At A
dengan perilaku kekerasan dengan diperoleh
Child And Adolescent
hasil nilai (P Value<0,05).
Asumsi peneliti berpendapat bahwa sesuai Psychiatric Hospitaljcap.‖ Journal
dengan hipotesis mengatakan adanya Of Child And Adolescent Psychiatric
hubungan antara beban keluarga dengan Nursing 24(1): 11–15.
kemampuan keluarga dalam merawat pasien
dengan perilaku kekerasan. Ini dikarenakan Chlan, L., & Savik, K. (2011). NIH
keluarga saling memberikan dukungan Public Access : Pattern of anxiety
meskipun keluarga merasa terbebani secara in critically ill patients receiving
emosional dan finansial namun keluarga
mechanical ventilatory support,
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO 7
JURNAL KEPERAWATAN