Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA 2020/2021

PREVENTIF HEALTH (IMUNISASI)

apt. Diza Sartika, M.Farm


Wely Dafriani, Widya Yolanda Herdisa, Windi Wildaningsih, Yoga Ramadhana*

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi


Universitas Perintis Indonesia
Email : @yogaramadhanaofficial@gmail.com

ABSTRAK
Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan. Setiap orang menginginkan
dirinya selalu sehat, sehingga bisa hidup secara mandiri dan produktif. Imunisasi merupakan
salah satu intervensi kesehatan yang terbukti paling cost-effective (murah), karena dapat
mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I yang
diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya. Kekebalan yang didapatkan seseorang
melalui imunisasi merupakan kekebalan aktif, sehingga apabila terpapar suatu penyakit tertentu
maka hanya akan mengalami sakit ringan dan tidak sampai sakit parah. Faktor yang berhubungan
dengan kelengkapan imunisasi dasar antara lain dukungan keluarga, efek samping imunisasi,
sikap petugas kesehatan, dan tempat pelayanan imunisasi serta sangat penting untuk mengetahui
pengetahuan, sikap, dan persepsi individu mengenai suatu masalah dan bagaimana individu
tersebut mengaplikasikannya dalam perilaku pencegahan guna memaksimalkan upaya preventif
dari peningkatan kejadian suatu penyakit

Kata Kunci : Imunisasi, Sikap dan Pengetahuan.

PENDAHULUAN
penyakit menular tertentu. Imunisasi
Kesehatan merupakan salah satu hal
merupakan salah satu intervensi kesehatan
yang penting dalam kehidupan. Setiap orang
yang terbukti paling cost-effective (murah),
menginginkan dirinya selalu sehat, sehingga
karena dapat mencegah dan mengurangi
bisa hidup secara mandiri dan produktif.
kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian
Manusia yang sehat tidak hanya dilihat dari
akibat PD3I yang diperkirakan 2 hingga 3
segi jasmani, tetapi juga sehat rohani.
juta kematian tiap tahunnya. Kekebalan
(Azwar, 2004). Penyakit menular sulit untuk
yang didapatkan seseorang melalui
diatasi atau diberantas karena
imunisasi merupakan kekebalan aktif,
penyebarannya tidak mengenal batas
sehingga apabila terpapar suatu penyakit
wilayah administrasi, sehingga perlu
tertentu maka hanya akan mengalami sakit
disediakan vaksin yang dapat mencegah dari
ringan dan tidak sampai sakit. Penyakit
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA 2020/2021

menular seperti TBC, Difteri, Tetanus, terlibat di dalamnya, jadi penggunaan


Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio, radang pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh sikap
selaput otak, dan radang paru-paru dan pengetahuan seseorang yang dapat
merupakan beberapa penyakit yang memilih dan memutuskan dalam
termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat penggunaan pelayanan kesehatan karena
Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). sangat penting untuk mengetahui
Setiap bayi (usia 0–11 bulan) wajib pengetahuan, sikap, dan persepsi individu
mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang mengenai suatu masalah dan bagaimana
terdiri dari Hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib, individu tersebut mengaplikasikannya dalam
polio, dan campak. Awal mula terjadinya perilaku pencegahan guna memaksimalkan
suatu penyakit berasal dari virus atau bakteri upaya preventif dari peningkatan kejadian
yang menyerang tubuh manusia. Benda suatu penyakit yang mungkin terjadi pada
asing yang masuk ke dalam tubuh balita serta untuk mengidentifikasi
dikategorikan sebagai agent yang tidak hubungan pengetahuan, sikap, dan persepsi
dikenal tubuh, sehingga sistem kekebalan ibu dengan status imunisasi dasar batita
tubuh akan membuat antibodi untuk (Notoatmodjo, 2010).
menyerang antigen yang masuk ke dalam Berdasarkan hasil penelitian jurnal
tubuh tersebut. Imunisasi salah satu langkah dari Alexander ( 2020 ) tentang hubungan
yang diberikan agar terbentuk sistem antara pengetahuan dengan sikap dalam
kekebalan tubuh terhadap paparan dari memberikan imunisasi menyataan bahwa
penyakit (Ranuh et al, 2008). pengetahuan seseorang tentang suatu objek
Faktor lain yang berhubungan dengan mengandung dua aspek yaitu aspek positif
kelengkapan imunisasi dasar antara lain dan aspek negatif. Pengetahuan adalah
dukungan keluarga, efek samping imunisasi, segala sesuatu yang diketahui berkenaan
sikap petugas kesehatan, dan tempat dengan pengetahuan merupakan hasil dari
pelayanan imunisasi (Kurniawati, 2012). tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
Pengetahuan memiliki peranan penting penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
terhadap seseorang untuk bertindak. Sikap Dari hasil penelitian banyak responden
merupakan suatu reaksi seseorang yang menjawab salah, Dikarenakan kurangnya
masih tertutup terhadap suatu rangsangan pengetahuan disebabkan oleh informasi
dimana faktor pendapat dan emosi sudah yang tidak jelas, misalnya ibu mendengar
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA 2020/2021

isu tentang vaksin campak yang palsu serta merupakan zat yang terbuat dari
tidak halal dan tidak mencari tahu melemahkan kuman penyakit yang
kebenarannya. Kemudian Sikap responden dirancang untuk membuat kekebalan tubuh
yang tidak mengetahui imunisasi, manfaat, agar aman terhadap penyakit menular
komplikasi dari penyakit campak dan tertentu (Hikmat, 2016).
ketakutan terhadap efek samping yang
Mengenal Jenis-jenis Imunisasi
mungkin bisa terjadi pada anaknya sehingga
ibu beranggapan imunisasi dapat membuat 1. Imunisasi Wajib

anaknya menjadi sakit. Jadi diharapkan Imunisasi wajib merupakan imunisasi

kepada masyarakat, orang tua khususnya ibu yang diwajibkan oleh pemerintah untuk

– ibu untuk lebih memiliki rasa ingin tahu seseorang sesuai dengan kebutuhannya

terhadap kesehatan anak yaitu dengan dalam rangka melindungi yang bersangkutan

mencegah penyakit dengan melengkapi dan masyarakat sekitarnya dari penyakit

imunisasi dasar atau imunisasi wajib. menular tertentu. Imunisasi wajib terdiri atas
imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan

PEMBAHASAN imunisasi khusus.

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal a. Imunisasi Rutin

atau resisten. Anak diimunisasi, berarti Imunisasi rutin merupakan kegiatan

diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit imunisasi yang dilaksanakan secara terus-

tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap menerus sesuai jadwal. Imunisasi rutin

suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi

terhadap penyakit yang lain. lanjutan.

Vaksin adalah antigen berupa Imunisasi Dasar : Vaksin BCG, Vaksin

mikroorganisme yang sudah mati, masih Hepatitis B, Vaksin Polio Oral, Vaksin

hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau Inaktif Polio Vaksin, Vaksin Campak,

bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin Vaksin DT, Vaksin Td, Vaksin TT.

mikroorganisme yang telah diolah menjadi b. Imunisasi Tambahan

toksoid, protein rekombinan yang apabila Imunisasi tambahan diberikan kepada

diberikan kepada seseorang akan kelompok umur tertentu yang paling

menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif berisiko terkena penyakit sesuai kajian

terhadap penyakit infeksi tertentu. Vaksin epidemiologis pada periode waktu tertentu.
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA 2020/2021

Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi persepsi ibu ada hubungan dengan status
tambahan adalah Backlog fighting, Crash kelengkapan imunisasi dasar pada batita. Ibu
program, PIN (Pekan Imunisasi Nasional), yang memiliki persepsi positif akan
Sub-PIN, Catch up Campaign campak dan berdampak pada status kelengkapan
Imunisasi dalam Penanganan KLB imunisasi dasar pada batita, sebaliknya ibu
(Outbreak Response Immunization/ORI). yang berpersepsi negatif maka berdampak
c. Imunisasi Khusus pada ketidaklengkapan status imunisasi
Imunisasi khusus merupakan kegiatan dasar pada batita.
imunisasi yang dilaksanakan untuk Berdasarkan hasil penelitian jurnal
melindungi masyarakat terhadap penyakit Rhipiduri (2020) tentang Pengetahuan Dan
tertentu pada situasi tertentu. Situasi tertentu Sikap Ibu dimana salah satu yang melatar
antara lain persiapan keberangkatan calon belakangi sikap ibu yang positif terhadap
jemaah haji/umrah, persiapan perjalanan imunisasi dasar karena selain petugas
menuju negara endemis penyakit tertentu imunisasi yang aktif dan secara rutin
dan kondisi kejadian luar biasa. Jenis memberikan pelayanan imunisasi juga
imunisasi khusus, antara lain terdiri atas tersedianya sarana dan prasarana yang
Imunisasi Meningitis Meningokokus, mudah dijangkau oleh ibu. Sikap ibu yang
Imunisasi Demam Kuning, dan Imunisasi negatif terhadap imunisasi dasar adalah
Anti-Rabies. kurangnya sosialisasi atau penyuluhan
2. Imunisasi Pilihan kepada ibu tentang penyakit yang timbul
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi akibat imunisasi yang tidak lengkap dan
yang dapat diberikan kepada seseorang jadwal pemberian imunisasi sesuai jenis
sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka imunisasi masing-masing.
melindungi yang bersangkutan dari penyakit
KESIMPULAN
menular tertentu, yaitu vaksin MMR, Hib,
Tifoid, Varisela, Hepatitis A, Influenza, 1. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
Pneumokokus, Rotavirus, Japanese menimbulkan/meningkatkan kekebalan
Ensephalitis, dan HPV. seseorang secara aktif terhadap suatu
Berdasarkan hasil penelitian jurnal penyakit, sehingga apabila suatu saat
Anisca (2019) terkait Presepsi ibu dengan terpapar dengan penyakit tersebut tidak
status imunisasi menunjukkan bahwa
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA 2020/2021

akan sakit atau hanya mengalami sakit


ringan.

1. Pelayanan imunisasi harus dapat


DAFTAR PUSTAKA
menjamin bahwa sasaran memperoleh
kekebalan spesifik terhadap penyakit Alexander, Melyani. (2020). Hubungan
tertentu, serta tidak terjadi penularan Antara Pengetahuan Dengan Sikap
penyakit kepada petugas dan masyarakat Dalam Memberikan Imunisasi
sekitar dari limbah yang dihasilkan oleh Campak Pada Ibu Yang Mempunyai
kegiatan imunisasi. Bayi Usia > 9 – 11 Bulan Di
2. Pemantauan merupakan salah satu fungsi Puskesmas Sungai Raya Dalam
yang sangat penting dalam manajemen Tahun 2019. Pontianak : Akademi
program imunisasi. Salah satunya adalah Kebidanan Panca Bhakti. Vol 10[1].
pemantauan wilayah setempat (PWS).
Anisca D, Ira N. 2019. Hubungan
3. Kegiatan evaluasi yang dilakukan secara
Pengetahuan, Sikap Dan Persepsi Ibu
berkala dalam imunisasi bertujuan untuk
Dengan Status Imunisasi Dasar Di
mengetahui hasil ataupun proses
Wonokusumo. Surabaya : Universitas
kegiatan apabila dibandingkan dengan
Airlangga
target atau yang diharapkan.
4. Faktor yang berhubungan dengan Azwar. (2004). Sikap Manusia, Teori dan
kelengkapan imunisasi dasar antara lain Pengukurannya. Jakarta: Pustaka
dukungan keluarga, efek samping Belajar.
imunisasi, sikap petugas kesehatan, dan
Hikmat. 2016. Pengertian Vaksin dan
tempat pelayanan imunisasi serta sangat
Bagian-Bagiannya. URL: http:-//-
penting untuk mengetahui pengetahuan,
kliksma.-com-/2015-/02-/pengertian-
sikap, dan persepsi individu mengenai
vaksin-dan-bagian-bagiannya.html.
suatu masalah dan bagaimana individu
tersebut mengaplikasikannya dalam Kurniawati, 2012. Beberapa Faktor Yang
perilaku pencegahan guna Berhubungan Dengan Kelengkapan
memaksimalkan upaya preventif dari Imunisasi Dasar Bayi di Desa Mukti
peningkatan kejadian suatu penyakit Jaya Kecamatan Rimba Melintang
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2004.
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA 2020/2021

Skripsi. Padang: Fakultas Kesehatan


Masyarakat Unand.

Muhammad A. 2003. Pengetahuan, sikap


dan perilaku ibu tidak bekerja
tentang imunisasis (tesis). Medan:
Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2012. Perilaku


Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ranuh, I.G.N. 2008. Pedoman Imunisasi di

Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta :


Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia.

Rhipiduri R, Inna H. 2020. Pemberian


Imunisasi Bcg Pada Bayi (1-3 Bulan)
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Dan Sikap Ibu. Palembang : STIKES
ʻAisyiyah

Anda mungkin juga menyukai