Kelompok : 2
Npm : 192103025
Kelompok 1
Pengertian Kurikulum
Menurut Harold B. Alberty’s, dalam Reorganizing The High School Curiculum mengemukakan
bahwa kurikulum ialah kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran, tetapi meliputi kegiatan
kegiatan lain di dalam dan di luar kelas, yang berada dibawah tanggung jawab sekolah.
William B. Ragan dalam buku Modern Elementary Curicculum metode menjelaskan bahwa kurikulum
adalah seluruh program dan kehidupan dalam sekolah yakni segala pengalaman anak di bawah
tanggungjawab sekolah, kurikulum tidak hanya mengikuti batas pelajaran, tetapi seluruh kehidupan
dalam kelas, jadi hubungan sosial antara guru dan murid, mengajar, cara mengevaluasi termasuk
kurikulum..
1. Landasan filsafat
2. Landasan psikologis
3. Landasan sosiologis
Model pengembangan kurikulum, menurut Winecoff kurikulum terdiri dari komponen berikut: 1) tujuan,
2) isi dan 3) organisasi. Komponen yang lebih lengkap yakni pengembang kurikulum di kemukakan oleh
Zais meliputi: 1) tujuan, 2) isi, 3) kegiatan belajar, 4) evaluasi.
Menetapkan wilayah atau arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum.
Menetapkan personalia yaitu phak-pihak yang akan terlibat dalam proses pengembangan
kurikulum.
Menetapkan organisasi dan prosedur yang akan ditempuh yaitu dalam hal merumuskan tujuan
umum dan tujuan khusus (SK/KD), memilih isi dari pengalaman belajar serta menentukan
evaluasi.
Implementasi kurikulum. Dipersiapkan secara matang berbagai halyang dapat berpengaruh, baik
langsung maupun tidak langsung terhadap efektivitas penggunaan kurikulum, seperti
pemahaman guru, sarana dan mana- jemen sekolah.
Melaksanakan evaluasi kurikulum secara menyeluruh kepada guru, desain kurikulum,
keberhasilan belajar siswa dan keseluruhan sistiem kurikulum.
Lebih lanjut bahwa model pengembangan kurikulum ini dapat digunakan dalam tiga dimensi, yaitu:
Bisa digunakan untuk penyempurnaan kurikulum sekolah dalam bidang-bidang khusus seperti
mata pela- jaran tertentu di sekolah atau madrasah, baik dalam ta ta ran perencanaan
kurikulum maupun dalam proses pembelajarannya.
Dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam merancang suatu program kurikulum.
Dapat digunakan dalam mengembangkan program pembelajaran secara lebih khusus.
Kelompok 3
Latar belakang
a. Program
Halim dan Supomo 2001 (Adisasmita,2011:53) Program merupakan kegiatan satu organisasi dalam
jangka panjang dan taksiran jumlah sumber yang akan dialokasikan untuk setiap program, yang
umumnya disusun sesuai dengan jenis atau kelompok produk yang dihasilkan.
b. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan
moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses
mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu
yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi
peserta didik.
c. Kurikulum
Harsono (2005) Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan yang diekpresikan
melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin berkembang, sehingga yang dimaksud dengan
kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan pendidikan, namun seluruh program pembelajaran yang
terencana dari institusi pendidikan nasional.
d. Pengembangan Kurikulum
Adapun pengembangan kurikulum itu sendiri mempunyai bermacam-macam defenisi. Sesuai dengan
pendapat para ahli seperti: “Pengembangan kurikulum menurut Suparlan adalah proses perencanaan
dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang
dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk
mencapai tujuan Pendidikan.
Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan untuk mengembangkan suatu
kurikulum, dimana pengembangan kurikulum dibutuhkan untuk memperbaiki atau menyempurnakan
kurikulum yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau
sekolah.
Nadler (1988) menjelaskan bahwa model yang baik adalah model yang dapat menolong si pengguna
untuk mengerti dan memahami suatu proses secara mendasar dan menyeluruh. Selanjutnya ia
menjelaskan manfaat model adalah model dapat menjelaskan beberapa aspek perilaku dan interaksi
manusia, model dapat mengintegrasikan seluruh pengetahuan hasil observasi dan penelitian, model
dapat menyederhanakan suatu proses yang bersifat kompleks, dan model dapat digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan kegiatan.
Kelompok 4
Robertson (1971) dan Shaw (1977) dalam (Tarihoran, 2008:4) “Kurikulum mengandung maksud,
tujuan isi, proses, sumber daya, dan sarana-sarana evalusi bagi semua pengalaman belajar yang
direncanakan bagi para pembelajar baik di dalam maupun di luar sekolah dan masyarakat
melalaui pengajaran dan program terkait.”
Hilda Taba (1962) dalam (Rizal, dkk. 2018:3) menyebutkan bahwa kurikulum sebagai a plan of
learning yang berarti bahwa kurikulum ialah sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh
siswa yang memuat rencana untuk peserta didik.
Daniel Taanner dan Laurel Tanner menjelaskan bahwa Kurikulum adalah pengalaman
pembelajaran yang terarah dan terencana secara terstuktur dan tersusun melalui proses
rekontruksi pengetahuan dan pengalaman secara sistematis yang berada dibawah pengawasan
lembaga pendidikan sehingga pelajar memiliki motivasi dan minat belajar.
Dimensi kurikulum
1. Kurikulum ideal
3. Kurikulum aktual
5. Kurikulum tersembunyi
Anatomi kurikulum
Anatomi kurikulum dapat diartikan sebgai struktur atau komponen yang selalu sebagai kajian dalam
kurikulum. Anatomi kurikulum itu paling tidak ada 4 komponen, yaitu :
Rumusan Tujuan
Susunan materi atau bahan ajar
Pendekatan, model, strategi apa yang akan digunakan
Evaluasi baik terhadap hasil maupun proses
Hakikat kurikulum
Prinsip Umum :
Prinsip Relevansi
Prinsip Kontinuitas
Prinsip Fleksibilitas
Prinsip Praktis dan Efektivitas
Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Prinsip Iman dan Taqwa
Prinsip Khusus :