Disusun oleh:
1. Muhammad Rijal
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil’alamin
Muhamad Rijal
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU.................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........,.............................,........................ 1
B. Rumusan masalah........................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
iii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iii
membahas mengenai komunikasi mengajar dan hal-hal yang
berkaitan dengan pembelajaran Al- qur’an.
B. RUMUSAN MASALAH
C. Manfaat penulisan
Dalam makalah ini mudah mudahan para mahasiswa dapat
memahami arti dari komunitas mengajar dan dapat menerapkannya
dalam proses pembelajarannya nanti, lalu juga mudah mudahan
dapat menambah wawasan bagi para mahasiswa yg ada disini
mengenai proses mengajar, aamiin..
BAB 2
PEMBAHASAN
iii
Komunikasi mengajar merupakan salah satu kunci Kesuksesan
mengajarkan Alquran. Banyak sekali guru yang pintar Dalam
penguasaan bahan ajar, atau metodologi mengajarnya bagus Tapi
tidak didukung oleh kecakapan komunikasi mengajar. Pada Akhirnya
pembelajaran Alquran berujung dengan kegagalan.
Kemudian Biggs (1991), seorang pakar psikologi kognitif masa kini,
membagi konsep mengajar dalam tiga macam pengertian:
a) Pengertian kuantitatif (yang menyangkut jumlah
pengetahuan yang diajarkan ).
b) Pengertian intitisional (yang menyangkut kelembangan atau
sekolah).
c) Pengertian kualitatif (yang menyangkut mutu hasil yang
ideal).
a) Retorika
Retorika adalah suatu gaya/seni berbicara baik yang Dicapai
berdasarkan bakat alami (talenta) dan keterampilan Teknis. Dewasa
ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara dengan baik
yang dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia.
Komponen-komponen retorika yang harus dikuasai Oleh guru,
guna kebutuhan efektifitas komunikasi mengajar, Meliputi:
1. Diksi. Diksi adalah seni memilih kata. Kata yang Bagus adalah
yang mudah dipahami sekaligus enak diidengar oleh penerima.
2. Intonasi dan Aksentuasi. Intonasi adalah naik turunnya
nada bicara sesuai dengan konteks kalimat/ungkapan.
Sedangkan aksentuasi adalah penekanan kata/ kalimat tertentu
untuk kebutuhan tertentu. Misalnya untuk penegasan baik
dalam teks maupun pesan Yang dikandung.
3. Volume. Volume adalah tinggi rendahnya frekwensi Bicara.
iii
4. Jeda. Jeda adalah pengaturan cepat atau lambatnya bicara.
Istilah lain jeda ini bisa disebut tempo bicara.
5. Mimik adalah raut muka yaitu perubahan raut Muka karena
ekspresi dari perasaan hati ketika Berkomunikasi.
6. Gesture/ Bahasa tubuh. Yang tak kalah pentingnya bagi Guru
dalam mengajar adalah bagaimana dirinya juga Mampu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Tubuh.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah tahapan yang harus
diketahui sebelum pelaksanaan public speaking.
2. Tahap pelaksanaan
Dalam tahapan ini adalah seorang komunikator Harus
memperhatikan peran dan sikap dirinya pada saat
Berkomunikasi di hadapan public.
3. Tindak lanjut
Tindak lanjut adalah proses yang dilakukan setelah Kegiatan
komunikasi berlangsung. Seorang Komunikator yang baik tidak
Hanya berhenti Kegiatannya pada tahap pelaksanaan
Komunikasi sajaTapi ia akan mencoba melakukan tindak lanjut yakni
Mengevaluasi efektifitas komunikasi itu.
iii
Menurut Pratt (1998:34), subtansi dari pembelajaran Terletak
pada lima pendekatan yang sekaligus menjadi tujuan dari
Pembelajaran. Pertama, transmisi (proses menyampaikan pesan/
Bahan ajar secara efektif); Kedua, proses penguasaan suatu Keahlian/
keterampilan (proses peniruan untuk melakukan/ Memperagakan
sesuatu); Ketiga, pengembangan (proses pembinaan Pola pikir peserta
didik); Keempat, pemeliharaan (memfasilitasi Peserta didik untuk
belajar mandiri); Kelima, reformasi sosial (membangun masyarakat
yang lebih baik).
Dari kelima pendekatan tersebut, “transmisi” merupakan Subtansi
yang paling pertama pembelajaran. Hal ini menunjukan Bahwa
komunikasi (sebagai proses transmisi/ transfer) merupakan Hal yang
sangat penting dalam pembelajaran.
Ada beberapa pola komunikasi yang Perlu kita ketahui dan kita
terapkan sekaligus kita kembangkan Yaitu:
1. Komunikasi Satu Arah, Komunikasi jenis ini menuntut guru
untuk berperan Aktif melakukan aksi dalam memberi sebuah
materi dan siswa Difungsikan sebagai penerima aksi.
2. Komunikasi Dua Arah, Yang dimaksud komunikasi dua arah
adalah Keikutsertaan semua anggota kelas baik guru maupun
siswa. Guru dan siswa dapat berperan sama, sebagai aksi
maupun Penerima aksi.
3. Komunikasi Banyak arah, Komunikasi Sebagai Transaksi
Komunikasi banyak arah Adalah komunikasi yang melibatkan
interaksi guru dengan Siswa dan siswa dengan siswa yang
lainnya. Proses Pembelajaran yang menggunakan pola
komunikasi semacam Ini akan membuat kegiatan siswa dalam
kelas menjadi Berkembang.
iii
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi secara bahasa berasal dari kata latin cum yang
Berarti dengan, dan unus yang artinya satu dari kata bilangan.
Kedua istilah tersebut bergabung dan menjadi sebuah kata
Yaitu communio dan diartikan kedalam bahasa Inggris menjadi
Kata Cummunion yang memiliki arti kebersamaan, persatuan,
Ataupun hubungan.
1) Unsur-unsur Komunikasi Mengajar
Retorika yaitu suatu gaya/seni berbicara baik yang dicapai
Berdasarkan bakat alami (talenta) dan keterampilan teknis.
Publik Speaking Menurut Verderber and Sellnow Public
Speaking ini didefinisikan sebagai percakapan-presentasi
Secara oral yang biasanya disampaikan secara formal-dalam
Kondisi audiensnya dihimpun dalam konteks yang formal
Untuk mendengarkan atau selama percakapan informal.
iii
3. Pengembangan
4. Reformasi sosial
5. Pemeliharaan
DAFTAR PUSTAKA
iii
iii