Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

“Pancasila dan Dasar Negara”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Dosen Pengampu: Ali Miftahul Rosyad, M.Pd.I

Disusun Oleh:

1. Najmah Fitri Nafiah (862080121047)

2. Muhammad Alfa Rizqi (862080121042)

3. Muhammad Arif (862080121040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS WIRALODRA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Pancasila dan Dasar
Negara”. makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga
terutama Bapak Ali Miftahul Rosyad selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah
memberikan bimbingan. Serta kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan atas
tersusunnya tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada tugas ini, oleh karena itu
penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki
makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya. Akhirnya kepada Allah jugalah semuanya kita kembalikan.
Wassalamu’alaikum, Wr.wb

Indramayu, 27 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Sumber Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara........................................2

B. Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Dasar Negara....................................2

C. Sumber Politis Pancasila Sebagai Dasar Negara..........................................4

D. Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara.................................................4

BAB III PENUTUP................................................................................................6

A. Kesimpulan...................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai dasar Negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila memang
merupakan karunia terbesar dari Tuhan yang Maha Esa dan ternyata menrupakan bintang
bersinar bagi segenapbangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman
dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup
kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia
sehari-hari, dan yang jelas tadi telah diungkapkan sebagai dasar serta falsafah Negara
Republik Indonesia.
Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia takk ada yang
mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa dapat
dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang
sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan seluruh
komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sumber historis pancasila sebagai dasar negara ?
2. Bagaimana Sumber sosiologis pancasila sebagai dasar negara ?
3. Bagaimana Sumber politis pancasila sebagai dasar negara ?
4. Apa Tantangan pancasila sebagai dasar negara ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Sumber historis pancasila sebagai dasar negara
2. Untuk mengetahui Sumber sosiologis pancasila sebagai dasar negara
3. Untuk mengetahui Sumber politis pancasila sebagai dasar negara
4. Untuk mengetahui Tantangan pancasila sebagai dasar negara

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sumber historis pancasila sebagai dasar negara

Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Misalnya, sila
Ketuhanan sudah ada pada zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang
beranekaragam, tetapi pengakuan tentang adanya Tuhan sudah diakui. Dalam Encyclopedia
of Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada
65 kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada
objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan, takjub sebagai
perasaan khas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep hidup di dunia
dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman.1

Dalam persidangan yang diselenggarakan guna mempersiapkan Indonesia merdeka,


Radjiman meminta kepada anggotanya untuk memastikan dasar negara. Sebelumnya,
Muhammad Yamin serta Soepomo mengungkapkan pemikirannya mengenai dasar negara.
Setelah itu dalam pidato 1 Juni 1945, Soekarno menyebut dasar negara dengan menggunakan
bahasa Belanda, Philosophische grondslag bagi Indonesia merdeka. Philosophische grondslag
itulah fundamen, filsafat, benak yang sedalamdalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam- dalamnya
untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka. Soekarno pula menyebut dasar negara
dengan sebutan„ Weltanschauung‟ atau pandangan dunia. Selain pengertian yang
diungkapkan oleh Soekarno, “dasar negara” dapat disebut pula “ideologi negara”, seperti
dikatakan oleh Mohammad Hatta: “Pembukaan UUD, karena memuat di dalamnya Pancasila
sebagai ideologi negara, beserta dua pernyataan lainnya yang menjadi bimbingan pula bagi
politik negeri seterusnya, dianggap sendi daripada hukum tata negara Indonesia.

B. Sumber sosiologis pancasila sebagai dasar negara

Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan)


secara sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Salah
satu nilai yang dapat ditemukan dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu hingga
1
Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, 2016, Pendidikan Pancasila. Hal. 64

2
sekarang adalah nilai gotong royong. Misalnya dapat dilihat, bahwa kebiasaan
bergotongroyong, baik berupa saling membantu antar tetangga maupun bekerjasama untuk
keperluan umum di desa-desa. Kegiatan gotong royong itu dilakukan dengan semangat
kekeluargaan sebagai cerminan dari sila Keadilan Sosial.2

Secara ringkas, Latif (Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR periode 2009--
2014, 2013) menguraikan pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaankenegaraan menurut
alam Pancasila sebagai berikut.

1) Nilai-nilai ketuhanan (religiusitas) sebagai sumber etika dan spiritualitas (yang


bersifat vertical transcendental) dianggap penting sebagai fundamental etika
kehidupan bernegara. Sebagai negara yang dihuni oleh penduduk dengan multiagama
dan multikeyakinan, negara Indonesia diharapkan dapat mengambil jarak yang sama,
7 melindungi terhadap semua agama dan keyakinan serta dapat mengembangkan
politiknya yang dipandu oleh nilai – nilai agama.
2) Nilai- nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam,
serta sifat- sifat sosial( bersifat horizontal) dianggap penting sebagai fundamental
etika- politik kehidupan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip kebangsaan yang
luas menuju pada persaudaraan dunia yang dikembangkan lewat jalur eksternalisasi
serta internalisasi
3) Nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan
kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh.
Indonesia memiliki prinsip dan visi kebangsaan yang kuat, bukan saja dapat
mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam kebaruan komunitas politik
bersama, melainkan juga mampu memberi kemungkinan bagi keragaman komunitas
untuk tidak tercerabut dari akar tradisi dan kesejarahan masing-masing.
4) Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita- cita kebangsaan itu dalam
aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan. Dalam prinsip musyawa rahmufakat, keputusan tidak didikte oleh
kalangan mayoritas maupun kekuatan minoritas elit politik serta pengusaha, namun
dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan yang memuliakan daya- daya rasionalitas
deliberatif dan kearifan tiap masyarakat tanpa pandang bulu.
5) Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta demokrasi
permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam mewujudkan keadilan social.
2
Ibid. Hal. 65

3
Keseimbangan antara peran manusia sebagai makhluk individu dan peran manusia
sebagai makhluk sosial, juga antara pemenuhan hak sipil, politik dengan hak
ekonomi, sosial dan budaya.
C. Sumber politis pancasila sebagai dasar negara

Sebagaimana diketahui bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila


bersumber dan digali dari local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa Indonesia, termasuk
pengalaman dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain. Nilai-nilai Pancasila, misalnya
nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan pedesaan yang pola kehidupan
bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan sebagaimana
tercermin dalam sila keempat Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam mengambil keputusan
yang mencerminkan musyawarah.3

D. Tantangan pancasila sebagai dasar negara

Pancasila harus senantiasa menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-


tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara, yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya,
dan agama. yaitu munculnya paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti
liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang
menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dilihat
dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah masuk lebih jauh dalam kehidupan bangsa
Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang memiliki sifat religius, santun,
dan gotongroyong.4

Tantangan yang melanda bangsa Indonesia sebagaimana tersebut di atas, maka dapat
diidentifikasi sebagai berikut:

a) Dilihat dari kehidupan masyarakat, terjadi kegamangan dalam kehidupan bernegara


dalam era reformasi ini karena perubahan sistem pemerintahan yang begitu cepat
termasuk digulirkannya otonomi daerah yang seluas-luasnya, di satu pihak, dan di
pihak lain, masyarakat merasa bebas tanpa tuntutan nilai dan norma dalam kehidupan
bernegara. Akibatnya, sering ditemukan perilaku anarkisme yang dilakukan oleh
3
Ibid.Hal. 66
4
Febriana Eka Putri, PANCASILA MENJADI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/633197/mod_resource/content/1/MAKALAH%20KELOMPOK
%202_PANCASILA%20BAB%203.pdf. 2021.

4
elemen masyarakat terhadap fasilitas publik dan aset milik masyarakat lainnya yang
dipandang tidak cocok dengan paham yang dianutnya.
b) Dalam bidang pemerintahan, banyak muncul di ranah publik aparatur pemerintahan,
baik sipil maupun militer yang kurang mencerminkan jiwa kenegarawanan. Terdapat
fenomena perilaku aparatur yang aji mumpung atau mementingkan kepentingan
kelompoknya saja. Hal tersebut perlu segera dicegah dengan cara meningkatkan
efektivitas penegakan hukum dan melakukan upaya secara masif serta sistematis
dalam membudayakan nilai-nilai Pancasila bagi para aparatur negara. Oleh karena itu,
seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu merespon secara serius dan
bertanggung jawab guna memperkokoh nilai-nilai Pancasila sebagai kaidah penuntun
bagi setiap warga negara, baik bagi masyarakat maupun pemerintahan. Dengan
demikian, integrasi nasional diharapkan semakin kokoh dan secara bertahap bangsa
Indonesia dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan negara yang menjadi idaman seluruh
lapisan masyarakat.

BAB III

PENUTUP

5
A. Kesimpulan

Dari Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara memiliki
arti bahwa Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi segala peraturan hukum
dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia, baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis. Pancasila dapat dijadikan wadah untuk mempersatukan segala
kebudayaan, suku, ras, Bahasa, dan agama yang beraneka ragam yang ada di Indonesia. Hal
ini yang menjadikan Pancasila sebagai norma dasar dalam mencapai cita-cita bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur segala
kegiatan kehidupan bangsa dan negara yaitu untuk mewujudkan kehidupan yang berdasarkan
nilai-nilai agar tercipta negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur seperti yang
tercantum dalam UUD 1945. Di dalam Pancasila terkandung lima nilai yang menjadi
pedoman kehidupan bagi rakyat Indonesia.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

6
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/633197/mod_resource/content/1/MAKALAH
%20KELOMPOK%202_PANCASILA%20BAB%203.pdf

Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, 2016, Pendidikan Pancasila.
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf

file:///C:/Users/user/Downloads/BAB%20I%20Pancasila.pdf

Anda mungkin juga menyukai