Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD

MODUL 8 DAN 9
KURIKULUM SEKOLAH DASAR DAN BAHAN BELAJAR SEKOLAH
DASAR

OLEH:
1. INDAH MASFUFAH (858695559)
2. ISLAH YANI RUFAIDAH(858695756)
3. LULUK RAHAYUNINGTYAS (858697964)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA


UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR ADI CITRA CENDEKIA KECAMATAN WARU
KABUPATEN SIDOARJO
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala Puja dan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KURIKULUM SEKOLAH
DASAR DAN BAHAN BELAJAR SEKOLAH DASAR”.

Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas mata kuliah Perspektif Pendidikan di SD. Makalah ini telah kami susun
semaksimal mungkin dan saling membantu antar anggota kelompok sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada tutor kami, Bpk.Suyono,
S.sos.,M.Pd. beserta rekan-rekan sejawat yang telah berkontribusi memberikan
bantuan serta arahannya dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan kami dalam menulis


makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
kami menerima segala kritik serta saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat, konstribusi


pengetahuan serta inspirasi bagi semua orang, khususnya bagi pembaca.

Surabaya, 16 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD......................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
1.3 TUJUAN........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR..........................................3
A. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.......................3
B. PRINSIP – PRINSIP DASAR DALAM MENGEMBANGKAN
KURIKULUM..................................................................................................3
C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KARAKTERISTIK
MATA PELAJARAN SD.................................................................................5
2.2 KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SEKOLAH DASAR............7
A. HAKIKAT KTSP......................................................................................7
B. LATAR BELAKANG KTSP....................................................................8
C. PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP.................................................8
D. PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN
KTSP...............................................................................................................10
2.3 POTRET BAHAN AJAR.............................................................................10
A. BENTUK BAHAN AJAR.......................................................................10
B. BAHAN AJAR YANG DIGUNAKAN DI SEKOLAH.........................10
2.4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI SEKOLAH DASAR...................11
A. PENULISAN BAHAN AJAR.................................................................11
B. PENGGUNAAN BAHAN AJAR YANG SUDAH TERSEDIA...........12

iii
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN............................................................................................13
3.2 SARAN........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kurikulum adalah salah satu aspek dalam program
pendidikan. Kurikulum merupakan jantung dan pusat pendidikan. Tanpa
kurikulum, pendidian tidak akan berlangsung.
Bahlan dengan diberlakukannya Kurikulum 2006 yang dikenal
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sekolah (satuan
pendidikan) dituntut untuk mengembangkan kurikulum sendiri sesuai
dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. Sebagai guru yang profesional,
guru dituntut untuk mampu mengembangkan kurikulum dan pembelajaran 5
mata pelajaran SD/MI secara kreatif dan inovatif. Untuk dapat memahami
kompetensi tersebut, guru harus memahami secara mendalam tentang
kurikulum yang sedang berlaku di sekolah.
Dengan diberlakukannya KTSP mulai tahun 2006, guru memiliki
keleluasaan untuk menentukan bahan ajar sesuai dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kemampuan peserta didik. Hal ini dimungkinkan karena
pembelajaran KTSP pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
pendidikan melalui kemandirian sekolah (Muslim, 2007).
Bahan ajar digunakan oleh siswa dan guru agar siswa mencapai
kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu
mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
peserta didik dan masyarakat sesuai dengan tuntutan KTSP. Penguasaan
kemampuan tersebut akan menambah wawasan guru sebagai pengembang
dan pelaksana KTSP.
Mengingat pentingnya pemahaman guru terhadap kurikulum dan
pentingnya kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar di SD,
pada makalah ini akan dibahas tentang Kurikulum Sekolah Dasar dan Bahan
Belajar Sekolah Dasar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.   Bagaimana Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan ?
2.   Apa Saja Prinsip-Prinsip Dasar dalam Mengembangkan Kurikulum ?
3.   Bagaimana Standar Kompetensi Lulusan dan Karakteristik Mata
Pelajaran di SD ??
4.   Bagaimana Hakikat, Latar Belakang, Prosedur Pengembangan KTSP ?
5. Siapa Saja Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Pengembangan KTSP ?

1
6. Apa Saja Bahan Ajar yang Digunakan Di Sekolah ?
7. Bagaimana Penulisan Bahan Ajar Dan Penggunaan Bahan Ajar ?

1.3 TUJUAN
1.   Untuk mengetahui kedudukan kurikulum dalam pendidikan.
2.   Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam mengembangkan
kurikulum.
3.   Untuk mengetahui standar kompetensi lulusan dan karakteristik mata
pelajaran di SD.
4.   Untuk mengetahui hakikat, latar belakang, serta prosedur pengembangan
KTSP.
5. Untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan
KTSP.
6. Untuk mengetahui bahan ajar yang digunakan di sekolah.
7. Untuk mengetahui penulisan bahan ajar dan penggunaan bahan ajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR

A. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN


Pendidikan di sekolah dikenal dengan istilah pendidikan formal
karena semua aspek dalam pendidikan di sekolah ditata secara formal.
Menurut Sukmadinata (2005: 2) salah satu karakteristik pendidikan formal
adalah bahwa pendidikan di sekolah memiliki rancangan pendidikan atau
kurikulum tertulis.
Dengan adanya rancangan atau kurikulum secara tertulis pendidikan
di sekolah berlangsung secara terencana, sistematis, dan lebih didasari
karakteristik pendidikan formal tersebut menunjukkan bahwa kurikulum
merupakan syarat mutlak bagi terjadinya pendidikan di sekolah.
Kurikulum merupakan panduan yang memberikan jawaban atas
pertanyaan untuk apa pendidikan dilakukan apa yang disampaikan dalam
proses pendidikan bagaimana pendidikan akan dilaksanakan serta
Bagaimana mengukur hasil dan proses pendidikan. Hal ini sesuai dengan
pengertian kurikulum yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 19 yang
menyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B. PRINSIP – PRINSIP DASAR DALAM MENGEMBANGKAN


KURIKULUM
Agar kurikulum yang dikembangkan benar-benar membantu peserta didik
dalam mencapai tujuan pendidikan pengembangan kurikulum hendaknya
memperhatikan prinsip – prinsip pengembangan kurikulum. Secara umum,
terdapat beberapa prinsip yang harus kita perhatikan dalam
mengembangkan kurikulum, Sukmadinata mengemukakan empat prinsip

3
pengembangan kurikulum yaitu relevansi, fleksibilitas, efisiensi,
efektivitas, dan prinsip berkesinambungan.
1) Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi sesuai dengan arti katanya prinsip ini menuntut
kurikulum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan
peserta didik dan perkembangan masyarakat berkenaan dengan
tuntutan dan kebutuhan perkembangan peserta didik kurikulum SD
dituntut untuk sesuai dengan tugas perkembangan peserta didik usia
SD serta sesuai dengan proses belajar peserta didik SD sementara itu
berkenaan dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat
kurikulum juga harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk
dapat mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan masyarakat..
2) Prinsip Efektivitas
Prinsip efektivitas prinsip efektivitas dalam pengembangan kurikulum
mengacu pada sejauh mana kurikulum yang dirancang dapat
diimplementasikan atau dilaksanakan dan dicapai di sekolah.
3) Prinsip Efisiensi
Makna efisiensi secara umum makna efisiensi berkenaan dengan
penggunaan sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan dan
menerapkan prinsip ini dalam pengembangan kurikulum kurikulum
yang dirancang dapat dilaksanakan dengan lancar dan optimal.
4) Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas penerapan prinsip fleksibilitas dalam
pengembangan kurikulum menurut kurikulum dapat disesuaikan
dengan kondisi dan situasi sekolah tempat kurikulum
diimplementasikan.
5) Prinsip berkesinambungan
Prinsip berkesinambungan prinsip ini didasarkan pada pandangan
bahwa perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara
berkesinambungan. Oleh karena itu kurikulum yang dikembangkan
neneknya berkesinambungan antara 1 tingkatan kelas dengan kelas

4
berikutnya antara suatu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan
berikutnya.

C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KARAKTERISTIK


MATA PELAJARAN SD

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan


pengetahuan kepribadian akhlak mulia dan keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut. Khusus untuk jenjang Sekolah
Dasar sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23
Tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan pada satuan pendidikan
dasar dan menengah setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang SD
siswa.

Berkenaan dengan penguasaan peserta didik terhadap standar


kompetensi lulusan dan penekanan pada tahun dengan kemampuan dan
kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, serta kemampuan
berkomunikasi, maka kurikulum dan pembelajaran dikembangkan di SD
hendaknya ditekankan pada pembentukan halhal berikut:
1. Kemelekwacaan (literacy)
2. Kemampuan berkomunikasi
3. Kemampuan memecahkan masalah (problem solving)
4. Kemampuan bernalar (reasoning)

Standar kompetensi lulusan SD tersebut dikuasai peserta didik melalui


pembelajaran berbagai mata pelajara. Oleh karena itu standar kompetensi
lulusan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam standar kompetensi lulusan
mata pelajaran. Guru SD merupakan guru kelas yang mempunyai tugas
utama mengajar 5 mata pelajaran yaitu mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

5
1. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Secara umum peran utama Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
adalah memperkuat dasar-dasar kewarganegaraan Indonesia dalam
konteks negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sekaligus
menyiapkan warga negara yang menjadi warga negara global yang siap
bersaing dan bekerja sama namun tetap berpijak pada keindonesiaan.

2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi baik secara formal maupun
informal.

3. Mata Pelajaran Matematika


Pada dasarnya konsep – konsep matematika adalah relasirelasi.
Mempelajari matematika berarti belajar menemukan atau
mengkonstruksi relasi itu, merumuskannya, menentukan hubungan
antara konsep-konsep itu, menyusunnya dalam suatu struktur,
mengembangkannya, dan menggunakannya dalam penyelesaian
masalah.

4. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat
mengidentifikasikan sebagai: cara berpikir untuk memahami alam
semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang
dihasilkan dari penyelidikan.

5. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain
sebagai pendidikan disiplin ilmu yakni kajian yang bersifat terpadu,
interdisipliner, multidimensional, bahkan cross disipliner.

6
2.2 KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

A. HAKIKAT KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang
bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan. Meskipun
KTSP bersifat desentralistik, kurikulum yang dikembangkan satuan pendidikan
harus mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah
ditetapkan secara nasional oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP terdiri atas dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan,
dan silabus.
1. Tujuan Pendidikan SD
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum SD
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek yang
harus tercantum dalam struktur dan muatan kurikulum mencakup Mata
Pelajaran, Muatan Lokal, Pengembangan Diri, Pengaturan Beban Belajar,
Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Pendidikan Kecakapan
Hidup, serta Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.
3. Kalender Pendidikan SD
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
4. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok ada
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi kompetensi
dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

7
B. LATAR BELAKANG KTSP
Pengembangan kurikulum oleh satuan pendidikan atau KTSP merupakan
realisasi dari kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya UU No 20 tahun
2003 tentang dari kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya UU No 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan wewenang
pengembangan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan. Landasan filosofis dan
teoritis yang melatarbelakangi perkembangan KTSP adalah:
1. Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat
2. Kurikulum harus mampu melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan
satuan pendidikan, serta
3. Proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel.

C. PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP


Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penyusunan KTSP adalah
analisis konteks yang mencakup kegiatan berikut.
1. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan
dalam penyusunan KTSP.
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta
didik pendidik dan tenaga kependidikan sarana dan prasarana biaya serta
program-program.
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat serta lingkungan
sekitar, komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi
dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam serta sosial budaya.

Hasil analisis konteks tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam


kemampuan yang harus dimiliki peserta didik serta strategi dan implementasi
kurikulum. Langkah berikutnya adalah menyusun silabus silabus merupakan
rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema
tertentu silabus disusun untuk seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata
pelajaran atau tema telah selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan
pendidikan.

8
Menurut BSNP pengembangan silabus hendak memperhatikan berbagai
prinsip berikut:
1. Ilmiah
2. Relevan
3. Sistematis
4. Konsisten
5. Memadai
6. Aktual dan kontekstual
7. Flexible
8. Menyeluruh

Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar


Isi, pelaksanaan kurikulum di sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
berikut:
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi perkembangan dan kondisi
peserta didik.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar.
3. Pelaksanaan kurikulum mungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan.
4. Kurikulum dimaksudkan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan
prinsip Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri
Handayani.
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
multimedia.
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam sosial dan
budaya kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dengan
keseimbangan keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memakai antar
kelas dan jenis serta bidang pendidikan.

9
D. PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN
KTSP
Pihak – pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP pada SD adalah:
1. Tim penyusun yang terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah
2. Komite sekolah.
3. Narasumber (ahli kurikulum dan pembelajaran)
4. Dinas pendidikan
5. Serta pihak lain yang terkait. 

2.3 POTRET BAHAN AJAR

A. BENTUK BAHAN AJAR


Bahan ajar berisi konten tertulis, melalui media atau difasilitasi guru, yang
digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diharapkan. Berbagai contoh bahan ajar adalah:
1. Buku teks, biasanya merupakan buku pegangan bagi guru dan siswa.
2. Media taktil (manupulatives), adalah bahan yang digunakan dalam
mempelajari suatu konsep, seperti pasir yang digunakan untuk membuktikan
rumus volume tabung.
3. Progam audio, adalah bahan ajar yang digunakan untuk mengembangkan
kemampuan mendengar para siswa.
4. Program video, adalah bahan ajar yang menyajikan demonstrasi atau
stimulasi dari suatu konsep.
5. Lembar kerja siswa, merupakan lembaran panduan yang digunakan oleh
siswa baik secara individual atau kelompok untuk mengerjakan suatu tugas
dari guru.
6. Handout, adalah lembaran lepas yang berisi materi pelajaran yang dibagikan
kepada siswa. Contohnya bahan seminar yang berisi materi yang
ditayangkan kepada peserta seminar.
7. Surat kabar, majalah, internet, yaitu bahan ajar yang berupa artikel-artikel

10
B. BAHAN AJAR YANG DIGUNAKAN DI SEKOLAH
Bahan ajar yang sering digunakan guru adalah buku teks dan LKS atau
buku kerja siswa. Secara umum, buku teks sebagai bahan ajar hendaknya
mengandung komponen- komponen tujuan pembelajaran, uraian materi dan
evaluasi. Sedangkan komponen yang ada dalam LKS, hendaknya berisi
komponen tujuan, materi/sumber, waktu, cara kerja, hasil yang diharapkan dan
tindak lanjut.
Sementara itu, ada kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD, diantaranya
adalah salah konsep, tidak memadainya cakupan materi yang disajikan,
penggunaan ilustrasi yang kurang tepat, penyajian evaluasi yang tidak sesuai
dengan aturan pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan bahasa yang tidak
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

2.4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI SEKOLAH DASAR


Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Penulisan sendiri.
Dengan menulis sendiri, guru dapat menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan karakteristik siswa yang dihadapainya serta kondisi lingkungan.
Tetapi guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan pengalaman dalalm
menulis bahan ajar serta waktu dan sumber belajar yang tersedia.
2. Penggunaan bahan ajar yang sudah tersedia.
Dalam hal ini, guru tinggal menggunakan bahan ajar yang ada. Tetapi
tidak semua bahan ajar yang ada sesuai dengan karakteristik siswa yang
dihadapi guru serta kondisi lingkungan.

A. PENULISAN BAHAN AJAR


Langkah yang dapat dilakukan guru dalam menulis bahan ajar
adalah:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran. Merupakan penjabaran dari standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Menyajikan materi pelajaran, Materinya berdasarkan tujuan pembelajaran
dan hendaknya sesuai dengan karakteristik dan pengetahuan awal siswa,

11
serta sarana dan prasarana yang ada. Disamping itu, uraian materi juga
mencakup ilustrasi (gambar, table, grafik atau contoh) dan tugas atau
kegiatan yang harus dilakukan siswa.
3. Mengembangkan evaluasi. Komponen evaluasi dikembangkan untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah disajikan.

B. PENGGUNAAN BAHAN AJAR YANG SUDAH TERSEDIA


Ada beberapa kriteria yang dijadikan pedoman dalam memilih bahan ajar,
antara lain:
1. Menurut Depdiknas (2004)
a) Kriteria filosofi, berkenaan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
b) Kriteria psikopedagogis, berkenaan dengan teori dan asumsi tentang
proses terjadinya belajar pada seseorang.
2. Dick, Carey (2001)
a) Kriteria yang berpusat pada tujuan, memusatkan perhatian pada isi
pembelajaran.
b) Kriteria yang berkenan dengan siswa, kesesuaian bahan ajar dengan
kelompok target pengguna bahan ajar tersebut.
c) Kriteria yang berpusat pada konteks, berkenaan dengan kesesuaian
bahan ajar yang dipilih dengan konteks pembelajaran.
d) Kriteria yang berpusat pada proses belajar, berkenaan dengan
ketepatan penyajian isi bahan ajar.
3. Menurut Onrnstein (1990) dalam penggunaan bahan ajar sebagai berikut:
1. Tujuan (objective)
2. Keterbacaan (readability)
3. Kegunaan (utility)
4. Kognisi (cognition)
5. Cakupan materi (content coverage)
6. Audiovisual
7. Teori belajar ( learning theory)
8. Karakteristik fisik (physical characteristics)

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
KTSP merupakan kurikulum yang bersifat lokal (desentralistik) tetapi
berorientasi nasional . Selain itu, KTSP merupakan kurikulum yang bersifat
operasional yang siap untuk langsung dilaksanakan oleh sekolah. Pada prinsipnya
dokumen KTSP terdiri atas Tujuan Satuan Pendidikan, Struktur dan Muatan
Kurikulum, Kalender Pendidikan, serta Silabus. Pemberlakuan UU No.20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menuntut diversifikasi kurikulum
(pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan) untuk melayani peserta
didik dan potensi daerah yang beragam. Pengembangan KTSP juga didasari oleh
landasan filosofis dan teoritis yang menyatakan bahwa (a) kurikulum harus
dimulai dari lingkungan terdkat, (b) kurikulum harus mampu melayani pencapaian
tujuan pendidikan nasional (berorientasi nasional) dan satuan pendidikan (bersifat
desentralistik/lokal), serta (c) proses pengembangan kurikulum harus bersifat
fleksibel.
Penyusunan KTSP dimulai dengan analisis konteks dengan mengkaji Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, kondisi sekolah, serta peluang dan tantangan
yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar. Pihak-pihak yang terlibat dalam
engembangan KTSP pada SD adalah tim penyusun yang terdiri dari guru,
konselor dan kepala sekolah, komite sekolah, nara sumber, (Ahli Kurikulum dan
Pembelajaran), dinas endidikan, pihak lain yang terkait.
Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan melalui penulisan sendiri atau
penggunaan bahan ajar yang tersedia. Komponen utama yang harus ada dalam
bahan ajar adalah tujuan pembelajaran, uraian materi, dan evaluasi. Disamping
sajian materi yang harus dipelajari siswa, uraian materi juga mencakup ilustrasi
(gambar,tabel,grafik, atau contoh) dan tugas atau kegiatan yang harus dilakukan
siswa. Lembar kerja siswa yang lengkap hendaknya memuat komponen : tujuan,
materi/sumber, waktu, cara kerja, hasil yang diharapkan, dan tindak lanjut.

13
Penggunaan bahan ajar yang tersedia harus memperhatikan berbagai kriteria
pemilihhan bahan ajar, seperti kesesuaian dngan tujuan pembelajaran, tingkat
perkembangan siswa, dan proses belajar sisa, serta karakteristik fisik bahan ajar.

3.2 SARAN
1. Kurikulum adalah salah satu aspek dalam program pendidikan. Kurikulum
merupakan jantung dan pusat pendidikan. Tanpa kurikulum, pendidikan tidak
akan berlangsung. Hal ini menunjukkan kuriulum sangat penting bagi
pendidikan yang berlangsung. Sehingga sekoah hendaknya mengembangkan
kurikulum sendiri sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. Guru
dituntut untuk mampu mengembangkan kurikulum sendiri. Sebagai seorang
gurur yang profesional, guru hendaknya mampu megembangkan kurikulum
dan pembelajaran 5 mata pelajaran SD/MI secara kreatif dan inovatif. Sebagai
guru juga hendaknya menguasai kuriulum pada jenjang pendidikan yang
menjadi tanggung jawabnya.
2. Dengan diberlakukannya KTSP mulai tahun 2006, guru memiliki keleluasaan
untuk menentukan bahan ajar sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan
kemampuan peserta didik.Guru hendaknya bisa mengembangkan bahan ajar
sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didik.
Bahan ajar digunakan oleh siswa dan guru agar siswa mencapai kompetensi
yang diharapkan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu
mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
peserta didik dan masyarakat sesuai dengan tuntutan KTSP. Penguasaan
kemampuan tersebut akan menambah wawasan guru sebagai pengembang dan
pelaksana KTSP.
3. Dapat menjadi acuan dan bahan referensi untuk mengembangkan kurikulum
pada satuan pendidikan sekolah dasar serta menjadi acuan dalam
pengembangan bahan ajar di sekolah dasar sehingga para guru dapat dengan
mudah mengembangkan kurikulum serta bahan ajar sekolah dasar. Dengan
kurikulum dan bahan ajar yang telah dikembangkan oleh guru, siswa dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

IG.A.K.Wardani, dkk.Perspektif Pendidikan SD,Universitas Terbuka : Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai