Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Statistika merupakan salah satu ilmu matematika yang mempelajari tentang pengumpulan, pengolahan,
analisis, dan penyajian data.
Jenis-jenis penyajian data dalam statistika meliputi tabel distribusi frekuensi, histogram, poligon, dan
ogive.
Bentuk penyajian data yang pertama adalah menggunakan tabel distribusi frekuensi. Sesuai dengan
namanya, kita menggunakan tabel untuk menampilkan jenis dan jumlah data yang diperoleh. Tabel
distribusi frekuensi juga memiliki beberapa jenis, yaitu tabel distribusi frekuensi data tunggal dan data
berkelompok.
Contoh penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi data tunggal adalah sebagai berikut.
Data di bawah ini adalah nilai ulangan dari 30 siswa. Sajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi data
tunggal!
4 8 7 9 10 3 4 6 7 6 5 7 7 8 9 6 6 8 7 9 4 5 6 7 8 10 4 5 6 7
Jika kita perhatikan, nilai ulangan terendah yang didapatkan adalah 3, sementara nilai tertinggi adalah
10. Kemudian dari nilai-nilai tersebut, dihitung berapa siswa yang memperolehnya. Untuk nilai 3,
misalnya, hanya 1 siswa. Untuk nilai 4, terdapat 4 siswa, dan seterusnya. Angka tersebut kemudian kita
sajikan ke dalam tabel seperti berikut ini.
Jenis tabel distribusi frekuensi selanjutnya adalah tabel distribusi frekuensi data berkelompok. Tabel
ini digunakan untuk menyajikan data yang banyak, yaitu di atas 30 data. Mari kita simak contoh di
bawah ini.
Berikut adalah data tinggi tanaman cabai (dalam milimeter) pada suatu perkebunan cabai. Sajikan data
tersebut ke dalam tabel distribusi data berkelompok!
Berbeda dengan data tunggal, di sini kita harus menghitung banyak kelas dan panjang kelas yang akan
ditampilkan ke dalam tabel. Menggunakan data di atas, berikut adalah perhitungannya.
Dari hasil tersebut, kita dapat menampilkan tabel distribusi data kelompok sebagai berikut.
Selanjutnya, kita akan membahas jenis penyajian data berkelompok lain, yaitu dalam bentuk histogram,
poligon frekuensi, dan ogive. Perhatikan tabel frekuensi di bawah ini yang berisi informasi berat badan
dari 80 anggota klub olahraga.
Untuk menyajikan data menggunakan grafik histogram, kita membuat diagram kartesius terlebih dahulu.
Sumbu x menunjukkan batas atas dan bawah dari tiap kelas, sementara sumbu y menunjukkan
frekuensi.
Berbeda dengan histogram, grafik poligon frekuensi menggunakan nilai tengah dari interval kelas dan
menampilkannya dengan garis-garis sesuai frekuensi.
Terakhir, penyajian data menggunakan kurva frekuensi kumulatif atau ogive positif. Pertama-tama,
tandai nilai frekuensi kumulatif masing-masing kelas interval pada sumbu y. Kemudian, tandai koordinat
titik sesuai dengan pasangan batas atas kelas interval dan frekuensi kumulatif. Hubungkan titik-titik
tersebut menjadi kurva halus.
Ukuran Penyebaran Data
Dalam statistika, terdapat dua jenis pengukuran data, yaitu ukuran pemusatan data dan ukuran
penyebaran data
Ukuran pemusatan data adalah nilai yang menyatakan letak data. Dalam ukuran pemusatan data,
terdapat rata-rata atau mean, modus, dan median.
Rata-rata atau mean adalah hasil bagi antara jumlah semua data pengamatan dengan banyak data.
Mean dapat kita rumuskan sebagai berikut.
Jumlah jam dalam seminggu yang dibutuhkan oleh 5 orang untuk kegiatan sosial di
lingkungannya adalah 10, 7, 13, 20, dan 15 jam. Tentukan rata-rata jumlah jam dalam seminggu
yang mereka gunakan untuk kegiatan sosial!
Berdasarkan soal di atas, kita dapat memasukkan angka-angka ke dalam rumus sebagai berikut.
Mean=(10+7+13+20+15)/5=65/5=13
Artinya, rata-rata jumlah jam yang mereka gunakan untuk kegiatan sosial adalah 13 jam.
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam sebuah data. Mari perhatikan contoh soal berikut.
Di bawah ini adalah data berat badan (dalam kilogram) dari beberapa murid kelas 7. Tentukan
modus data tersebut!
32, 35, 33, 32, 34, 31, 35, 35, 31, 34, 35, 31
Pertama-tama, kita harus menghitung berapa kali tiap nilai muncul dalam data. Berdasarkan data
tersebut, kita mendapatkan 31 (x3), 32 (x2), 33 (x1), 34 (x2), dan 35 (x4). Karena 35 paling sering muncul,
maka modus dari data di atas adalah 35.
Median membagi data menjadi dua bagian sama banyak, sehingga median adalah nilai tengah dari data
yang sudah terurut.
Untuk menentukan median, pertama-tama kita harus mengurutkan semua data dalam urutan turun
atau naik. Kedua, tentukan banyak data dan simbolkan sebagai “n”. Jika n ganjil, rumus yang kita
gunakan adalah sebagai berikut.
Median=data ke-((n+1)/2)
Pengukuran data dalam statistika yang kedua adalah ukuran penyebaran data.
Ukuran penyebaran data merupakan nilai yang menyatakan seberapa jauh data dari pusat data. Ukuran
penyebaran data terdiri dari jangkauan, kuartil, dan jangkauan interkuartil.
Jangkauan adalah selisih antara nilai data terbesar dengan nilai data terkecil. Kita dapat memperoleh
jangkauan dengan mengurangi data terbesar dengan data terkecil.
Contohnya jika di satu kelas, siswa tertinggi memiliki tinggi badan 160 cm dan siswa terpendek
memiliki tinggi badan 143 cm, kita akan mendapatkan jangkauan sebesar 23 cm.
Kuartil adalah pengelompokan data statistika menjadi empat bagian sama banyak. Ukuran kuartil dibagi
menjadi 3, yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2 atau median), dan kuartil atas (Q3).
Untuk menentukan tiap-tiap kuartil, ada beberapa langkah yang harus kita lakukan.
Pertama, urutkan data dalam urutan turun atau naik. Kedua, tentukan nilai tengah atau median data.
Ketiga, tentukan kuartil bawah (Q1), yaitu nilai tengah dari kelompok data di bawah median (Q2).
Terakhir, tentukan kuartil atas (Q3), yaitu nilai tengah dari kelompok data di atas median (Q2).
Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil atas dengan kuartil bawah. Rumusnya adalah sebagai
berikut.
Qd = Q3 – Q1