Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rafly Bangkit Nur Cahya

NIM : 6411419127

Rombel : 2C Kesehatan Masyarakat

Pengampu : Arum Siwiendrayanti, S.KM, M.Kes

UAS Dasar Kesehatan Lingkungan

1. Pengendalian vektor (Vector Control) dilakukan untuk membatasi populasi vektor hingga
sampai pada tingkat kepadatan yang tidak membahayakan manusia. PSN melalui Gerakan 3M
merupakan salah satu upaya pengendalian vektor penyakit Demam Berdarah yang relatif mudah
dan murah untuk dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat. Namun hingga kini, penyakit
Demam Berdarah tetaplah menjadi masalah serius dari tahun ke tahun. Setujukan Anda jika ada
pernyataan yang menyatakan bahwa “PSN dengan 3M-nya tidak efektif untuk mencegah
distribusi penyakit Demam Berdarah”? Berikan argumen Anda!

Menurut saya, PSN dengan 3M sebenarnya bukan satu satunya cara untuk mencegah distribusi
penyakit demam berdrah, Namun PSN dengan 3M adalah salah satu hal penting dan sangat
berpengaruh untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah.

PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus.
Pengertian dari 3M adalah :

Menguras
Melakukan minimal satu kali dalam seminggu kegiatan menguras tempat penampungan air.
Tidak hanya menguras, tetapi juga harus menyikat dinding tempat-tempat penyimpanan air
tersebut. Karena telur nyamuk aedes aegypti dapat menempel dengan cukup kuat pada dinding-
dinding penampungan air.

Menutup
Setelah menguras tempat air, lalu menutup tempat-tempat penyimpanan air. Hal ini dapat
mencegah nyamuk untuk dapat bertelur di sana.
Menyingkirkan/Mendaur Ulang
Singkirkan atau daur ulang barang-barang bekas yang kemungkinan dapat menampung sisa-sia
air hujan atau genangan air lainnya. Karena genangan-genangan air yang ditampung dalam
barang-barang bekas ini, juga dapat menjadi sarana nyamuk aedes aegypti untuk bertelur.

Plus cara lain yaitu kegiatan pencegahan DBD, seperti :


- Menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit di
bersihkan.
- Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Menaruh ikan di penampungan air.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.

Dengan di terapkan program PSN dengan 3M otomatis vector penyebab penyakit (Nyamuk
aedes aegepthy) dapat di kurangi. Terlebih lagi jika seluruh lapisan masyarakat melakukan hal
ini. jika hal ini dilakukan angka penyebaran penyakit demam berdarah akan berkurang. Selain
program PSN dengan 3M, pencegahan penyakit nyamuk demam berdarah dapat dilakukan
dengan melakukan fogging.

2. Jelaskan perbedaan antara infeksi makanan dan intoksikasi makanan! Bagaimanakah


pencegahannya di level rumah tangga?

Infeksi Makanan adalah penyakit yang disebabkan karena tertelannya mikroba patogen (bakteri
dan virus) bersama makanan. Selanjutnya mikroba ini berkembang biak dalam alat pencernaan
dan menimbulkan reaksi konsumen. Bakeri diketahui sebagai penyebab utama kasus keracunan.
Gejala pada konsumen pada umumnya timbul setelah inkubasi 2-36 jam tergantung dari jenis
bakteri patogen dan pada umumnya dicirikan oleh gangguan alat pencernaan seperti sakit perut,
mual, diare, muntah, demam, sakit kepala.

Sedangkan Intoksikasi adalah penyakit yang disebabkan karena tertelannya toksin dalam
makanan yang sebelumnya diproduksi oleh mikroba dalam makanan. Gejala penyakit timbul
lebih cepat daripada infeksi yaitu 3-12 jam setelah makanan dikonsumsi, yang ditandai dengan
muntah- muntah hebat dan diare.
Tindakan pencegahan di level rumah tangga antara lain meliputi :

- Membersihkan bahan makanan beserta alat masak

Buah dan sayur harus selalu dicuci sebelum dikonsumsi, bahkan jika kulitnya akan dikupas.
Setelah makan atau memasak, penting untuk selalu mencuci alat makan, alat masak, dan tangan
dengan sabun dan air.

- Menyimpan makanan di dalam kulkas

Jika makanan mudah busuk, jangan biarkan makanan di luar tanpa masuk ke kulkas lebih dari 1-
2 jam. Pastikan kulkas selalu pada suhu yang tepat karena hal itu dapat mencegah tumbuhnya
bakteri. Hindari mengisi kulkas terlalu penuh karena dapat membuat sirkulasi udara menjadi
buruk sehingga mempengaruhi suhu di dalam kulkas.

- Memisahkan antara makanan matang dan mentah

Dalam menyimpan makanan, pisahkan antara makanan matang dan mentah. Makanan mentah
seperti daging sebaiknya disimpan di bagian bawah lemari es agar cairan dari daging tersebut
tidak mengenai makanan lain di dalam kulkas.

Sedangkan, saat mengolah makanan, bedakan juga talenan yang digunakan untuk memotong
daging mentah dengan talenan untuk memotong makanan siap konsumsi agar tidak terkena
bakteri dari daging.

- Memasak makanan sampai matang dan merata

Saat memasak, selalu pastikan makanan matang secara merata, terutama saat memasak makanan
hewani, seperti telur, daging, dan sosis. Memasak makanan dengan matang dapat membunuh
seluruh bakteri yang terkandung di dalamnya.

- Memperhatikan tanggal kedaluwarsa

Sebelum mengkonsumsi makanan, selalu perhatikan masa kedaluwarsanya. Jangan konsumsi


makanan tersebut jika sudah melewati masa kedaluwarsa walaupun masih terlihat baik dan
belum berbau. Jika tidak yakin apakah makanan masih layak untuk di konsumsi, lebih baik
membuang makanan tersebut dan jangan dikonsumsi.
3. Salah satu pemanfaatan lithosfer adalah sebagai tempat/fasilitas umum. Jelaskan bagaimana
peranan tempat umum dalam distribusi penyakit!

Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit,


pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.

Tempat umum merupakan tempat bertemunya masyarakat lainnya. Tempat umum biasa menjadi
tempat menyebarkan segala penyakit terutama penyakit yang media penyebaran melalui
makanan, minuman, udara, dan air. Di tempat umum biasanya terdapat banyak kuman dan
bakteri yang di tularkan melalui benda benda yang ada dalam tempat umum tersebut.

Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara
lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang
memungkinkan terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah
dan waktu kunjungannya tinggi. Jadi Lithosfer sangat berpengaruh dalam penyebaran suatu
penyakit.

4. Ada beberapa pendekatan dalam mengendalikan sosiosfer agar mendukung kesehatan


masyarakat. Menurut Anda, antara punishment dan education, pendekatan jenis manakah yang
dapat menghasilkan perubahan perilaku paling cepat? Jelaskan!

Perubahan yang dapat menghasilkan perubahan perilaku paling cepat adalah Punishment /
hukuman.

Punishment  atau hukuman adalah suatu bentuk prosedur atau tindakan yang diberikan kepada
individu atau kelompok atas kesalahan, pelanggaran atau kejahatan yang telah dilakukan dalam
bentuk reinforcement negatif atau penderitaan dalam rangka pembinaan dan perbaikan tingkah
laku sehingga tidak terulang kembali di kemudian hari terutama pada masalah masalah
kesehatan. Melalui punishment diharapkan seseorang atau kelompok yang melakukan kesalahan
dapat menyadari perbuatannya, sehingga menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil sebuah
tindakan sehingga tingkat kesehatan masyarakat dapat di kendalikan menjadi lebh baik dan
menimbulkan efek jera terhadap pelanggar kebijakan.
5. Jelaskan aspek sosiosfer yang sedang terjadi saat ini sekaitan dengan pandemi Covid19!

Aspek sosiosfer yang berkaitan dengan pandemic Covid-19 antara lain di berlakukannya aturan
social distancing yang membatasi kegiatan masyarakat di luar. Social distancing atau pembatasan
sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah. Hal ini ditujukan
pada semua orang di wilayah yang diduga terjangkit virus corona.

Penyebaran virus corona menjadi ancaman serius bagi dunia. Semakin meningkatnya pasien
yang terkena virus corona, social distancing ini mengarahkan masyarakat mengurangi interaksi
sosialnya dalam menghadapi pandemic Covid-19.

Pengurangan interaksi sosial melalui social distancing guna pencegahan penyebaran virus corona
yang lebih meluas ini dengan cara masyarakat pembatasan penggunaan fasilitas umum dan
menjaga jarak interaksi. Masyarakat diminta untuk berdiam di rumah dengan melakukan belajar
dari rumah bagi pelajar, bekerja dari rumah (Work From Home/WFH), dan tidak melakukan
aktvitas ke tempat-tempat keramaian guna memutuskan mata rantai penyebaran yang kian
bertambah.

Dengan penerpan pembatasan pembatasan pada aspek sosiosfer ini, diharapkan angka
penyebaran Covid-19 dapat berkurang.

6. Analisislah Pandemi Covid-19 berdasarkan Teori H.L. Blum! Aspek manakah yang menurut
Anda paling strategis dalam pencegahan penularan Covid-19?

Berdasarkan pada Teori H.L. Blum yang menyebutkan bahwa derajat kesehatan ditentukan oleh
40% faktor lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan 10% faktor
genetika (keturunan).

Dengan kata lain, faktor lingkungan yang dalam hal ini seperti menjaga kebersihan lingkungan
dan sanitasi harus baik, menjadi faktor penentu tertinggi dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Namun dalam kasus Pandemi Covid-19. Salah satu dari 4 faktor utama yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat menurut teori HL Blum adalah perilaku.

Karena dengan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ke arah yang lebih baik dan
konsisten, merupakan strategi mendasar dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
baik menular maupun tidak menular.

Beberapa tips menjaga kesehatan di masa pandemi Covid -19.

1. Cuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.

2. Tetap mengunakan masker ketika bekerja dan beraktivitas di luar rumah.

3. Cek kesehatan secara berkala sesuai protokol kesehatan Covid-19 di fasilitas kesehatan.

4. Enyahkan asap rokok dan zat adiktif lainnya.

5. Rajin olah raga minimal 30 menit dalam sehari.

6. Diet seimbang dan teratur (atur porsi makanan dalam 1 piring makan: 2/3 bagian makanan
pokok, 2/3 bagian sayuran, 1/3 bagian lauk pauk dan 1/3 bagian buah-buahan).

7. Istirahat cukup dan teratur, minimal 7-8 Jam sehari.

8. Kelola stress dan perkuat ibadah. 

Dengan melakukan beberapa tips tersebut diharapkan penularan Covid-19 dapat berkurang dan
dapat meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat.

7. Analisislah Pandemi Covid-19 berdasarkan Teori Segitiga Epidemiologi / Teori John Gordon!
Aspek manakah yang menurut Anda paling strategis dalam pencegahan penularan Covid-19?

Salah satu konsep mengenai sebab musabab terjadinya penyakit ialah segitiga epidemiologi.
Agen penyebab penyakit (dalam hal ini ialah SARS-Cov2), inang yang rentan (yaitu manusia)
dan faktor lingkungan berinteraksi secara kompleks untuk berkembang menjadi penyakit di
tubuh manusia.
Pencegahan paling utama terhadap penyakit ini adalah peran host. Manusia harus selalu menjaga
kebersihan diri dan lingkungannya agar terhindar dari virus Corona. Perilaku masyarakat juga
termasuk salah satu cara menyeimbangkan host dalam rangka memutus mata rantai penularan
Covid-19, misalnya dengan cara menghindari kerumunan (physical distancing), menggunakan
masker, cuci tangan pakai sabun, tidak menyentuh area wajah sembarangan, memisahkan
peralatan makan dan menjaga daya tahan tubuh (imunitas). Jika kondisi host dapat
diseimbangkan maka Covid-19 tidak akan muncul.

Salah satu strategi untuk menyeimbangkan host adalah memantau status demam harian warga,
memberi arahan istirahat di rumah, memantau pergerakan warga, membantu proses diagnostik
dini, membantu proses rujukan dan memantau status suhu Orang Tanpa Gejala (OTG) yang
berasal dari daerah tertular. Proses pemantauan dapat memanfaatkan kemajuan internet atau
menggunakan instrumen sederhana berupa simbol status kesehatan.

8. Analisislah perilaku masyarakat yang tidak mematuhi social distancing berdasarkan Teori L.
Green!
Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan.
Bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

1. Faktor predisposisi ( predisposing factor), merupakan faktor internal yang ada pada diri
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang mempermudah individu untuk
berperilaku yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan,nilai-nilai
dan lain-lain.

2. Faktor pendukung ( enabling factor), seperti: lingkungan fisik, ketersediaan fasilitas atau


sarana kesehatan

3. Faktor pendorong (reinforcing factor) yaitu faktor yang menguatkan perilaku, yang


terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, teman sebaya, orang tua, yang
merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Dalam kondisi Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Kepatuhan masyarakat terhadap
kebijakan pemerintah sangatlah penting untuk mendukung dan mengatasi pandemic Covid-19.
Salah satunya adalah kebijakan Social Distancing.

Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus


Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan
kontak langsung dengan orang lain.

Namun masih terdapat banyak pelanggaran Social Distancing. Dari faktor predisposisi misalnya
masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berjaga jarak dan menggunakan masker. Faktor
pendukung seperti melengkapi fasilitas fasilitas yang ada di tempat umum. Faktor yang terakhir
yaitu faktor pendorong, seperti pemerintah harus menerapkan aturan aturan di tempat umum
guna melaksanakan kebijakan social distancing itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai