Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATERI BIOSFER

Dosen Pengampu :
Arum Siwiendrayanti, S.KM., M. Kes.

Disusun Oleh :
Rafly Bangkit N.C 6411419127

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2020
A. Biosfer
Biosfer adalah lingkungan yang terdiri dari fauna dan flora, terkecuali manusia.Biosfer adalah
lapisan tempat tinggal makhluk hidup, terutama flora dan fauna, baik yang ada di darat maupun
udara. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosferadalah sistem ekologis global yang
menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubunganantarmereka, termasuk interaksinya dengan
unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air),dan atmosfer (udara) B umi. B umi hingga sekarang adalah
satu-satunya tempat yangdiketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah
berlangsung selamasekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia Bumi.Biosfer berpengaruh
terhadap kesehatan dalam dua cara, positif dan negatif. Pengaruhpositif, karena didapati elemen
yang menguntungkan hidup manusia seperti bahanmakanan, sumber daya hayati yang diperlukan
untuk meningkatkan kesejahteraannya
seperti bahan baku untuk papan, pangan, sandang, industry, mikroba, patogen,hewan dan
tanaman beracun, hewan berbahaya secara fisik, vector penyakit, danreservoir penyebab dan
penyebaran penyakit.

B. Suksesi Ekologis
Proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju ke arah lingkunganyang lebih
teratur dan stabil itulah yang disebut sebagai suksesi. Proses suksesi akanberakhir apabila
lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau telahmencapai klimaks. Ekosistem
yang klimaks dapat dikatakan telah memilikihomeostatis, sehingga mampu mempertahankan
kestabilan internalnya.
Faktor yang memengaruhi proses suksesi, yaitu:
1. Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan;
2. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu;
3. Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut; 
4. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora dan benihlain serta curah
hujan yang sangat berpengaruh dalam proses perkecambahan;
5. Jenis substrat baru yang terbentuk.

C. Biosfir dan Kesehatan


Dilihat dari aspek kesehatan, pengaruhnya ada yang langsung dan tidak langsung:
1.Pengaruh tidak langsung
Secara tidak langsung disebabkan elemen-elemen didalam biosfir yang banyak dimanfaatkan
manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya. Semakin sejahteramanusia, diharapkan semakin
meningkat pula derajat kesehatan dari manusiatersebut. Dalam hal ini biosfir berfungsi sebagai
bahan mentah untuk berbagaikegiatan industry seperti kayu, industrI meubel, rotan, obat-obatan,
pangan, farmasi,dan lain-lain.
2. Pengaruh langsungPengaruh langsung disebabkan oleh
a. Manusia itu sendiri membutuhkan energi yang diambil dari makanan yangterdapat pada
makanan. Manusia sebagai omnivora yang terdiri dari hewan dantumbuhan. Makanan yang
diproduksi di dunia ini begitu banyak jumlahnya setaradengan jumlah manusia yang
ada.permasalahan yang dihadapi oleh manusiabukanlah karena jumlah produksi dari makanan
tersebut tetapi jug distribusinya.Tidak semua tanah sama produksinya, demikian pula dengan
kemampuanmanusia untuk memproduksi tidak sama di seluruh wilayah dunia.oleh karena
itumasih banyak di wilayah bumi yang tidak mendapatkan pasokan makanan. Halini tentu akan
mempengaruhi kebutuhan gizi pada setia manusia yang ada di duniayang akan mempengaruhi
kesehatan masing-masing individu.
b. Adanya elemen yang langsung yang dapat membahayakan kesehatan secara fisik,misalnya
beruang, harimau, skorpio dan lain-lain.
c. Adanya elemen-elemen mikroorganisme yang dapat menyebabkanpenyakit(pathogen).
Mikroba ini digolongkan kedalamberbagai jenis seperti virus,rickettsia, bakteri, protozoa, fungi,
dan metazoan.
d. Adanya vektor, yakni serangga penyebar penyebab penyakit, dan reservoir agenpenyakit .
Vektor penyakit yang penting diindonesia adalah nyamuk, lalat, kutu,pinjal, dan tungau. Vektor
bersama-sama dengan penderita penyakit dapatmerupakan suatu system mekanisme yang
memelihara kelestarian suatu penyebabpenyakit atu disebut dengan reservoir penyakit.

D. Lingkungan Makanan
Makanan adalah sumber energi satu-satunya bagi manusia. Karena jumlah penduduk makin
berkembang, maka jumlah produksi makanan juga terus bertambah memenuhikebutuhan asupan
makanan manusia. Tapi yang menjadi masalah adalahpermasalahan yang diakibatkan oleh
kualitas dan kuantitas bahan pangan.Dari segi kualitas, baik kelebihan maupunkekurangan
asupan makanan akanmenyebabkan kelainan gizi. Penyakit yang berhubungan dengan
kegemukan yangdisebbkan oleh jumlah asupan makanan yang berlebihan, selain itu kualitas
darimakanan yang tidak seimbang. Demikian pula dengan penderita kekurangan gizi,dimana
penderita kekurangan asupan makanan dan kualitas makanan juga tidak terpenuhi. Di Indonesia
penyakit kekurangan gizi biasanya diderita oleh anak-anak.
a.Gizi
Kekurangan gizi dipengaruhi oleh:
1. Pengetahuan masyarakat tentang gizi yang kurang, berbagai kepercayaan tentangmakanan
sehingga anak-anak tidak mendapatkan makanan yang bergizi.
2. Kontaminasi makanan dan minuman bayi akibat dari lingkungan yang tidak sehat,sehingga
bayi menderita penyakit bawaaan makanan yang mengakibatkanpertumbuhananak terganggu.
3. Prioritas hidup lainnya selain makanan bergizi, misalnya membeli dan memilikibrang
elektronik atu kendaraan bermotor. Apabila kekurangan gizi pada anak tidak ditangani secara
baik maka akan mengakibatkan anak akan menderitakomplikasi pada organ tubuhnya, bahkan
dapat menyebabkan kematian.
 
b. Kontaminasi Makanan
Makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun yang berasal dari tanah, air, udara,manusia
dan vector. Zat racun yang terdapat pada udara, tanah, air termasuk racunyang tidak dapat
diuraikan. Sehingga apabila dikonsumsi oleh biota dalm taraf trofisyang lebih tinggi maka
konsentrasi racun pada masing masing biota
pengonsumsi juga akan makin meningkat. Zat racun pengkontaminasi makanan semakin banyak 
wujud dan bentuknya hal ini disebabkan oleh hasil sampingan dari pertanian,peternakan,
pengawetan makanan, dll. Berbagai insectisida yang digunakan dalamproses pertanian akan
terkonsentrasi dalam biota rantai makanan sehingga apabilasampai pada manusia akan
mengakibatkan akumulasi konsentrasi zat racun yangtinggi. Makanan juga dapat terkontaminasi
oleh mikroba beberapa contoh mikrobayang dapat membuat racun baik antara lain: salmonella,
staphylococcus, Clostridium,bacillus cocovenans, dll
c. Penyakit Bawaan Makanan
Penyakit bawaan makanan tidak dapat dipisahkan secara nyata dari penyakit bawaanair. Penyakit
bawaan makanan adalah penyakit umum yang diderita sesesorang akibatmengkonsumsi makanan
yang terkontaminasi oleh pathogen misalnya virus, bakteri,protozoa, metazoan, dll.Makanan
dapat terkontaminasi oleh beberapa hal:
1. Pengolahan makanan yang tidak steril;
2. Terkontaminasinya makanan dari hewan peliharaan;
3. Dapur, alat masak makanan yang kotor;
4. Makanan yang sudah jatuh, tapi tetap saja dimakan;
5. Makanan yang disimpan tampa tutup, sehingga terkonntaminsi oleh lalat, tikus,dl;
6. Makanan mentah dan masak disimpan bersama;
7. Makanan yang dicuci dengan air kotor;
8. Makanan yang terkontaminasi oleh hewan yang berkeliaran disekitar;
9. Sayuran dan buah-buahan yang ditanam pada tanah yang terkontaminasi;
10. Pasar yang kotor, banyak insektisida, dan sebagainya.

E. Pengendalian Vektor Penyakit


Vektor penyakit adalah serangga penyebar penyakit atau antrophoda.
a. Jenis-jenis vektor penyakit:Sebagian dari Arthropoda dapat bertindak sebagai vektor, yang
mempunyai ciri-cirikakinya beruas-ruas, dan merupakan salah satu phylum yang terbesar
jumlahnyakarena hampir meliputi 75% dari seluruh jumlah binatang.Arthropoda yang dibagi
menjadi 4 kelas :
1. Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang;
2. Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu;
3. Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau;
4. Kelas hexapoda (berkaki 6)
 
Pengendalian Vektor Penyakit
a) Pengendalian Vektor Terpadu (PVT)
Pengendalian vektor dilakukan dengan memakai metode pengendalian vektor terpaduyang
merupakan suatu pendekatan yang menggunakan kombinasi beberapa metodapengendalian
vektor yang dilakukan berdasarkan pertimbangan keamanan,rasionalitas, efektifitas
pelaksanaannya serta dengan mempertimbangkankesinambungannya.
 
Keunggulan Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) adalah:
1. Dapat meningkatkan keefektifan dan efisiensi sebagai metode atau carapengendalian;
2. Dapat meningkatkan program pengendalian terhadap lebih dari satu penyakit tularvector;
3. Melalui kerjasama lintas sector hasil yang dicapai lebih optimal dan saling menguntungkan.
Prinsip-prinsip PVT meliputi:
1. Pengendalian vektor harus berdasarkan data tentang bioekologi vektor setempat,dinamika
penularan penyakit, ekosistem dan prilaku masyarakat yang bersifatspesifik local( evidence
based);
2. Pengendalian vektor dilakukan dengan partisipasi aktif berbagai sector danprogram terkait,
LSM, Organisasi profesi, dunia usaha /swasta serta masyarakat;
3. Pengendalian vektor dilakukan dengan meningkatkan penggunaan metoda nonkimia dan
menggunakan pestisida secara rasional serta bijaksana;
4. Pertimbangan vektor harus mempertimbangkan kaidah ekologi dan prinsipekonomi yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.Beberapa metode pengendalian vektor sebagai
berikut:
1. Metode pengendalian fisik dan mekanik adalah upaya-upaya untuk mencegah,mengurangi,
menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi vektor secarafisik dan mekanik.
Contohnya:
- modifikasi dan manipulasi lingkungan tempat perindukan (3M, pembersihanlumut, penenman
bakau, pengeringan, pengalihan/ drainase, dll)
- Pemasangan kelambu- Memakai baju lengan panjang
- Penggunaan hewan sebagai umpan nyamuk (cattle barrier)
- Pemasangan kawat
2. Metode pengendalian dengan menggunakan agen biotik 
- predator pemakan jentik (ikan, mina padi,dll)
- Bakteri, virus, fungi- Manipulasi gen ( penggunaan jantan mandul,dll)
3. Metode pengendalian secara kimia- Surface spray (IRS)- Kelambu berinsektisida-
larvasidaAdapun prinsip dasar dalam pengendalian vektor yang dapat dijadikan sebagaipegangan
sebagai berikut :
1. Pengendalian vektor harus menerapkan bermacam-macam cara pengendalian agarvektor tetap
berada di bawah garis batas yang tidak merugikan/ membahayakan;
2. Pengendalian vektor tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan ekologi terhadap tata
lingkungan hidup.

b) Pengendalian secara alamiah (naturalistic control)


yaitu dengan memanfaatkan kondisi alam yang dapat mempengaruhi kehidupanvector. Ini dapat
dilakukan dalam jangka waktu yang lama

c) Pengendalian terapan (applied control)


yaitu dengan memberikan perlindungan bagi kesehatan manusia dari gangguanvektor. Ini hanya
dapat dilakukan sementara.
a .Upaya peningkatan sanitasi lingkungan (environmental sanitation improvement );
b. Pengendalian secara fisik-mekanik (physical-mechanical control) yaitu dengan
modifikasi / manipulasi lingkungan;
c. Pengendalian secara biologis (biological control) yaitu dengan memanfaatkan musuh
alamiah atau pemangsa/predator, fertilisasi;
d. Pengendalian dengan pendekatan per-UU (legal control) yaitu dengan karantina;
e. Pengendalian dengan menggunakan bahan kimia (chemical control)

Daftar Pustaka
- Anggara Hayun, Machfud, Ani Suryani, Sutrisno. 2013. MODEL KEBIJAKAN TEKNOLOGI
DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM. Dalam Jurnal Teknologi Industri Pertanian
vol. 23 (2):77-93.
- British Geological Survey. (2004). Ground Water Quality. National British Research council.
- Jordan, S.J., Branch, O.L.H., Castro, J.C., Oster, R.A.and Rayner, J.C. 2009. Genetic Diversity of
the Malaria Vaccine Candidate Plasmodium falciparum Merozoite Surface Protein-3 in a
Hypoendemic Transmission Environment. Am. J. Trop. Med. Hyg., 80 (3): 479–486
- Indonesia, D. d. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Tentang Pengendalian Vektor.
- Slamet, Juli Soemirat. 2000. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
- Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Pres

1. Jurnal Internasional

A. Judul

LEARNING BY EXAMPLE: A HISTORICAL ACCOUNT OF THE EXPERIENCES AND


TRANSFORMATION IN THE MANAGEMENT OF THE MOUNT ARROWSMITH
BIOSPHERE REGION (RESERVE), VANCOUVER ISLAND, CANADA.

B. Nama Jurnal

International Journal of UNESCO Biosphere Reserves

C. URL : journals.elsevier.com/unesco-biosphere-reserves

D. Level Scopus : Quartile 1 (scimagojr.com)

E. Abstrak :

This report outlines the developmental history of the MABR from its conception in the early 1990s
through its evolution into an effective, functional biosphere region in 2016. It describes why and how the
biosphere reserve concept was initially felt to be appropriate for the region; the challenges in trying to
achieve UNESCO recognition without initial senior (provincial and federal) governmental support, and
how this lack of support was overcome; the initiatives undertaken in the first decade after establishment;
and how the biosphere reserve almost collapsed when it was largely commandeered by community
members that had an anti-development advocacy agenda. It concludes by describing how the initiative
evolved into what is now one of the most productive and dynamic Canadian biosphere reserves. The
documented experiences of the world’s biosphere reserves are valuable educational products, and it is
hoped that descriptions of the challenges encountered and overcome in the Mount Arrowsmith Biosphere
Region (Reserve) can benefit the development of other biosphere reserves both in Canada and world
wide.

2. Jurnal Nasional

A. Judul

HUBUNGAN KARAKTERISTIK LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN


PENYAKIT MALARIA

B. Nama Jurnal

Jurnal Kesehatan Masyarakat

C. URL : https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/1855/1995

D. Level Sinta : Sinta 2

E. Abstrak :

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik lingkungan luar rumah dengan kejadian
penyakit malaria di Desa Hanura Kecamatan Padang Cermin Lampung Selatan. Jenis penelitian yang
digunakan adalah analitik melalui metode survei dan pendekatan belah lintang. Populasi pada penelitian
ini adalah perumahan penduduk Desa Hanura, dengan jumlah sampel 78 keluarga. Teknik pengambilan
sampel multistage dilakukan berdasarkan tingkat wilayah yang ada di Desa Hanura. Uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah chi-square. Hal-hal yang mempengaruhi kejadian penyakit malaria
adalah jarak perbukitan, jarak persawahan, semak dan tanaman perkebunan, jarak tambang udang dan
jarak rawa. Sedangkan kepemilikan kandang mempunyai hubungan tidak bermakna

Kaitan dengan sudut pandang kesehatan

Dilihat dari aspek kesehatan, pengaruhnya ada yang langsung dan tidak langsung:

1. Pengaruh tidak langsung


Secara tidak langsung disebabkan elemen-elemen didalam biosfir yang banyak dimanfaatkan
manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya. Semakin sejahteramanusia, diharapkan semakin
meningkat pula derajat kesehatan dari manusiatersebut. Dalam hal ini biosfir berfungsi sebagai
bahan mentah untuk berbagaikegiatan industry seperti kayu, industrI meubel, rotan, obat-obatan,
pangan, farmasi,dan lain-lain.

2. Pengaruh langsungPengaruh langsung disebabkan oleh


a. Manusia itu sendiri membutuhkan energi yang diambil dari makanan yang terdapat pada
makanan. Manusia sebagai omnivora yang terdiri dari hewan dan tumbuhan. Makanan yang
diproduksi di dunia ini begitu banyak jumlahnya setaradengan jumlah manusia yang ada.
permasalahan yang dihadapi oleh manusia bukanlah karena jumlah produksi dari makanan
tersebut tetapi juga distribusinya.Tidak semua tanah sama produksinya, demikian pula dengan
kemampuan manusia untuk memproduksi tidak sama di seluruh wilayah dunia.oleh karena
itumasih banyak di wilayah bumi yang tidak mendapatkan pasokan makanan. Hal ini tentu akan
mempengaruhi kebutuhan gizi pada setia manusia yang ada di duniayang akan mempengaruhi
kesehatan masing-masing individu.
b. Adanya elemen yang langsung yang dapat membahayakan kesehatan secara fisik,misalnya
beruang, harimau, skorpio dan lain-lain.
c. Adanya elemen-elemen mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit (pathogen).
Mikroba ini digolongkan kedalam berbagai jenis seperti virus,rickettsia, bakteri, protozoa, fungi,
dan metazoan.
d. Adanya vektor, yakni serangga penyebar penyebab penyakit, dan reservoir agenpenyakit .
Vektor penyakit yang penting diindonesia adalah nyamuk, lalat, kutu,pinjal, dan tungau. Vektor
bersama-sama dengan penderita penyakit dapat merupakan suatu system mekanisme yang
memelihara kelestarian suatu penyebab penyakit atu disebut dengan reservoir penyakit

Anda mungkin juga menyukai