Anda di halaman 1dari 1

Dubes Djauhari Promosikan Bahasa Indonesia di China

Pilar sosial budaya dan pendidikan merupakan salah satu pilar utama yang akan semakin
merekatkan hubungan antar masyarakat Indonesia dan China, di samping pilar politik
keamanan dan ekonomi pembangunan. 

"Dalam kaitan ini, bahasa menjadi elemen penting, karena faktanya semakin banyak
masyarakat China yang mahir berbahasa Indonesia. Begitu juga sebaliknya. Fenomena ini
tentunya akan semakin merekatkan hubungan kedua negara," ujar Duta Besar RI untuk
China merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun, ketika menerima para peserta Focus
Group Discussion (FGD) Revitalisasi Program Pengembangan Bahasa Indonesia untuk
Penutur Asing (BIPA) di Wisma Duta Beijing, dalam keterangan tertulis yang diterima
RMCO.

Kegiatan ini digagas oleh KBRI Beijing, dimotori oleh Atase Pendidikan Yaya Sutarya, dan
diselenggarakan untuk pertama kalinya di China.

FGD yang menghadirkan Direktur Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi


Kebahasaan (PPSDK) Kemdikbud, Prof. Emi Emilia ini bertujuan untuk mensinergiskan
program pengembangan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi China.

Wakil-wakil dari 15 Perguruan Tinggi di seluruh China yang memiliki program studi
Bahasa Indonesia, serta perwakilan dari Konsulat Jenderal RI Shanghai, Guangzhou dan
Hongkong ikut hadir dalam FGD tersebut.

"FGD semacam ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Hal ini sesuai dengan
upaya untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam forum yang bersifat internasional,
baik di Indonesia maupun di luar negeri seperti yang diamanatkan dalam UU No 24 tahun
2009," kata Prof. Emi.

Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar RI menyerahkan satu set angklung kepada
masing-masing perwakilan Perguruan Tinggi China untuk digunakan di kampus-kampus
mereka. Ini adalah bagian dari upaya memperkenalkan dan menyebarkan seni budaya
Indonesia di China.

Menutup acara, para peserta dari Tiongkok yang mahir berbahasa Indonesia tersebut
bersama-sama membunyikan angklung dan kemudian menyanyikan lagu “Ayo Mama”
bersama Dubes Djauhari.

"Mari kita utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa
asing," pesan Dubes Djauhari

Anda mungkin juga menyukai