Anda di halaman 1dari 7

NAMA : M BAYU ARDI

NIM : 040121715

KELAS : PPB1A

SOAL UJIAN TEORI

1. a. Bagaimana saudara dapat memahami tentang konsep


struktur dan organisasi sosial yang ada di Desa?.
Berikan gambaran tentang konsep tersebut dan beberapa
contoh apa saja struktur dan organisasi yang ada di Desa!

b. Struktur sosial di masyarakat dicirikan dengan adanya


hubungan dengan kebudayaan yang dapat berubah dan
berkembang setiap saat.
Bagaimana analisis bentuk perubahan dan perkembang-
annya yang terjadi dimasyarakat.

2. Proses sosial dan interaksi sosial di masyarakat di pengaruhi oleh


faktor internal dan faktor eksternal !. Apa saja yang saudara
ketahui masing-masing faktor internal dan eksternal tersebut ?

3. Bagaimana gambaran tentang konsep nilai dan budaya secara


umum dan secara khusus yang berdampak terhadap kehidupan
masyarakat.

4. a. Berikan analisis tentang norma hukum di Indonesia yang


dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu dalam mengatur
kehidupan masyarakat
b. Norma hukum yang ada selama ini berfungsi sebagai
apa ? Sanksinya sifatnya bagaimana ?
Berikan uraian singkat fungsi dan sanksi norma hukum
yang ada di masyarakat.

Jawab

1. A. Organisasi sosial adalah sekumpulan orang-orang yang jelas atau


masyarakat yang mempunyai suatu tujuan sehingga bisa membentuk Lembaga
sosial /organisasi dengan tidak melanggar peraturan-peraturan yang ada di
negara tersebut baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum.
Contoh organisasi yang ada di desa:
 karang taruna
 keluarga
 Lembaga swadaya masyarakat ( LSM )
 Panti asuhan

Sruktur organisasi karang taruna:


1. Ketua
 Memimpin rapat–rapat pengurus pleno dan rapat–rapat pengurus harian.
 Mewakili organisasi untuk menghadiri acara/upacara kenegaraan
tertentu atau agenda strategis lainnya.
 Mengoptimalkan fungsi dan peran Wakil Ketua agar tercapainya
efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
2. Wakil Ketua
 Mengoordinasikan dan mewakili kepentingan organisasi di seluruh
bidang dalam pengurusan.
 Mewakili Ketua apabila berhalangan untuk setiap aktifitas dalam roda
organisasi.
3. Sekretaris
 Bertanggung jawab untuk setiap aktivitas di bidang administrasi dan
tata kerja organisasi.
 Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktivitas di bidang administrasi
dan tata kerja dan menghadiri rapat-rapat pleno dan rapat pengurus
harian.
4. Wakil Sekretaris
 Bersama sekretaris mengawasi seluruh penyelenggaran aktivitas
organisasi di bidang administrasi dan tata kerja.
5. Bendahara
 Bersama ketua dan sekretaris merupakan Tim Kerja Keuangan (TKK)
atau otorisator di tubuh pengurus.
Memimpin rapat-rapat organisasi di bidang pengelolaan kekayaan dan
keuangan organisasi.
Memfasilitasi kebutuhan pembiayaan program kerja dan roda
organisasi.
6. Wakil Bendahara
Mewakili bendahara apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap
aktivitas di bidang pengelolaan kekayaan dan keuangan organisasi.
Menyelenggarakan aktivitas pembukuan terhadap transaksi pengeluaran
dan pemasukan keuangan secara rutin.
7. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
8. Bidang Usaha dan Kesejahteraan Sosial
9. Bidang Kelompok dan Usaha Bersama
10. Bidang Kerohanian dan Pebinaan Mental
11. Bidang Olahraga dan Seni Budaya
12. Bidang Lingkungan
13. Bidang Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kemitraan
.

B. Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya struktur


sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial
budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia
selalu ingin mengadakan perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi
karena beberapa faktor. Di antaranya:
 komunikasi cara dan pola pikir masyarakat;
 perubahan jumlah penduduk,
 penemuan baru,
 terjadinya konflik atau revolusi;
 dan factor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim,
peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

2. A. Faktor Internal

   Apabila seseorang melakukan interaksi sosial sesungguhnya secara naluriah


manusia mempunyai dorongan - dorongan yang berasal dari dalam diri
seseorang itu sendiri, 

B. Faktor Eksternal

   Selain dorongan - dorongan yang bersifat internal manusia juga melakukan


interaksi atas dasar dorongan eksternal, yaitu dorongan - dorongan yang berasal
dari luar dirinya. Sesuatu yang menari perhatian dapat berupa orang, benda atau
keadaan - keadaan yang menjadi suatu rangsangan untuk melakukan
komunikasi dengan orang lain. 

   3) Adanya Empati

   Proses empati merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai
akibat tersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya. Melalui
panca indra proses empati telah mampu menggerakkan perasaan seseorang
untuk melakukan sesuatu terhadap orang lain. 

 4) Adanya Sugesti


   Awal dari proses sugesti adalah adanya kepercayaan yang sangat mendalam
dari seseorang kepada orang lain, sehingga orang yang dipercayai akan sangat
memengaruhi perilaku bagi orang yang mempercayai. Proses inilah yang
dinamakan dengan sugesti.

5) Adanya Imitasi

   Sebagai awal dari proses imitasi sesungguhnya adalah adanya kesamaan pola
pikir atau tata nilai antara diri seseorang dengan objek yang dikenal melalui
panca indra. Sehingga terdorong manusia untuk menirunya. Proses seperti ini
merupakan proses imitasi. Pada dasarnya imitasi adalah suatu keinginan
seseorang untuk meniru segala sesuatu yang ada pada orang lain.

 6) Adanya Identifikasi

   Proses identifikasi terjadi karena teikat oleh suatu aturan yang mengharuskan
seseorang menyesuaikan diri seperti orang - orang yang lain. Proses seperti
inilah merupakan proses identifikasi. Proses identifikasi dapat juga terjadi atas
dasar kesenangan atau kecocokan sehingga tertarik untuk menyesuaikan diri
dengan orang - orang yang lain.

3. Lingkungan (termasuk kebudayaan) memiliki pengaruh yang besar dalam


membentuk pribadi seseorang. Kepribadian, katanya tidak lain daripada pola
perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement yang kita
alami. Setiap orang memiliki pola sikap dan perilaku tertentu dikarenakan
adanya reinforcement (penguatan, ganjaran) dari masyarakat untuk sikap dan
perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
Teori reinforcement tersebut bila dikaitkan dengan sikap dan perilaku gotong-
royong bagi masyarakat desa, anggota masyarakat yang bersikap dan
berperilaku positif terhadap kegiatan gotong-royong akan mendapatkan pujian
dan penghargaan sementara bagi anggota masyarakat yang bersikap dan
berperilaku negatif (menolak gotong-royong), akan mendapatkan sanksi adat
(diupat, dicela, dihina dan dianggap rendah) atau diasingkan.

4. A. Norma hukum adalah aturan yang diperuntukan ketertiban kehidupan


masyarakat yang biasanya dibuat oleh otoritas pemerintah setempat di suatu
negara. Setiap warga negara yang hidup berdampingan dengan warga negara
lainnya wajib mengikuti norma hukum yang telah dibuat, dimana dalam
prosesnya terdapat aparatur seperti kejaksaan, kepolisian, hakim, yang
menegakkan aturan dan norma hukum di suatu negara.

Norma hukum biasanya bersifat mengikat untuk setiap penduduk yang berada
dalam naungan satu negara dengan menganut norma hukum tertentu. Dimana
artinya mengikat adalah bersifat harus ditaati dan jika melanggar akan dikenai
sanksi. Adapun sanksi tersebut ditetapkan juga dalam draft normal hukum yang
berlaku.
B. fungsi dan sanksi norma hukum yang ada di masyarakat.
Fungsi:
 Sebagai suatu pedoman atau aturan hidup untuk seluruh masyarakat di wilayah
tertentu. Sudah sangat jelas ketika kita hidup di suatu wilayah tertentu harus
menjalankan pedoman dan aturan.
 Dapat memberikan keteraturan dan stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat.
Kehidupan masyarakat yang tentram dan stabil adalah cita-cita seluruh warga
negara untuk itu salah satu tujuan norma hukum. Sehingga terwujudnya
tatanan masyarakat yang tertib agar mencegah terjadinya perilaku semena-
mena antar warga masyarakat.
 Norma sebagai batasan seperti larangan atau perintah dalam berperilaku dan
bertindak. Melakukan aktivitas sehari-hari terkadang kita lupa akan batasan,
terlepas lagi ketika tidak ada norma hukum. Risiko yang diterima ketika tidak
ada batasan adalah kekacauan, sehingga norma hukum menjadi poin penting
untuk kedamaian lingkungan. Bukan hanya larangan, tetapi perintah juga
terkandung dalam norma hukum seperti perintah untuk tertib lalu lintas atau
menjaga lingkungan. Untuk itu ketika masyarakat yang tidak mematuhi aturan
akan diberikan sanksi hukum maupun sanksi sosial.
 Menjadikan setiap masyarakat melakukan penyesuaian dengan aturan dan
norma yang berlaku di lingkungan. Karena setiap lingkungan memiliki tata
aturan masing-masing sehingga ketika kita berada dalam lingkungan tertentu
harus beradaptasi dengan norma-norma yang berlaku.
Sanksi:

Sanksi-sanksi norma hukum sangatlah beragam seperti pemidanaan, denda,


maupun hukuman sosial. Dimana sanksi yang diberlakukan untuk setiap warga
negara yang melanggar norma-norma yang telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Menjalankan sanksi juga sebagai kewajiban negara
untuk menjaga ketertiban kehidupan masyarakat.
Hadirnya sanksi juga terbentuk berdasarkan pasal yang dijatuhkan
kepada pelanggar, baik yang merujuk pada sanksi pidana maupun
perdata. Adapun sanksi hukum pidana berupa vonis terhadap tersangka
oleh hakim dengan hukuman mati, hukuman penjara, hukuman
kurungan dan hukuman denda. Hal ini telah diatur dalam KUHP pasal
10.

Sedangkan dalam hukum perdata hakim biasanya menjatuhkan


hukuman berupa putusan condemnatoir, declaratoir dan constitutief.
Agar mengenal tentang sanksi hukum Berikut contoh sanksi norma
hukum dalam KUHP. Contoh Pasal 351 dalam Kitab Undang-undang
Hukum Pidana (KUHP):

 Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun


delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah.
 Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
 Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
 Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai