Resume 2
Resume 2
Waktu untuk mengingat kekurangan, dan waktu untuk terpesona pada kelebihan
Perlu terampil dalam mengelola diri sebab ada waktu untuk mengingat kekurangan, ada
waktu untuk terpesona pada kelebihan. Ada waktu unyuk menguji, kelak ada waktu untuk
memuji.Ada waktu untuk memahami, dan kelak ada waktu untuk mengagumi.
Pujian terbagi menjadi pujian yang mematikan hati dan pujian yang menghidupkan ruh.
Pujian yang mematikan hati adalah yang kita berharap-harap atasnya. Merasa suka dan
bahagia di saat ada pujian namun belum melakukan apa-apa. Pujian yang menumbuhkan
rasa ujub, sum’ah, dan riya’. Maka lahirlah kemunafikan dari sana. Dalil : Q.S ali Imran:
188.
Pujian yang menghidupkan ruh adalah pujian yang menguatkan kebaikan, pujian yang
memupuk motivasi. Seperti ketika Allah memuji rasul terkasih-Nya :
“dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. 9Q.S Al-Qalam :4)
Pujian adalah ungkapan cinta yang sederhana. Pujian adalah pengakuan tentang
kebaikan-kebaikan seorang manusia. Pujian dari seorang suami kepada istrinya atau
sebaliknya, yang diberikan dengan penuh ketulusan, akan mengokohkan jiwanya yang
berderak menghadaoi aneka gempita hidup. Ia tidak memandangnya sebagai sesuatu yang
harus diraih untuk mengunjuk diri, karena sang pasangan tahu kesejatiannya. Pujian
adlah lecut semangat yag melahirkan kesejatian. Jika sudah ia lakukan, ia akan
teryakinkan bahwa ia berada dalam kebaikan. Jika belum, ia tergugah untuk segera
menujunya. Maka ada istiqomah, maka ada perbaikan diri yang berkelanjutan. Pujian
inilah insyaAllah akan melahirkan cinta, mengokohkan ikatan. Karena pujian tersebut
adalah lambang saling percaya, penerimaan, dan penguatan. Tulus memberi dan
menerima.
c. Kondisi termotivasi
Suami termotivasi saat ia merasa dibutuhkan. Sedangkan istri merasa termotivasi saat
meras dicintai. Tak dibutuhkan adalah kematian bagi suami. Sebagaimana merasa tak
dicintai adalah pederitaan bagi istri. Suami akan merasa perhatian, pengertian,
nasehat, ia justru merasa tak berharga, namun akan bersemangat ketka dibiarkan dan
diberi kepercayaan. Sedangkan istri akan termotivasi saat sang suami rajin
mengekspresikan cintanya pada istri dalam berbagai bentuk. Kata-kata, hadiah,
pengertian, pemahaman, semuanya hal yang meyakinkan bahwa sang suami
mencintainya.
d. Cara pandang tentang memberi-menerima dalam hubungan
Istri Suami
Tidak menghitung : memberi dan terus Menghitung baik secara kualitatif
memberi, dimana pada saatnya ia akan maupun secara kuantitatif
menuntut untuk menerima dan terus
menerima
g. Kebutuhan Emosi
Suami dan istri memiliki kebutuhan emosi yang berbeda. Istri membutuhkan
perhatian, pengertian, hormat, kesetiaan, penegasan, dan jaminan. Sementara suami
membutuhkan kepercayaan, penerimaan, penghargaan, kekaguman, persetujuan, dan
dorogan.
Taman Keempat
Pacaran Kita, Meniup Kuncup Cinta
Ada sebuah karunia agung yang menyeketika begitu kita menikah. Segara saat ada
istri di sisi, kita merasakan sakinah, menikmati ketentraman, dan berselimut
ketenangan. Orang yang sukses biasanya hanya akan tersenyum saat ditanya tentang
keberhasilannya. Sementara orang-orang yang gagal, akan banyak bercerita tanpa
diminta.
Cinta dan kasih sayang itu tidak menyeketika. Tidak otomatis. Ia datang dengan
ikhtiar, upaya dan doa.Cinta bisa tumbuh setelah menikah, maka Allah mengajari kita
untuk mengupayakan cinta.Seperti cinta kita pada-Nya yang tidak datang dengan
sendirinya. Ia datang dengan iman. Iman datang karena hidayah. Hidayah datang
karena jihad menjemput karunia-Nya. Dan sebelum itu ada ikhtiar. Begitu pula cinta
pada pasangan adalah keberhasilan sebuah proses. Disana ada ikhtiar. Sesulit apapun.
Disana ada jihad. Maka setelah jihad ada petunjuk. Dan petunjuk itu bagai lentera,
yang akan memercikkan apiya ke sumbu cinta. Jadilah ia berkobar dalam naungan
ridha-Nya.
Cemburu yang sehat adalah cemburu yang menguatkan dan melanggengkan ikatan.
Cemburu yang melahirkan pelajaran-pelajaran mencerdaskan. Cemburu yang membuat
insan makin dewasa. Cemburu yang membuat ta’aruf kita dengan istri makin sempurna.
Ia harus menjaga kehati-hatian prasangka, menghindari bisikan-bisikan fasik yang harus
ditabayuni, memberi kepercayaan dan tanggungjawab, juga kesetiaan.
Epilog
Dipenghujung Taman
Dekap Aku Lebih Erat
Dia akan melihat sudut-sudut rahasia yang tidak dilihat orang lain dalam jiwa dan raga
kita. Dia akan menyentuh titik-titik pada hati dan tubuh kita, yang takkan pernah disentuh
orang lain. Dia akan berbagi ranjang, berbagi peluk, berbagi senyum, berbagi senyum,
dan berbagi beban agar terasa ringan.
Ada pergiliran, ada pergantian musim. Ada terang dan gelap. Ada siang dan malam. Ada
pagi dan petang. Semuanya menyatu, datang bersilih satu sama lain, melengkapi,
menyempurnakan, dan menguatkan ikatan.
Perayaan Kedua
Dalam Badai
Dekap Aku Lebih Erat