Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ines

Febriyana

NPM : 19411089
MK : Sistem informasi manajemen
Kelas : MNJ 19 B

1.Apa tantangan yang muncul dari strategi sistem informasi dan bagaimana menghadapi
tantangan tersebut?

Apa tantangan yang muncul dari strategi sistem informasi dan bagaimana tantangan tersebut
seharusnya diselesaikan?
Sistem informasi strategis dapat dimanfaatkan membantu perusahaan agar dapat
bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif
yang membentuk struktur persaingan dalam perusahaan. Dalam model klasik Michael
Portermengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin mempertahankan & berhasil
haruslah mengembangkan serta mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif
mengatasi:

1. Pesaing yang sudah ada (rivalry among existingcompetitor)


2. Ancaman pesaing baru (threat of newentrants)
3. Ancaman produk subtitusi/pengganti (threat of subtitute product andservice)
4. Kekuatan tawar-menawar dari pelanggan (bargaining power ofconsumers)
5. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)
Sayamelihatadalimafaktortantanganyangmunculdaristrategisisteminformasi:

1. Dapatkah sistem informasi merubah dasar persaingan?


2. Dapatkah sistem informasi membangun halangan untuk masuk bagi pesaing?
3. Dapatkah sistem informasi digunakan untuk menghasilkan produk-produkbaru?
4. Dapatkah sistem informasi membangun biaya berpindah?
5. Dapatkah sistem informasi merubah keseimbangan kekuatan dari hubungan
denganpemasok ?

Tantangan dapat diselesaikan dengan:


Pihak menejemen perusahaan hendaknya selalu melakukan perubahan-perubahandalam
pelaksanaan sistem informasi teknologi seiring dengan arah perkembangan perusahaan saat
iniuntuk membantu meraih keberhasilan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Pihak perusahaan hendaknya memberikan pelatihan terkait dengan Teknologi dan Sistem
Informasi bagi Divisi Teknologi Informasi maupun Divisi lain dalam perusahaan yang bertindak
sebagai pengguna (brainware) agar Sistem Informasi yang diterapkan oleh perusahaan dapat
membantu perusahaan dalam melaksanakan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan tugas.

Perlu diterapkannya Standard Operational Procedure (SOP) dalam setiap tahap pelaksanaan
tugas pada masing-masing bagian agar sistem dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
Perlu perubahan terhadap budaya perusahaan yang terbentuk sebelum diterapkannya Sistem
Informasi melalui sosialisasi dan edukasi yang terus dilakukan dan melalui penerapan
kedisiplinan dalam penerapan konsistensi terhadap Standard Operational Procedure yang telah
diterapkan.
Procter & Gamble (P&G) merupakan perusahaan TI yang dalam tiga tahun terakhir telah
memunculkan kembali TI sebagai rencana stategis dalam perusahaannya. Pada tahun 2006, P&G
membentuk ulang, berganti nama, fokus kembali dan mulai memberikan pelatihan kembali
kepada 2.500-orang tim IT. Departemen TI berganti nama menjadi Information and Decision
Solution (IDS). Departemen IDS ini kemudian digabung ke dalam P&G Global Business
Services, yang juga merupakan pusat bagi pengembangan sumber daya manusia, keuangan,
perencanaan strategis, dan fungsi relokasi. Staf IDS fokus secara khusus pada proyek-proyek
berbasis TI tingkat tinggi, sedangkan tugas-tugas TI rutin diserahkan kepada Hewlett-Packard
Co. IDS dilibatkan dengan tiga tujuan bisnis yang sama dari setiap unit bisnis P&G, yiatu untuk
meningkatkan keuntungan, meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan volume penjualan.
Selama 10 tahun, senilai 3 juta dolar yang ditandatangani pada tahun2003.

2. Jelaskanyangdimaksuddengankompetensiintidanbagaimanasisteminformasimendorong
terwujud nya hal tersebut, berikancontoh.
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program. Kompetensi Inti
merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas. Kompetensi inti bukan
untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan.
Setiap mata pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan. Dengan kata
lain, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi
terhadap pembentukan kompetensi inti. Ibaratnya, kompetensi inti merupakan pengikat
kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan dengan mempelajari setiap mata pelajaran. Di sini
kompetensi inti berperan sebagai integrator horizontal antarmatapelajaran. Dengan pengertian
ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran
tertentu. Kompetensi inti merupakan kebutuhan kompetensi peserta didik, sedangkan mata
pelajaran adalah pasokan kompetensi dasar yang akan diserap peserta didik melalui proses
pembelajaran yang tepat.

Dalam mendukung kompetensi inti, capaian pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi
kompetensi dasar yang dikelompokkan menjadi empat bagian. Hal ini sesuai dengan rumusan
kompetensi inti yang didukungnya, yaitu dalam kelompok kompetensi sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Uraian kompetensi dasar sedetil ini adalah untuk
memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja, melainkan
harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara pada sikap. Kompetensi dasar dalam kelompok
kompetensi inti sikap bukanlah untuk peserta didik, tetapi sebagai pegangan bagi pendidik,
bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut, ada pesan-pesan sosial dan spiritual yang
terkandung dalam materinya.

3. Bagaimana model daya kompetitif porter membantu perusahaandalam mengembangkan


strategi kompetitif menggunakan sisteminformasi?

 Model daya kompetitif (competitive force model)michael Porter adalah model yang palingluas
penggunaannya untuk mengerti keunggulan kompetitif.Model ini menyediakan pandangan
umum terhadap perusahaan,pesaingnya dan lingkunganperusahaan.

Anda mungkin juga menyukai