Anda di halaman 1dari 5

Resume hal 403-534

Epilog
Sekali lagi, Dalam Badai Dekap aku lebih Erat
Al-Ghumaisha binti Milhan nama Wanita itu. Kita lebih sering memanggilnya Ummu
Sulaim. Ia yang dinikahi Abu Tjhalhahal-Anshari dengan mahar kesilaman calon suaminya.
Kisah agung pernikahan suci mereka berlanjut hingga saat mereka sudah dikaruniai putra.
- Dari Bilik-bilik, Berselimutlah dengan Kerinduan Melangit
Allah senantiasa memberikan kepada kita dua sisi mata uang; apa-apa yang kita sukai
dan apa-apa yang menjerih hati. Di situlah makna kerindua. Kalua dunia berisikan
segala yang kita inginkan, mungkin kita tak memiliki rasa rindu. Memang melihat
kedzaliman-lah yang bisa membuat kita rindu pada keadilan. Merasakan kegelisahan
yang bisa membuat kita rindu pada kedamaian. Merasakan kesedihanlah yang
membuat kita rindu kebahagiaan. Merasakn sesuatu yang fana membuat kita
merindukan kenikmatan yang abadi. Hidup di dunia membuat kita merindukan surga.
Kerinduan menjadikan nikmat yang menyambung asa harapan orang-orang beriman.
Cita-cita besar para mujahid selalu berangkat dai terminal kerinduan. Dan unik,
terminal rindu itu selalu dibawa serta selama perjalanan.
Perayaan Ketiga
Genggam Tanganku Rasakan Kekuatan Cinta
- Sesungguhnya Kita Hamba
Pernikahan menurut Sayyid Quthb adalah ikatan yang paling dalam, paling kuat, dan
paling langgeng yang memadukan antar dua anak manusia. Ia meliputi interaksi
paling luas yang bisa dilakukan oleh dua orang. Ia adalah ikatan jiwa, keterpautan ruh,
perpaduan akal, dan penyatuan jasad. Allah menyebutnya sebagai miitsaaqan
ghaliizhaa. Ia ia diposiikan sebagai perjanjian agung yang senama dengan perjanjian-
Nya dengan Nabi-nabi pilihan-Nya, dan juga perjanjian berat antar Allah dengan Bani
Israil sehingga Ia mengangkat Gunung Thursina ke atas mereka. Sementara itu akidah
merupakan hal paling mendalam dan paling komprehensif dalam menyemarakan jiwa,
mempengaruhinya, mengondisikan perasaan-perasaanya, menentukan berbagai reaksi
dan responnya, dan menentukan jalannya di segenap kehidupan. Keimanan akan
menumbuhkan kecintaan pada apa-apa yang membuat Allah ridha. Keimanan akan
membuat segala hal tampak indah sebgai ibadah. Melapangkan jiwa, meluaskan dada,
mengasah kepekaan, menarikan angan ke ketinggian, menguatkan akal dan
menajamkan firasat. Himmah , kata Syaikh Aidh Abdullah al-Qarni, adalah gejolak
yang tertulis bergelombang, angin puyuh yang terus bergulung. Himmah adalah hati
yang bergola, jiwa yang terus bergejolak, cita-cita yang memandang jauh ke depan.
Barangsiapa dikaruniai himmah , maka semangatnya akan membawanya berkelana
meskipun ia tinggal di tmepatnya.

Pada perayaan ketiga ini, izinkan empat selimut menyatukan kita dalam keakraban
pengantin surga.
1. Selimut Pertama, Engkaulah Separuh Agama Penjaga Ketaatanku akan
mengantarkan kita pada penajaman misi ibadah yang seluruh hidup kita tegak
dengannya. Ibadah adalah interaksi indah anatar kita dengan Sang Khaliq, untuk
meraih berkah sejati, untuk mendamba negeri akhirat.
- Untuk Inilah Kita dan Jin Ada
Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribdah padaKu.
(QS. Adz-Dzaariyaat:56). Allah tak memrlukan sesajian. Allah tak memerlukan
persembahan. Duni ini sama sekali tak berarti, ibadah adalah kebutuhan kit.
Kitalah yang menghajatkannya sebagai hamba. Apa saja ibadah kitaa ?
 Shalat, perintahkan, perintahkan, sabar
Rasulullah bersabda, “Sunggung ingin rasanya aku perintahkan agar
dikumandangkan iqomat, lalu kuperintahkan seseorang menjadi imam
shalat menggantikanku, lalu aku pergi bersama beberapa orang dengan
membawa berikat-ikat kayu bakar dan kudatangi rumah-rumah orang yang
tidak menghadiri shalat jamaah, kemudian kubakar rumah mereka.” (HR.
Bukhari [657] dan Muslim dalam Mukhtashar Shahih [3251])
 Puasa, yang halal saja Dijaga, Apalagi..
 Zakat, Buanglah Agar Tak Merusak
Jika harta tak disisihkan, ia akan merusak ‘sesamanya’. Karena zakat
adalah kesucian. Dan sesudah itu, sedekah adalah rumus kekayaan.
 Haji
- Memaknai Interaksi Kita dengan Allah
Ibadah adalah segala sesuatu yang ditunjukkan untuk mencari ridha Allah. Maka
ibadah adalah lapangan aktivitas yang melingkupi luasan tak terperi. Dan makna-
makna interaksi kita dengan Allah ada tiga; takut, harap, cinta. Takut, harap, dan cinta
adalah pilar-pilar ubudiyah yang saking menyangga, kait mangait, tak bisa
ditinggalkan salah satunya. Zindiq adalah sebuatan bagi tiap orang yang tertipu oleh
peerasaan dan angan kosongnya. Murji’ adalah orang yang menganggap iman cukup
dengan pembenaran lisan sehingga memudah-mudahkan. Haruri adalah sebutan lain
Khawarij, kelompok yang mengkafirkan pelaku dosa besar karena berlebihan dalam
rasa takut. Ketakutan adalah energi jiwa, untuk membentengi diri dari perbuatan yang
mengundang murka Ilahi. Rasa takut akan kengerian yang lebih besar, kengerian
neraka, kengerian Zaqqum.
Dan Adapun orang yang takut kepada akebesaran Rabbnya, akan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya,maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. (QS. AN-
Nazi’aat:40-41)
- Takwa Puncak Ibadah, Takwa Metode Ibadah
Takwa adalah metode menjalankan kehidupan kita yang oleh Allah diberikan taklifnuntuk
beribadah kepada-Nya.
 Muraqabah : pengawasan melekat
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan Asma-Nya kalian meminta
satu sama lain dan bersilaturahim. Sesungguhnya Allah senantiasa
mengawasi kalian. (QS. An-Nisaa’:2). Inilah muraqobah, sebeum
datangnya hari itu, kita diberi kesempatan untuk tahu. Bahwa ada catatan
amalmyang tak ungkin direkayasa, dan bahwa sesudah itu perhitungan
balasan dari Allah adalah sedetail-detailnya.
 Muhasabah: evaluasi
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian pada Allah, dan
hendaklah tiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok. (QS. AL-Hasyr:18)
Bentengilah keluarga kita dari kebid’ahan pemahaman ibadan dan
pelaksanaannya. Seorang mukmin bertauhid, menjadikan takut, harap, dan cinta
sebagai energi jiwa. Ketiganya galian yang tak habis-habis untuk
menyalahidupkan tanggung jawab ubudiayah-nya.
2. Selimut Kedua, Jihad dan Dakwah-Menjadi Aktivis Setelah Menikah- adalah
sebuah refleksi penajaman tugas mulia yang membuat ucapan kita menjadi yang
terbaik, membuat nafas-nafas kita paling berharga, membuat diri lebih selamat,
dan membawa keberuntungan di sisi Allah. Menikah adalah keindahan, kecuali
bagi yang menganggapnya sebgai beban. Rumah tangga adalah kemuliaan,
kecuali bagi yang memandangnya sebagai rutinitas tak bermakna. Menikah,
dakwah, dan jihad adlah seiring sejalan, kecuali bagi orang-orang yang
terkacaukan logika dan nalarnya.
- Madrasah Sejati
- Masa depan Milik Agama Ini
- Jihad, Makna yang Tak Tergantikan
3. Selimut Ketiga, Bersamamu, Aku Berakar, Tumbuh, dan Mekar, adalah
cermin dari tak terhentinya proses perbaikan akan aktualisasi diri. Pernikahan
diharapkan menjadikan sarana bagi masing-masing pihak untuk menjelitkan
potensi diri. Masing-masing saling mendukung pasangannya untuk
mengaktualisasikan diri. Abraham Maslow menempatkan kebutuhan akan
aktualisai diri sebgai kebutuhan puncak manusia setelah kebutuhan-kebutuhan
yang lain. Dalam kacamata orang beriman, aktualisasi diri adalah pengambilan
peran untuk beramal saleh dengan seluas-luasnya.
Beramallah kalian maka Allah, juga Rasul dan orang-orang beriman, akan
melihat amal kalian. Dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) yang Maha
Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kalian apa
yang kalian kerjakan itu. (QS. At-Taubah:105).
- Memahami Mekanisme Pergiliran: Tetaplah Menang!
Dan hari-hari ini kami pergilirkan di antara manusia hingga Allah mengetahui
orang-orang yang beriman, dan ia mengambil dari kalian para syahid (QS. Ali
Imran:140)
- Aktivitas Muslimah: Pemerdekaan Syar’i
Wanita bukanlah makhluk dalam pingitan. Risalah ini turun untuk meluruskan dua
kutub kekejian menyikapi wanita. Menampilkan Wanita sebagai sosok yang bisa
dinikmati oleh pandangan syahwat para lelaki di manapun dan kapan pun adalah
kezaliman terhadap mereka. Sebagiamana menelikung mereka di sudut ruangan yang
sempit, tidak mengizinkan keluar dan berprtisipasi dalam kehidupan public
sedikitpun, itu juga kezaliman pada sisi lain.
Dan (tethadap) para Wanita yang mengajarkan perbuatan keji di antara kalaian,
hendaklah ada empat orang saksi di anatara kalian. Kemudian apabila mereka telah
memberi kesaksian, maka kurunglah Wanita-wanita itu dalam rumah merek ahingga
mereka menmui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepada mereka. (QS.
An-Nisaa:15)
- Lalu ap aitu Hijab?
Ayat jilbab, kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, berlaku Ketika seorang Wanita
keluar dari tempat tinggalnya. Sedangkan ayat hijab, berlaku Ketika seorang Wanita
melakukan pembicaraan dengan laki-laki di tempat tinggalnya.
4. Selimut Keempat, Ada yang akan Hadir, dan Kitalah Madrasah Peradaban
adlah tempat kita sedikit berdiskusi tentang misi besar yang diemban institusi
peernikahan untuk melahirkan dan mendidik generasi.
Dan istrinys berdiri (di balik tirai) lalu dia tersenyum, Maka Kami sampaikan
kepadanya berita gembira tentang (kelahiran)Ishak dan dari Ishak putranya
Ya’qub. (QS. Huud:71)
- Impian Menjadi Ibu
Menjadi ibu adalah mimpi-mimpi yang dilatih dengan kerinduan, cinta, dan asahan
rasa. Seruak cita itu adalah fitrah paling indah yang dikaruniakan Allah. Posisi Ibu
adalah anugerah, yang keimanan pun bukan jaminan Allah pasti mengaruniakannya
pada kita. Persis sebagaimana Aisyah, Hafsbab, Zinab binti Jahsy, dan lainnya. Tapi
mereka itu ummahatul mukminin, ibu dari semua orang beriman.
- Saat Istri Kita Hamil
Saat istri kita hamil, dukunglah dia. Bantulah ia untuk menjaga agar hatinya
senantiasa berada dalam kondisi suci, ruhiyahnya kuat, dan maknawiyahanya terjaga.
Itu semua akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak kita yang tersimpan
di rahimnya. Kondisi emosi yang tidak stabil akan berpengaruh naegatif terhadap
janin itu. Abdullah bin Mas’ud berkata: Rasulullah Saw bersabda kepada kami, dan
beliau adlah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang jujur lagi dibenarkan dalam
ketepercayaan), “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan pencipataanya di dalam
Rahim ibunya selama empat puluh hari berupa nuthfah. Lalu menjadi alaqah selama
itu pula. Kemudian menjadi mudhghah selama masa yang sama. Setelah itu Allah
mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat empat perkara yang
telah ditentukan yakni: rezeki, ajal, maut, amal, dan sengsaranya atau
bahagianya.”(HR. Bukhari [3036], Muslim [2643], Abu Dawud [4708], Tirmidzi
[2138, dan Ibnu Majah[761]).
- Saat Anak Lahir
Saat anak kita lahir, ada beberapa hal yang dituntunkan Sunnah
1. Pengumandangan Azan dan Iqamat
Ibul Qayyim al-Jauziyah mengatakan, “Rahasia mengapa seorang bayi yang baru
lahir harus dikumandangkan azan pada telinganya bertujuan agar suara yang
pertama kali masuk ke telinganya adalah kalimat-kalimat yang mengandung
makna kebesaran dan keagungan Allah dan juga dua kalimat syahadat yang sesuai
dengan fitrahnya sebagia kunci masuk islam.”
2. Tahnik, Nyum Nyum Nyum
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata, “aku telat dikaruniai seorang anak, kemudian
aku membawanya ke Nabi Saw. Beliau mentahniknya, yakni menggosok-gosok
langit mulutnya dengan sebuah kurma dan mendoakannya dengann keberkahan.
Setelah itu , beliau menyerahkannya kembali lkepadaku.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
3. Aqiqah, mencukur rambut, dan bersedekah dengan perak seberat timbangan
rambut
“Aqiqah untuk anak laki-laki adalah dua ekor kambing, dan aqiqah bagi anak
perempuan adalah seeokar kambing. Baik jantan maupun betina semuanya boleh,
tidak masalah.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
lainnya)
4. Memberi Nama
Rasulullah bersabda, “Perbaguslah nama-nama kalian!” (HR. Ahmad dan Abu
Dawud)
5. Bagaimana Anakmu Kau Perlakukan?
Suatu hari para sahabat menyaksikan pemandangan menakjubkan. Seorang
termulia di sisi Allah mernagkak-rangkak kian kemari dengan dua anak kecil di
atas punggungnya. Itu adalah Hasan dan Husain, dua kanak-kanak yang kelak
menjadi penghulu pemuda surga. Dan yang di tungganginya dalah Muhammad
Saw.

Anda mungkin juga menyukai